Entah mengapa saat Pak Dito pulang Rose mengingat saat dia dikenalkan kepada pegawainya sebagai siswa magang disana.
“Hari ini ada yang ingin magang disini” Suara Krasak krusuk terdengar diantara para pegawai pabrik batik saat itu.
“Nama saya Rose mohon bantuannya”
“Baik” Jawab semuanya serentak.
Joseph yang terkenal play boy dan tukang omong mulai mendekati Rose dengan modus mengajar Rose, Rose yang paham hanya tersenyum dan mengangguk.
“Awas ya jangan sampai melobor warnanya”
“Iya Kak”
“Kamu jiplak ini ya Rose, bisa kan” tanya Janet padanya
“Bisa Kak” Rose mengerjakan dengan tenang karna ia sudah paham namun pura-pura bodoh saja.
Disana Rose memperhatikan kebiasaan pegawainya yang sering membicarakan sesama temannya, apalagi jika ada anak baru seperti Rose pasti habis-habisan dibicarakan saat dikantin pabrik.
“Rose kamu tinggal dimana ? “ tanya Evelyn di sela-sela waktu
“Aku tinggal dijalan rajawali”
“Owhh gitu, btw kamu punya saudara nggak ? “
“Tidak ada, aku anak tunggal”
“Owwh anak tunggal, kapan-kapan aku main kerumahmu ya”
“Boleh kok, nanti pas aku kelar magang Kak Evelyn dan yang lain akan aku undang”
“Oke Rose yang semangat ya kerjanya biar dapat nilai bagus”
“Baik, kak”
Evelyn memang terkenal paling ramah dan supel pada siapa saja apalagi pada Pak Dito, dia sangat sopan kepada orang tua itu.
Pak Dito adalah cleaning servis di pabrik batik tersebut, dia bertanggung jawab atas kebersihan kantor Big bos Pak Mark Edelweis dan galery batik mereka.
“Pak Dito cekatan dan bekerja tanpa banyak bicara Rose sering memperhatikannya”
“Hai Rose, kamu sudah bisa ? “
“Bisa kok Kak Jo”
“Bagus, nanti kamu pulang sama siapa ? “
“Ada kok yang jemput”
“Pacar ya”
“Aku nggak punya pacar kok”
“Aku kira punya”
“Nggak, lagi fokus belajar dulu kak”
“Bagus kalau gitu, aku permisi dulu ya Rose”
Rose menikmati magang disana selama tiga bulan, Rose banyak belajar tentang kerja langsung di pabrik dan susahnya untuk menciptakan selembar kain yang sempurna.
Terkadang Rose merasa lelah namun ia tetap optimis.
Menurut Rose yang agak jutek itu adalah Janet, omongannya itu ceplas ceplos tapi dia cekatan orangnya.
Rose sering dimarah jika lambat atau terlalu banyak bertanya biasa anak magang memang sering dimarahin.
Dan Evelyn dialah yang menurut Rose mentor terbaiknya.
Dikantin pabrik Rose melepas penatnya dia membeli banyak cemilan dan minuman.
“Rose aku boleh duduk disini ? “
“Boleh kok Kak “
Evelyn duduk disamping Rose yang sedang mengubah roti.
Evelyn membuka bekalnya, nampaknya sangat lezat.
“Rose kamu mau ? “
“Sudah kak, aku sudah ada kakak makan aja”
“Rose, aku ngeliatmu itu kayak nggak asing deh”
“Mungkin wajahku pasaran Kak”
“Nggak gitu maksud aku, mirip sama seseorang”
“Banyak yang sering bilang gitu sama aku dipabrik Kak”
“Serius, berarti bukan aku aja dong yang bilang gitu”
“Iya Kak”
“Hai aku boleh gabung nggak ? “
“Boleh kok, ayo duduk Kak Jo”
Joseph mulai beraksi.
“Rose, aku kapan-kapan boleh main kerumahmu nggak ? “
“Boleh aja”
“Aku minta nomor mu boleh”
“Ini” Rose menscan nomornya di ponsel Joseph
“Makasi”
Siang itu senda gurau terdengar di kantin pabrik seakan tiada lelah setelah bekerja.
“Trangggg”
Semua mata menoleh pada sumber suara.
Seember cat tumpah ditendang oleh Rose tanpa sengaja.
“Sorry aku nggak sengaja Kak”
“Ihhh kamu gimana sih, kok sembarang gitu.... Ayo cepat beresin !!! “ Janet nampak kesal dengan tingkah Rose yang tidak hati-hati.
“Aku minta maaf Kak”
Evelyn yang melihat langsung membantu.
“Nggak apa kok Rose, Janet memang begitu tapi dia baik kok memang dia agak jutek, kamu jangan tersinggung ya”
“Iya Kak” Rose nampak tertunduk
“Okey sudah beres, kamu lanjut kerja lagi ya and hati-hati”
“Baik kak Evelyn “
Rose melanjutkan pekerjaannya hingga selesai dan pulang sesuai jam kerja.
“Rose.... kamu mau naik apa ? “
“Aku nanti dijemput kok”
“Aku tunggu ya”
“Makasih Kak Jo”
“Sama-sama”
“Awas biaya buntung Rose” Teriak teman-teman yang lain.
Rose hanya tertawa kecil, sembari menunggu jemputan Rose, seseorang memperhatikan dari jauh dengan wajah khawatir seakan sesuatu akan hilang darinya.
Keesokan paginya Rose datang seperti biasanya dan mengerjakan bagiannya.
“Rose kamu kan dah hampir selesai magang disini, aku minta maaf ya jika ada salah” ucap Evelyn
“Iya Kak, aku juga ya dan maaf sudah ngerepotin kakak”
“Ahh itu memang tugas kita kok, Rose”
Rose mewarnai motif batik dengan cekatan meski tidak secepat yang lain namun ia termasuk lincah sih menurut Evelyn.
“Emmmm Rose... Ini buat kamu”
“Buat aku ? “
“Iya”
Dengan wajah malu Jo memberikan sebuah tas jinjing berisi kado untuk Rose.
“Repot sekali Kak Jo, tapi terimakasih loo”
“Iya”
Jo merasa girang saat Rose menerima dengan baik hadiah dari nya.
Jadi magang Rose tinggal besok saja dan rencananya Rose akan mengadakan makan bersama dirumahnya dan semuanya diundang.
“Mohon perhatiannya jadi besok adalah hari terakhir Rose magang dan dia mengundang kita untuk makan dirumahnya”
“Yeyyyy makasi Rose”
“Sama-sama”
Rose senang undangannya disambut dengan baik.
“Janet kamu datang juga kan”
“Emmm nanti lihat saja”
“Kamu harus datang Janet”
“Emmm iya” jawab Janet dengan ragu karna Janet merasa sering agak kasar kepada Rose.
Esoknya
“Akhirnya kerjaan kita kelar dan kita menuju rumahmu Rose”
“Baik”
Semua pegawai batik langsung mengambil motor dan mulai melaju menuju rumah Rose. .
Jo merasa tidak asing dengan jalannya apalagi dia merasa sering ke daerah sini.
“Apa iya ini komplek rumah Rose ? “
Rose yang dibonceng oleh Evelyn menyuruh stop didepannya pagar bercat keemasan.
“Ini rumah aku”
Semua sudah siap disana, catering pun sudah disajikan.
“Mewah banget ya, apa Rose kaya raya” celetuk Riki
“Iya, mewah banget”
Jo nampak terpaku dan mematung dalam waktu yang lama.
“Rose Papa , Mama kamu dimana ? “
“Mama sudah dipangkuan sang kuasa Kak dan Papa bentar lagi sampai kok”
“Owhh nggak apa nih kita duluan ? “
“Iya yukk, semuanya makan ya jangan sungkan”
Rose tertumbuk pada Jo yang masih diam didepan rumah Rose, Rose menghampirinya.
“Kak Jo.... ayo masuk”
“Ehhmm iya Rose”
Saat semua sedang menikmati hidangan sebuah mobil civic putih tiba didepan rumah.
Seketika sendok berhenti beradu karna tahu siapa yang datang itu.
“Wahh Rose kamu juga undang Bos kita” ucap Evelyn
Rose mengangguk saja.
Dari mobil keluarlah Bos batik mereka .
“Bapak juga datang ya”
“Iya, saya mau memberi sambutan tetapi silahkan selesaikan makanan dulu ya”
“Bapak nggak makan dulu” tanya Maya
“Nanti saja”
Rose memberi mic pada Bos batik.
“Mohon perhatiannya, saya selalu bos batik dari batik Y akan memberikan sambutan, Selamat sore dan salam sejahtera”
“Selamat sore”jawab para pegawai dengan serentak.
“Di hari yang berbahagia ini saya ingin menyampaikan bahwa saya akan berhenti dia batik Y”
Semua pegawai nampak bingung dengan ucapan Bos mereka .
“Dan saya akan digantikan oleh anak saya”
Rose maju dengan pakaian yang berbeda.
“Perkenalkan ini anak saya Rose Edelweis”
Seketika suasana yang tadinya riuh menjadi hening namun dilanjutkan dengan tepuk tangan.
“Maaf ya dari awal nggak cerita” ucap Rose tanpa dosa
“Semoga kalian bisa menerima Rose ya” ucap Big Boss lagi
“Iya Pak dan Selamat datang emmm”
“Panggil saja aku Nona jangan mba atau ibu”
“Baik Nona”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
◌⑅⃝𖤐𝑘𝑎𝑧𝑢𝑚𝑖 [𝓗𝓲𝓪𝓽]𒈔
wah keren juga nih ceritanya
2023-05-27
1