Rose adalah anak dari Bos perusahaan batik yang terkenal di Kotanya.
Rose adalah sosok yang keras, tegas dan tidak peduli pada apapun.
Sejak kecil Rose dilatih menjadi kuat dan mandiri sebab Rose adalah anak satu-satunya yang akan jadi penerus keluarga Edelweis.
Rose dikenal sebagai Bos yang tidak banyak bicara dan terkesan tidak ramah pada siapapun.
6 Tahun Lalu....
Disekolah
“Rose aku mohon ampun !!! “
“Sudah aku bilang kan, aku ini paling tidak suka diganggu, disekolah aku diam tapi diluar sekolah lihat saja siapa yang bisa melindungi kalian semua”
Rose yang sedang menyeret anak laki-laki itu kemudian melepas genggamannya.
“Lapor saja jika kalian berani”
Anak -anak itu terdiam dan tidak berani menatap Rose lagi.
Kejadian itu terjadi saat Rose masih duduk di bangku SMP.
“Rose, Papa rindu Mama.... Ayo kita kerumah Mama ya”
“Iya pah.... Dah lama kita nggak kerumah Mama”
Dijalan Papa mampir ke toko bunga dan membeli banyak bunga mawar putih.
“Kesukaan Mama pahh, jangan lupa sedap malamnya ya”
“Iya Rose sayang”
Papa mengambil bunga sedap malam.
Rose dan Papa melewati jalan yang tidak beraspal dan agak rusak terlihat ada sekitar tiga rumah dan lama kelamaan yang ada hanyalah hutan yang lebat dan jalan yang semakin mengecil.
Papa Rose memarkir mobil dengan rapi.
“Akhirnya sampai juga dirumah Mama ya Pah”
“Iya.... Sayang ayo kita berdoa dulu”
Rose berdoa dan memberikan bunga diatas pusara Mamanya.
“Mahhh..... Rose dan Papa berkunjung Mah, Mama sehat-sehat ya”
“Sayang.... aku dan Rose kangen kamu do’akan kami ya agar sehat selalu”
Papa Rose menyirami makan Mama Rose dengan air yang dibawanya.
“Yuk Rose kita pulang, dah hampir magrib ini”
“Iya, pahh.... dadahh Mamah,”
Rose berlalu bersama Papanya meninggalkan makam Mamanya.
Ya.... Mama Rose sudah meninggal saat Rose masuk SMP, Mama Rose mengidap penyakit kanker darah yang sudah stadium akhir.
Papa Rose sudah mengajak Mama berobat kemanapun hingga keluar Negeri.
Disini kita bisa tahu betapa cintanya Papa Rose kepada Mama Rose tidak akan terbagi.
Bahkan Rose sempat berfikir semoga saja ia mendapat laki-laki yang baik seperti Papanya.
Kembali lagi ke cerita awal.
Walaupun Rose dikenal cuek dan jarang bicara tetapi ia mampu mengelola perusahaan dengan baik. Rose sudsh sekolah di perguruan tinggi di Jogya tentang batik dan seni, makanya dia sudah paham tentang semuanya.
Di kantor Rose di panggil Nona karna Rose masih muda dan tak ingin di panggil Bu.
Nona adalah panggilan dari almarhum Ibunya.
“Tok tok Tok”
“Masuk !!! “
“Nona Rose saya ingin membersihkan ruangan anda”
“Ohh Iya silahkan Bapak”
Rose mengizinkan Cs membersihkan ruangannya.
Cs ini seumuran Papanya kalau tidak salah, dilihat dari raut wajah dan perawakannya.
Kadang Rose berfikir kasihan pada CS nya karna di usia segini masih giat bekerja
, ada juga ya hatinya Rose.
Setelah selesai CS itu pamit pergi dan Rose melanjutkan pekerjaannya mengurus orderan batik yang lumayan banyak hari ini.
GO go go power rangers.
“Tok.... Tok.... Tok”
“Masuk”
Terlihat Joseph pegawai Rose datang ke kantor.
“Nona warna sudah habis”
“Semuanyakah Jo ? “
“Iya Nona hanya sisa beberapa saja”
“Baik, mari kita pergi”
“Saya dan Nona yang pergi ? “
“Kamu nggak mau ? “
“Mau Nona”
“Yuk dah siapanya, ganti bajumu ya”
“Baik, Nona”
Joseph dan Rose kemudian pergi menuju Toko tekstil untuk membeli perlengkapan warna dan yang lainnya yang sudah habis.
Joseph tampak tegang karna baru kali ini dia keluar bersama Bosnya yang super pendiam itu.
Terbukti saat di mobil, ia tidak bicara apapun.
Sunyi 😞😞😞😞
Rasanya sangat malas bagi Joseph untuk keluar dengan Nona nya ini.
“Argghhhh.... Jika dengan Bos besarnya, dia lebih friendly”
“Nona ambil yang merk N aj soalnya bagus “
“Iya kamu atur saja, kan kamu yang lebih paham Jo”
“Makasih atas kepercayaan Nona”
Setelah selesai Jo dan Rose kembali ke Pabrik untuk melanjutkan pekerjaan.
Hari ini Nona Rose berpakaian agak minim dengan rok plisket pendek warna putih dan blazer abu, bajunya yang tipis menonjolkan miliknya yang mungil, emmm pasti tidak ada rasanya.
Ahahaha, kenapa pikiran Jo kesana kemari.
Apakah Nona Rose tidak pernah ingin atau apa gitu sama dia.
Ingin apa Jo ?
Joseph kembali fokus pada mobilnya dan membuang segala pikirannya tentang Nona.
Nona cantik sudah pasti, namun imut dan mungilnya itu adalah nilai plus, selama ini Jo ataupun yang lainnya tidak pernah melihat Nona didatangi pacarnya, apa Nona belum punya pacar ya ?
Setelah sampai di Pabrik datanglah pak CS dengan gopoh-gopoh untuk membantu.
“Pelan-pelan saja Pak”ucap Rose pada Pak CS
Kemudian masuk dengan suara pantopel yang lumayan keras, menapak diantara paving Pabrik.
“Rose !!! “
Semua orang yang ada disana menoleh.
Suara lantang itu adalah Boss Besar atau Big Papa(sebutan Rose).
“Pah.... kenapa Papa teriak dari jalan seolah Papa sedang menagih hutang”
“Ehehehe kebiasaan “
“Papa ada perlu apa ? “
“Rose kenapa kamu bertanya”
Dalam hati, anakku jutek amat.
“Siapa tau Papa memang ada perlu, salah aku bertanya ?.
“Nggak salah sih “
“Masuk deh Pa”
“Gimana orderan hari ini ? “
“Lumayan Pah, ada baju juga lo”
“Bagus, kamu jadi masuk sekolah desain yang di Paris itu”
“Jadi dong Pa, berapa lama aku disana ? “
“Bukan kamu yang pergi, Rose nanti gurunya yang akan kesini”
“Serius Pa, mahal dong “
“Tidak, itu pelanggan Papa dulu”
“Masak sih, Papa nggak bohong kan”
“Sejak kapan Papa bohong sama Rose”
“Asyikkk..... “
“Tapi Papa boleh nanya nggak ? “
“Apa, Pa ? “
“Kamu sama Rey sudah putus ? “
“Pahh aku sama Rey itu kan putusnya sudah lama banget, waktu masih SMA”
“Iya Papa mastiin aja karna ada anak temen Papa yang naksir kamu”
“Aku malas Pa”
“Papa bukannya mau ikut campur urusan pribadi kamu, tapi alangkah baiknya kamu Terima saat dia mau kenalan”
“Iya Pa”
“Besok dia akan kesini”
“Jadi Papa kesini hanya untuk kasih tau itu aja”
“Bukan, Papa kesini mau lihat kinerja kamu”
“Owhhhh”
Kenapa sih Papa ngenalin aku sama cowok, seolah aku nggak laku banget.
Rose mengingat kembali tentang masalah percintaannya yang kurang mulus.
Sejak sekolah Rose hanya memiliki dua mantan pacar, yang satu putus karna Rose adalah cewek yang tidak feminim(alasan saja) yang kedua karna Rose kuliah di luar Negri(alasan juga).
Semenjak itu Rose malas pacaran dulu, ia fokus pada kariernya di dunia tekstil dan juga desain baju.
Bagi Rose itu sudah cukup untuknya.
“Maaf sepertinya aku terlalu cepat datang”
Rose mendongak saat mendengar suara yang familiar di telinganya.
“Anggara ? “
“Ohh kamu sudah datang ya, katanya besok “
“Maaf Pak saya ingin buru-buru kesini jadi saya datang saja”
“Owh begitu ini Rose”
“Hai Rose”
“Iya” Rose mengulurkan tangan dengan malas karna ia tahu itu siapa.
Aku sangat membencinya.
“Aku tidak mau dengannya Pah”
Papa mengajak Anggara untuk duduk di kantin Pabrik bersama dengan Rose.
Anggara menikmati secangkir kopi sembari bercerita seputar bisnis.
Rose menyimak dengan malas dan pikirannya bernostalgia kembali tentang tiga tahun lalu.
A** aku kesal sekali melihatnya.
“Kamu manis banget Rose”
“Cukup Anggara aku nggak suka kamu natap aku kayak gitu”
“Jadi kau sudah dicampakkan sama Rey ya”
“Kita punya keputusan bersama, apa hakmu mengganggu aku”
“Hak aku adalah bisa mengejarmu”
“Aku kesal melihatmu “
“Cupppp”
Kecupan di bibir itu membuat Rose terdiam dan melemas.
“Apa yang kau lakukan dasar psycho “ Menampar Anggara
“Ahhhh haha psycho kamu bilang, kamu paling dah sering ngelakuin sama Rey tapi sok padaku.
“Kau dan Rey itu berbeda”
“Beda apa, aku tampan dan banyak cewek yang deketin aku”
“Aku tidak termasuk ya”
“Oh ya aku akan pastikan kau jatuh cinta padaku, cepat atau lambat.
Rose menghapus air matanya, Rey sudah tidak ada lagi bersamanya.
Kalian tahu hal paling sakit adalah saat kau mencintai seseorang dan dia pergi saat kau butuh itu rasanya luar biasa.
Rose meneguk lagi sisa minumannya dan pulang.
Terdengar lagi ocehan Papa dan Rose yang dipapah oleh bik Karsi.
“Kamu hanya karna cowok saja kayak begini, apa bisa kamu terusin usaha keluarga jika Mamamu masih ada dia akan sangat kecewa dengan tingkahmu”
“Kan ini maunya Papa, aku sudah putus dengan Rey, Papa puas kan”
Rose terisak dan masuk ke kamarnya ditemani dengan bik Karsi.
“Sudah Nona jangan melawan orang tua, tidak baik”
“Bik, aku akan pergi ke luar negri, bibik tunggu aku pulang ya jangan tinggalin Rose”
“Iya Nona”
Hampir saja ia meneteskan air mata saaat mengingat kejadian itu tapi ia sadar sekarang ia dimana dan mengurungkan niatnya untuk menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
iklan meluncur
2023-06-03
1
ayuubee
Pas aku baca nama salah satu tokohnya ingetin aku ke salah satu karakter yang aku suka😅btw semangat ya ka karyamu bagus deh❤️
2023-05-20
1