Laila turun dari mobilnya yang diantar oleh supir pribadinya. Rani dan Mala melihat sahabatnya berlari menghampiri. Tampak Laila sedang berbincang serius dengan supir pribadinya. Laila meminta agar supirnya itu tidak usah menunggunya atau menjemputnya katena ada urusan yang harus diselesaikannya.
" Tapi tuan putri..." supir pribadi Laila sedikit bingung bercampur sedikit cemas dan ketakutan
"Pergilah! jangan khawatir, aku yang akan bertanggung jawab." Laila meyakinkan supirnya itu.
Dengan sedikit ragu Supir pribadi Laila akhirnya mengikuti keinginan putri majikannya dan hendak masuk dalam mobil.
"Dan satu hal, jangan lapor hal ini pada ayah dan ibu jika aku memintamu pulang dan tidak menungguku, paham!" Laila mengingatkan
Supir pribadi itu kembali menghadap dengan tuan putrinya dan menundukkan kepalanya sebagai tanda bahwa dia paham apa yang dimaksudkan tuan putrinya itu dan Laila pun meminta supir nya itu meninggalkan tempat. Laila tidak menyadari jika ada yang sedang mengintai mereka.
Setelah supirnya berlalu, Mala dan Rani menghampiri Laila yang sedang merapikan roknya yang sebatas di atas lutut dengan baju yang sedikit terbuka dan rambut hitam yang dibiarkan terurai. sesekali Laila menyelipkan rambutnya di telinga. Rani, laila dan Mala berjalan beriringan.
Ditengah perjalanan laila berpasangan dengan Fajri. Karena Laila berada diantara kedua sahabatnya, Laila dan Fajri tidak tahu harus mengambil jalan bagian mana?
Saat Fajri mengambil jalan bagian kiri, spontan Laila juga mengambil jalan kiri. Saat Laila mengambil jalan bagian kanan, spontan Fajri juga mengambil jalan bagian kanan. Akhirnya keduanya berhenti. Fajri mengambil jarak. Mata keduanya bertemu. Fajri tersenyum ramah. Laila mempersilahkan dan Fajri berlalu tanpa satu kata pun keluar dari bibirnya. Laila hanya berdiri mematung melihat Fajri berlalu. Terpana dengan sosok seorang Fajri
Mala dan Rani terus mengikuti pandangan pada Fajri hingga Fajri hilang dari pandangannya diantara mahasiswa lainnya. Mereka berhenti dan sama-sama penasaran siapa sosok pemuda tadi.
"Tunggu dulu apa dia dosen? atau mungkin anak baru disini? Laila berujar. kerena selama dia kuliah di kampus itu Laila baru pertama kali melihat Fajri.
"Entahlah." Rani juga penasaran. "atau mungkin mahasiswa kelas lain?
Laila menoleh, melihat Fajri dari kejauhan bergabung dengan teman-temannya. Tampak senyum diwajahnya sangat terlihat, sesekali Fajri terlihat menyapa teman kampus lainnya. terlihat seorang wanita menghampiri Fajri. Suara bertha sangat terdengar ditelinga Laila dan dua sahabatnya.
" Ya...... dia sudah punya gebetan deh. ucap Mala. "Kantin yuk gue lapar nih. Ajak Mala merangkul bahu Laila dan Laila menarik tangan Rani untuk meninggalkan tempat itu.
Namun disaat kakinya akan melangkah menuju kantin. Maka melihat dosen akan masuk kelas dan meminta Rani dan Laila berhenti dan menunjukkannya jika dosen mereka sedang menuju kelasnya. Spontan Mereka pun berlari kecil masuk kelas. Tidak jauh dari tempatnya berdiri Fajri melihat Laila berlari kecil mengejar dosen mereka. Semua teman Fajri ikut melihat kehebohan tiga sahabat itu yang sedang mengejar dosen masuk dikelasnya. Teman Fajri pun menjelaskan jika anak itu kelas sebelah. Fajri mendengar itu tidak menghiraukan. Fajri pun akhirnya pamit untuk kembali
"Fajri tunggu! Bertha menghentikan langkah Fajri.
Bertha seorang gadis beragama Lain menaruh hati pada Fajri dari sejak meraka masuk kampus itu. Bertha salut dengan fajri karena fajri tidak pernah pilih teman dan selalu menghargai teman perempuannya bahkan Fajri sangat menghormati teman yang berbeda agama dengannya. Dari kemarin Bertha mengejar Fajri dan akhirnya hari ini Bertha punya kesempatan berikutnya dekat dengan Fajri.
Fajri berbalik dan melihat siapa perempuan yang memanggil namanya. Fajri sedikit heran mengapa Bertha mengejarnya sampai hampir kehilangan napas. Kini Bertha sudah disampingnya dan memegang lengannya. Fajri dengan segera mengambil jarak dan tersenyum.
" Maaf. O..iya, fajri tidak sibuk? Bertha baru sadar.
"Sedikit. Hari ini aku akan mengurus ujian proposal. ucap Fajri "Ada yang bisa saya bantu? terus melangkah dan Bertha mengikutinya
Melihat wajah Fajri, Bertha seakan tak mampu untuk berbicara bibirnya terasa berat dan kelu. Akhirnya Bertha menyampaikan keperluannya pada Fajri.
Fajri tersenyum pada teman-teman sekampus yang menyapanya dan kembali melihat Bertha dan bertanya apa keperluan Bertha padanya.
" Hari ini kami mengikuti materi kuliah yang belum kami pahami. Apakah Fajri bersedia menjelaskan kembali? Kalau bersedia aku dan teman-teman akan menunggu di perpustakaan. Bertha meyakinkan Fajri bahwa bukan cuma dirinya yang belum faham materi itu.
Fajri heran mendengar pengakuan Bertha. bagaimana tidak Fajri sedikit kaget karena materi dikelasnya sudah selsai dan mengapa Bertha tiba-tiba meminta dirinya untuk hal yang menurut Fajri itu alasan tidak masuk akal.
Bertha pun berusaha untuk meyakinkan Fajri agar Fajri mau mengikuti keinginannya dan Bertha berharap dari dalam hatinya agar Fajri bersedia.
" anu... itu aku mengulang soalnya ada nilai E yang harus aku perbaiki. jelas Bertha dengan berbohong.
Fajri pun mengiyakan Bertha dan menjelaskan akan menemui Bertha jika urusannya sudah selesai dan dengan penuh kegembiraan seakan Bertha ingin melompat-lompat di sana saking bahagianya dan Bertha pun mengangguk jika dirinya akan menunggu Fajri ditempat pertemuan. Karena Bertha yang terus mengikuti langkah Fajri, Fajri menoleh kearah Bertha
"Ada lagi?" tanya Fajri
Dengan gugup Bertha mengatakan jika tidak ada lagi keperluan apa-apa dan menunjuk ke arah kantin sementara Fajri berbelok menuju sebuh ruangan dosen. Bertha terus tersenyum. Mengkhayalkan dirinya tadi bersama Fajri. Entah mengapa semakin hari dirinya seakan terhipnotis dengan sikap fajri. Dijalan menuju kantin Bertha bertemu dengan antonius sosok laki-laki mantan Bertha.
" Bertha kita harus bicara. ucap Antonius sambil menarik paksa tangan Bertha. Bertha terus meronta minta dilepaskan namun antonius tidak menggubrisnya.
"Apa lagi, kita tidak perlu bicara semuanya sudah selesai. Bertha menarik tangannya dengan paksa dari antonius tidak menyadari jika Laila berjalan di samping mereka.
Laila berkeluh karena secara tidak sengaja tangan Bertha mengenai bahu laila cukup keras. Bertha yang melihat Laila meringis kesakitan akibat ulahnya secara tidak sengaja tangannya dengan cukup keras mengenai bahu Laila dan segera Bertha meminta maaf.
" Ya..sedikit sakit. Ucap Laila sambil tersenyum kemudian pamit pada bertha dan antonius yang masih setia saling tarik menarik.
Bertha mengikuti pandangan mata antonius yang terus melihat Laila berlalu tampak Laila memegang bahunya.
"Kenapa? Dia cantik kan? Dasar playboy kadal. Tidak bisa melihat cewek cantik.
Bertha meninggalkan antonius yang sudah tidak peduli dengannya dan melanjutkan langkahnya menuju kantin. Di kantin Laila kembali bertemu dengan Bertha. Bertha menyapa Laila dan kembali meminta maaf. Sepeninggal Bertha Mala dan Rani bertanya.
"Siapa dia? tanya Mala pada Laila
Laila pun menjawab jika perempuan itu bernama Bertha dan menjelaskan pada dua sahabatnya kronologinya. Mendengar penjelasan Laila mala dan Rani hanya mengangguk. dan saat akan masuk kelas untuk mengikuti mata kuliah Berikutnya Laila kembali berpasangan dengan Fajri. Kembali pandangan keduanya bertemu secara tidak sengaja dan Fajri dengan segera membuang pandangannya dan terus melangkah.
Mengagumi seseorang dalam diam merupakan hal yang sangat tidak logis. Sebab terlalu lama memendam perasaan. Terlalu lama mengagumi diam-diam. Seperti halnya kita menanam bom waktu. Yang tidak diketahui kapan akan meledak. membuat hati seakan kecewa. namun ya.... dim mengagumi mungkin itu lebih baik. karena hati seseorang tidak ada yang bisa menebak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
❤muslimah❤
maaf thor, sampai sini yg sangat kurang itu percakapan. kebanyakan author menjelaskan. jadi kami bingung karakter pemerannya
2023-01-03
1