episode 3 David Tamin Mulai Terbuka Hatinya.

Direktur David tamin terduduk melamun di kursi kebesarannya. Seakan ada yang kurang dari semua apa yang telah dicapainya selama ini.

Menghembuskan napas panjangnya dan sesekali terlihat memejamkan matanya sambil memijat kedua keningnya dengan jari jemari kokohnya yang sudah mulai berkerut.

Selalu ada perasaan yang kurang dalam dirinya namun entah apa itu? David menatap foto yang terpajang di atas meja kerjanya. Ya..... itu adalah foto anak dan istrinya.

Fajri yang duduk di sana sesekali melihat tuannya sedang memikirkan sesuatu namun keberaniannya untuk bertanya sangat kecil.

"Apa menurutmu kebahagiaan itu? tanya direktur David melihat fajri serius menulis.

"Kebahagiaan itu tidak bisa diukur dengan sebuah materi karena kebahagiaan itu terletak dari hati. Ucap Fajri dan berhenti

David mendengar penjelasan Fajri terdiam sejenak dan kembali meminta Fajri melanjutkan ucapannya.

"Hati dan perasaan yang menentukan sebuah kebahagiaan seseorang. Selalu merasa cukup dan mensyukuri nikmat yang di berikan. Namun terkadang kita sebagai manusia biasa terkadang lupa akan hal itu. Maaf tuan, itu menurut pandangan saya."

"Aku menyadari satu hal, bahwa selama ini mungkin aku terlalu sibuk dengan duniaku. Mungkinkah karena aku diperbudak oleh duniawi hingga satu hal aku lupakan? Ucapnya sambil menarik napas.

David kembali merenungi dirinya. Mencoba untuk berdamai dengan perasaannya yang kini menyelimuti ruang hatinya yang tidak menentu.

David pun kembali bertanya pada Fajri apakah Fajri akan ke kampus dan Fajri kembali mengiyakan jika dirinya akan ke kampus hari ini untuk mengurus ujian proposal nya.

David terus melihat Fajri dari tempat duduknya, memperhatikan bagaimana Fajri begitu serius dalam pekerjaannya. Sesekali wajah tuan David terlihat sebuah senyuman kecil yang tergambar di sana.

Setelah pekerjaannya selesai Fajri kembali melupakan jika semua jadwal tuannya hari itu sudah tercatat semua. David pun mengiyakan dan meminta Fajri untuk menyerahkan laporan itu kepada sekertaris Haris.

" Bagus. berikan itu pada sekertaris haris. setelah itu kau boleh pergi. dan bagaimana kabar ayahmu?" tanya David melihat Fajri begitu serius dalam bekerja.

Fajri menjelaskan jika keadaan ayahnya sudah mulai membaik namun masih butuh waktu istirahat lebih cukup. David hanya mengangguk mendengar berita tentang sahabatnya itu.

" Ayahmu orang baik. orang yang selama ini telah mendampingiku dari sejak kami masih muda. Ayahmu begitu banyak membantuku, beliau juga begitu rajin ibadah, aku salut dengan beliau.

tok..

tok

Tiba-tiba Suara pintu diketuk oleh seseorang dan masuklah sekertaris Haris sambil membungkukkan badannya menghadap dengan tuannya dan menyampaikan jika rapat akan segera dimulai semua klien sudah menunggu di tempat.

" Fajri berikan agenda itu pada sekertaris Haris dan kau boleh pergi."

Fajri berdiri dan memberikan agenda itu pada sekretaris Haris dan pamit undur diri. Sekertaris Haris pun menerima catatan itu dari tangan Fajri dengan senyum ramahnya. Seketika selalu dipenuhi tanda tanya tiap kali melihat Fajri.

Fajri menundukkan kepalanya dan tersenyum ke pada sekertaris Haris, tidak bisa di dipungkiri Entah mengapa sekertaris Haris merasa jika Fajri bukan orang biasa. Caranya Fajri menatapnya, berjalan, bertutur kata seperti layaknya seorang pemimpin.

Setelah Fajri berlalu sekertaris Haris masih terdiam di tempatnya, rasa penasarannya pada Fajri masih terus melambai-lambai. Seketika sekertaris Haris kaget dengan sapaan dari tuan David yang membuyarkan lamunannya.

"Sekertaris haris aku melihat dalam diri anak itu bisa di percaya."

Sekertaris tidak mengerti apa maksud tuan David dan Sekertaris pun memberanikan diri bertanya maksud dari tuannya itu.

" Aku sudah tua, Haris. Aku takut putri saya tidak bisa meneruskan bisnisku. Jika aku meminta melakukan apa yang aku harapkan apakah menurutmu dia akan mau?

"Tuan, tidak ada salahnya tuan menyampaikan keinginan tuan kepada pak ikhsan. mungkin beliau akan mengerti. apalagi pak ikhsan sudah seperti saudara anda tuan.

David tersenyum mendengar saran dari sekretarisnya itu. Entah apa rencana tuannya, terlihat senyum merekah di wajah tuan David dan mereka pun menuju ruang rapat.

...----------------...

Kini Fajri sudah sampai di kampus dan bertemu dengan dua sahabatnya. mereka sibuk urusan masi-masing.

Bertha perempuan yang selalu mengagumi Fajri sejak dulu sedang duduk di taman kampus dan melihat Fajri dan dua sahabatnya lewat, segera dia berdiri dan memperbaiki tata rambutnya.

"Hei....pergi mana lho, Bertha? teriak temannya yang bernama mariana.

" Gue ada urusan, bentar ya! " teriaknya.

Tampak Fajri berjalan beriringan dengan dua sahabatnya yaitu Rama dan Ramli sambil serius berbincang. Sesekali terlihat Fajri dan dua sahabatnya itu tertawa. juga, sesekali Fajri mengibas rambut lurusnya yang diterpa dengan angin. terlihat rambut itu melambai-lambai.

Bertha semakin terpesona dengan satu makhluk itu. Fajri Semakin dekat, jantung Bertha semakin berdetak tidak karuan. Saat Fajri sudah dekat dari tempatnya berdiri, Bertha berpura-pura berjalan dan menabrak Fajri.

Buk........

Prang...... ! "

buku yang dibawa Bertha terjatuh dan begitu pun buku milik Fajri.

A.....w.......

Bertha berpura-pura Bagian kakinya kesakitan dan Fajri pun ikut membantu memungut buku yang berhamburan dilantai sambil menanyakan keadaan Bertha walau Fajri tidak yakin apakah perempuan di depannya itu benar-benar kesakitan atau hanya sekedar modus.

Gak apa-apa cuma sakit dikit. Ucap Bertha sambil melirik Fajri. "harusnya aku yang minta maaf sudah menabrak mu, tadi aku sedang tergesagesa.ucap Bertha yang masih memungut beberapa buku miliknya dan berusaha berdiri berharap Fajri memegang tangannya dan membantunya untuk berdiri. namun apa yang ada dalam bayangannya hal itu tidak berlaku.

Rama dan Ramli hanya mengerutkan keningnya melihat drama di depannya. Fahri memberikan buku milik bertha.

"Maaf kami harus pergi, permisi! " Fajri dan dua sahabatnya berlaku.

Bertha tampak murung dan terus melihat punggung Fajri. sementara temannya yang bernama Mariana sudah menertawakan dirinya. "ha-ha-ha........ "Gimana dramanya, berhasil? Mariana yang dari tadi melihat temannya dan menghampiri Bertha. tidak tahan untuk tidak meledek aksi nekad temannya itu. " mau sampai kapan lho berharap dengan dia, melirik saja dirimu tidak pernah, Bertha.... Bertha. Lho sih terlalu percaya diri bisa dapatkan hati Fajri.

"Bisa diam gak.....! " Bertha membentak temannya itu karena kesal.

"Dengar ya..... dikelas saja dia tidak menghiraukan kamu, cowok datar seperti dia mana ada mau melirik ke cewek yang ada dalam otaknya tuh cowok, belajar dan belajar. paham gak? " mariana geleng kepala melihat kegigihan temannya itu.

Mendengar perkataan Mariana Bertha semakin meyakinkan dirinya jika dia bisa mendapatkan hati Fajri bagaimanapun caranya. Mariana hanya geleng kepala mendengar kegigihan temannya itu.

"Serah lho deh. terus antonius kau mau apakan? mariana kembali berceloteh

Bertha terdiam sejenak mendengar pertanyaan temannya itu dan mengajak temannya untuk pergi ke kantin. sampai di kantin Bertha memesan makanan. Bertha kembali bergelut dengan pemikirannya. Bagaimana cara mendekati Fajri.

"Kenapa lho? makan tuh! " sudah jangan dipikir lagi, tidak lama lagi kita akan selesai di kampus ini, itu artinya lho dan Fajri akan jarang bertemu atau bahkan tidak akan bertemu lagi dan lho tidak punya lagi kesempatan mendapatkan cowok datar itu. "ujar mariana dan membuka penutup botol mineralnya

Gluk.....gluk.....gluk..... mariana meneguk air mineral miliknya tiga kali tegukan dan kemudian kembali melihat Bertha dan mengiyakan jika Fajri memang tampan dan berkarisma. Srup..... Bertha menyedot juz alpokat nya sambil membayangkan wajah Fajri.

"Suatu hari nanti gue akan memiliki nya." batin Bertha.

Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Sebuah Keinginan Untuk Merasakan Kasih Sayang Kedua Orang Tua
3 episode 3 David Tamin Mulai Terbuka Hatinya.
4 Episode 4 Galau
5 Episode 5 Laila Salah Tingkah
6 Episode 6 Laila Jatuh Cinta Dengan Fajri
7 Episode 7 Kekecewaan David Tamin
8 Episode 8 Fajri Menjadi Pengawal Pribadi Laila
9 Episode 9 Fajri Menjadi Pengawal Pribadi Laila
10 Episode 10 perkataan fajri menyentuh hati Laila.
11 Episode 11 Laila mengungkapkan perasaannya pada Fajri
12 Episode 12 Kebingungan Fajri menghadapi Laila
13 Episode 13 Kebingungan Laila
14 Episode 14 Kekecewaan Laila
15 Episode 15 Hati Laila mulai terketuk
16 Episode 16 Laila dan dua sahabatnya weekend
17 Episode 17 Laila mulai berubah
18 Episode 18 Hati terbuka Cahaya pun tiba
19 Episode 19 Meraih kebahagiaan Laila
20 Episode 20 Kampus heboh
21 Episode 21 Rencana Laila keluar negri
22 Episode 22 Laila geram pada karyawan ayahnya
23 Episode 23 sisi lain Laila menurut pandangan Fajri
24 Episode 24 singgah di rumah Fajri
25 Episode 25 Permintaan David Thamin pada Fajri
26 Episode 26 Tanggapan Laila saat Fajri melamarnya.
27 Episode 27 Pernikahan Laila dan Fajri
28 Episode 28 Malam yang mendebarkan bagi Laila
29 Episode 29 Kesalahapahaman Laila semakin jadi
30 Episode 30 Persiapan wisuda Laila
31 Episode 31 Hari wisuda Laila
32 Episode 32 Ungkapan perasaan Bertha pada Fajri
33 Episode 33 Pengakuan Cinta Fajri
34 Episode 34 Panggil aku dengan kata sayang
35 Episode 35 Kebucinan Fajri pada istrinya
36 Episode 36 Kemunculan Andre mengundang amarah Fajri
37 Episode 37 Malam pertama yang menegangkan
38 Episode 38 Usaha Fajri
39 Episode 39 Memadu kasih
40 Episode 40 Laila dan Fajri saling mengungkapkan perasaan.
41 Episode 41 Kebucinan Fajri pada Laila istrinya
42 Episode 42 Rani vs Sekeras Haris
43 Episode 43 Menjenguk ibu Rani
44 Episode 44 Rencana perjodohan Mala
45 Episode 45 keputusan Mala dan sikap Rambo pada putranya.
46 Episode 46 Gara-gara kain pel manual
47 Episode 47 Laila dan Fajri berbulan madu
48 Episode 48 Keanehan Laila
49 Episode 49 Menghadiri acara pelamaran Mala
50 Episode 50 Hasil USG Laila
51 Episode 51 Kekecewaan Fajri dan penyesalan Bertha
52 Episode 52 menghadiri pernikahan Rani
53 Episode 53 Pernikahan Mala dan Ramli
54 Episode 54 Penculikan Laila
55 Episode 55 Rencana pernikahan Laila dan Andre
56 Episode 56 kebahagiaan Rambo
57 Episode 57 Kembali Kecewa
58 Episode 58 Sebuah Fakta
59 Episode 59 Hari Yang Melelahkan
60 Episode 60 Menjemput Syakira
61 Episode 61 Rama Menjemput Syakira
62 Episode 62 Momen Indah
63 Episode 63 Di desak Untuk Kawin
64 Episide 64 Pertemuan Keluarga
65 Episode 65 Tentang Perasaan
66 Episode 66 Fakta Yang Sebenarnya
67 Episode 67 Kamu Selalu Bisa
68 Episode 68 Hati Dalam Dilema
69 Episode 69 Pertemuan Dua Sahabat
70 Episode 70 Pasca Melahirkan
71 Episode 71 Kembalilah Untukku
72 Episode 72 Hari Tak Terduga
73 Episode 73 Pesta Besar
74 Episode 74 Mendapat Restu
75 Episode 75 Rama vs Syakira
76 Episode 76 Hari Bahagia
77 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Sebuah Keinginan Untuk Merasakan Kasih Sayang Kedua Orang Tua
3
episode 3 David Tamin Mulai Terbuka Hatinya.
4
Episode 4 Galau
5
Episode 5 Laila Salah Tingkah
6
Episode 6 Laila Jatuh Cinta Dengan Fajri
7
Episode 7 Kekecewaan David Tamin
8
Episode 8 Fajri Menjadi Pengawal Pribadi Laila
9
Episode 9 Fajri Menjadi Pengawal Pribadi Laila
10
Episode 10 perkataan fajri menyentuh hati Laila.
11
Episode 11 Laila mengungkapkan perasaannya pada Fajri
12
Episode 12 Kebingungan Fajri menghadapi Laila
13
Episode 13 Kebingungan Laila
14
Episode 14 Kekecewaan Laila
15
Episode 15 Hati Laila mulai terketuk
16
Episode 16 Laila dan dua sahabatnya weekend
17
Episode 17 Laila mulai berubah
18
Episode 18 Hati terbuka Cahaya pun tiba
19
Episode 19 Meraih kebahagiaan Laila
20
Episode 20 Kampus heboh
21
Episode 21 Rencana Laila keluar negri
22
Episode 22 Laila geram pada karyawan ayahnya
23
Episode 23 sisi lain Laila menurut pandangan Fajri
24
Episode 24 singgah di rumah Fajri
25
Episode 25 Permintaan David Thamin pada Fajri
26
Episode 26 Tanggapan Laila saat Fajri melamarnya.
27
Episode 27 Pernikahan Laila dan Fajri
28
Episode 28 Malam yang mendebarkan bagi Laila
29
Episode 29 Kesalahapahaman Laila semakin jadi
30
Episode 30 Persiapan wisuda Laila
31
Episode 31 Hari wisuda Laila
32
Episode 32 Ungkapan perasaan Bertha pada Fajri
33
Episode 33 Pengakuan Cinta Fajri
34
Episode 34 Panggil aku dengan kata sayang
35
Episode 35 Kebucinan Fajri pada istrinya
36
Episode 36 Kemunculan Andre mengundang amarah Fajri
37
Episode 37 Malam pertama yang menegangkan
38
Episode 38 Usaha Fajri
39
Episode 39 Memadu kasih
40
Episode 40 Laila dan Fajri saling mengungkapkan perasaan.
41
Episode 41 Kebucinan Fajri pada Laila istrinya
42
Episode 42 Rani vs Sekeras Haris
43
Episode 43 Menjenguk ibu Rani
44
Episode 44 Rencana perjodohan Mala
45
Episode 45 keputusan Mala dan sikap Rambo pada putranya.
46
Episode 46 Gara-gara kain pel manual
47
Episode 47 Laila dan Fajri berbulan madu
48
Episode 48 Keanehan Laila
49
Episode 49 Menghadiri acara pelamaran Mala
50
Episode 50 Hasil USG Laila
51
Episode 51 Kekecewaan Fajri dan penyesalan Bertha
52
Episode 52 menghadiri pernikahan Rani
53
Episode 53 Pernikahan Mala dan Ramli
54
Episode 54 Penculikan Laila
55
Episode 55 Rencana pernikahan Laila dan Andre
56
Episode 56 kebahagiaan Rambo
57
Episode 57 Kembali Kecewa
58
Episode 58 Sebuah Fakta
59
Episode 59 Hari Yang Melelahkan
60
Episode 60 Menjemput Syakira
61
Episode 61 Rama Menjemput Syakira
62
Episode 62 Momen Indah
63
Episode 63 Di desak Untuk Kawin
64
Episide 64 Pertemuan Keluarga
65
Episode 65 Tentang Perasaan
66
Episode 66 Fakta Yang Sebenarnya
67
Episode 67 Kamu Selalu Bisa
68
Episode 68 Hati Dalam Dilema
69
Episode 69 Pertemuan Dua Sahabat
70
Episode 70 Pasca Melahirkan
71
Episode 71 Kembalilah Untukku
72
Episode 72 Hari Tak Terduga
73
Episode 73 Pesta Besar
74
Episode 74 Mendapat Restu
75
Episode 75 Rama vs Syakira
76
Episode 76 Hari Bahagia
77
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!