Episode 2 Sebuah Keinginan Untuk Merasakan Kasih Sayang Kedua Orang Tua

Lagi-lagi laila duduk di meja makan seorang diri dikelilingi oleh beberapa pelayanan perempuan siap untuk melayaninya.

"Aku tidak punya nafsu makan!" teriak Laila memundurkan piringnya.

Satu persatu pelayan tersebut saling menatap. Timbul kekhawatiran mereka. berharap tidak ada piring lagi yang pecah kali ini. Dengan keberanian diri para pelayanan itu menawarkan makanan lain yang mungkin tuan putrinya akan menyukainya walaupun sedikit kecemasan di benak pelayan tersebut.

Dengan nada berbicara yang cukup berhati-hati, pelayan lainnya pun ikut mengiyakan pada tuan putrinya. dan berkata jika mereka siap melayani tuan putri dan pelayanan pun menundukkan kepala sebagai tanda kesiapan mereka dengan tulus melayani tuan putriny.

Laila diam terlihat menahan rasa kekecewaannya. Laila menatap satu persatu pelayannya dan menghitung mereka.

" Makan makanan ini! perintah laila.

"Maaf tuan putri bagaimana kami mau makan sementara tuan putri belum makan." sahut Dayan lainnya

" Aturan dari mana itu? jadi, kalau aku tidak makan kalian juga tidak makan? begitu? suara Laila mulai sedikit meninggi. "Apa kalian tahu itu sama saja kalian mau bunuh diri. Hah?

Dayan Siti datang dan menghampiri Laila. dayan Siti sudah sangat paham kondisi sekarang ini.

"Dayan Siti aturan macam apa itu? tanya Laila karena memang tidak tahu jika ada aturan seperti itu.

" Maaf tuan putri tapi aturan itu memang benar adanya, nyonya akan marah besar pada kami jika tuan putri tidak makan." Dayan Siti menundukkan pandangannya.

" Oh... jadi aturan itu, ibu yang membuatnya? senyum sinis Laila. "Sungguh aku bingung dengan semua ini. Sekarang aku perintahkan makan makanan itu! jika kalian membantah, lihat saja apa yang akan terjadi." geram Laila

Semua pelayan saling menatap satu sama lain, bingung apa yang harus mereka lakukan. Tidak ada yang berani lagi bersuara. hening.....

" Kenapa kalian diam? kalian dengar perintah ku! aku perintahkan, makan makanan itu!" geram Laila kembali memerintah para pelayan untuk makan

Ayah dan ibu laila mendengar teriakan putrinya dari luar dan segera menuju ruang makan. Melihat Laila di sana memarahi semua pelayan

"Sayang ada apa ini?" ucap Ibu Lucia dengan lembut sambil memegang bahu putrinya

" Maaf nyonya tuan putri tidak mau makan. lapor dayan siti pada majikannya yang terlihat memasuki ruang makan

"Laila berbalik dan melihat kedua orang tuanya. "Apa ibu dan ayah tahu, setiap hari bahkan sejak kecil aku harus duduk disini seorang diri. Dengan begitu banyaknya pelayan kalian sediakan, untuk melayani ku. Tapi, apa hati kecil ibu dan ayah pernah berfikir, apakah aku bahagia dengan semua ini? aku tidak yakin kalian pernah memikirkan hal itu. Lihatlah! "rumah bak istana ini yang kalian pikirkan hanya uang dan uang! " geram Laila yang emosi kembali memuncak

"Laila stop!" bentak ayahnya.

" Kenapa ayah? apa aku salah bicara? tidak ayah. Kalian hanya memikirkan kebahagiaan kalian! "Laila tidak menghiraukan bentakan ayahnya.

"Laila sayang, bukan seperti itu sayang. Kami menyayangimu, nak. Semua ini kami lakukan untukmu nak....."ucapan Ibu Lucia grahita begitu lembut terdengar ditelinga putrinya

" Jadi, bentuk kasih sayang kalian seperti ini? dari kecil ayah dan ibu menitipkan aku pada mereka, kenapa kalian tidak sekaligus menitipkan aku di panti asuhan diluar sana. kenapa?

"Jaga ucapan mu, laila! kami tidak pernah mengajarkan dirimu berkata kasar." Ayah Laila mulai terpancing lagi

" Kenapa.....? ayah dan ibu keberatan?

"Laila!" bentak Ayahnya lagi pada Laila yang tidak bisa mengontrol ucapannya.

" Ayah, ibu. Setiap hari aku merindukan kalian. Bahkan sentuhan kalian. Tapi, apa!saat kalian pulang, yang terucap di bibir kalian "aku lelah. Bahkan kalian meminta dayan siti mengurus ku. Kenapa Tuhan menitipkan aku pada rahim ibu? kenapa?

plak.......

tamparan keras mengenai pipi mulus cantik Laila

Laila terdiam, matanya tertutup sambil memegang pipinya.

" Tampar ayah, tampar.....biar kalian puas. Aku benci kalian. Aku benci...........!! Laila menangis dan berlari naik ke lantai atas sambil memegang pipinya menuju kamarnya.

Tik......

Jantung ayah Laila seakan berhenti berdenyut. Bagaikan angin malam yang berhembus dengan kencangnya… ayah laila terlihat gemetar dan melihat tangannya. Terlihat begitu jelas rasa penyesalan telah menampar putri semata wayangnya namun apa daya semua sudah terjadi.

"Apa yang aku lakukan." lirih nya dan duduk terdiam di depan meja makan dengan penuh penyesalan.

Ibu lucia istrinya hanya menangis dan juga berlari masuk kamarnya. mengingat kembali semua perkataan putrinya

" Tuan? dayan Siti memberikan air putih pada tuannya.

"Terimakasih. katakan padaku dayan Siti apa aku salah? bukankah aku melakukan semua ini untuknya? dimana salahnya? aku bekerja keras siang dan malam agar kelak putriku tidak kekurangan apa pun. Tapi kenapa dia menyalahkan aku, dimana letak kesalahannya? Kenapa dia tidak mengerti?

Dayan Siti mendengar curahan tuannya hanya diam.hening.....tidak ada yang berani berbicara. semua pelayan di sana tampak diam seribu bahasa.

"Makanlah kalian." perintah tuannya dan berlalu dengan langkah kaki yang seakan sulit untuk digerakkan.

Semua pelayan di sana menyaksikan bagaimana tuannya begitu menyesal setelah menampar putrinya katena nafsu amarah yang tidak bisa dikendalikan. Amarah berlebihan bisa menghancurkan pada siapa saja.... ya..... sebagai manusia terkadang kita dikalahkan oleh nafsu kita dibanding dengan akal sehat kita.

Saat amarah menguasai dalam jiwa insan. Seakan tumbuh kebencian. bahkan kita tidak luput seakan menyalahkan takdir. Sungguh kita terkadang berada dalam keadaan terpuruk. kurangnya bersyukur dan bersabar menyebabkan kita lupa daratan. milik siapakah kita?

" Aku kasihan dengan tuan putri. Aku pikir hidup kaya akan membahagiakan orang ternyata tidak. Kekayaan ternyata bisa jadi sebuah malapetaka. ucap salah satu dayan di sana.

"Tutuplah mulut kalian jika masih mau bekerja disini. dan masuklah makan. perintah dayan siti.

Dengan segera atas perintah dayan siti semua bubar. Tidak ada lagi yang berani angkat bicara atau bergosip semua kembali seperti sedia kala.

Sejujurnya dalam hati kecil dayan Siti sangat iba melihat tuan putrinya larut dalam kesedihan. Namun apa daya dirinya tidak bisa berbuat apa-apa.

Sementara di ruang kerjanya David Tamin masih terus diliputi rasa penyesalan atas tindakannya telah menampar putrinya di depan semua pegawainya.

Sementara ibu Lucia, ibu yang telah melahirkan Laila kini duduk menangis di kamarnya. Seakan dia merasa gagal menjadi seorang ibu. Terasa begitu perih membayangkan saat di mana sang buah hati ditampar di depan mata. Ya.... seorang Ibu bisa merasakan. Bagiamana tidak mengandung selama sembilan bulan dengan penuh kesabaran bukan perkara dan amanah yang cukup ringan.

"Laila maafkan ibu nak.............

hiks..... hiks........ tangis ibu Lucia pecah.

Sementara Laila di kamarnya kini duduk termenung dengan penuh derai air mata sambil memegang pipinya bekas tamparan ayahnya. Tertunduk di depan tempat tidurnya sambil kedua lututnya ditegakkan dan kepalanya di sandarkan di sana.

"Apa salahku...... ayah, Ibu....... apa? lirih nya sambil terus menangis.......

Terpopuler

Comments

Antye Chaca

Antye Chaca

saya kasih boom like ya 🤗👍👍👍👍👍

2022-03-30

1

linda sagita

linda sagita

kekayaan tak menjamin kebahagiaan

2022-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pengenalan Tokoh
2 Episode 2 Sebuah Keinginan Untuk Merasakan Kasih Sayang Kedua Orang Tua
3 episode 3 David Tamin Mulai Terbuka Hatinya.
4 Episode 4 Galau
5 Episode 5 Laila Salah Tingkah
6 Episode 6 Laila Jatuh Cinta Dengan Fajri
7 Episode 7 Kekecewaan David Tamin
8 Episode 8 Fajri Menjadi Pengawal Pribadi Laila
9 Episode 9 Fajri Menjadi Pengawal Pribadi Laila
10 Episode 10 perkataan fajri menyentuh hati Laila.
11 Episode 11 Laila mengungkapkan perasaannya pada Fajri
12 Episode 12 Kebingungan Fajri menghadapi Laila
13 Episode 13 Kebingungan Laila
14 Episode 14 Kekecewaan Laila
15 Episode 15 Hati Laila mulai terketuk
16 Episode 16 Laila dan dua sahabatnya weekend
17 Episode 17 Laila mulai berubah
18 Episode 18 Hati terbuka Cahaya pun tiba
19 Episode 19 Meraih kebahagiaan Laila
20 Episode 20 Kampus heboh
21 Episode 21 Rencana Laila keluar negri
22 Episode 22 Laila geram pada karyawan ayahnya
23 Episode 23 sisi lain Laila menurut pandangan Fajri
24 Episode 24 singgah di rumah Fajri
25 Episode 25 Permintaan David Thamin pada Fajri
26 Episode 26 Tanggapan Laila saat Fajri melamarnya.
27 Episode 27 Pernikahan Laila dan Fajri
28 Episode 28 Malam yang mendebarkan bagi Laila
29 Episode 29 Kesalahapahaman Laila semakin jadi
30 Episode 30 Persiapan wisuda Laila
31 Episode 31 Hari wisuda Laila
32 Episode 32 Ungkapan perasaan Bertha pada Fajri
33 Episode 33 Pengakuan Cinta Fajri
34 Episode 34 Panggil aku dengan kata sayang
35 Episode 35 Kebucinan Fajri pada istrinya
36 Episode 36 Kemunculan Andre mengundang amarah Fajri
37 Episode 37 Malam pertama yang menegangkan
38 Episode 38 Usaha Fajri
39 Episode 39 Memadu kasih
40 Episode 40 Laila dan Fajri saling mengungkapkan perasaan.
41 Episode 41 Kebucinan Fajri pada Laila istrinya
42 Episode 42 Rani vs Sekeras Haris
43 Episode 43 Menjenguk ibu Rani
44 Episode 44 Rencana perjodohan Mala
45 Episode 45 keputusan Mala dan sikap Rambo pada putranya.
46 Episode 46 Gara-gara kain pel manual
47 Episode 47 Laila dan Fajri berbulan madu
48 Episode 48 Keanehan Laila
49 Episode 49 Menghadiri acara pelamaran Mala
50 Episode 50 Hasil USG Laila
51 Episode 51 Kekecewaan Fajri dan penyesalan Bertha
52 Episode 52 menghadiri pernikahan Rani
53 Episode 53 Pernikahan Mala dan Ramli
54 Episode 54 Penculikan Laila
55 Episode 55 Rencana pernikahan Laila dan Andre
56 Episode 56 kebahagiaan Rambo
57 Episode 57 Kembali Kecewa
58 Episode 58 Sebuah Fakta
59 Episode 59 Hari Yang Melelahkan
60 Episode 60 Menjemput Syakira
61 Episode 61 Rama Menjemput Syakira
62 Episode 62 Momen Indah
63 Episode 63 Di desak Untuk Kawin
64 Episide 64 Pertemuan Keluarga
65 Episode 65 Tentang Perasaan
66 Episode 66 Fakta Yang Sebenarnya
67 Episode 67 Kamu Selalu Bisa
68 Episode 68 Hati Dalam Dilema
69 Episode 69 Pertemuan Dua Sahabat
70 Episode 70 Pasca Melahirkan
71 Episode 71 Kembalilah Untukku
72 Episode 72 Hari Tak Terduga
73 Episode 73 Pesta Besar
74 Episode 74 Mendapat Restu
75 Episode 75 Rama vs Syakira
76 Episode 76 Hari Bahagia
77 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Episode 1 Pengenalan Tokoh
2
Episode 2 Sebuah Keinginan Untuk Merasakan Kasih Sayang Kedua Orang Tua
3
episode 3 David Tamin Mulai Terbuka Hatinya.
4
Episode 4 Galau
5
Episode 5 Laila Salah Tingkah
6
Episode 6 Laila Jatuh Cinta Dengan Fajri
7
Episode 7 Kekecewaan David Tamin
8
Episode 8 Fajri Menjadi Pengawal Pribadi Laila
9
Episode 9 Fajri Menjadi Pengawal Pribadi Laila
10
Episode 10 perkataan fajri menyentuh hati Laila.
11
Episode 11 Laila mengungkapkan perasaannya pada Fajri
12
Episode 12 Kebingungan Fajri menghadapi Laila
13
Episode 13 Kebingungan Laila
14
Episode 14 Kekecewaan Laila
15
Episode 15 Hati Laila mulai terketuk
16
Episode 16 Laila dan dua sahabatnya weekend
17
Episode 17 Laila mulai berubah
18
Episode 18 Hati terbuka Cahaya pun tiba
19
Episode 19 Meraih kebahagiaan Laila
20
Episode 20 Kampus heboh
21
Episode 21 Rencana Laila keluar negri
22
Episode 22 Laila geram pada karyawan ayahnya
23
Episode 23 sisi lain Laila menurut pandangan Fajri
24
Episode 24 singgah di rumah Fajri
25
Episode 25 Permintaan David Thamin pada Fajri
26
Episode 26 Tanggapan Laila saat Fajri melamarnya.
27
Episode 27 Pernikahan Laila dan Fajri
28
Episode 28 Malam yang mendebarkan bagi Laila
29
Episode 29 Kesalahapahaman Laila semakin jadi
30
Episode 30 Persiapan wisuda Laila
31
Episode 31 Hari wisuda Laila
32
Episode 32 Ungkapan perasaan Bertha pada Fajri
33
Episode 33 Pengakuan Cinta Fajri
34
Episode 34 Panggil aku dengan kata sayang
35
Episode 35 Kebucinan Fajri pada istrinya
36
Episode 36 Kemunculan Andre mengundang amarah Fajri
37
Episode 37 Malam pertama yang menegangkan
38
Episode 38 Usaha Fajri
39
Episode 39 Memadu kasih
40
Episode 40 Laila dan Fajri saling mengungkapkan perasaan.
41
Episode 41 Kebucinan Fajri pada Laila istrinya
42
Episode 42 Rani vs Sekeras Haris
43
Episode 43 Menjenguk ibu Rani
44
Episode 44 Rencana perjodohan Mala
45
Episode 45 keputusan Mala dan sikap Rambo pada putranya.
46
Episode 46 Gara-gara kain pel manual
47
Episode 47 Laila dan Fajri berbulan madu
48
Episode 48 Keanehan Laila
49
Episode 49 Menghadiri acara pelamaran Mala
50
Episode 50 Hasil USG Laila
51
Episode 51 Kekecewaan Fajri dan penyesalan Bertha
52
Episode 52 menghadiri pernikahan Rani
53
Episode 53 Pernikahan Mala dan Ramli
54
Episode 54 Penculikan Laila
55
Episode 55 Rencana pernikahan Laila dan Andre
56
Episode 56 kebahagiaan Rambo
57
Episode 57 Kembali Kecewa
58
Episode 58 Sebuah Fakta
59
Episode 59 Hari Yang Melelahkan
60
Episode 60 Menjemput Syakira
61
Episode 61 Rama Menjemput Syakira
62
Episode 62 Momen Indah
63
Episode 63 Di desak Untuk Kawin
64
Episide 64 Pertemuan Keluarga
65
Episode 65 Tentang Perasaan
66
Episode 66 Fakta Yang Sebenarnya
67
Episode 67 Kamu Selalu Bisa
68
Episode 68 Hati Dalam Dilema
69
Episode 69 Pertemuan Dua Sahabat
70
Episode 70 Pasca Melahirkan
71
Episode 71 Kembalilah Untukku
72
Episode 72 Hari Tak Terduga
73
Episode 73 Pesta Besar
74
Episode 74 Mendapat Restu
75
Episode 75 Rama vs Syakira
76
Episode 76 Hari Bahagia
77
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!