Pulang dari kampus Laila mengajak sahabatnya pergi ke suatu tempat. Rani dan Mala seakan bertanya kemana mereka akan pergi?
"Kenapa kalian melihatku seperti itu? Sudah, hari ini aku tidak akan dijemput oleh supirku. Kita naik mobilnya Mala dan tidak usah khawatir aku sudah atur semuanya.
Mala kaget mendengar ajakan Laila dan Laila heran melihat tingkah Mala seakan menolak ajakannya dan Mala dengan sedikit ragu dan berbicara cukup berhati-hati agar Laila tidak tersinggung dia pun segenap keberaniannya menanyakan apa ayah Laila tidak akan marah jika Laila ketahuan pulang terlambat.
Karena takutnya Jika ketahuan maka bukan hanya Laila yang akan dapat amarah atau hukuman tapi semua akan kena hukuman. Rani pun ikut mengiyakan ucapan Mala karena dari tadi Mala mencolek lengan Rani agar ikut membantunya memberikan pengertian kepada Laila.
"Tenang saja serahkan padaku. Toh ayah dan ibu tidak peduli denganku. Mereka hanya sibuk dengan urusannya. Pulang ke rumah membosankan. Laila terdiam mengingat setiap kejadian yang dihadapi nya. " Aku tidak tahu seperti apa kebahagiaan sesungguhnya? seakan aku merasa bahwa apa ayah dan ibu menginginkan aku ke dunia ini atau tidak? ucap Laila dengan wajah sedihnya.
Mala dan Rani melihat sahabatnya bersedih langsung memeluknya.dan mereka pun bersedia akan menemani Laila kemana pun akan pergi dan Mala meminta sahabatnya untuk menunggu. Sementara dirinya akan mengambil mobil. Dan Mala pun berlenggang pergi menuju tempat parkiran kampus.
***
Di lingkungan kampus Fajri bertemu dengan dua sahabatnya yang juga akan pulang yaitu Rama dan Ramli. Mereka pun saling menyapa dan saling tanya kabar.
"Alhamdulillah. Lancar. Mau pulang nih? Fajri merangkul kedua sahabatnya.
" Yoi. Bro. Jalan yuk , sudah lama nih kita tidak jalan bareng. Kita naik mobil fajri saja gimana? Rama melirik Ramli berharap Ramli mau ikut.
Ramli mengiyakan ajakan sahabatnya namun bingung karena motornya harus di tutup dimana dan Fajri memberikan saran agar motor mereka titip dengan satpam yang bertugas di sana.
Mereka bertiga menuju tempat parkiran. Dari jarak jauh fajri melihat dua orang gadis berdiri di dekat mobil nya. Terlihat seorang gadis tengah sibuk bercermin di kaca mobilnya.
Rama heran melihat Fajri yang tiba-tiba berhenti dan Fajri menunjuk kearah mobilnya. Fajri Merasa lucu
"Wah cantik bro. Ucap Rama dan ramli bersamaan Fajri menyenggol bahu temannya untuk menjaga pandangan mereka.
Ramli pun berujar dan mengeluarkan pendapatnya bahwa perempuan itulah yang memancing Ramli dan Rama terus melihat penampilan Laila dan Rani. saat sudah hampir sampai di dama mobilnya terparkir Fajri menekan tombol kunci alarm mobilnya
Tut...
Tut...
Laila kaget saat alarm mobil itu berbunyi. Rama dan Ramli tertawa melihat tingkah Laila dan Rani.
"Maaf nona." Fajri sudah dibelakang Laila sedang berdiri tegak sambil memainkan kunci mobilnya.
Laila kaget dan berbalik melihat Fajri. Laila salah tingkah. jantungnya seakan mau copot. Mata keduanya kembali bertemu yang sekian kalinya." bukankah cowok tadi? batin Laila. dengan segera Fajri kembali mengulang perkataannya.
" Kok bengong, ini mobilku.Saya mau masuk dan bolehkah nona sedikit bergeser, anda menghalangi jalanku.
"Silahkan!" Maaf aku hanya meminjam mobilmu berkaca. Laila masih berdiri di tempatnya sambil menarik roknya.
" Tidak jadi masalah. Fajri bingung harus berkata apa lagi. Jujur dalam hati fajri akui jika makhluk didepannya sangat cantik. " Rok anda tidak akan panjang lagi nona karena batasnya memang sudah sampai disitu. Maaf . Tapi saya mau masuk kedalam mobilku dan anda menghalangi jalanku. Fajri mengangkat sebelah alisnya.
Sementara Ramli dan Rama masih berdiri melihat aksi sahabatnya itu, bagaimana dia berinteraksi dengan dua makhluk cantik di sana.
Laila bergeser dan memberikan jalan untuk Fajri masuk ke dalam mobilnya. Laila merasa sangat malu dan menarik tangan Rani untuk pergi. Tidak sengaja Rani menabrak bahu rama. Dan tas milik Rani jatuh.
"Tasku, lepaskan dulu tanganmu." Rani menghentikan langkah Laila untuk mengambil tasnya yang terjatuh.
Rama mengambil tas milik Rani dan memberikannya.
" Maaf. Aku tidak sengaja temanku menarik aku sangat kuat. Rani mengambil tas miliknya dari tangan Rama dan Rama tersenyum.
Rama kembali berujar dan meminta perempuan itu menyebut namanya dan Rani pun menuruti permintaan laki-laki yang belum dikenalnya.
Hingga akhirnya Rani berlalu dan Rama tersenyum melihat kepergian Rani. Rama masih setia berdiri ditempatnya. tidak sengaja dari bibir Rama yang melihat Ranu berlaku mengeluarkan kata CANTIK
Ramli yang melihat Rama masi setia berdiri ditempatnya dengan suara khasnya Ramli berteriak sambil meledek Rama dan Rama berbalik, Kaget melihat mobil Fajri sudah di sampingnya dan langsung membuka pintu mobil bagian belakang.Mereka pun keluar dari wilayah kampus menuju sebuah tempat.
"Tahu gak bro, bukankah cewek tadi itu yang mengejar dosennya? gue akui tuh cewek cantik banget. subhanallah...... " ucap Ramli.
Fajri hanya terdiam. jujur dalam hatinya mengagumi Laila memang cantik namun disayangkan. Fajri terus melajukan mobilnya hingga mereka sampai di sebuah tempat yaitu sebuah cafe.
Namun Rama sedikit tidak setuju jika nongkrong di kafe lagi dan Fajri pun meminta pendapat sahabatnya itu kemana mereka akan pergi.
Fajri akhirnya memutar balik mobilnya menuju tempat yang dimaksud Rama. Tiba-tiba Fajri mendapat sebuah telepon.
" Ya.....
".......
" Baiklah
"............
" Besok pagi aku usahakan masuk.
".......
" Hari ini saya sibuk.
Fajri mengakhiri telponnya dan sampailah mereka ditempat tujuan. Ya....Sebuah pantai yang begitu menenangkan perasaan, angin bertiup sepoi-sepoi dengan ombak yang menerpa bersahut-sahutan seakan memberikan kedamaian tersendiri setiap pengunjung.
Rama, Ramli dan Fajri begitu menikmati pemandangannya yang yang terhempas luas di hadapannya dengan birunya air laut dan gulungan ombak yang saling kejar mengejar.
Canda tawa tiga sahabat itu terdengar, mereka tidak menghiraukan mata menatap ketiganya. Puas dengan menikmati jajanan di sana mereka kembali menikmati minuman khas pantai itu.
Jajanan stik pisang dan minuman sarba sangat pas untuk menikmati keindahan pantai sore itu.
"Bagaimana asyik kan tempatnya? ucap Rama yang memberi ide berkunjung ditempat itu.
Fajri berdiri dari tempatnya menuju bibir pantai sambil terus memperhatikan ombak yang tidak ada bosannya saling kejar mengejar sedari tadi.
Sementara Rama dan Ramli asyik bercengkerama entah apa yang mereka perdebatkan tampak sangat serius. Setelah berbalik mereka tidak menemukan lagi sahabatnya yaitu Fajri.
Ramli yang menyadari jika Fajri tidak ada segera bertanya pada Rama dan Rama hanya bisa angkat bahu tanda dirinya juga tidak tahu menahu.
Rama dan Ramli akhirnya meninggalkan tempatnya untuk mecari keberanian sahabatnya itu. Mereka terus menyusuri bibir pantai dan tampak Fajri sedang duduk di bawah pohon yang cukup rindang sambil melihat anak-anaknya di depannya bermain bola.
Ramli dan Rama pun menghampiri Fajri yang tampak asyik melihat anak-anaknya di depannya bermain bola. Rama pun menepuk bahu Fajri dan menanyakan apa Fajri rindu rindu dengan masa kecilnya? Fajri hanya tersenyum.
Sementara Ramli ikut bermain bola bersama anak-anaknya tersebut. Puas bermain bola Ramli kembali bergabung dengan dua sahabatnya itu.
Tampak dari jauh Ramli melihat Mala bersama sahabatnya. Rama yang melihat Ramli tampak serius mengikuti arah pandangannya.
Dari jarak jauh tampak Mala dan dua sahabatnya yaitu Laila dan Rani tertawa lepas. Ramli ikut tertawa melihat aksi kocak trio macan itu. dari jarak jauh Laila berdiri meninggalkan tempat.
"Kenapa lho mau samperin mereka?
Ramli geleng kepala mendengar ucapan Rama..... sementara Fajri kembali beranjak dari tempatnya karena melihat seorang perempuan seperti dalam bahaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Idham Adhan
semangat terus teruslah berusaha insyaalla Inda pada waktunx.
2022-06-08
1
Idham Adhan
sampai disini ceritanya bagus. masih nyimak
2022-06-08
1
Fenti
Mentari mampir kak 😊
2022-02-24
1