“ Penuhi permintaan orang itu Harley, berikan apapun yang dia minta yang penting anak gadisku selamat “ Titah Arthur, pria itu tak hentinya menghela nafasnya kasar sambil bertolak pinggang.
Tidak ada satu patah katapun keluar dari mulut pemuda itu, dan tidak ada seorangpun yang tahu apa yang ada didalam pikirannya. Harley hanya mengangguk pelan lalu pamit untuk meninggalkan ruangan itu menuju ruangan disebelahnya. Dia akan mengatur strategi dengan tim nya disana, bekerja sama dengan pihak kepolisian setempat, juga badan intelejen di negara itu.
“ Siapa yang telah tega melakukan ini kepada putri kita Arthur?” Isak Monica, wanita itu telah menghabiskan satu box tissue untuk menghapus air matanya.
“ Entahlah sayang, tapi akan aku pastikan anak kita selamat “ Jawab pria itu, sambil merangkul tubuh sang Istri.
“ Harley, kita sudah menemukan lokasi pria itu “ Seorang pemuda memasuki ruangan sambil menenteng sebuah ipad ditangannya, dia merupakan anggota tim dari badan intelejen negara disana.
“ Lokasi terakhirnya disini “ Lanjutnya, lalu memperlihatkan layar benda pipih besar itu kehadapan Harley.
“ Oke Thanks buddy…” Ucap Harley, lalu meminta sang kepala polisi untuk memerintahkan anggota tim kepolisian setempat juga tim taktikal untuk bergerak melalui sambungan telponnya.
Harley pun menghubungi seseorang setelahnya, lalu meminta Sam dan Bill untuk mengikutinya.
“ Biarkan mereka melakukan tugasnya, kita harus pergi ke suatu tempat “ Ucap Harley, lalu menyebutkan sebuah kode kepada keduanya dan meninggalkan tempat itu.
Setengah jam kemudian mereka bertiga sudah tiba di lokasi, disana sudah menunggu dua orang wanita bersenjata lengkap. Rupanya dua orang itulah yang di hubungi oleh Harley dan memberikan informasi kepadanya sejak tadi, mereka menyerahkan satu koper besar berisi senjata lengkap untuk temannya itu.
“ Mereka baru?” Tanya Ferarri, wanita berambut pirang bersenjata laras panjang.
“ Ya “ Jawab harley singkat, sambil merakit senjata-senjata andalannya.
“ Ada salam dari Viper “ Ucap Chopper seraya menyodorkan sebuah tabung panjang kepada Harley.
Harley membuka tabung itu dan tersenyum tipis.
“ Bocah sialan..” Gumamnya, sambil melihat maha karya buatan tangan Viper. Bocah jenius itu membuat satu set anak panah dengan ujung panah yang bisa meledak ketika menembus sasarannya.
“ Ini senjata untuk kalian “ Ucap Chopper lalu menyerahkan dua koper besar kepada keduanya.
“ Oke kita bergerak sekarang “ Ucap Harley, setelah dirinya memastikan senjata yang mereka gunakan sudah siap untuk digunakan.
Harley bersenjatakan busur dan anak panah juga dua pistol tersemat di samping kanan kiri rompinya, tak lupa beberapa pisau kecil berjejer dibagian depan rompi yang dia kenakan. Ferrari membawa senjata andalannya yakni senjata laras panjang, karena wanita ini yang akan menembaki para penjahat dari jarak yang cukup jauh.
Sementara Chopper, gadis berambut hitam ini paling mahir menggunakan pedang. Ilmu beladirinya sudah tidak bisa diragukan lagi. Dan kedua teman baru mereka Sam dan Bill masing-masing membawa magazine juga pistol-pistol kecil di rompi mereka.
Harley membagi tugas kepada teman-temannya, Sam dan Bill bergerak bersama sementara Chopper dan Harley akan bergerak sendiri-sendiri memasuki gedung itu.
Satu persatu para penjaga berhasil mereka lumpuhkan dengan menggunakan pistol yang diberi peredam, Harley melemparkan pisau-pisau kecil itu tepat di jantung mereka hingga sekali menancap mereka pun sudah tidak bisa berkutik lagi.
Tiba di sebuah pintu ruangan, Sam dan Bill mendobraknya setelah diberikan aba-aba oleh Harley.
BRAK!
Keduanya pun menodongkan senjatanya sambil memasuki ruangan itu, hampir saja Sam terkena tembakan salah satu musuh yang tiba-tiba datang dari arah belakang mereka. Beruntung Harley datang tepat waktu dan menembakkan anak panahnya tepat di dada pria itu, tetapi nahasnya pria tersebut terlanjur menarik pelatuk senjata ditangannya hingga menimbulkan suara tembakan disana.
Dor…Dor…Dor….Dor…!
Sontak suara tembakan itu menyebabkan musuh yang lainnya mulai bergerak dan menembaki mereka, hingga terjadilah peperangan kecil disana.
“ Harley, gadis itu ada di lantai tiga “ Ucap Ferrari melalui alat pendengar yang tersemat di masing-masing telinga tim nya.
“ Oke “ Jawab pria dingin itu, lalu memerintahkan tim nya untuk mengikutinya dan bergerak kesana.
“ Bukakan jalan untuk kami “ Titah Harley kepada Ferarri, sebelum dia dan timnya itu bergerak maju.
Ferarri pun mulai melepaskan tembakannya dari tempat yang tidak seorang pun tahu, wanita itu pun meluncurkan timah panasnya tepat di kepala musuh-musuhnya. Hingga akhirnya Harley dan timnya tiba di lokasi.
“ Cepat musnahkan mereka!” Titah salah seorang pria yang diduga adalah pimpinan kompotan penjahat itu.
Tetapi sayang, tim Harley sudah berada disana dan menghujani mereka dengan tembakan.
Dor!
Dor!
Dor!
Tembakan demi tembakan saling bersautan, Sam dan Bill juga Chopper mencari perlindungan sambil tetap mengarahkan tembakan itu ke arah musuh. Sang pimpinan komplotan menarik tubuh Sheeran dan membuat tubuh gadis itu sebagai tameng untuk melindungi dirinya.
“ Harley! Pria itu aku pernah melihatnya bersama dengan nyonya Monica!” Ucap Bill, Pria yang ditugaskan untuk mengawal sang nyonya negara.
“ We know “ Jawab Ferrari melalui intercom.
“ Apa?!! Lalu….” Ucap Bill tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
“ Tembaki saja mereka dulu Bill, kamu akan tahu nanti “ Ucap Chopper, sambil terus menembaki musuh hingga tersisa beberapa orang saja.
“ Hentikan atau akan aku tembak dia!” Teriak Marco seraya menodongkan senjatanya ke kepala Sheeran.
Sleb!
Sleb!
Sleb!
Tiga anak panah melesat tepat di dada dan kepala Marco hingga membuat pria tinggi besar itu jatuh tersungkur dan mati seketika, sementara sisa dari anak buahnya langsung mengangkat tangan mereka untuk menyerahkan diri.
“ Bawa dia “ Titah Harley, Pria itu tiba-tiba saja muncul dari balkon luar gedung itu.
Sheeran hanya bisa melihat penampilan Harley dengan mata yang sukses membulat sempurna, sementara Harley melihat gadis itu hanya dengan sudut matanya lalu pergi dan membiarkan Sam dan Bill yang membereskan sisanya.
Kembali ke gedung kepresidenan.
Arthur tiba-tiba menerima sebuah pesan singkat melalui emailnya dari seseorang yang tidak dia kenal, pria itu lalumembuka email tersebut dimana terdapat sebuah lapiran video disana.
“ Ya Tuhan…” Ucap Arthur lirih setelah pria itu melihat rekaman video yang tersemat disana.
“ Sayang ada apa? Apa mereka meminta sesuatu yang lebih?” Tanya Monica, wanita itu terlihat begitu khawatir.
“ Tidak…” Jawan Arthur singkat.
“ Lalu…?” Tanya Monica, lalu menghampiri sang suami di meja kerjanya.
Bersamaan dengan itu pula masuk beberapa orang petugas dari badan intelejen negara, lalu salah seorang dari mereka menghampiri Monica sambil menganggukan kepalanya ke arah Arthur.
“ Maaf nyonya, sebaiknya anda ikut dengan kami sekarang “ Ucapnya ramah.
“ Sayang…Ada apa ini?!” Tanya Monica, wanita itu mulai panik ketika mereka mulai menyeretnya keluar dari ruangan itu. Sementara Arthur hanya bisa menghela nafasnya berat.
.
.
.
To be continue
Hai kakak-kakak, terimakasih telah meninggalkan jejak kalian disini.
Jangan lupa vote, like dan komentar nya yah
Happy reading 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Eni Purwanti
hhmm Monica dalangnya...
2022-03-09
1
Yu Gina
chopper aku bayangin Benedeta
Ferarri jadi Lesley
2022-03-07
1
£oN€LY
Wow keren sniper cewek 😍😍
2022-02-14
0