HARLEY THE SECRET AGENT
Dor!
Dor!
Dor!
" Sial! " Pekik seorang laki-laki berperawakan sedang ketika perutnya terkena hantaman timah panas pistol milik seorang pria misterius yang belum lama ini dikenalnya.
" Hei Harley! Kenapa kamu tidak menyerah saja?! Orang-orang ku sudah mengepung tempat ini!" Seru pria tersebut, lalu dengan hati-hati berpindah posisi untuk mencari perlindungan seraya menembakkan kembali pistolnya.
Tidak ada jawaban dari pria yang irit bicara itu, tetapi dia tahu bahwa Harley belum meninggalkan tempat mereka. Terbukti dengan bunyi tembakan yang masih terdengar, dan berkurangnya orang-orang yang ada disana.
Sreeettt!!
JLEB!
" Aaakhhhh!!!" Pekik pria itu lagi seraya memega ngi bahunya yang tertancap anak panah. Suara tembakan diruangan itupun seketika hilang.
" Dia sudah berhasil menghabisi mereka semua " Batin pria tersebut.
Drap!
Drap!
Drap!
" Katakan dimana kamu menahannya..." Tanya Harley dengan suara dingin dan datarnya. Jangan tanya penampilan laki-laki yang sebenarnya tampan ini, saat ini tubuhnya sudah babak belur akibat berkelahi dengan orang-orang John tadi.
" Kau tidak akan menemukan nya sampai kapanpun " Kekeh John. Lalu dia terbatuk dan memuntahkan darah.
Tanpa basa-basi Harley menekan anak panah yang tertancap dibahu John, hingga membuat pria itu berteriak kesakitan.
" Kurang ajar!" Pekiknya. Rasa sakit di tubuhnya akibat hantaman timah panas diperutnya dan anak panah di bahunya begitu menyiksa dirinya.
" Dimana dia John? Atau akan aku bunuh mereka " Ucap Harley seraya memperlihatkan layar ponselnya. Pria itu mensejajarkan dirinya dengan John.
" Kau! Kau tak akan tega Harley...Mereka tidak bersalah!" Teriak John dengan sisa tenaga yang dia miliki. John tidak menyangka jika Harley telah menemukan keberadaan istri dan anaknya itu.
" Jangan mengetes ku John, kau tidak tahu siapa diriku..." Ucapnya, lalu mematikan kembali layar ponselnya.
" Jadi....Katakan padaku dimana kamu sembunyikan dia " Lanjutnya. Harley berdiri kembali dan meninggalkan John disana bermaksud untuk mendatangi anak serta istri pria itu.
Tahu arah tujuan Harley, John pun akhirnya memberitahu dimana dia menahan seorang anak perempuan yang telah dia culik untuk mendapatkan uang tebusan dari orang tuanya.
Tanpa melihat ke arah John, Harley meraih kembali ponselnya dari dalam saku celananya lalu menghubungi seseorang diseberang sana untuk memberitahu lokasi dan menjemput anak perempuan itu serta meninggalkan John disana seorang diri.
" Hei Harley! Kau tidak akan meninggalkan aku sendirian disini kan?!" Teriak John. Pria ini bisa melihat punggung Harley yang semakin menjauh darinya.
" Hei brengsek! Jawab aku!"
Harley tidak memperdulikan teriakan John dan meneruskan langkah kakinya keluar dari gudang itu, dirinya sudah menghubungi teman-temannya untuk mengurus sisa kekacauan yang telah terjadi. Termasuk membawa John pergi untuk diadili, itupun jika pria itu tidak mati karena kehabisan darah.
Harley memasuki mobil sportnya yang sudah sedikit penyok itu, tadi sempat terjadi aksi kejar-kejaran sebelum akhirnya dia dihadang oleh mobil milik orang-orangnya John sebelum pria itu tiba disana.
Beruntung Harley bisa menghabisi mereka semuanya.
Pria dingin dan misterius itu pun mulai mengemudikan mobilnya, memecah jalan raya di keheningan malam. Hingga satu jam kemudian dirinya tiba disebuah apartemen kecil disalah satu sudut kota.
Harley melepaskan satu persatu pakaian yang dikenakannya, lalu meredam tubuhnya di bak yang sudah diisi air hangat olehnya. Kebiasaan dirinya sehabis melakukan aktivitas beratnya.
Keesokan harinya.
Panggilan kepada suruh awak penumpang jurusan negara XYZ sudah menggema di seluruh ruangan, seorang pemuda tampan berkacamata hitam yang tengah asik dengan ponselnya beranjak dari duduknya dan mengambil antrian.
" Lagi apa dia sekarang...?" Gumam pria itu.
Setelah melalui tahap-tahap pemeriksaan, pria tampan itupun bergabung dengan para penumpang untuk menaiki pesawat yang akan membawanya ke negara tersebut, lalu mencari kursi yang akan dia duduki selama empat jam perjalanan.
Tiba disampingnya seorang wanita paruh baya yang ramah, dan menyapanya.
" Hallo anak muda, tidak keberatan jika aku duduk disini bersamamu?" Ucapnya sebelum wanita itu menduduki kursi nya.
" Tentu saja nyonya, akan sangat menyenangkan duduk bersama dengan anda disini " Jawab Harley ramah dan sedikit menggoda nya.
" Kau sangat pintar merayu rupanya " Kekeh wanita tua itu, lalu menduduki kursinya dibantu oleh Harley.
Empat jam tidak terasa bagi Harley dan nyonya Simson berada didalam pesawat itu, mereka benar-benar berbincang selama berada disana. Harley bahkan sampai tahu dimana kediaman keluarga nyonya Simson, siapa nama suaminya dan berapa jumlah anak serta cucu dan cicitnya.
" Senang berbincang denganmu Harley, kamu membuatku merasa muda kembali " Ucap nyonya tua itu ketika mereka berpisah di lobby bandara.
Harley melangkahkan kakinya menuju pelataran parkir dimana mobilnya berada, lebih tepatnya dimana seseorang memarkirkan mobil sport untuknya disana. Masih satu jam lagi perjalanan yang harus dia tempuh untuk sampai di kediamannya, dan bertemu dengan dua malaikat yang selalu menemani nya selama ini.
" Semoga Paloma mengurusnya dengan benar..." Batin Harley.
Sesampainya di villa yang terletak diatas bukit tak jauh dari bibir pantai, Harley memarkirkan kendaraan nya lalu bergegas pergi menuju tempat dimana salah satu malaikat yang sudah sangat diridukannya itu biasa menunggu nya.
" Max...!" Pekik pemuda tampan itu ketika mahluk berbulu menerjang tubuhnya.
" Hah...disini ternyata kamu Max !" Keluh Paloma, wanita paruh baya yang menjaga kediaman Harley dan mengurus mahluk berbulu kesayangan tuannya itu.
" Do you miss me buddy?" Tanya Harley kepada Max yang tengah asik menjilati wajah pemuda tampan itu.
" Tentu saja tuan, dia sangat merindukan mu...Setiap hari dia selalu menunggumu disini " Ujar Paloma.
" Apa dia makan teratur Paloma?" Tanya Harley seraya menuntun Max menuju kedalam rumahnya.
" Tentu saja tuan, apalagi setelah aku mengatakan kau akan pulang hari ini " Jawabnya senang.
Ya...Hanya Paloma dan Max yang tahu benar apa pekerjaan pemuda tampan yang masih setia menyendiri itu, bahkan tidak jarang Paloma harus membantu Harley untuk mengobati luka-luka di tubuhnya. Begitu pula dengan Max, anjing kesayangan Harley yang selalu setia menunggunya di ujung tebing samping rumahnya.
" Aku senang kau baik-baik saja nak " Ucap Paloma seraya memeluk pemuda tampan yang sudah dia anggap sebagai anaknya itu, lalu mencium kedua pipinya. Bisa dia lihat betapa beratnya pekerjaan Harley oleh wanita itu dari sisa luka-luka di wajah pemuda tampan itu.
" Ayo sini makan! Aku sudah membuat makanan kesukaan mu nak " Lanjutnya, lalu menuntun Harley ke dapur dimana dia meninggalkan masakannya tadi.
Masakan yang selalu menjadi alasan bagi Harley untuk pulang setelah Max anjingnya.
" Ini lezat sekali Paloma " Puji pemuda itu, sambil melahap makanannya dengan rakus.
" Hei! Pelan-pelan! Nanti kamu tersedak!"
" Aaahh....Kamu cerewet sekali nenek tua! Aku sedang lapar...!"
" Dasar anak bodoh! Aku tidak mau membantumu kalau kamu sampai tersedak makanan ku"
" Aku tidak perduli! Jangan ambil piringku! "
" Hei! Nenek tua! Awas kamu yah...!"
Dan terjadilah aksi drama India diantara mereka berdua, dengan Max sebagai penonton setia nya.
.
.
.
To be continue
Hai kakak-kakak semua terimakasih telah hadir di novel baru ku 😘
Happy reading
Enjoy 😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
@𝖞𝖚𝖑𝖎𝖆𝖓𝖎𝖗𝖆𝖒𝖑𝖎
askikkk drama India 😁🤭
2022-07-07
0
Wulan Dary
akhirnya aq menemukannya mom.....
2022-03-10
1
Agustina Kusuma Dewi
mak othor sally.. ketemu lagi..
menclok sini dah.. setelh bodyguard cyantiknya..
😘😍😘😘😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
2022-03-07
2