BUNIAN

BUNIAN

BAB 1

Orang-orang sedang berkumpul dipusat kota dan diluar rumahnya masing-masing untuk menantikan peristiwa gerhana bulan, yang menurut prediksi BMKG akan terjadi dalam 1 jam kedepan. Setiap orang sangat penasaran untuk menyambut dan mengabadikan momen langka tersebut. Apalagi menurut prediksinya, peristiwa gerhana bulan kali ini akan sangat jelas disaksikan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sehingga memantik rasa penasaran dan keingintahuan yang tinggi dari setiap orang yang penasaran untuk menyaksikan serta mengabadikan momen penampakan penuh dari gerhana bulan tersebut.

Sementara itu, disalah satu sudut kota. Seorang pemuda yang mengenakan seragam dari satuan unit khusus kepolisian sedang dikejar dan diburu oleh pihak gabungan dari seluruh unit keamanan di Negeri ini. mulai dari TNI dan Kepolisian. Pemuda tersebut bernama, Zaha!.

Tubuhnya penuh dengan luka-luka, akibat pertempuran nekatnya ketika menyerbu seorang diri markas pusat kepolisian untuk membunuh salah seorang petinggi POLRI. Bukankah itu adalah misi bunuh diri ? benar. Karena Zaha yang telah menargetkan petinggi POLRI tersebut sejak lama dan Ia tidak berniat untuk bisa selamat keluar dari sana, karena itu adalah misinya yang terakhir.

Zaha dengan lihainya meliuk-liuk diantara padatnya kendaraan yang ramai dimalam itu. sementara itu, puluhan mobil dan motor pasukan khusus mengejar dibelakangnya.

Zaha mulai terdesak, karena setiap persimpangan jalan sudah di blokir oleh kendaraan aparat. Namun Zaha tidak kehilangan akal, dengan skill tingkat tingginya, Ia membelokkan motor trail curiannya kedalam sebuah gang sempit.

Dooorrr ddooorr

Beberapa tembakan berhasil dihindarinya. Namun naas, begitu masuk ke dalam gang ternyata di ujung gang tersebut sudah menunggu 2 orang polisi menghadangnya dengan menggunakan motor yang sama dengan Zaha, melintangkan motor mereka tepat ditengah jalan. Sehingga, mau tidak mau Zaha harus mendobrak paksa blokade motor tersebut. Dengan prediksi yang sangat matang, Zaha mengarahkan motornya tepat ke tengah-tengah motor yang menghadangnya, namun dalam sepersekian detik ketika motor mereka akan bertabrakan, Zaha mengangkat ban depannya. Sehingga ketika tabrakan terjadi, motor yang dikendarainya melambung keatas.

Braaakkkkk

Kedua polisi khusus yang menghadangnya seakan tidak percaya dengan kenekatan Zaha yang memilih menabrakan kendaraannya. Sehingga keduanya pun terpaksa meloncat kesamping. Zaha sempat oleng sesaat, lalu berhasil menstabilkan laju kendaraannya kembali dan melesat meninggalkan kedua penghadangnya tersebut.

Dooorrrr

"Ughhh.." terdengar jerit tertahan dari mulut Zaha. Rupanya ketika Ia berhasil keluar dari kepungan barusan, tembakan salah seorang polisi berhasil mengenai punggungnya bagian samping yang tidak tertutupi oleh rompi anti pekuru. Sehingga semakin membuat lukanya semakin bertambah parah. Perutnya sudah terluka akibat tusukan ketika pertempuran di markas pusat kepolisian sebelumnya. Belum lagi luka yang sangat parah di kepalanya, membuat pandangannya sudah mulai mengabur dan tertutupi oleh darah. Namun, Zaha bertekat untuk tidak menyerah begitu saja. Ia lebih memilih mati bunuh diri ketimbang harus ditangkap dan disiksa oleh aparat keamanan nantinya. Apalagi akibat serangan frontalnya di markas kepolisian tersebut, tentunya akan sangat mencoreng nama baik POLRI sebagai salah institusi keamanan di Negeri ini. Bukan hanya itu, salah seorang elit petinggi POLRI juga terbunuh malam ini.

"hoooeekkk..." Zaha memuntahkan darah segar dari mulutnya, kencangnya angin yang menerpa kepala Zaha ketika membawa motor itu tidak cukup untuk membuatnya tetap terjaga. Kesadarannya sudah diambang batasnya.

Sementara itu, aparat gabungan semakin banyak saja yang ikut mengejarnya.

Ciiitttt,

Zaha menekan rem dengan kuat, membuat laju motornya langsung terhenti. Ternyata di depannya ada blokade mobil SUV Polisi, ditambah beberapa motor yang telah menunggu dibalik mobil tersebut.

Deg deg deg

Detak jantung Zaha berdetak dengan sangat cepat membuat adrenalinnya semakin meningkat, kali ini Ia harus bertaruh nyawa untuk bisa melewati hadangan yang ada didepannya. Sementara dibelakangnya juga sudah ada puluhan kendaraan dan senjata yang siap memberondongnya setiap saat.

Pinggangnya sudah basah oleh darah yang keluar akibat luka tusukan dan tembakan dipingang dan perutnya, wajahnya sudah tidak jelas karena tertutupi oleh merahnya darah yang mengalir dari kepalanya. Ia pun sadar, jika sudah tidak mungkin lagi keluar dari situasi seperti ini. Ini adalah akhir dari hidupnya, namun secercah tekad dipenghujung nyawanya, membuat Ia harus nekad. Bukankah ini adalah misi bunuh diri awalnya ? pikir Zaha dengan senyum kematiannya.

Ia mengemboskan nafas, untuk memacu kembali adrenalinnya yang sempat menurun.

Brummm brummmm

Ia mengeber gas motornya sambil menekan rem, sementara tangan kanannya menggeber gas beberapa kali untuk meningkatkan torsi motornya.

Para polisi dan tentara yang menghadangnya dibuat terkejut dengan aksi nekad yang diperagakan oleh Zaha. Sadar dengan tekat bulat buruan mereka, sehingga merekapun bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Boooommmmm

Zaha menarik gas kuat dan melajukan motornya sambil mengangkat ban depannya.

"Jangan biarkan Ia lolos, TEMBAKKK." Perintah salah seorang komandan pasukan yang mengepungnya.

Ddoorrr dooorrr doorrr

Puluhan bahkan ratusan peluru melesat ke arah Zaha. Rupanya Zaha mengangkat ban motor depannya sekaligus sebagai tameng. Walau tak sepenuhnya bisa menghadang peluru yang datang ke arahnya,

Braaakkkk ddossshhh

Dengan kelihaiannya, Zaha lagi-lagi berhasil keluar dari hadangan polisi yang ada didepannya. Namun beberapa peluru bersarang telak ditubuhnya sebagai imbalan dari kenekatannya tersebut, membuat nyawa Zaha benar-benar sudah diujung tanduk.

Sementara itu, melihat Zaha yang berhasil lolos dari kepungan. Membuat para aparat keamanan yang mengepungnya seperti kebakaran jenggot, dan kembali mengejarnya dengan mengerahkan segala sumber daya yang mereka punya, karena bagaimanapun Zaha harus ditangkap dan diadili akibat perbuatannya yang telah menghabisi nyawa salah seorang elit petinggi Kepolisian.

Zaha berhasil melajukan motornya keluar dari kota, nafasnya sudah menderu dan putus-putus. Dan sesuai dengan rencana yang sudah diaturnya jauh sebelum aksi malam ini, Zaha semakin menggeber laju motornya sampai ke puncak bukit. Begitu melihat tepian jurang yang menjadi tujuan akhir dari rencananya, Ia tersenyum. Sebuah senyum kematian seorang Zaha.

Brrooommm

Zaha semakin meningkatkan kecepatan kendaraannya sampai pada batas kecepatan maksimum dan,

Braakkk

Zaha menabrak pembatas pagar, Zaha dan kendaraannya meluncur deras ke dalam jurang.

Braak braagghh

Duaaarrr

Motor yang dikendarainya meledak begitu menghantam keras badan jurang, sementara tubuh Zaha menghantam keras bawah jurang. Sehingga tubuh tersebut menjadi hancur remuk.

"Uhhkkkk." Matanya mulai gelap, Ia tersenyum dingin di penghujung nafasnya.

Seluruh tubuhnya mengeluarkan darah, tulang-tulangnya patah dan remuk akibat menghantam karang dan bebatuan yang ada dibawah jurang.

Menjelang ajalnya menjemput, semua kenangan pahit seolah berputar kembali di memorynya.

Mungkin hanya sebentar saja kebahagiaan itu dirasakannya, ketika Ayah, Ibu dan Kakak perempuannya masih hidup. itu adalah memory sebelum usianya 7 tahun. Bahkan Zaha sendiri hampir lupa, apa arti bahagia itu yang sebenarnya ? Karena saat usianya tepat 7 tahun, keluarganya merayakan pesta ulang tahunnya dengan sangat meriahnya. Semua kolega orang tuanya hadir dan memberi hadiah padanya, Dia benar-benar mendapat semua cinta dan sayang dari semua orang saat itu. Namun itu juga menjadi hari terkelam dalam hidupnya. Tengah malam, saat semua orang sudah terlelap dalam tidurnya masing-masing, sekelompok perampok memasuki rumah mereka. Zaha dan Kakak perempuannya, Ainun yang masih berusia 11 tahun disekap diruang tengah rumahnya. Lalu disusul oleh Opa dan Omanya, sementara itu Ia mendengar perkelahian dari kamar orangtuanya. Rupanya para perampok itu berniat langsung membunuh Ayahnya, namun Ayahnya yang memiliki kemampuan beladiri berhasil membunuh 4 orang perampok tersebut.

Namun, naas! Saat Ayahnya, Zainudin keluar dari kamar dan bermaksud menyelamatkan anak-anaknya, Ia ditembak oleh salah seorang perampok. 4 kali tembakan ke tubuh Zainudin, membuat Ayahnya tersebut meregang nyawa dengan tragisnya. Tidak terkira rasa takut dan trauma yang harus ditanggung oleh Zaha kecil, didepan matanya sendirinya Ia menyaksikan Ayah yang sangat dibanggakannya itu dibunuh dengan cara yang sangat keji. Tidak hanya berhenti sampai disitu, Opa dan Omanya yang memberontak karena melihat menantunya dibunuh juga ikut dibunuh dengan cara digorok oleh para perampok.

Apakah berhenti sampai disitu ? ternyata tidak.

Ibunya diseret paksa ke ruang tamu, bersama dengan kakak perempuannya. Mereka diperkosa secara brutal oleh para perampok tersebut, tidak terlukiskan bagaimana jerit pilu keduanya karena kehormatannya yang direnggut secara paksa oleh para perampok keji tersebut.

Para perampok tersebut tertawa dengan penuh kepuasan, begitu nafsu binatangnya sudah tersalurkan, lalu dengan golok yang dipakai untuk membunuh kedua Opa dan Oma Zaha, mereka memancung kepala Ibu dan Kakak perempuannya.

Zaha sendiri menjerit pilu dan penuh dendam pada para perampok tersebut, sampai-sampai tidak terdengar lagi teriakan dari mulut kecilnya, hanya matanya yang memerah memandang penuh dendam pada perampok tersebut.

Terpopuler

Comments

范妮·廉姆

范妮·廉姆

yu saling follow. thank you all.

2024-11-06

0

ahox

ahox

ikutan bikin tenda thor

2022-07-25

0

🌸nofa🌸

🌸nofa🌸

baca ulang setelah WP

2022-01-31

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 107 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!