Bab 3: Dokter Dan Ara

Pagi yang mendung. Awan hitam bergulung-gulung di angkasa. Mendung bukan berarti hujan. Sejak semalam hujan enggan menunjukkan eksistensinya. Ia masih bersembunyi dalam pekat nya awan. Hanya kilat dan petir yang sesekali terdengar mengema memenuhi petala. Walau demikian, ini semua tak menghalangi aktifitas banyak orang yang memiliki kesibukan juga rutinitas. 

Di sebuah rumah sakit milik Yayasan Ramayana Medical School tempat Devan menginvestasikan uangnya, tampak seorang pasien miliyuner datang untuk meminta pihak rumah sakit menghadirkan seorang dokter ahli bedah yang bernama Dokter Dan Ara untuk melakukan operasi. 

Dokter Dan Ara ini hebat dan sangat mahir serta memiliki kemampuan medis yang luar biasa. Namun sayang, dokter tersebut tidak pernah sekalipun menunjukkan wajahnya pada saat operasi berlangsung. Jarang sekali orang yang pernah melihat wajah asli dari dokter Dan Ara. Dokter ini juga terkenal sulit dimintai melakukan tindakan operasi.

Pihak rumah sakit berulang kali menghubungi dokter yang dimaksud. Namun teleponnya tidak ada yang mengangkat. 

“Kami memiliki beberapa dokter bedah hebat lainnya selain dokter Dan Ara, Tuan!” Ucap petugas yang berjaga.

“Tidak bisa, aku hanya percaya pada dokter Dan Ara saja! Tolong hubungi beliau lagi!” Pinta pasien tersebut. Para petugas saling bertatapan. Mereka berusaha keras kembali menghubungi orang yang di maksud sampai-sampai pasien miliyuner ini sendiri yang harus menghubungi kepala rumah sakit untuk meminta bantuan. Hingga akhirnya, Kepala rumah sakit berhasil membujuk sang dokter melakukan pembedahan.

***

Dokter Dan memasuki ruangan operasi bersama para tim setelah melakukan serangkaian pemeriksaan khusus kepada pasien. Pemeriksaan ini sangat penting sebab dokter anetesi bisa melihat bagaimana kondisi psikis pasien, sejauh mana kesiapan mentalnya sebelum pembedahan dilakukan. Seperti biasa, Dokter Dan memakai pakaian lengkap dan tidak menunjukkan wajah aslinya selama operasi. Kali ini beliau menangani pasien dengan gangguan ortopedi (Gangguan tulang dan otot).

Keberhasilan dokter Dan Ara dalam mengoperasi dan membuat para pasien nyaman membuat dokter Dan semakin terkenal. Kemasyuran namanya terdengar dimana-mana. Hal ini membuat semua orang penasaran. Termasuk dokter ahli lainnya yang ingin sekali bertemu dengan sang dokter hebat.

Beberapa dokter sampai menunggu beliau di ruangannya. Mereka penasaran bagaimana rupa dari dokter medis ahli bedah yang selalu saja menutupi identitasnya itu. Apa beliau sebegitu introvertnya hingga tidak ingin diketahui public? Atau malah seorang yang anti social? Atau malah… 

Berbagai pertanyaan berkelabat di benak mereka sampai saat ini. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menemui dokter Dan secara langsung.

Mereka melihat ruangan dokter ahli bedah itu masih terlihat kosong. Bisik-bisik mulai terdengar memenuhi ruangan. Hingga seorang yang begitu mereka kenal terlihat memasuki ruangan dokter Dan.

“Hmh…” Orang tersebut berdehem.

“P..Pak Kepala?!” Mereka serempak berseru.

“Saya ada keperluan dengan dokter Dan Ara. Bolehkah kalau ruangan ini untuk sementara dikosongkan?” Pinta pak kepala mengusir halus. 

Tanpa membantah, para dokter yang juga ahli itu meninggalkan ruangan. Setelah ruangan kosong, dokter kepala memanggil Dokter Dan melalui saluran telepon untuk memasuki ruangan.

“Halo Dok!” Sapa dokter Dan Ara. Beliau mengunci pintu. Lalu membuka penutup wajah yang selama ini ia kenakan.

“Daniiisaaa… Selamat! Sekali lagi kamu berhasil mengerjakan tugasmu!” Sambut Dokter Kepala sumringah. Ternyata dokter bedah yang menutupi wajah dan identitasnya adalah Danisa, orang yang selama ini dianggap sebagai orang desa yang bisu dan bodoh lagi tak berpendidikan.

“Terima Kasih, Dok! Pujian dokter berlebihan..” Ucap Danisa santai menanggapi pujian dokter kepala seperti biasanya. Mereka memang senang berseloroh dan bersenda gurau.

“Bagaimana Danisa? Apakah kamu masih ingin lanjut belajar atau mau bekerja tetap di rumah sakit ini?” Dokter mulai bertanya serius.

“Kemampuan saya masih jauh dari kata sempurna dok, jadi saya masih ingin belajar dan terus berlatih” Ucap Danisa.

“Ah, kamu memang selalu meremehkan kemampuan diri sendiri. Padahal kamu itu sangat jenius dan teliti! Kamu itu dokter ahli muda kebanggaan rumah sakit ini! Tidak bisa dipungkiri, rating rumah sakit yang terus meningkat ini salah satunya karena ada campur tangan dan jasamu” Sahut dokter kepala masih terus memuji kemampuan yang Danisa miliki.

“Sekali lagi terima kasih dokter, saya akan menggunakan kesempatan belajar ini untuk semakin menempa diri agar bisa terus lebih baik!” Jawab Danisa diplomatis. Ia sendiri saat ini masih belum cukup percaya diri untuk menjadi pekerja tetap di rumah sakit ini. Kepala rumah sakit hanya bisa tersenyum dan menganggukkan kepala atas keputusan Danisa. Ia tidak bisa memaksa kehendak gadis muda yang ada dihadapannya.

Setelah menyelesaikan segala urusan, Danisa keluar dari rumah sakit dengan berjalan menyusuri trotoar. Ia akan pulang ke apartemen dengan berniat memanggil taksi. Namun niat tersebut belum terealisasikan, Danisa sudah dipanggil oleh seseorang untuk ikut naik ke mobilnya.

“Hey gadis desa! Naiklah! Kakek Cakrawangsa menyuruhku menjemputmu untuk menghadiri pesta!” Titah orang yang tak lain dan tak bukan adalah Devan. Danisa menoleh. Mendengar nama sang kakek disebut, ia dengan bergegas menaiki mobil. Mobil Mercedes Benz seri terbaru membawanya membelah jalan raya.

***

Devan dan Danisa sampai pada sebuah gedung megah tempat terselenggaranya pesta. Gedung mewah ini di penuhi oleh orang-orang yang sangat beragam, yang jelas mereka terdiri dari kalangan menengah dan kalangan atas. Banyak tamu dari tenaga ahli, ilmuwan, rekan bisnis, para pengusaha, juga beberapa selebriti nasional ikut hadir melantunkan beberapa tembang lagu.

“Ini acara apa? Mewah sekali!” Celoteh Danisa mengeryitkan dahi dengan bahasa isyarat. Untung saja ia sedikit memperbaiki penampilannya sebelum datang ke tempat gemerlap ini.

Devan mengendikkan kedua bahunya. Ia sendiri tidak tau acara apa yang kakeknya selenggarakan. 

Mereka mengambil tempat yang telah disediakan sebagai tempat duduk dari keluarga inti. Sesuai titah kakek, Danisa duduk di sebelah Devan.

Beberapa menit kemudian, acara resmi dimulai. Pemandu membawakan acara dengan khidmat.

“Tibalah kita ke inti acara… Kami persilahkan dengan hormat kepada Tuan Cakrawangsa Adi Gunawan untuk menyampaikan isi dari puncak acara ini!” 

Prok Prok Prok

Terdengar tepuk tangan meriah dari para tamu undangan. Kakek Cakrawangsa yang sudah tidak muda lagi namun masih terlihat gagah naik ke atas panggung. Beliau mengucapkan salam dan kata-kata pembuka. Para peserta yang hadir menyimak penuh seolah tidak ingin melewatkan satu kata-pun yang keluar dari mulut tokoh ternama tersebut.

“Dengan ini…. saya umumkan bahwa anak-cucu kami bernama Devan Ahmad Cakrawangsa dan Danisa Maria Anna resmi bertunangan” Ucap kakek dengan suara lantang. Devan dan Danisa dititahkan untuk naik ke atas panggung. Sontak mereka saling melirik. 

Ck. Devan berdecak kesal. Namun tidak ada pilihan baginya selain mengikuti keinginan kakek. Seketika seluruh pasang mata melihat ke arah Danisa. Gadis tersebut saat ini menjadi pusat perhatian semua orang. 

Banyak yang dari mereka mulai saling berbisik bahwa tunangan dari pemilik bisnis raksasa itu hanyalah gadis yang berasal dari desa, bahkan mereka bergosip bahwa Danisa adalah anak tidak sah, anak yang lahir di luar nikah. Rumor-rumor tersebut terus berkembang melalui mulut ke mulut. Mulailah tatapan ketidaksukaan mengarah kepada Danisa. Mereka juga mulai membenci Danisa dan menganggap bahwa Danisa menghancurkan kehidupan Devan.

Disela-sela penyematan cincin di jari manis Danisa, tiba-tiba seorang wanita muncul.

“Maaf…. Acara ini harus saya hentikan sesaat” Ucap wanita yang berjalan mendekat ke arah panggung.

“Saya Jihan. Saya tidak menyetujui pertunangan ini… sebab saya dan Devan adalah…… Kekasih dari masa kecil!” Ucap wanita yang bernama Jihan. Danisa yang mendengarnya hanya bisa menyunggingkan senyum acuh. Ia tau bahwa wanita yang mengaku sebagai kekasih Devan tersebut hanya cemburu belaka.

***

Hi Teman-Teman, Yuk dukung terus karya Alana dengan cara LIKE KOMEN VOTE, berikan HADIAHnya. Terima Kasih ^^ Jazakumullah Khairal Jaza' ❤

IG @alana.alisha

***

 

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Aku suka peran dan karakter dokter Danisa disini...

Aku penasaran siapa sih pembunuh ortunya dokter Danisha...🤔🤔🤔

2022-08-07

0

Wijaya Wijaya

Wijaya Wijaya

namanya pas jadi dokter bedah Danara atau Dan ara kkk kok jadi salah fokus baca namanya

2022-06-24

0

Bunda'Nya Reihan Kusnadi

Bunda'Nya Reihan Kusnadi

baru aja aku baca kisah Diana, eh pindah ke kisini ceritanya sama cuma nma pemeranya yg berbeda.

2022-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Kediaman Cakrawangsa
2 Bab 2: Jangan Narsis!
3 Bab 3: Dokter Dan Ara
4 Bab 4: Kegaduhan di Pesta Pertunangan
5 Bab 5: Peristiwa Di Lift
6 Bab 6: Pemberian Nenek
7 Bab 7: Di Ringkus Polisi
8 Bab 8: Di interogasi
9 Bab 9: Berada Di Atas Angin
10 Bab 10: Nostalgia
11 Bab 11: Tuduhan
12 Bab 12: Danisa Tidak Bersalah
13 Bab 13: Bukti Dari Danisa
14 Bab 14: Penawaran 100 Kali Lipat
15 Bab 15: Kita Sudah Bertunangan!
16 Bab 16: Orang Tak di Kenal
17 Bab 17: Anak Haram
18 Bab 18: Mata Terbelalak Sempurna
19 Bab 19: Operasi Berhasil
20 Bab 20: Kemarahan Keluarga Devan
21 Bab 21: Visual Para Tokoh
22 Bab 22: Pelaku Sebenarnya
23 Bab 23: Drama Pemecahan Kasus Yang Sempurna
24 Bab 24: Deringan Handphone Danisa
25 Bab 25: Danisa, Kerabat Cakrawangsa!
26 Bab 26: Belum Saatnya, Calm Down!
27 Bab 27: Kondisi Kakek Rowan
28 Bab 28: Kakek Rowan Sekarat
29 Bab 29: Ruangan Operasi
30 Bab 30: Danisa Melakukan Operasi
31 Bab 31: Kehilangan Banyak Darah
32 Bab 32: Ruangan Yang Di Sabotase
33 Bab 33: Fakta Tentang Danisa
34 Bab 34: Kamu itu Spesial!
35 Bab 35: Terhuyung
36 Bab 36: Pengacara Danisa
37 Bab 37: Danisa Adalah Tujuanmu, Devan Adalah Tujuanku!
38 Bab 38: Perebutan Kuasa Hukum
39 Bab 39: Kau Bisa Bicara?!
40 Bab 40: Tatapan Menghujam
41 Bab 41: Hidup Seperti Permainan Papan Catur
42 Bab 42: Perempuan atau Bukan?
43 Bab 43: Dia adalah Cakrawangsa
44 Bab 44: Wanita Tangguh
45 Bab 45: Demi Sebuah Nyawa!
46 Bab 46: 1000 Nyawa!
47 Bab 47: It's Not Your Bussiness!
48 Bab 48: Berada Dimana?
49 Bab 49: Devan, Sang Detektif!
50 Bab 50: Gerimis Yang Turun Tipis-Tipis
51 Bab 51: Hati Yang Tergerak
52 Bab 52: Sarang Lebah~
53 Bab 53: Tidak Di Takdirkan Bersama?
54 Bab 54: Tidak Bisa Di Kelabui~
55 Bab 55: Kawanan Bertopeng~
56 Bab 56: Kau Sudah Gila!
57 Bab 57: Sisa Sisa Kekuatan~
58 Bab 58: Umpan Pancingan
59 Bab 59: Hati Yang Kecewa
60 Bab 60: Tidak Bisa Menikah
61 Bab 61: Inti Target
62 Bab 62: Cemburu Yang Membakar
63 Bab 63: Langit Senja Yang Memerah
64 Bab 64: Langsung Ke Neraka~
65 Bab 65: Kritis
66 Bab 66: Terjun Bebas
67 Bab 67: Keikhlasan Tertinggi
68 Bab 68: No Time To Die~
69 Bab 69: Manusia Bermuka Dua
70 Bab 70: Air Yang Keluar Dari Sudut Mata~
71 Bab 71: Genderang di Tabuh
72 Bab 72: Penawaran Dari Devan
73 Bab 73: Tragedi Foto
74 Bab 74: Setuju Menikah
75 Bab 75: Benar-Benar Menikah
76 Bab 76: Kamar Hotel
77 Bab 77: Janji
78 Bab 78: Tidak Pernah Sepeduli Ini...
79 Bab 79: All Out
80 Bab 80: Para Pengabdi
81 Bab 81: Bukan Pemeran Melainkan Sutradara!
82 Bab 82: Senyum Gunawan~
83 Bab 83: Kebenaran dari Mr. X
84 Bab 84: Mari Bertaruh~
85 Bab 85: Ruangan Operasi~
86 Bab 86: Belum Siap Untuk Kemungkinan Terburuk
87 Bab 87: Bayang-Bayang Kematian
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1: Kediaman Cakrawangsa
2
Bab 2: Jangan Narsis!
3
Bab 3: Dokter Dan Ara
4
Bab 4: Kegaduhan di Pesta Pertunangan
5
Bab 5: Peristiwa Di Lift
6
Bab 6: Pemberian Nenek
7
Bab 7: Di Ringkus Polisi
8
Bab 8: Di interogasi
9
Bab 9: Berada Di Atas Angin
10
Bab 10: Nostalgia
11
Bab 11: Tuduhan
12
Bab 12: Danisa Tidak Bersalah
13
Bab 13: Bukti Dari Danisa
14
Bab 14: Penawaran 100 Kali Lipat
15
Bab 15: Kita Sudah Bertunangan!
16
Bab 16: Orang Tak di Kenal
17
Bab 17: Anak Haram
18
Bab 18: Mata Terbelalak Sempurna
19
Bab 19: Operasi Berhasil
20
Bab 20: Kemarahan Keluarga Devan
21
Bab 21: Visual Para Tokoh
22
Bab 22: Pelaku Sebenarnya
23
Bab 23: Drama Pemecahan Kasus Yang Sempurna
24
Bab 24: Deringan Handphone Danisa
25
Bab 25: Danisa, Kerabat Cakrawangsa!
26
Bab 26: Belum Saatnya, Calm Down!
27
Bab 27: Kondisi Kakek Rowan
28
Bab 28: Kakek Rowan Sekarat
29
Bab 29: Ruangan Operasi
30
Bab 30: Danisa Melakukan Operasi
31
Bab 31: Kehilangan Banyak Darah
32
Bab 32: Ruangan Yang Di Sabotase
33
Bab 33: Fakta Tentang Danisa
34
Bab 34: Kamu itu Spesial!
35
Bab 35: Terhuyung
36
Bab 36: Pengacara Danisa
37
Bab 37: Danisa Adalah Tujuanmu, Devan Adalah Tujuanku!
38
Bab 38: Perebutan Kuasa Hukum
39
Bab 39: Kau Bisa Bicara?!
40
Bab 40: Tatapan Menghujam
41
Bab 41: Hidup Seperti Permainan Papan Catur
42
Bab 42: Perempuan atau Bukan?
43
Bab 43: Dia adalah Cakrawangsa
44
Bab 44: Wanita Tangguh
45
Bab 45: Demi Sebuah Nyawa!
46
Bab 46: 1000 Nyawa!
47
Bab 47: It's Not Your Bussiness!
48
Bab 48: Berada Dimana?
49
Bab 49: Devan, Sang Detektif!
50
Bab 50: Gerimis Yang Turun Tipis-Tipis
51
Bab 51: Hati Yang Tergerak
52
Bab 52: Sarang Lebah~
53
Bab 53: Tidak Di Takdirkan Bersama?
54
Bab 54: Tidak Bisa Di Kelabui~
55
Bab 55: Kawanan Bertopeng~
56
Bab 56: Kau Sudah Gila!
57
Bab 57: Sisa Sisa Kekuatan~
58
Bab 58: Umpan Pancingan
59
Bab 59: Hati Yang Kecewa
60
Bab 60: Tidak Bisa Menikah
61
Bab 61: Inti Target
62
Bab 62: Cemburu Yang Membakar
63
Bab 63: Langit Senja Yang Memerah
64
Bab 64: Langsung Ke Neraka~
65
Bab 65: Kritis
66
Bab 66: Terjun Bebas
67
Bab 67: Keikhlasan Tertinggi
68
Bab 68: No Time To Die~
69
Bab 69: Manusia Bermuka Dua
70
Bab 70: Air Yang Keluar Dari Sudut Mata~
71
Bab 71: Genderang di Tabuh
72
Bab 72: Penawaran Dari Devan
73
Bab 73: Tragedi Foto
74
Bab 74: Setuju Menikah
75
Bab 75: Benar-Benar Menikah
76
Bab 76: Kamar Hotel
77
Bab 77: Janji
78
Bab 78: Tidak Pernah Sepeduli Ini...
79
Bab 79: All Out
80
Bab 80: Para Pengabdi
81
Bab 81: Bukan Pemeran Melainkan Sutradara!
82
Bab 82: Senyum Gunawan~
83
Bab 83: Kebenaran dari Mr. X
84
Bab 84: Mari Bertaruh~
85
Bab 85: Ruangan Operasi~
86
Bab 86: Belum Siap Untuk Kemungkinan Terburuk
87
Bab 87: Bayang-Bayang Kematian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!