Tak Ingin Didekati

Mentari terkejut mendengar perkataan Erdana.

"Er,.memangnya kamu tak membaca pesan yang aku kirimkan padamu? Aku nggak mengkhianatimu, Er. Aku dan Prayuda ....."

"Tolong tinggalkan aku!"

Mentari menjadi semakin terkejut. "Tapi Er.....!"

"Aku ingin sendiri, Mentari."

Mentari nampak kesal. "Kamu sungguh kekanakan! 7 tahun kita bersama, seharusnya kamu mengerti dengan semua yang aku rasakan padamu. Kenapa hubungan kita kayak gini?"

"Aku mohon Mentari. Aku ada rapat setengah jam lagi."

"Apakah setiap ada masalah kita harus kayak gini?" tanya Mentari dengan tatapan kesal. Ia baru saja tiba dari Singapura. Walaupun lelah namun ia segera datang ke tempat ini dengan harapan keduanya dapat melepaskan rasa rindu setelah seminggu lebih tak berjumpa. Namun Erdana tiba-tiba saja bersikap egois dan tak mau mendengarkan penjelasan apapun.

"Permisi!" dengan cepat Mentari meninggalkan ruangan kerja Erdana. Ia bahkan membanting pintunya dengan kesal.

Sesampainya di dalam mobil, Mentari menumpahkan segala kegundahan hatinya dengan menangis di atas stir mobil. Ia akui, akhir-akhir ini, dia yang sering membatalkan janji diantara mereka karena kesibukannya sebagai seorang perancang busana. Di akhir tahun ia akan melaksanakan pagelaran busana yang sangat besar dan megah. Itulah sebabnya Mentari akan mencurahkan seluruh perhatiannya untuk acara besar ini.

Setelah tangisnya sedikit reda, Mentari pun meninggalkan halaman kantor keluarga Furkan dengan hati yang terluka. Ia menuju ke apartemennya. Saat ia sudah memarkir mobilnya di parkiran lantai tiga, Mentari turun dan segera mengeluarkan kopernya.

Tiba-tiba Mentari kembali merasakan pusing. Ia tahu kalau jam tidurnya sangat kurang di Singapura. Makanya gadis itu perlahan menyandarkan punggungnya di salah satu tiang yang ada.

"Tari? Kamu kenapa?" tanya Prayuda yang tiba-tiba saja sudah berada di sampingnya.

"Pra, Aku merasa agak pusing."

Prayuda segera menarik koper Mentari sementara tangannya yang satu langsung melingkar di bahu Mentari. "Kau bisa jalan ke unit mu? Atau perlu ku gendong?"

"Aku jalan saja." kata Mentari lemah. Ia merasa kalau kepalanya sangat sakit.

Prayuda menuntun Mentari sampai ke depan pintu nomor 3002. Setelah membuka pintu yang ada, Prayuda membantu Mentari masuk dan membaringkannya di atas sofa.

"Aku ambilkan air untukmu." Prayuda menuju ke dapur dan mengambil segelas air untuk Mentari.

"Minumlah!"

Mentari langsung menghabiskan air di dalam gelas itu, lalu segera membaringkan tubuhnya di atas sofa.

"Kamu baru selesai menangis?" tanya Prayuda.

"Erdana salah sangka dengan kita. Ia pikir aku selingkuh denganmu saat aku pusing di depan lobby waktu itu."

"Kenapa juga Erdana harus salah sangka dengan kita? Biar aku jelaskan padanya."

Mentari membuka matanya. "Kau mau melakukannya?"

"Tentu saja. Kita sudah lama bersahabat. Seharusnya Erdana yakin kalau aku tak mungkin merusak hubungan persahabatan kita dengan berselingkuh denganmu."

Mentari tersenyum. "Terima kasih, Pra."

Ponsel Prayuda berbunyi. Ia langsung mengangkatnya saat melihat nama Lisa ada di sana.

"Ada apa, sayang?" Lalu Prayuda menjauh untuk percakapan selanjutnya. Lisa adalah pacar Prayuda yang tinggal di Bandung. Lisa adalah seorang pramugari. Jika gadis itu menelepon Prayuda, ia pasti ada di Jakarta.

************

Erdana berdiri di depan mobilnya, ia kini berada di fakultas kedokteran. Ia menunggu Yasmin. Beberapa hari yang lalu ia mencoba menemui Yasmin di rumah namun Gayatri menolak mempertemukan mereka karena Yasmin memang tak mau bertemu dengan Erdana. Dan kini, Erdana ada di sini untuk bertemu dengan Yasmin. Hatinya masih dipenuhi dengan rasa bersalah.

Penampilan Erdana yang menggunakan celana kain dan kemeja biru yang digulung sampai lengan, bahkan kacamata hitam yang bertengger sempurna di hidung mancungnya membuat Erdana mengundang perhatian dari beberapa gadis yang lewat di depannya. Erdana terlihat sedikit gelisah. Namun ia langsung lega saat melihat Yasmin yang berjalan sendiri.

"Yasmin....!" panggil Erdana.

Yasmin terkejut melihat Erdana yang sudah menunggunya.

"Apa yang kamu lakukan di sini? Kamu tahu kalau aku tak mau melihatmu lagi?" Yasmin berusaha menahan emosinya dan berkata dengan volume suara yang pelan karena ia tak mau mengundang perhatian orang-orang yang ada di sana.

"Aku hanya ingin tahu keadaanmu, Yasmin. Aku merasa sangat bersalah. Aku berdosa kepadamu." kata Erdana sambil membuka kacamata hitamnya.

Yasmin tak mau tersentuh dengan apa yang dikatakan oleh Erdana walaupun ia dapat melihat bagaimana tatapan mata cowok itu terlihat menyesal.

"Pergilah! Jangan pernah temui aku lagi. Anggap saja tak ada yang terjadi diantara kita. Aku tak ingin membencimu semakin dalam." kata Yasmin tanpa mau memandang Erdana. Memandang wajah pria itu membuatnya teringat kembali apa yang Erdana lakukan padanya.

"Sayang.....!" Andre tiba-tiba saja muncul diantara mereka. Ia langsung melingkarkan tangannya di bahu Yasmin. "Ada sesuatu yang terjadi?"

"Nggak sayang. Kau ingat ini kak Erdana kan?"

"Tentu saja. Siapa yang tak kenal Erdana Furkan. Pacarnya kak Mentari. Kak Mentari adalah perancang muda yang menjadi langganan mamaku. Rancangannya sangat bagus." kata Andre sambil tersenyum.

"Kak Erdana sedang mencari dosen kita, dokter Prayuda." kata Mentari sambil tersenyum.

"Oh, tadi aku melihat dokter Prayuda sedang ada di ruangan dosen." ujar Andre.

"Terima kasih." hanya itu yang bisa Erdana ucapkan.

"Kami pergi dulu, ya." pamit Yasmin sambil menarik lengan Andre.

Erdana menatap kepergian mereka dengan perasaan yang tak bisa ia lukiskan lagi. Ia tahu kalau Yasmin pasti belum ceritakan pada Andre masalah pemerkosaan itu. Sebab jika sudah, Andre pasti melayangkan tinjunya pada Erdana.

Dengan perasaan sedih, Erdana bermaksud akan meninggalkan tempat parkir itu namun panggilan Prayuda menahan langkahnya.

"Er.....!"

Erdana sebenarnya ingin langsung masuk ke dalam mobilnya namun Prayuda menahan tangannya.

"Er, aku mohon dengarkan dulu penjelasan ku. Jangan salah sangka dengan apa yang kau lihat malam itu."

Erdana menatap Prayuda dengan tatapan penuh kemarahan. "Aku tak mau mendengarkan penjelasan kalian."

"Mentari sakit, Er."

Tangan Erdana yang memegang gagang pintu mobilnya terlepas.

"Apa maksudmu?"

"Malam itu, aku dan Mentari ketemu di mini market dekat apartemen. Katanya ia ingin membeli cemilan karena kamu akan datang. Saat kami pulang bersama, Mentari tiba-tiba saja pusing. Aku memeluknya dengan erat dan karena ia jatuh secara tiba-tiba, mungkin dalam pandanganmu kami berciuman. Kau dapat memeriksa CCTV yang ada di depan lobby apartemen. Kemarin aku sudah memeriksanya. Dari sudut pandang mu mungkin kelihatannya seperti itu. Kemarin, Mentari juga pusing. Aku sudah membujuknya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit namun dia tak mau."

Erdana menatap Prayuda. Mencoba mencari kebenaran dari tatapan mata cowok itu.

"Aku tak bohong, Er. Aku memang pernah mencintai Mentari, namun aku sadar kalau hatinya hanya untukmu. Walaupun mungkin aku berniat untuk merebutnya, aku tahu cinta Mentari hanya untukmu."

Erdana memejamkan matanya. Mencoba mengingat peristiwa malam itu. Andai saja ia tak cemburu buta dan langsung menemui Prayuda dan Mentari malam itu, tentu ia tak perlu mabuk dan memperkosa Yasmin yang tak bersalah.

"Aku pergi dulu." Erdana segera meninggalkan Prayuda sendiri. Pikirannya menjadi bertambah kacau saat tahu kalau Mentari sedang sakit.

**********

Mentari memijat pangkal hidungnya. Kepalanya terasa sakit dan ia merasa kalau tubuhnya agak lemah.

"Minum!"

Mentari melihat sebuah botol air mineral yang terulur di hadapannya. "Er....!"

"Minumlah dan kita akan pergi ke dokter."

"Er.....!"

"Prayuda sudah menceritakan semuanya. Maafkan aku yang sudah menuduh mu."

Mentari langsung memeluk Erdana sambil menangis. Ia bahagia karena Erdana tak marah lagi kepadanya. Sungguh ia merasa sangat kacau saat Erdana sama sekali tak peduli padanya.

Erdana merasa lega bisa memeluk wanita yang dicintainya lagi. "Sekarang ayo kita ke dokter."

"Aku baik-baik saja, Er. Obatku hanyalah dirimu." Mentari melepaskan pelukannya. Di pandangnya wajah pria yang sangat dicintainya itu. "Ayo kita perg! Aku sudah sangat lapar dan sangat merindukanmu."

"Ke apartemenku saja jika sudah selesai makan."

Mentari tersenyum. Ia mengerti arti tatapan Erdana itu. Keduanya pun meninggalkan butik milik Mentari sambil bergandengan tangan.

**********

Sebulan berlalu....

Tangan Yasmin bergetar memegang benda pipih di tangannya. Jantungnya bagaikan berhenti berdetak. Kepalanya menggeleng dengan air mata langsung membasahi pipi mulusnya saat melihat ada dua garis merah di benda yang dipegangnya itu.

**********

Nah, lho....bagaimana jadinya ?

dukung emak terus ya guys...

Terpopuler

Comments

Ratu Emilly

Ratu Emilly

jangan2 mentari hamil

2022-09-24

0

gia gigin

gia gigin

Next

2022-09-01

0

Muliana Ana

Muliana Ana

mentari hamil ,Yasmin hamil

2022-06-02

2

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Musibah
3 Ternoda
4 Kebingungan Mentari
5 Tak Ingin Didekati
6 Pengakuan
7 Tak Seperti yang diharapkan
8 Talak Aku
9 Bukan Seperti Pernikahan
10 Jangan Campuri Urusan Saya
11 Pemeriksaan Ke Dokter Kandungan
12 Mencoba Memberi Perhatian
13 Mencuci Pakaian
14 Baju Hamil
15 Permintaan Kakek
16 Ketemu Mentari
17 Ketemu Mentari (part 2)
18 Tak Bisa Menahan Hati
19 Tolong Peluk Aku
20 Kejutan Di Pagi Hari
21 Artinya Seorang Anak
22 Berusaha Kuat
23 Merawat
24 Menangis Bersama
25 Komplikasi Hati
26 Sakit
27 Apakah Aku Egois?
28 Minta Ijin Untuk Ikut Liburan
29 Lombok Part 1
30 Lombok Part 2
31 Lombok Part 3
32 Lombok Part 4
33 Hadiah Ulang Tahun
34 Rasa Yang Tak Biasa
35 Ulang Tahun Yasmin
36 Belajar Melupakan
37 Alasan Kerja
38 Anniversary
39 Jujur
40 Tak ingin Berhenti Mencium
41 Pelukan Hangat
42 Jangan Pindahkan Foto
43 Curhat Dua saudara Kembar
44 Aku Menemukanmu
45 Surprise Yang Gagal
46 Akhirnya Tahu
47 Pertemuan Dua Istri
48 Belum Bisa Memutuskan
49 Aku, kamu, Dia
50 Pulang Sendiri
51 Akhirnya Setuju
52 Pertemuan Tiga Keluarga
53 Saran Naura
54 Pilihan Hidup Bersama
55 Sepengal Kisah Masa Lalu
56 Sakit Kepala
57 Di biarkan Berdua
58 Seperti ABG Jatuh Cinta
59 Kita Harus Pisah
60 Menolak
61 Rasa Yang Tak Biasa
62 Rasa Yang Tak Biasa (part 2)
63 Pergolakan Hati
64 Sama-sama Bingung
65 Kencan Dadakan
66 Mencurigai
67 Kejutan untuk Elmira
68 Lingkaran Cinta Segi Tiga
69 Pengakuan
70 Isi Hati Yang Sesungguhnya
71 Menyimpan Perasaan
72 Keinginan Untuk Menjauh
73 Ternyata Tak Bisa Jauh
74 Rasa yang Menyiksa
75 Ingin Tahu
76 Batal
77 Memperbaiki Hati
78 Taktik Elif
79 Keinginan Hati Yasmin.
80 Rencana Jahat Andre
81 Akhirnya Aku Tahu
82 Pernikahan Elmira dan Nick
83 Di ujung Tanduk
84 Menangis Bersama
85 Pergi Untuk Kembali
86 Curahan Hati Emak dan Erdana
87 Melepaskan Keinginan Hati
88 Terbuka
89 Merebut Hati Kembali
90 Kejutan
91 Menunjukan Rasa Cemburu
92 Kamu adalah Milikku
93 Halalkan Aku
94 Lamaran Manis
95 Menjadi Milik Mas Pra
96 Tua Vs Muda
97 Berkah Bulan Madu
98 Cinta itu Manis
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Awal
2
Musibah
3
Ternoda
4
Kebingungan Mentari
5
Tak Ingin Didekati
6
Pengakuan
7
Tak Seperti yang diharapkan
8
Talak Aku
9
Bukan Seperti Pernikahan
10
Jangan Campuri Urusan Saya
11
Pemeriksaan Ke Dokter Kandungan
12
Mencoba Memberi Perhatian
13
Mencuci Pakaian
14
Baju Hamil
15
Permintaan Kakek
16
Ketemu Mentari
17
Ketemu Mentari (part 2)
18
Tak Bisa Menahan Hati
19
Tolong Peluk Aku
20
Kejutan Di Pagi Hari
21
Artinya Seorang Anak
22
Berusaha Kuat
23
Merawat
24
Menangis Bersama
25
Komplikasi Hati
26
Sakit
27
Apakah Aku Egois?
28
Minta Ijin Untuk Ikut Liburan
29
Lombok Part 1
30
Lombok Part 2
31
Lombok Part 3
32
Lombok Part 4
33
Hadiah Ulang Tahun
34
Rasa Yang Tak Biasa
35
Ulang Tahun Yasmin
36
Belajar Melupakan
37
Alasan Kerja
38
Anniversary
39
Jujur
40
Tak ingin Berhenti Mencium
41
Pelukan Hangat
42
Jangan Pindahkan Foto
43
Curhat Dua saudara Kembar
44
Aku Menemukanmu
45
Surprise Yang Gagal
46
Akhirnya Tahu
47
Pertemuan Dua Istri
48
Belum Bisa Memutuskan
49
Aku, kamu, Dia
50
Pulang Sendiri
51
Akhirnya Setuju
52
Pertemuan Tiga Keluarga
53
Saran Naura
54
Pilihan Hidup Bersama
55
Sepengal Kisah Masa Lalu
56
Sakit Kepala
57
Di biarkan Berdua
58
Seperti ABG Jatuh Cinta
59
Kita Harus Pisah
60
Menolak
61
Rasa Yang Tak Biasa
62
Rasa Yang Tak Biasa (part 2)
63
Pergolakan Hati
64
Sama-sama Bingung
65
Kencan Dadakan
66
Mencurigai
67
Kejutan untuk Elmira
68
Lingkaran Cinta Segi Tiga
69
Pengakuan
70
Isi Hati Yang Sesungguhnya
71
Menyimpan Perasaan
72
Keinginan Untuk Menjauh
73
Ternyata Tak Bisa Jauh
74
Rasa yang Menyiksa
75
Ingin Tahu
76
Batal
77
Memperbaiki Hati
78
Taktik Elif
79
Keinginan Hati Yasmin.
80
Rencana Jahat Andre
81
Akhirnya Aku Tahu
82
Pernikahan Elmira dan Nick
83
Di ujung Tanduk
84
Menangis Bersama
85
Pergi Untuk Kembali
86
Curahan Hati Emak dan Erdana
87
Melepaskan Keinginan Hati
88
Terbuka
89
Merebut Hati Kembali
90
Kejutan
91
Menunjukan Rasa Cemburu
92
Kamu adalah Milikku
93
Halalkan Aku
94
Lamaran Manis
95
Menjadi Milik Mas Pra
96
Tua Vs Muda
97
Berkah Bulan Madu
98
Cinta itu Manis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!