7 tahun kemudian.....
Erdana Furkan baru saja memberikan seminar pada ratusan mahasiswa di salah satu universitas. Ia yang adalah salah satu pengusaha sukses di usianya yang baru menginjak 25 tahun. Dua tahun yang lalu, Erdana kembali dari Amerika dengan lulusan S2 terbaik. Ia langsung membangun usahanya sendiri bersama dengan beberapa orang temannya lalu ia juga membantu sang ayah dalam mengolah perusahaan Furkan.
Setelah melayani permintaan foto dari beberapa mahasiswa, Erdana langsung menuju ke parkiran mobil untuk kembali ke kantornya.
Saat ia menghidupkan kembali ponselnya, langsung masuk pesan video dari Mentari.
"Hai, sayang? Seminarnya sudah selesai ya? Nggak melirik mahasiswa-mahasiswa cantik kan? Aku baru saja mendarat di Shanghai. Doa kan ya agar aku bisa mengikuti lomba busana daerah di sini. Aku akan menghabiskan waktuku selama 5 hari di sini. Setelah itu aku akan kembali ke Jakarta. Sabar menunggu aku pulang ya? Love you so much. Bye....."
Erdana menjalankan mobilnya sambil tersenyum. Ia bersyukur karena hubungannya dengan Mentari masih tetap ada sampai saat ini. Namun jangan ditanya bagaimana mereka bisa bertahan selama 7 tahun ini. Mereka sudah pernah 3 kali putus. Kesibukan Erdana dengan dua perusahaan yang ia jalani, dan kesibukan Mentari yang mengejar karirnya sebagai desainer muda, membuat mereka jarang ketemu walaupun tinggal di kota yang sama.
Orang tua mereka sudah menyarankan agar keduanya menikah saja. Erdana sebenarnya sudah ingin menikah namun Mentari selalu mengatakan kalau ia belum siap karena banyaknya even penting yang harus diikutinya sampai tahun depan.
Sesampai di perusahaan, Erdana sudah ditunggu untuk rapat. Selesai rapat, ia langsung menuju ke perusahaan milik keluarganya.
"Abang, sudah makan siang?" tanya Wisnu pada anaknya.
"Belum, ayah."
"Kalau begitu, tunggulah. Ibu sedang ke sini untuk membawakan makan siang bagi kita."
"Rindu masakan ibu." Erdana tersenyum membayangkan masakan ibunya.
Tak sampai 15 menit, Naura sudah datang bersama dengan Elmira.
"Tumben artis terkenal ada waktu datang ke sini." sindir Erdana pada kakak kembarnya itu.
"Eh, aku selalu pulang ke rumah. Nggak kayak kamu, kebanyakan hanya diam di apartemen. Kasihan tuh ibu yang sering menangis nggak bisa ketemu dengan putra kesayangannya." Elmira mencibir. Saat ini memang Elmira termasuk salah satu artis papan atas. Ia bahkan sudah go internasional dengan membintangi puluhan film dari luar negeri. Elmira sendiri pernah memenangkan beberapa penghargaan dari luar negeri.
Erdana menatap Naura. Wanita berusia 46 tahun itu masih saja terlihat cantik dan fresh.
"Maafkan aku ya, Bu. Aku memang jarang pulang ke rumah namun bukan berarti aku nggak merindukan ibuku yang masih saja terlihat cantik ini."Erdana melingkarkan tangannya di bahu ibunya lalu ia mengecup pipi Naura dengan sangat lembut.
"Abang, kamu kan belum menikah. Kenapa nggak tidur di rumah saja?" tanya Naura.
"Apartemenku jaraknya hanya 5 menit saja ke perusahaan ku dan 15 menit ke perusahaan ayah. Kalau ke rumah memakan waktu hampir 1 jam, bu. Kadang abang terlalu capek menyetir sendiri untuk pulang. Makanya langsung pulang ke apartemen aja. Kan tiap sabtu, abang selalu pulang."
Naura mengacak rambut anaknya. "Ibu khawatir saja kalau kamu nggak ada yang mengurusnya."
"Makanya, cepat kawin agar ibu tenang!" ujar Elmira membuat Erdana justru tertawa.
"Kan kamu yang lebih tua. Jadi seharusnya kamu dulu yang nikah."
Elmira hanya mengerucutkan bibirnya mendengar perkataan adiknya. "Kamu kan tahu kalau aku ingin menikah saat usiaku 27 tahun. Jadi masih 2 tahun lagi. Lagi pula aku belum ketemu jodoh yang pas."
Naura dan Wisnu hanya bisa tersenyum saling menatap saat melihat anak-anak mereka saling berdebat.
"Ayo makan! Nanti makannya keburu dingin." ujar Wisnu untuk melerai perdebatan antara Elmira dan Erdana.
Selesai makan, Elmira langsung pamit karena ia ada janji pemotretan untuk film terbarunya. Sedangkan Wisnu dan Erdana lebih memilih untuk berdiskusi masalah pusat pariwisata yang sementara mereka kelola di desa hijau permai.
Naura pun menyiapkan kopi untuk Wisnu dan Erdana.
"Abang, kapan sih meresmikan hubungannya dengan Mentari? Kalian kan pacarannya sudah lebih dari 7 tahun? Tante Jeslin juga sudah sering mendiskusikan hal ini dengan ibu." tanya Naura saat dilihatnya Erdana sudah selesai dengan ayahnya.
"Abang sudah kepingin nikah, bu. Tapi Mentari inginnya dua tahun lagi. Katanya ia ingin menyelesaikan semua even yang ingin diikutinya barulah kami menikah. Karena setelah menikah, Mentari ingin waktunya lebih banyak untuk keluarga. Makanya ia mau menimbah ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya sebelum kami menikah. Lagi pula usia kami kan baru 25 tahun."
Naura tersenyum. "Ibu takut kalian pacarannya terlalu lama dan pada akhirnya akan bosan."
"Kami sudah pernah putus. Aku pernah mendekati gadis lain, dan Mentari juga pernah kembali dekat dengan Prayuda tapi toh pada akhirnya kami kembali bersama karena perasaan kami sangat kuat, bu. Ibu tenang saja, ya? Mentari akan menjadi menantu ibu." Erdana menghabiskan kopinya.
"Terima kasih untuk makan siang dan kopi yang sangat enak ini. Abang kembali ke ruangan Abang dulu ya?" pamit Erdana. Naura hanya bisa mengangguk. Sebagai ibu, dia memang ingin melihat salah satu anaknya untuk segera menikah. Terutama Erdana dan Mentari yang sudah menjalin hubungan cukup lama. Jauh di lubuk hati Naura, ia takut anak-anaknya jatuh dalam dosa perzinahan.
**********
Hari ini Erdana akan menerima penghargaan dari salah satu lembaga yang menilainya sebagai pengusaha sukses yang masih sangat muda.
Sejak sore Erdana sudah menyiapkan dirinya untuk tampil di acara itu karena acara ini akan ditampilkan live di salah satu stasiun TV.
Erdana yang saat ini ada di rumah orang tuanya sudah siap dengan setelan jas.
"Sayang, Mentari nggak ikut bersamamu?"
"Mentari ikut, tapi dia akan menyusul. Dia masih ada pemotretan untuk koleksi musim panasnya di Bandung. Katanya tadi dia akan tiba di Jakarta sebelum Maghrib. Mungkin dia sekarang sudah bersiap. Aku sudah mengirim undangan untuknya melalui sekretaris ku."
Naura memperbaiki letak dasi anaknya. "Ibu bangga padamu, nak."
"Aku juga jadi begini karena ibu."
"Makanya cepat nikah supaya ibu tenang. Ibu ingin masih kuat saat merawat anak-anak kalian."
"Insya Allah tahun depan ya, bu." Erdana pun mengambil tangan ibunya dan mencium punggung tangan itu sebelum akhirnya pergi.
Acara akan segera dimulai. Erdana mulai gelisah karena Mentari belum juga datang. Sebuah pesan masuk ke ponselnya.
Sayang, maafkan aku ya? Aku masih dalam perjalanan sekarang ini. Aku mungkin nggak bisa datang ke acara mu. Fotografer nya tadi meminta perubahan lokasi dan menyita waktuku untuk pulang. Jangan marah ya, please..., nanti aku tebus malam nanti saat kita berdua. Love you....
Erdana merasa sedikit kecewa. Ini adalah hari pentingnya. Jika tahu kalau Mentari tak bisa datang, Erdana sudah memberikan undangannya itu pada ibunya.
Saat ini ibunya pasti sudah tiba di desa dan akan menonton acara ini bersama para ibu-ibu di sana.
Acara pemberian penghargaan itu berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun sebenarnya Erdana kurang bersemangat karena tak ada orang spesialnya yang hadir di sana.
Selesai acara, Erdana pun bermaksud akan pergi ke apartemen Mentari. Setidaknya, ia bisa mengobati kekecewaannya atas ketidakhadiran Mentari dengan menghabiskan malam ini berdua dengannya.
Erdana memarkir mobilnya di dekat lobby masuk. Ia baru saja turun dari mobil saat melihat Mentari dan Prayuda sedang berpelukan. Hati Erdana terbakar cemburu. Dengan cepat ia kembali masuk ke dalam mobilnya. Mengendarai mobil Ferrari Sportnya dengan emosi yang tinggi.
Selama ini, orang-orang sering mengatakan padanya kalau Prayuda dan Mentari sering jalan bersama jika Erdana tak ada. Namun ia tak pernah cemburu karena tahu kalau mereka bertiga bersahabat. Namun kali ini Erdana melihat bagaimana intimnya mereka berpelukan.
Erdana menelepon asistennya yang bernama Bojes. Lelaki yang usianya 4 tahun lebih tua dari Erdana itu langsung datang menemui bosnya yang sudah setengah mabuk di salah satu klub malam..
"Tuan, jangan mabuk! Ingat pesan nyonya Naura. Alkohol itu merusak badan dan otak kita."
"Mentari mengkhianati ku. Aku melihat bagaimana ia memeluk Prayuda dengan sangat mesra." Erdana menuangkan lagi minumannya.
Bojes akhirnya berhasil membujuk Erdana untuk pulang.
"Jangan pulang ke apartemen. Aku ingin kita pulang ke desa hijau permai." Kata Erdana saat Bojes akan mengantarnya pulang.
"Tuan, ponsel tuan dari tadi berbunyi."
Erdana melihat ada nama Mentari di sana. Ia mengambil ponselnya itu dan mengetik sesuatu lalu ia menonaktifkan ponselnya. Bojes pun tak banyak bicara. Ia segera melajukan mobilnya menuju ke desa hijau permai.
************
Naura membuka pintu kamar Erdana. Matanya langsung terbelalak melihat suasana yang ada di sana.
Yasmin duduk di sudut ruangan sambil menangis. Yang paling mengejutkan adalah ia hanya menggunakan kemeja Erdana bekas semalam. Gadis cantik itu memeluk lututnya. Suaranya sedikit parau dan matanya sudah sangat bengkak menandakan bahwa ia sudah sangat lama menangis.
Sementara di atas ranjang, ada Erdana yang masih tertidur pulas dalam keadaan tengkurap. Bagian atas tubuhnya nampak polos dan saat Naura menyibak selimut yang menutupi bagian bawah tubuhnya, ia semakin terbelalak dan menutupi tubuh Erdana dengan selimut itu.
"Astaghfirullah! Abang, apa yang terjadi?" teriak Naura sambil menepuk pundak Erdana untuk membangunkan anaknya itu.
Erdana membalikan tubuhnya. Pandangannya langsung tertuju pada dirinya sendiri. Ia mengintip di balik selimut yang menutupi tubuhnya, lalu kemudian menatap Naura.
"Abang bisa jelaskan, bu. Di mana Mentari?"
"Mentari? di kamar ini hanya ada Yasmin!" teriak Naura sambil menunjuk Yasmin yang masih duduk di sudut ruangan sambil menangis.
Erdana yang sebenarnya masih merasa agak pusing perlahan duduk. Pandangannya tertuju pada Yasmin, lalu ia menoleh ke atas ranjang. Ada bercak-bercak darah di seprei berwarna biru mudah itu. Jantung Erdana langsung berdetak sangat cepat.
***********
Duh...apakah yang terjadi???
Dukung emak terus ya guys.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
gia gigin
kayaknya awal konflik 🤔
2022-09-01
0
gia gigin
Kayaknya prayuda selingkuh dgn Mentari🤔
2022-09-01
0
Kasino Sino
pacaran trlama dinovel kk enny..biasanya siih bentar2 klo pcaran😁😁😁😁
2022-03-20
1