Mentari memandang layar ponselnya. Tak ada satupun panggilan atau pesan dari Erdana semenjak mentari menerima pesan Erdana yang cukup membuatnya bingung.
Kita end....
Apa maksud Erdana dengan kata end? Apakah artinya hubungan mereka berakhir? Hanya karena Mentari tak bisa menemani Erdana di acara semalam?
"Ada apa? Suntuk banget."
Mentari menatap Lidia, sahabat sekaligus tangan kanannya di butik.
"Erdana kayaknya marah dengan ku. Namun aku tak tahu masalahnya apa. Masa hanya karena aku tak bisa mendampinginya di acara pemberian penghargaan terus dia ingin hubungan kami selesai? Ponselnya sejak semalam tak bisa dihubungi."
Lidia meletakan tas yang dibawahnya ke atas meja kerja. "Kenapa nggak tanya sama si Bojes saja?"
"Ah, iya. Kenapa aku melupakan Bojes ya?" Mentari mengambil ponselnya dan segera menghubungi Bojes. Di dering yang ketiga, Bojes menerima panggilan itu.
"Hallo nona, ada apa?" sapa Bojes dari seberang.
"Bojes, Er kemana? Kok sejak semalam ponselnya nggak bisa dihubungi sih?"
"Aku juga belum bisa menghubungi tuan Er. Semalam aku mengantarnya ke desa."
"Er ke desa? Ngapain dia ke sana?"
"Katanya ingin menenangkan pikiran."
"Memangnya Er ada masalah apa?"
"Katanya.....katanya....." Bojes terdengar sedikit ragu untuk mengatakannya.
"Katakan yang sebenarnya Bojes."
"Semalam tuan mabuk. Katanya nona Mentari mengkhianati dengan tuan dokter Prayuda."
"Apa? Aku mengkhianati dia? Mana mungkin aku mengkhianati nya?" Mentari langsung memutuskan panggilannya. Pikirannya pusing. Ia tak tahu mengapa sampai Erdana menuduhnya selingkuh. Mana mungkin ia selingkuh dari Erdana? Pria itu adalah hidupnya.
"Kenapa?" tanya Lidia.
"Kata Bojes, Erdana marah padaku karena aku selingkuh dengan Prayuda. Apakah dia sudah gila? Bagaimana mungkin aku menduakan nya dengan Prayuda. Kami hanya berteman. Kebetulan juga Prayuda tinggal di apartemen yang sama denganku. Dia kan tahu bagaimana hubungan kami. Prayuda sendiri sudah memiliki pacar."
"Tapi memang hubunganmu dengan Prayuda terlalu dekat."
"Kami berteman sejak kecil, Lid."
Lidia mengangkat bahunya. "Entahlah. Aku tak mengerti dengan model pertemanan antara kau, Erdana dan Prayuda. Semalam memangnya kamu bersama Prayuda?"
"Semalam aku ke mini market depan apartemen untuk membeli beberapa cemilan karena aku tahu kalau Erdana akan datang. Kebetulan aku ketemu dengan Prayuda di sana. Pulanglah kami bareng. Tak ada sesuatu yang..." Mentari menghentikan kalimatnya. "Aku semalam tiba-tiba saja merasa pusing. Prayuda memelukku. Apakah Er mungkin melihat kami dan salah sangka? Astaga, pasti karena itu."
Lidia tersenyum. "Ya sudah. Temui Erdana dan jelaskan segalanya."
"Sore ini aku harus segera ke Singapura. Ada fashion show di sana selama 3 hari."
"Dan kamu akan membiarkan kesalahpahaman ini akan berlanjut?"'
"Aku akan mengirim SMS pada Er. Aku yakin kalau dia akan mengerti. Hubungan kami sudah 7 tahun. Aku sudah tahu bagaimana cara membujuk Er."
"Ok. Terserah kamu!" Lidia segera duduk di depan meja kerjanya.
*********
Erdana masuk ke kamarnya. Pandangannya langsung tertuju pada ranjangnya yang masih nampak berantakan. Saat ia mendekat dan duduk di tepi ranjang, hatinya menjadi sakit melihat bercak-bercak darah itu masih ada di sana.
Ya, Allah. Apa yang sudah aku lakukan? Kenapa aku sekejam itu pada Yasmin?
Dengan cepat Erdana langsung menarik seprei itu dan melemparkannya ke keranjang baju kotor. Pikirannya buntu. Ia tak tahu apa yang harus dilakukannya.
Pintu kamarnya di buka. Daffa adiknya masuk dengan wajah yang merah menahan amarah.
"Abang, kenapa sampai abang memperkosa Yasmin? Mengapa abang sampai sejahat itu?" teriak Daffa. Tangannya memegang bahu sang kakak dan mengguncangkan nya dengan keras.
Erdana tak menjawab. Ia sudah pasrah juga kalau Daffa akan melayangkan pukulan padanya.
"Maafkan aku, Daffa. Andai aku bisa mengulang kembali waktu yang telah berlalu, aku bersumpah tak akan pernah mabuk lagi." kata Erdana pada akhirnya.
"Aku membencimu! Aku membencimu!" Daffa mendorong bahu Erdana dengan keras. Ia segera meninggalkan kamar itu dengan hati yang terluka. Tak ada yang tahu, kalau selama ini diam-diam Daffa menaruh hati pada Yasmin. Daffa bahkan sangat kecewa saat tahu kalau Yasmin ternyata sudah memiliki pacar. Selama ini, Daffa berusaha mencari cara agar Yasmin tahu perasaannya. Namun, saat mendengar kejadian yang menimpa Yasmin, Daffa menjadi sangat marah. Apalagi hal itu dilakukan oleh kakaknya sendiri yang selama ini sangat ia puja dan hormati.
Erdana menarik napas panjang. Ia menatap jam dinding dikamar yang sudah menunjukan pukul 4 sore. Ia bahkan tak bisa menemukan di mana ponselnya.
Sejak Yasmin dan keluarganya pergi, ayah dan ibunya pun menghilang entah kemana. Erdana juga jadi malas ke kantor.
Setelah meminta pelayan menggantikan sepreinya, Erdana mencoba membaringkan tubuhnya. Hati dan tubuhnya juga merasa sangat lelah.
Namun, saat ia memejamkan matanya, terbayang kembali wajah Yasmin yang menatapnya dengan penuh kebencian. Hati Erdana menjadi sakit. Bagaimana kalau Yasmin beneran hamil?
Sejak dulu Erdana hanya menganggap Yasmin adalah gadis kecil yang lebih cocok berteman dengan Daffa adiknya karena usia mereka hanya beda satu tahun. Erdana sama sekali tak pernah memiliki perasaan lain pada Yasmin karena memang Mentari sudah ada dalam hatinya. Sekalipun Erdana pernah dekat dengan gadis lain saat putus dengan Mentari namun mereka kembali bersama karena Erdana menyadari, Mentari adalah cinta pertama dan terakhir baginya.
Namun apa yang dilihatnya semalam, cukup membuat Erdana marah dan kecewa. Ia selalu percaya pada Mentari. Bahkan ketika dulu Erdana dekat dengan gadis lain, Mentari selalu setia padanya. keduanya sering menempuh jarak Amerika-Perancis hanya untuk saling melepaskan rindu.
Erdana kini tak tahu apa yang harus ia lakukan.
***********
Perlahan Gayatri membuka pintu kamar anaknya. Nampak Yasmin sedang duduk di atas tempat tidur sambil memeluk lututnya.
"Sayang .....!" panggil Gayatri.
Yasmin hanya memandang ibunya lalu kembali ke posisinya semula. Mata gadis itu terlihat sembab dan hidung mancungnya memerah.
"Ayo makan, nak! Sejak pulang tadi kamu hanya minum susu dan sepotong roti. Ayahmu sangat khawatir dengan keadaanmu."
Tangis Yasmin kembali pecah. "Kenapa aku harus mengalami nasib sial seperti ini, bunda? Dan orang yang melakukannya padaku justru adalah orang yang selama ini dianggap sebagai orang baik. Kenapa aku harus menginap di kamar kak Erdana dan kenapa juga dia harus pulang dalam keadaan mabuk."
Gayatri membelai rambut panjang anaknya. "Kita tak tahu jalan hidup yang Allah siapkan bagi kita, nak."
"Aku selalu menjaga diriku dengan baik agar pria pertama dalam hidupku adalah pria yang nantinya akan menjadi suamiku."
Tak tahan rasanya hati Gayatri mendengar seruan kepedihan dari anaknya. Ia langsung memeluk putrinya dan menangis bersama.
"Sabar anakku. Ikhlaskan semua yang terjadi. Ibu tahu kalau semua ini sangat berat. Namun ibu yakin kalau kau pasti akan bisa melaluinya."
"Aku benci kak Erdana, Bu. Aku sangat membencinya."
"Kalau begitu ayah akan melaporkan tindakan pemerkosaan ini. Biar Erdana mendapatkan hukuman yang setimpal." Kata Satria yang ternyata ikut masuk ke kamar anaknya.
"Jangan ayah! Aku malu! Pasti kejadian ini akan viral. Siapa yang tak kenal keluarga Furkan? Di samping perusahaan mereka besar, Elmira Furkan yang menjadi artis papan atas di negara ini bahkan sudah sangat terkenal di luar negeri telah membuat keluarga mereka menjadi keluarga selebritis. Siapa juga yang tak kenal keluarga kita setelah kakek menjadi menteri kesehatan? Cukup kita saja yang tahu peristiwa memalukan ini, ayah. Jangan sampai satu Indonesia ini tahu." tangis Yasmin membuat Gayatri semakin erat memeluk putrinya.
Hati Satria menjadi semakin hancur mendengar pengakuan anaknya. Keluarga mereka, keluarga Furkan, keluarga Gading dan keluarga Yuda adalah empat keluarga yang terkenal. Anak-anak mereka bersahabat baik dan dijuluki sebagai anak para juragan.
"Apa yang harus ayah lakukan untuk menghiburmu, nak?" tanya Satria sambil ikut duduk di samping Gayatri yang memeluk putri mereka.
"Tolong peluk aku aja, ayah. Jangan sampai kak Noah tahu dan menganggu studinya di London sana."
Satria ikut memeluk anaknya. Yasmin merasa sangat terhibur dengan kasih sayang orang tuanya.
***********
Erdana kembali ke kota setelah ayah dan ibunya juga kembali ke kota. Ia memerintahkan Bojes untuk membelikan ponsel baru sekaligus dengan nomor yang baru karena ponsel lamanya ternyata rusak dan ditemukan di kolong ranjang oleh para pelayan di rumah bukit.
Seminggu peristiwa itu telah berlalu. Erdana sudah siap jika ada polisi yang datang untuk menangkapnya.
"Tuan nona Mentari datang mengunjungi anda." kata Bojes. Dan sebelum Erdana berkata, Mentari langsung mendorong pintu masuk ruangan kerja dari Erdana.
"Haruskah aku meminta ijin untuk masuk ke ruangan kerja kekasih hatiku?" tanya Mentari lalu segera menatap Bojes. "Tinggalkan kami, Bojes.!"
Bojes langsung pergi. Sedangkan Erdana kembali fokus pada berkas yang tadi sementara dibacanya.
"Apakah kau tak merindukan aku, sayang?"
Erdana diam. "Aku membencimu!"
*************
Bagaimana kisah selanjutnya?
dukung emak terus yang guys
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Wasista Mustika S.
hadirrrr.. rumit.. rumit..🤣🤣
2024-11-26
0
gia gigin
Kayaknya cerita percintaan anak para juragan lebih runyam dari cerita orang tua mereka 🤔
2022-09-01
0
🎯™SuhaedahE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸
walaupun gak ada cinta antara Erdana dan Yasmin tapi Erdana sudah merusak masa depan Yasmin..ya harus berani menikahinya..
semangat lanjut thor
2022-01-18
4