Naura tersenyum melihat Yasmin datang bersama Daffa.
"Selamat malam, bibi." sapa Yasmin pada Naura. Ia mengambil tangan Naura lalu menciumnya.
"Selamat sore, sayang. Kau ada di desa juga ya?"
"Iya. Sebenarnya aku datang bersama ayah dan bunda namun mereka harus pergi ke desa tetangga karena ada pasien yang gawat di sana. Kebetulan tadi ketemu Daffa yang sedang main bola di lapangan, Daffa mengajak aku ke sini sambil menunggu ayah dan bunda kembali. Boleh kan, bibi?"
"Tentu saja boleh, sayang. Sekarang, ayo masuk! Kebetulan bibi baru selesai membuat kue." ajak Naura.
Yasmin dan Daffa hanya berbeda satu tahun usianya. Daffa berusia 20 tahun dan Yasmin 19 tahun.
Sementara menikmati kue dan teh hangat, mereka pun menonton TV bersama para pekerja lainnya. Semuanya kagum melihat Erdana yang menerima penghargaan sebagai pengusaha ternama.
"Abang Er sangat luar biasa ya, bibi?" ujar Yasmin.
"Alhamdulillah kalau Er bisa mencapai semua ini."
Yasmin tersenyum. Dulu, ia sangat mengangumi Erdana. Bahkan Yasmin merasa bahwa ia menyukai Erdana. Namun sejak tahu kalau Erdana pacaran dengan Mentari, Yasmin tak sedih atau sakit hati. Karena ia merasa bahwa Mentari memang sangat cocok untuk Erdana. Dan sekarang pun Yasmin sudah memiliki pacar. Namanya Andre. Mereka sama-sama mahasiswa kedokteran. Yasmin dan Andre baru saja berpacaran selama 3 bulan. Yasmin sangat suka dengan Andre karena pria itu tampan dan sangat lembut. Keduanya sering belajar bersama untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah mereka.
Menjelang malam, ayah Yasmin yaitu dokter Satria menelepon untuk mengabarkan bahwa ia dan Gayatri tak bisa pulang ke desa karena sedang menemani pasien yang ada.
Naura pun menawarkan Yasmin untuk tidur di rumah bukit dan Yasmin setuju karena orang tuanya juga mengijinkan.
"Kamar yang lain sedang direnovasi, jadi Yasmin tidur saja di kamar yang biasa digunakan abang Er jika ia datang ke rumah bukit ini." ujar Naura sambil mengantarkan Yasmin ke kamar Erdana yang ada di lantai dua.
"Bagaimana jika Abang Er datang, bi?" tanya Yasmin.
"Erdana jarang sekali datang ke rumah ini. Mungkin hanya hari raya Idul Fitri saja ia datang. Kalau pun datang, ia lebih suka tinggal di rumah yang ada di perkampungan untuk ngumpul dengan teman-teman nya."
Yasmin kagum melihat kamar bernuansa putih biru itu.
"Sepertinya baru saja di ganti oleh para pelayan. Kamar ini juga setiap hari dibersihkan jadi higienis."
"Terima kasih, bi."
"Ini, gaun tidur milik Elmira. Pakailah. Ukuran kalian kan hampir sama. Mimpi yang indah ya?" Naura meninggalkan Yasmin sendiri di kamarnya.
Yasmin langsung mengganti celana jeans dan kaos nya dengan gaun tidur milik Elmira. Gaun ini tidak terlalu terbuka walaupun agak transparan. Yasmin segera naik ke atas tempat tidurnya. Ia membuka ponselnya dan langsung tersenyum membaca pesan dari Andre.
Selamat malam sayang...
Masih di desa kah?
Kangen nih nggak ketemu sama kamu
kalau besok pulang Jakarta, hubungi aku ya?
Aku melihat ada film baru yang romantis banget. Pinginnya nonton sama kamu.
Miss you
Hati Yasmin berbunga membaca pesan itu. Andre memang orangnya sangat romantis dan perhatian.
Aku memang masih di desa.
Kangen kamu juga. Aku akan kembali besok
ke Jakarta. Nggak sabar ingin nonton berdua sama kamu. Miss you too
Setelah saling berbalas pesan dan pada akhirnya ditutup dengan panggilan Videocall, Yasmin pun tertidur karena hari sudah semakin larut.
***********
Erdana turun dari mobilnya.
"Bojes, kau pulanglah ke Jakarta. Nanti besok siang, jemput aku lagi ke sini." ujar Erdana masih dengan kepala yang sedikit pusing.
Setelah Bojes pergi, Erdana pun masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang. Ia tak ingin menganggu ayah dan ibunya.
Perlahan Erdana menaiki tangga menuju ke kamarnya. Hatinya masih sakit saat melihat adegan mesra antara Mentari dan Prayuda.
Saat membuka pintu kamarnya, Erdana melihat kalau ada seseorang yang sedang tidur di atas ranjangnya.
Ruangan kamar yang hanya disinari dengan cahaya dari lampu yang ada di balkon kamar, membuat Erdana yang sudah dikuasai oleh alkohol mengira bahwa perempuan yang tidur itu adalah Mentari. Ia langsung membuka sepatu dan kemejanya secara cepat lalu ia naik ke atas tempat tidur.
Yasmin terkejut saat merasa ada sesuatu yang berat menimpa tubuhnya. Ia membuka matanya.
"Kak Erdana? Lepaskan aku kak...!" Yasmin berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Erdana. Namun tubuh Yasmin yang kecil tak mampu menahan kekuatan Erdana yang bertubuh besar dengan tinggi 178cm. Apalagi badan Erdana kekar karena rajin berolahraga.
"Lepaskan....!"
Erdana yang sudah dikuasai napsu nya dibawa pengaruh alkohol seakan tuli dengan teriakan Yasmin. Ia dengan kasar merobek gaun tidur yang Yasmin kenakan.
"Kak....sadarlah...., ini aku Yasmin. Aku bukan kak Mentari." tangis Yasmin saat Erdana mulai membelai bagian tubuhnya yang sensitif.
"Kau menyakiti ku, Mentari. Kau mengkhianati ku." Erdana memasuki tubuh Yasmin yang tak siap menerima semua itu.
"Ah.....sakit....! Sakit.....!" teriak Yasmin saat mahkotanya direnggut secara paksa. Gadis itu bahkan sampai pingsan karena tak kuasa menahan rasa sakit yang seakan membelah inti tubuhnya.
Erdana langsung tertidur ketika semuanya selesai.
Menjelang pagi, Yasmin tersadar. Ia langsung menangis saat menyadari bahwa dirinya telah ternoda. Rasa kagum yang selama ini ia berikan pada Erdana, perlahan sirna menjadi rasa benci yang amat sangat.
Perlahan Yasmin turun dari tempat tidur dengan menahan sakit di sekujur tubuhnya. Ia mengambil kemeja Erdana dan memakainya ditubuh polosnya karena gaun tidur itu sudah tak layak dikenakannya lagi. Yasmin pun berdiam di sudut kamar, membayangkan dirinya yang sudah ternoda. Yasmin langsung menangis sekeras-kerasnya.
**********
Teriakan Naura di pagi itu membuat Erdana menyadari apa yang sudah dilakukannya.
"Apakah aku memperkosa Yasmin?" tanya Erdana sambil menahan selimut agar tubuh polosnya tak terlihat.
"Ya Allah, abang. Kenapa sampai kau melakukan ini pada Yasmin?" Naura menangis histeris. Ia mendekati Yasmin yang nampak sangat lemah di sudut kamar itu.
"Yasmin.....! Nak, Erdana pasti sudah menyakitimu sangat dalam kan? Ya Allah, sekujur tubuhmu bahkan banyak memar. " Naura berdiri. Ia mendekati Erdana yang masih duduk di atas ranjang. Dengan kemarahan yang tak bisa ditahannya lagi, ia memukul Erdana secara membabi-buta.
Wisnu yang masuk kamar dan melihat kejadian itu secara cepat langsung mengerti apa yang terjadi. Ia menahan tangan istrinya. "Sudah, Ra. Jangan kau sakiti dirimu dengan memukul abang. Sebaiknya kita urus dulu Yasmin."
Naura menatap wajah putranya dengan tatapan kecewa. "Kau sungguh kejam! Ibu tak pernah membesarkan anak seperti ini! Kau melukai hati ibu dengan sangat dalam, abang!" Naura langsung mendekati Yasmin lagi. Ia membantu Yasmin berdiri dan meninggalkan kamar itu.
"Abang, ayah sudah pernah katakan, jauhi alkohol. Kalau ada masalah, jangan lari ke minuman. Ayah juga sangat kecewa denganmu. Apa yang harus ayah katakan pada dokter Satria dan ibu Gayatri?"
Erdana menatap kepergian ayahnya dengan perasaan kacau. Ia menoleh kembali ke arah seprei yang ada bercak-bercak darah.
"Ya Allah, apa yang sudah ku lakukan?" tanya Erdana sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
*********
3 jam kemudian......
Satria dengan kemarahan yang tak tertahankan lagi langsung memberikan bogem mentahnya di wajah Erdana sebanyak dua kali. Gayatri langsung menahan tubuh suaminya dan menjauhkannya Erdana yang hanya tertunduk sambil memegang wajahnya.
"Beraninya kamu menodai anak gadisku. Ingin rasanya aku membunuh kamu, Erdana."
Gayatri mendorong Satria dan membuat suaminya itu langsung terduduk. "Aku juga sakit hati, mas. Tapi mau bagaimana lagi? Semuanya sudah terjadi. Erdana juga melakukan hal itu dalam keadaan mabuk. Ia pikir kalau itu adalah Mentari. Kau mau membunuh Erdana pun tak akan bisa mengembalikan sesuatu yang hilang dari diri Yasmin. Jalan terbaiknya adalah Erdana harus bertanggungjawab dengan menikahi Yasmin."
"Tidak.....!" seru Erdana dan Yasmin secara bersamaan.
"Apanya yang tidak?" seru Naura sambil menyentil kepala Erdana dengan wajah marah. "Kau sudah merenggut kesucian Yasmin. Maka kau harus menikahinya."
"Aku tidak mencintainya!" kembali Yasmin dan Erdana sama-sama mengucapkan kalimat yang sama.
"Cinta dapat tumbuh belakangan." ujar Wisnu diikuti anggukan kepala Naura.
Yasmin yang sedang duduk di samping mamanya menatap semua yang ada di ruang keluarga itu. Air matanya kembali menetes. "'Bagaimana mungkin kalian akan membiarkan aku menikah dengan lelaki yang paling ku benci saat ini? Melihatnya saja aku merasa jijik. Lagi pula aku memiliki pacar. Aku akan berterus terang padanya. Aku yakin kalau dia akan menerima diriku apa adanya."
Satria dan Gayatri saling berpandangan.
"Yasmin, ayo kita pulang, nak!" ajak Satria. Gayatri langsung memeluk anaknya. Ketiganya pamit untuk pulang ke kota.
"Bagaimana jika Yasmin hamil?"
Pertanyaan Naura membuat langkah ketiganya terhenti. Satria menatap putrinya. Kemungkinan Yasmin hamil bisa saja terjadi.
"Aku harap itu tak akan pernah terjadi. Maaf, jika aku harus melaporkan kejadian pemerkosaan ini ke pihak berwajib." Kata Satria lalu segera meninggalkan rumah di bukit itu bersama istri dan anaknya.
Wisnu menatap putranya. "Abang, ayah sungguh kecewa padamu! Yang kau nodai itu sudah seperti adikmu sendiri. Kalian sejak kecil sudah berteman. Hubungan keluarga kita dengan keluarga dokter Satria sangat harmonis . Kejadian ini pasti akan membuat karirmu sebagai pengusaha muda menjadi hancur. Kau akan di penjarakan dalam waktu yang lama."
Erdana hanya bisa tertunduk. Ia pasrah seandainya ayah Yasmin akan memenjarakannya. Kepalanya sendiri terasa berat.
"Bagaimana juga tanggapan Jeslin dan Gading saat tahu semua ini?" Naura tak bisa menahan air matanya.
Erdana semakin tertekan. Ia memukul kepalanya dengan tangannya sendiri. Wisnu yang melihat hal itu segera mendekati putranya.
"Tenang, nak. Kau harus menguasai dirimu. Ayah hanya minta agar kau siap menikah dengan Yasmin jika ternyata Yasmin hamil." kata Wisnu sambil menepuk pindah putranya.
Kepala Erdana menjadi semakin sakit. Inilah yang tak mungkin ia.lakukan. Menikah dengan Yasmin. Karena ada satu rahasia yang belum dikatakannya pada orang tuanya.
***********†******.
Bagaimana selanjutnya?
Rahasia apa.yang Erdana sembunyikan dari orang tuanya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
gia gigin
jadi inget ceritanya yuda dan jeslin yg akhirnya nggak bisa bersatu krn kesalahan yang Yuda perbuat🤔
2022-09-01
0
AahayuE𝆯⃟🚀
ya ampun sampek kejadian seperti itu, apapun yg terjadi nikahilah Yasmin erdana itu lebih baik
2022-01-21
0
Angel of Love
.jgn" sdah nyoblos Mentari juga
2022-01-19
1