Bertemu Lagi

'Oh, My god, He is handsome and perpect. Pangeran dari mana yang ada di hadapanku ini?'

Mata Keysa tidak bisa berkedip saat melihat lelaki bak pangeran sedang berdiri di sampingnya. Bahkan mendengar lelaki itu berbicara dengan resepsionist saja sudah membuat jantungnya cenat-cenut. Keysa menatap lelaki itu dari atas sampai bawah. Wajah tampan dengan bibir tebal kemerahan yang seksi, mata indah dengan alis hitam berbentuk, hidung mancung, rambut hitam legam dengan gaya undercut yang semakin memesona. Tidak satu pun bagian wajah lelaki itu yang tidak dipuja Keysa. Satu kata yang menggambarkan lelaki itu bagi Keysa, 'sempurna'. Matanya benar-benar memuja lelaki tampan yang memiliki tinggi kira-kira 190 cm dengan bentuk tubuh proposional itu. Bahkan, Keysa bisa membayangkan di balik kemeja dan jas yang dipakai lelaki itu ada roti sobek yang tersembunyi, membuatnya senyum-senyum sendiri.

Sampai lelaki itu pergi dari sampingnya pun, mata Keysa terus mengikuti ke mana lelaki itu melangkah. Hingga, ia tersadar akan sesuatu.

"Ya, Tuhan, tasku di mana?" Keysa tiba-tiba teringat akan tasnya yang hilang. "Tasku di mana? Padahal di dalamnya ada kartu identitas dan surat pemberitahuan penerimaan siswa baru." Keysa mencoba mengingat-ingat di mana ia kehilangan tasnya itu.

"Sial!" rutuk Keysa saat mengingat tas itu. Ia kehilangan tasnya saat mandi di tempat persinggahan bus yang ditumpanginya dan berakhir harus membawa tas yang sama sekali tidak ia kenal, karena hanya ada tas itu yang tersisa. "Terus sekarang aku harus bagaimana? Mana mungkin aku harus kembali ke tempat itu dan mencarinya, yang aku sendiri tidak tahu siapa yang ngambil. Padahal semuanya ada di tas itu. Bagaimana aku bisa masuk kuliah kalau begini caranya?" Keysa membuang napas kasar. Baru saja ia mendapatkan kesenangan dengan melihat sang pangeran impian, harus buyar lagi dengan kesialan yang masih terus menghampiri.

Bersamaan dengan itu, tiba-tiba ponselnya berdering. Keysa pun lantas merogok ponselnya di dalam tas.

"Siapa?" gumamnya saat melihat nomor tidak dikenal tertera di layar. "Tidak ada salahnya diangkat, siapa tahu penting," gumamnya lagi, lalu menggeser tombol hijau di layar. "Halo ...." ucap Keysa sedikit ragu begitu panggilan tersambung. Ia takut kalau pihak keluarga yang menelponnya dengan nomor baru.

"Halo. Apa ini dengan Nona Keysa Indira Fidelya?" tanya seorang lelaki dari seberang sana.

Dari suara yang didengar, Keysa tidak mengenali orang tersebut. Akan tetapi, ia bernapas lega berarti itu bukan keluarganya.

"Iya," jawab Keysa. "Maaf ini dengan siapa, ya? Ada perlu apa?" tanyanya dengan hati-hati.

"Tasmu ada padaku. Jika kau masih membutuhkannya datanglah kemari," ucap si penelpon tanpa basa-basi.

"Tasku ada padamu?" Wajah Keysa langsung sumbringah begitu mendengar tasnya masih ada. "Aku sangat membutuhkanya. Aku akan datang untuk mengambilnya," lanjut Keysa.

"Ok. Aku tunggu. Tempatnya aku kirim lewat pesan," pungkas lelaki itu, lalu panggilan terputus.

Sejurus kemudian, sebuah pesan masuk dari nomor yang baru saja menghubungi Keysa. Lelaki itu meminta Keysa datang ke sebuah klub malam yang alamatnya tidak terlalu jauh dari tempatnya menginap.

"Ok, tasku sayang tunggulah aku akan menjemputnya," gumam Keysa dengan seutas senyum yang tertampil. Ia masih berjodoh dengan tasnya.

Ia pun melangkahkan kakinya untuk segera pergi ke alamat yang di kirimkan si penelpon. Namun baru beberapa langkah, ia menghentikan langkahnya saat melihat pantulan bayangannya di dinding kaca. "Sebaiknya aku membenarkan riasanku dulu yang udah acak-acakan gak karuan gara-gara si Semberono," rutuk Keysa, menyalahkan Devano atas yang terjadi pada penampilannya.

Keysa lantas berbalik, pergi ke kamar dahulu. Ia bergegas membersihkan wajah, lalu meriasnya kembali. Kulit putihnya ia sulap menjadi kecoklatan dengan aplikasi makeup yang digunakan. Rambut yang sudah berubah keriting, Keysa buat kepang dua. Tidak lupa kacamata tebal juga sengaja ia pakai untuk menghalangi matanya yang indah.

"Cantik," gumamnya sembari menatap cermin begitu selesai berdandan. "Tapi, kebalikannya," lanjutnya sambil cengengesan. Bagaimana pun mulai sekarang ia harus terbiasa dengan penampilan seperti itu, demi kelancaran dalam pelariannya.

Begitu selesai me-makeover dirinya sendiri, Keysa pun berangkat menuju alamat yang dijanjikan.

"Di mana?" Saat sampai di alamat yang dituju, Keysa langsung menghubungi nomor si penelpon tadi.

"Masuk saja." Dari balik ponsel, orang itu meminta Keysa masuk, lalu mengakhiri panggilan.

Keysa membuang napas kasar. Mau tidak mau, demi tas ia harus masuk ke klub malam di hadapannya. Ia pun memasuki tempat orang-orang mencari kesenangan dengan mabuk-mabukkan sambil joget-jogetan gak karuan itu. Lampu kerlap-kerlip dan suara musik jedad-jedud menyambut Keysa begitu sampai di dalam. Keysa lantas mengedarkan pandangannya ke segala arah, mencari orang yang membawa tasnya, tetapi tak terlihat ada orang yang membawa tas di sana. Hanya orang-orang yang sedang minum-minum dan joget-joget tak jelas yang tertangkap mata Keysa.

"Dia di mana?" gumam Keysa pada dirinya sendiri, sambil berjalan berbaur dengan orang-orang penikmat klub itu.

Wajah Keysa memang sudah dipoles sejelek mungkin, bahkan kacamata tebal dan rambut berkepang dua mendukung penampilannya. Namun, lekuk tubuh Keysa yang indah seperti gitar spanyol tidak bisa ditutupinya. Tubuh Keysa yang tersorot lampu disco berhasil membuat sekelompok pemabuk mendekatinya, mereka tergiur dengan bentuk tubuh Keysa.

"Hai, Cantik sendirian saja?" sapa seseorang dengan napas berbau alkohol, menggoda.

Keysa tidak menggubris. Ia terus berjalan melewati beberapa orang pemabuk yang menghalanginya.

"Mau ke mana? Buru-buru amat?" Satu diantara mereka mencekal tangan Keysa. "Kita belum kenalan, lho!" lanjutnya dengan suara yang sudah mulai teler, bahkan lelaki itu sudah tidak bisa berdiri dengan tegak.

"Maaf. Saya ada urusan. Permisi," jawab Keysa sesopan mungkin sembari berusaha melepaskan tangannya dari cekalan si pemabuk.

"Jangan terlalu buru-buru! Kita bersenang-senang dulu di sini," lanjut lelaki itu, sambil menoel dagu belah milih keysa. Jangankan orang mabuk, orang normal pun pasti tergila-gila dengan dagu cantik yang begitu mendoga.

"Jangan sentuh-sentuh saya!" Keysa menepis tangan lelaki tak sopan itu.

Bukannya takut, sekelompok orang itu malah semakin menggoda Keysa. Ia terjebak di tengah-tengah para pemabuk itu, hingga seseorang yang ia kenal lewat di sampingnya. Kesempatan untuk keluar dari para pemabuk, Keysa pun langsung melingkarkan tangannya di lengan orang itu yang tak lain adalah Devano. Membuat Devano langsung menghentikan langkahnya dan melirik Keysa.

"Kau?" Devano menyipitkan kedua matanya begitu tahu siapa orang yang ada di sampingnya. "Kau mengikuti aku, ya?" tanyanya sambil berusaha melepaskan tangan yang melingkar di lengannya.

"Tidak. Aku tidak mengikutimu. Tapi, aku mohon tolong aku!" ujar Keysa, tanpa melepaskan tangannya.

Tawa Davino pecah saat mendengar ucapan Keysa. Ia yakin kalau wanita di sampingnya itu sengaja mengikutinya. "Fix kau memang mengikutiku." Davino melirik tangan Keysa yang semakin menggenggam erat lengannya. "Dasar modus!" ejek Davino.

"Aku tidak mengikutimu," imbuh Keysa lagi, tetapi Davino tidak percaya dan malah terus mengolok-olok dan menertawakan Keysa.

'Ya Tuhan, selain narsis kelewat batas. Ia benar-benar buatku darting,' rutuk Keysa dalam hati.

Ingin sekali, ia membungkam mulut yang terus mengolok-oloknya, kalau bisa dihabisi sekalian. Namun, hanya Devano orang yang dikenalnya di tempat itu, hanya Devano satu-satunya orang yang bisa menolongnya.

"Tuan Devano, saya mohon tolong saya! Please!" Keysa mengatup kedua tangannya dengan satu tangan yang masih setia melingkar di lengan Devano. Demi mendapatkan tas dan keluar dari para pemabuk itu, Keysa harus sedikit menurunkan egonya. Biarlah diolok-olok pun yang penting keinginannya tercapai.

Terpopuler

Comments

Hastuti Ruswanto

Hastuti Ruswanto

sip

2022-05-16

0

Tata

Tata

Busett di teliti ampe dalem dalem nya yah😂😂

2022-04-16

0

juni

juni

👏👏👏

2022-03-29

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Laki-Laki Aneh
3 Bertemu Lagi
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 200
201 201
202 202
203 203
204 204
205 205
206 206
207 207
208 208
209 209
210 210
211 211
212 212
213 213
214 114
215 215
216 216
217 217
218 218
219 219
220 220
221 221
222 222
223 223
224 224
225 225
226 226
227 227
228 bab 228
229 229
230 230
231 231
232 232
233 233
234 234
235 235
236 236
237 237
238 238
239 239
240 240
Episodes

Updated 240 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Laki-Laki Aneh
3
Bertemu Lagi
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
200
201
201
202
202
203
203
204
204
205
205
206
206
207
207
208
208
209
209
210
210
211
211
212
212
213
213
214
114
215
215
216
216
217
217
218
218
219
219
220
220
221
221
222
222
223
223
224
224
225
225
226
226
227
227
228
bab 228
229
229
230
230
231
231
232
232
233
233
234
234
235
235
236
236
237
237
238
238
239
239
240
240

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!