BALANTISTAR
Dalam masa dimana manusia berdekatan dengan alam semesta, banyak sekali keajaiban dan hal hal yang tidak rasional ada di kehidupan terdahulu.
BALANTISTAR adalah sebutan sebuah pulau yang di huni oleh ribuan orang, pulau ini memiliki tanah yang sangat subur, kehidupan yang damai dan memiliki peradaban yang baik di kala itu, pulau ini di pimpin oleh seseorang yang di sebut MAHARU, atau pemimpin agung bernama SATAJAGAD beliau sangat arif, bijaksana dan berilmu tinggi, baik kecerdasan maupun kanuragan, pulau ini tidak seperti pulau lain yang memiliki kerajaan dan raja raja, di pulau ini hanya berdiri padepokan milik Satajagad, di mana padepokan di huni beberapa anaknya, serta punggawa padepokan.
SATAJAGAD memiliki TUJUH orang anak , dan masing masing memiliki kemampuan yang berbeda beda, mereka sangat patuh pada aturan di pulau tersebut.
Dalam sebuah kehidupan yang tenang di pulau itu, tersimpan beberapa misteri yang belum terpecahkan, misteri terbesar dalam pulau tersebut adalah misteri kristal biru, Penduduk di pulau itu menamai kristal itu dengan nama KARUTA, artinya kekuatan dewa, energi dari kristal biru itu hanya bisa di rasakan oleh orang yang berkanuragan tinggi, kristal itu di letakan di dalam sebuah kotak batu yang tersembunyi dan di jaga oleh energi murni yang Menyelimuti kotak tersebut, sehinga tidak bisa di ambil oleh siapapun, karena untuk mengambilnya di butuhkan kekuatan kanuragan yang sangat tinggi.
Dan kisah ini pun sudah tersebar luas ke pulau-pulau lain, mereka banyak yang mendengar cerita tentang keberadaan KARUTA, dengan ke istimewaan nya banyak raja raja yang mengaguminya, karena konon kegunaan kristal tersebut sangatlah banyak. Namun hal ini tidak menjadi ancaman, karena SATAJAGAD sangat terkenal memiliki kanuragan yang sangat tinggi, jadi perlu berpikir panjang siapapun untuk dapat memiliki KARUTA.
Ada salah satu kerajaan yang paling dekat dengan pulau BALANTISTAR yaitu kerajan SUNGUPAN dengan raja bernama AKADIPA.
Suatu ketika kerajaan Sungupan sedang di landa krisis yang sangat mencekam, banyak sekali tanaman dan hewan mati secara tidak wajar, ini membuat raja Akadipa kesulitan, berbagai cara sudah di lakukan, bahkan beberapa punggawa dan orang terlatih di kerajaan itu pun menyerah menghadapi krisis tersebut. Hal itu membuat penduduk panik. Raja Akadipa pun memutuskan untuk meminta pertolongan kepada SATAJAGAD. Akadipa pun mengirim putrinya sebagai utusan ke BALANTISTAR untuk menyampaikan pesan.
Saat itu cuaca DI BALANTISTAR sangatlah bagus, di pulau itu banyak sekali pegunungan pegunungan yang indah dan ladang yang tertata rapi. Anak satajagad yang pertama bernama SENOKO yang berumur 60th, dia adalah seorang Ahli dalam bidang pertanian dan peternakan, jadi tak heran pulau balantistar ladangnya tertata rapi dan kuat di bidang pangan, senoko tidak memiliki istri, dia memutuskan menghabiskan masa hidupnya sebagai RACAWA atau pengabdi, dari ke Tujuh anak satajagad ada lima orang yang memutuskan menjadi seorang RACAWA.
Dengan Umur satajagad yang berkisar seratus tahun dia tetap bisa mengatur padepokanya dengan baik. Jenggot dan rambut putihnya yang terikat rapi telah banyak menjadi saksi kehidupannya, kesehatan dan kekuatan Satajagat ternyata masih mumpuni.
Di kursi kayu teras depan ruangan padepokan, duduklah SATAJAGAD bersama putra ke duanya bernama DWIPANGGA, anak kedua ini berumur empat puluh tujuh tahun, ia juga seorang RACAWA yang ahli dalam membuat bangunan dan kapal laut.
"Pangga..." Satajagad memanggil putranya sambil mengelus jenggotnya
"bagaimana perkembangan candi ASOKMA belakangan ini?"
(Candi ASOKMA di bangun di tengah pulau balantistar dengan kemegahanya, di dalamnya terdapat banyak sekali ruangan dan tempat tempat tersembunyi. peta candi pun di simpan khusus oleh DWIPANGGA)
dengan menoleh ke arah Ayahanda nya Dwipangga menjawab "hampir selesai ayahanda , tinggal menunggu pusaka gading api yang akan di letakan di depan pintu ruangan KARUTA"
Satajagad Sepintas mengerutkan dahi dan memikirkan anak ketiganya bernama TRISOKA, yang di tugaskan mengambil gading api, tugas itu membuat Satajagad menghela nafas, Satajagad tidak meragukan kemapuan Trisoka dalam menjaga dirinya, karena Trisoka memiliki kekuatan kanuragan dan silat yang sangat tinggi, pastinya mudah mengalahkan musuhnya jika ada yang menghalangi niatnya.
namun tempat yang di tuju TRISOKA adalah daerah kekuasaan raja iblis, tentunya akan menimbulkan efek di kemudian hari...( Gading api adalah sebutan benda pusaka yang cukup kuat memiliki ke istimewaan mampu mengeluarkan racun yang sangat mematikan fungsi di letakanya di depan ruangan KARUTA sebagai pelindung utama ruangan KARUTA dari orang dan siluman jahat )
mereka berdua Satajagad dan Dwipangga pun larut dalam percakapan panjang.
Sementara itu TRISOKA dan beberapa murid padepokan satajagad sedang berlayar menuju pulau GARUNG, sebuah pulau yang di huni banyak sekali siluman di situ ada kerajaan siluman dengan raja bernama CIUNGBATO, siluman ini menyerupai serigala dengan telinga panjang dan bulu lebat.
di tengah perjalanan kapal TRISOKA mengalami kerusakan batang layarnya patah, itu di akibatkan oleh badai yang besar di lautan, dan terpaksa mendarat di sebuah pulau yang terdekat sambil beristirahat.
Di pulau itu terdapat banyak sekali pohon dengan buah buahan yang lebat, saat sedang santai beristarahat dan memperbaiki kapal, nampak di balik pohon keluar segerombolan orang rupanya adalah penjaga pulau tersebut, mereka membawa senjata panah, dengan tangan yang terlihat berotot dan kekar, para penjaga pulau itu membidikan anak panahnya ke arah gerombolan TRISOKA.
Tanpa ada kata dan pertanyaan, para penjaga pulau melepaskan busur panahnya ke arah gerombolan TRISOKA.
" suutt.. suttt.. sssaat..." bunyi anak panah melaju kencang menuju sasaran
saat anak panah hampir mendekati sasaran, TRISOKA mengangkat tangan kirinya dan telapak tangannya membuat gelembung energi menyerupai kaca.
seketika anak panah itu terlihat tak bergerak, Sejenak melayang di udara selama beberapa detik dan akhirnya jatuh ke tanah.
Melihat kejadian itu para penjaga pulau terperangah, matanya terbelalak, dan kaki seolah di paksa untuk mundur, suhu pun terasa membeku.
Tepat saat kejadian itu tibalah ketua penjaga pulau dari arah pantai dengan menunggangi kuda.
" Hentikan!! "Kata ketua penjaga pulau sambil menghampiri rombongan TRISOKA (ketua tersebut turun dari kudanya) "Maafkan atas kelancangan anak buah kami" Kata ketua pulau sambil setengah membungkukan badan
TRISOKA pun melakukan hal yang sama dan berkata "seharusnya kami lah yang meminta maaf kisanak, kami telah lancang memasuki pulau tanpa ijin"
Mereka berdua pun menjalin ke akraban dan berbincang, sambil duduk di atas batang pohon yang tumbang, trisoka pun menyampaikan tujuan mengapa menyandarkan kapal di pulau itu.
Karena perbaikan kapal di rasa cukup lama, ketua pulau pun menawarkan untuk menginap di pos penjagaan.
Perjamuan makan pun di gelar, pada saat perbincangan Trisoka menyapaikan bahwa dia berasal dari pulau balantistar (ternyata ketua penjaga pulau itu sudah pernah mendengar keberadaan pulau BALANTISTAR dan kehebatan satajagad sebelumnya).
jadi tidak heran putra satajagad memiliki kanuragan yang hebat (batin ketua penjaga pulau) ketua penjaga pulau pun merasa bangga karena kedatangan Trisoka dan rombongan.
Mereka membicarakan tujuan trisoka., di sela pembicaraan ketua penjaga pulau menyampaikan pesan, bahwa pulau GARUNG terkenal dengan ke angkeranya, banyak sekali siluman siluman yang masih ganas di pulau itu. Banyak juga yang tidak berhasil selamat setelah menginjakan kaki di pulau tersebut.
Perbaikan kapal pun terasa cepat, sebab di bantu oleh para penjaga pulau . Dengan rasa senang sudah di bantu, Trisoka memberikan hadiah cindera mata kepada ketua penjaga pulau, berupa keris yang memiliki khodam penjaga harimau hitam , kekuatan keris ini sangat menajubkan, karena mampu menahan serangan siluman dan iblis dengan level tinggi, keris ini buatan adiknya yaitu anak ke empat satajagad yang bernama CATRA, yang juga seorang RACAWA dia ahli dalam membuat senjata atau di sebut EMPU.
Ke esokan harinya Trisoka beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke pulau GARUNG.
...................................................
Di balantistar Catra seperti biasa melakukan aktifitasnya di sebuah ruangan khusus, dia sedang membuat senjata pusaka untuk menyeimbangkan alam, senjata pusaka selain di gunakan sendiri di padepokan satajagad, juga untuk di sebarkan ke pulau pulau lain dan kerajaan kerajaan yang membutuhkan senjata pusaka, hal itu di maksud kan untuk melawan orang orang ber ilmu hitam,Iblis,serta menaklukan bangsa siluman yang masih ganas.
Bangsa siluman ini memiliki tingkatan kanuragan yang bermacam macam, jika manusia atau iblis dapat menaklukan bangsa siluman, maka bangsa siluman tersebut akan patuh dan tunduk kepada tuannya.
CATRA memiliki kanuragan tingkat tinggi, dia mampu membuat khodam (khodam adalah kekuatan energi murni yang di ciptakan manusia dan dapat menyerupai wujud binatang ataupun lainya) tidak banyak orang yang bisa membuat khodam, karena di butuhkan kebersihan hati, pikiran dan kekuatan energi murni yang sangat besar.
Untuk membuat pusaka dengan level tinggi di butuhkan waktu yang cukup lama, dan kekuatan pusaka juga tergantung dengan empu atau pun si pembuat pusaka tersebut.
Balantistar memiliki empu CATRA yang namanya sangat di kenal di dunia persilatan. Umur catra jauh lebih muda dari trisoka tiga tahun, namun kekuatan kanuragan yang ia miliki setara dengan trisoka, (kekuatan kanuragan itu adalah kekuatan energi dari dalam tubuh manusia atau bisa disebut tenaga dalam)
Berbeda dengan keahlian CATRA, Trisoka mempunyai keahlian silat yang sangat bagus, penguasaan jurus silatnya sangat komplit, bahkan trisoka di tunjuk oleh satajagad sebagai panglima perang dan menjadi guru besar silat di padepokan satajagad.
Dalam hal ini BALANTISTAR menjadi sebuah pulau yang di segani dalam berbagai hal dan keberadaanya sangat di kenal.
Dalam ruangan terlihat CATRA sedang menempa besi untuk di jadi kan pegangan senjata pusaka yang berupa CAmbuk, suara benturan palu pun terdengar nyaring di telinga, tiba tiba Catra terhenti sejenak karena panggilan adik perempuanya bernama ARUMBI.
(Arumbi adalah anak ke enam Satajagad yang kebetulan perempuan sendiri).
CATRA termasuk tipe orang yang sedikit bicara dan sangat sederhana, namun jika bertemu dengan ARUMBI sangat lah berbeda, adik perempuan yang satu ini memiliki sifat periang bahkan banyak bicara, otomatis CATRA harus mengimbanginya.
Maksud kedatangan Arumbi ke ruangan kakak nya untuk mengambil pusaka pesanannya, berupa panah api (panah api ini adalah sebuah busur tanpa anak panah namun jika tali busur di tarik dengan sendirinya anak panah api itu sudah ada di posisinya) kekuatan anak panahnya sangat dasyat, tergantung si penggunanya karena menyesuaikan tingkatan kanuragan si penggunanya.
Busur panahnya di beri khodam naga api, tidak sampai di situ saja bahkan jika kanuragan penggunanya mencapai level tinggi, anak panah berubah menjadi bentuk cahaya petir, hal itu akan lebih dasyat tentunya.
Catra pun memberikan pengertian secara garis besarnya saja kepada adiknya, bagaimana cara cara menggunakan pusaka itu, ada sebuah kitab yang di buat empu Catra, di situ tertulis cara cara menggunakan busur panah tersebut ( hal itu akan mempermudah pengguna dalam mempelajarinya).
Setelah menerima busur panah itu ARUMBI pun pulang menuju rumahnya dengan menunggangi kuda. (Arumbi memiliki anak laki laki satu satunya bernama NANDRA , namun suaminya telah meninggal saat menjalankan tugas, dia di bunuh oleh panglima perang kekaisaran raja iblis)
ARUMBI juga memilki keahlian pengobatan, selain silat dan olah kanuragan, ia suka membantu kakak nya sebagai tabib, yaitu anak satajagad yang ke lima bernama PALAGA.
Palaga terkenal sebagai tabib yang sangat hebat, namun dia memiliki jiwa yang sangat dekat dengan alam, jarang sekali dia keluar dari ruangan bahkan waktunya habis di gunakan untuk meditasi, PALAGA juga seorang RACAWA sama dengan SENOKO,DWIPANGGA,TRISOKA,CATRA mereka berlima adalah seorang RACAWA.
Berkaitan dengan adanya candi ASOKMA, Catra juga membuat pusaka penjaga candi, namun pusaka ini adalah pusaka pelindung, jadi tidak bisa di gunakan untuk menyerang melainkan sebagai pertahanan.
CATRA melanjutkan tugasnya kembali untuk membuat pusaka, kali ini pusaka yg dia buat sangatlah kuat dan memiliki daya serang yang sangat bagus, berbentuk cambuk atau cemeti, bahan yang dia pakai adalah kumis naga yang berumur ratusan ribu tahun, catra sengaja membuatkan pusaka sedasyat itu untuk adiknya, yaitu anak terakhir Satajagad yang masih berumur dua puluh tahun bernama CANDAGI.
Candagi di kenal sangat lincah dan hobinya senang berburu,. tentunya keahlian nya adalah memanah.
Suatu ketika Candagi sedang beristirahat di kedai kopi langgananya, karena lelah Candagi meletakan busur panahnya di atas meja kayu panjang, sambil menunggu hidangan yang dia pesan.
tanpa sengaja busur panah itu terjatuh, tersambar tangan seorang gadis yang wajahnya tertutup kain cadar , candagi pun mengambil busur panah yang terjatuh itu sambil mengumpat
"kisanak hati hati klo berjalan" kata candagi
"maaf kisanak saya tidak sengaja" kata gadis itu, sambil tetap berdiri dan sedikit malu, gadis itu ikut membetulkan posisi busur panah di atas meja.
Candagi pun terkesan dengan kesopanan gadis itu dan mempersilahkan duduk di depannya.
awalnya gadis itu malu, namun melihat muka candagi yang tampan dan bersahaja, tanpa rasa takut gadis itu pun duduk di depan candagi.
"Paman tambahkan minuman dan makanan satu lagi" kata candagi memesan ke paman penjaga kedai
"maaf kisanak biar saya saja yang memesan" Kata gadis itu
" tidak apa apa, kebetulan pesananku juga belum di antar, oh ya kisanak dari desa mana " Kata candagi
" mmm saya...dar mmm " ternyata agak ragu gadis itu mengatakan, ada hal yang ia khawatirkan apabila identitasnya di ketahui
dengan cepat candagi memotong jawaban keraguan gadis itu "Sudahlah kamu tidak perlu takut, aku adalah anak dari satajagad"
mendengar perkataan candagi gadis itu merasa lega
"ohh kalau begitu kita berjodoh" karena rasa senang tanpa sadar gadis itu memegang tangan candagi
seketika candagi melepaskan pegangan gadis itu, dengan sedikit terkejut diapun berkata
"appaa!!! Berjodooh "candagi pun terpaku sejenak sambil merasakan perasaan aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya,
"maksud kisanak kita akan menikah" Kata candagi dengan muka panik dan lucunya
"hahahahaaha..... " Gadis itu tertawa mendengar perkatan candagi
"bukan itu maksudku kisanak, kebetulan sekali aku diutus untuk bertemu dengan ayahmu, kalau begitu nanti tolong antarkan aku menemui ayahmu " dengan sedikit tersenyum dan menahan tawa gadis itu menjawab pertanyaan candagi
Candagi menghela nafas panjang, mukanya terlihat kemerahan, dengan rasa yang sedikit malu dia pun bersedia mengantarkan gadis itu
"baiklah nanti aku antarkan kamu ke ayahanda ku" kata candagi
Tidak lama kemudian minuman dan makanannya pun datang, sambil menyantap hidangan mereka pun berbincang bincang, gadis itu memperkenalkan diri nya ( gadis itu bernama ARSITA dia adalah anak dari raja bernama AKADIPA dari kerajaan Sungupan )
setelah selesai beristirahat mereka berdua pun keluar dari kedai , di sebelah pintu kedai ada kuda yang di tunggangi Candagi.
Sambil menarik tali kudanya Candagi menawarkan naik berdua di atas kudanya.
dengan lincahnya Candagi melompat ke atas kudanya sambil berkata " naiklah ke kudaku Arsita "
tanpa malu karena merasa cukup akrab Arsita pun menyusul Candagi dengan melompat duduk di atas kuda,mereka berdua pun berboncengan menunggangi kuda menuju padepokan.
Bersambung.................
........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
anggita
pulau BALANTISTAR 🙄
2022-10-08
1
Shen月呀
mampir kak
2022-03-01
1