Wajah Arsita pun tertutup oleh pakaian Candagi, dengan spontan tangan Arsita menyibak pakaian yang menutupi wajahnya, namun terlihat kesulitan membukanya, karena fokusnya sedang berkurang.
Dengan cepat candagi menghampiri Arsita, lalu mengambil pakainnya yang berada di muka Arsita, sambil tertawa senang.
namun tanpa sengaja, cadar atau penutup wajah yang di pakai Arsita terlepas, Candagi pun menghentikan tawanya, dia terpaku dan kagum, melihat perempuan di depanya sangat cantik dengan mata yang kebiruan, hidung mancung, serta alis yang tebal. Candagi tidak menyangka ARSITA secantik itu.
Namun dengan sigapnya Arsita membalikan badan sambil membetulkan cadarnya.
"mmmaaf arsita aku tidak sengaja" kata candagi sangat gugup
Arsita pun kembali menghadap Candagi dan berkata
"tidak apa sekarang kita impas tadi di kedai aku menjatuhkan busur panah mu kan, ohh yaa skarang pakaian mu basah bagaimana klo menunggu kering terus kita berangkat"
" ii iiiyaa " Candagi sedikit malu .
sambil menunggu pakaian kering mereka berdua duduk di bawah pohon yang rindang.
Candagi dan Arsita menatap pinggiran sungai, terlihat di sana kuda Candagi sedang memakan rumput dengan santainya, seolah olah tidak ada kejadian apa apa.
Saat perbincangan mereka berdua terasa gugup, kata yang keluar dari mulut mereka selalu berbarengan, sampai akhirnya sama sama terdiam,, mereka saling menatap sejenak,, lalu senyuman dan tawa kecil pun pecah menghiasi suasana keakraban itu.
Arsita pun membuka pembicaraan, ia menanyakan suatu hal yang pribadi kepada Candagi , Dia menanyakan tentang kegiatan keluarga Candagi dari Ayahanda dan Ibundanya, pada saat itu Candagi menceritakan ayah dan saudara saudaranya saja, namun Candagi tidak bisa menjelaskan tentang keberadaan ibunya bahkan namanya pun tidak tau.
Arsita pun tidak melanjutkan pertanyaanya, kedekatan mereka pun lebih terjalin, dari pandangan dan tingkah laku terlihat mereka saling menyukai.
Percakapan pun berjalan cukup lama, saat hari mulai menjelang sore, tanpa di sadari pakaian Candagi sudah sedikit kering, dan mereka pun memutuskan utk melanjutkan perjalanannya kembali ke padepokan Satajagad.
diperjalanan Arsita sangat terkagum melihat daratan di pulau BALANTISTAR. Arsita melihat pemandangan yang sangat indah dan damai, mereka melewati pohon pohon yang tertata rapi, banyak sekali bunga bunga yang indah tumbuh di antara sela pepohonan, mata Arsitapun seperti di manjakan dengan pemandangan di sana.
tidak hanya itu Arsita sempat tertegun lalu meminta candagi untuk memelankan kecepatan kudanya, Arsita melihat bangunan besar yang sangat gagah, baru pertama kali dia melihatnya, decak kagum Arsita tak henti hentinya.
candagi dengan senang hati memberi tau tentang bangunan itu, ia menceritakan secara menyeluruh sambil duduk diatas kuda yang berjalan pelan, sepanjang perjalanan mereka saling bercerita, tak terasa mereka sampai juga di gerbang padepokan.
mereka pun turun dari kuda dan berjalan kaki masuk ke dalam lingkungan padepokan, di sana ada beberapa murid padepokan yang berlalu lalang, Candagi mengajak Arsita menuju aula padepokan.
dan tenyata Satajagad ada di situ sedang bersama paman TAMSO ( paman TAmso adalah seorang PASKRA dg tingkatan kanuragan mencapai TAHAP ke enam)
mereka berdua berjalan perlahan menghampiri Satajagad dan paman Tamso, di sana Arsita berbicara sebagai utusan kerajaan SUNGUPAN.
Arsita menjelaskan maksud dan tujuannya datang menemui Satajagad, akhirnya terciptalah pembicaraan yang serius, mendengar tujuan dari kedatangan Arsita, Satajagad memberikan tugas kepada paman TAMSO untuk menuntaskan persoalan di kerajaan SUNGUPAN.
Tanpa berpikir panjang, Candagi menawarkan dirinya ikut dengan paman Tamso pergi ke kerajaan Sungupan, Satajagad pun mengijinkan Candagi untuk ikut serta.
perasaan Arsita mendadak bersemangat dan sangat senang mendengar Candagi ikut ke kerajaanya.
karena waktu sudah sangat sore, Satajagad mempersilahkan Arsita untuk menginap di padepokanya.
ke esokan harinya Candagi, paman Tamso dan Arsita berangkat menuju ke kerajaan Sungupan dengan menggunakan kapal layar.
.…..................................................
Sementara itu perjalanan menyusuri lautan luas TRISOKA dan rombongan hampir sampai di sebuah pulau yang mereka tuju, yaitu pulau GARUNG.
Para rombongan sudah mulai sibuk dengan persiapan pendaratan, saat itu jumlah rombongan berjumlah dua puluh satu orang termasuk TRISOKA.
kapal pun mulai mengarah lurus ke arah pulau, dalam jarak satu kilometer pulau Garung nampak terlihat., pulau itu diliputi kabut yang tebal seolah sedikit sekali sinar matahari yang masuk.
Perlahan kapal pun mulai mendekat ke pulau Garung, seluruh awak kapal riuh sibuk dengan persiapan pendaratan, setelah kapal mendarat dengan sempurna seluruh awak kapal dan Trisoka pun turun.
tidak membuang waktu mereka segera membagi tugas , Trisoka membagi tim menjadi dua kelompok, tim yang pertama terdiri dari sepuluh orang yang bertugas menjaga kapal, tim yang kedua berjumlah sepuluh orang mengikuti TRISOKA masuk ke dalam hutan.
Dengan jiwa yang tenang tanpa keraguan Trisoka dan sepuluh orang murid Satajagad mulai melakukan perjalanan menuju ke dalam hutan belantara, sebelum masuk ke hutan TRISOKA sudah mendeteksi keberadaan letak GADING API, letaknya di sebuah gua yang di jaga oleh CIUNGBATO.
langkah demi langkah pun di jalani Trisoka dan rombongan menyelusuri hutan yang berkabut, udara lembab pun sangat terasa, suasana hutan terlihat sepi tanpa suara hewan.
perjalanan ini cukup lumayan jauh, namun mereka tetap bergerak cepat dan terus menerobos masuk kedalam hutan, benar saja saat itu mereka di kejutkan dengan adanya penampakan cahaya api yang berbentuk bola bola kecil menyerupai mata di balik semak semak dedaunan, yang sedang mengawasi rombongan trisoka.
Perlahan bola mata api itu mulai membesar, benar saja gerombolan siluman kucing hitam menampakkan wujudnya, mulutnya menganga memperlihatkan taring-taring nya yang tajam, ohhh astaagaa!!! mereka memiliki sayap yang sangat menakutkan, bulu sayapnya menyerupai pedang, sepertinya itu logam yang tajam dan runcing!!! . cakarnya sangat mengkilat bagaikan batu permata,,,
Trisoka segera memerintahkan semua anggotanya untuk membuat perisai pelindung, anggota trisoka sudah mencapai level tiga (TANSO ) teknik pertahanan mereka cukup bagus, mereka juga di lengkapi dengan senjata khusus yang dapat melumpuhkan siluman, yaitu berupa keris terbang. senjata ini adalah senjata khas dari padepokan Satajagad.
namun Trisoka sama sekali tidak menggunakan perisai pelindung, dia merasa bisa mengatasinya dengan mudah, para anggota pun bersiap, tangan mereka memegang keris dan mengeluarkan perisai pelindung dengan formasi jurus silat level TANSO Dan teknik dasar SAUTA.
Siluman itu tanpa basa basi menyerang bersama sama, yang jumlahnya ada delapan belas siluman,
serangan mereka sungguh menakjubkan, mereka melompat dan mengayunkan cakarnya, semua anggota dan Trisoka menghindari serangan itu dengan lincah ( jika perisai pelindung belom mencapai kanuragan tinggi maka serangan langsung mampu menembus perisai pelindung dan melukai pesilat )
bertubi tubi siluman itu melancarkan seranganya, tanpa memberi kesempatan kepada trisoka dan anggotanya untuk menyerang balik.
ketika situasi seperti itu trisoka mengeluarkan jurus HASTABAYANA, sebuah jurus dengan kekuatan kanuragan yang dasyat, Hastabayana itu adalah jurus tangan bayangan berwarna hitam yang jumlanya tak terhingga.
Sontak siluman itu melindungi diri mereka dengan sayap kuatnya, namun beberapa ada yg terkena serangan trisoka, ada enam anggota siluman yang terkena kanuragan Trisoka sehingga mengakibatkan siluman itu lumpuh seketika, dan menjauh pergi.
namun ke dua belas siluman kucing hitam yang rupanya mempunyai level bertarung lebih tinggi masih bertahan, bahkan mereka menyiapkan serangan selanjutnya, dengan formasi melingkari trisoka dan anggotanya.
Siluman kucing hitam itu terbang melambung di udara dan bersiap mengeluarkan jurus....
"srringg!! sssrinnng !!!!!......!!! slaaap shaapp!!! " kepakan sayap kucing hitam itu mengeluarkan sejenis logam, berbentuk pedang dan melaju ke arah trisoka dan anggota, hujan energi berbentuk pedang pun tak terhindari.
Dengan sigap anggota Trisoka melemparkan keris ke atas guna menahan serangan itu , suara tabrakan senjata pun nyaring dan berisik sekali terdengar riuh di udara..... " ting...!!! tang!! .... tingg!!! " keris itu dengan kecepatanya mampu bergerak cepat di udara
karena jumlah serangan siluman yang begitu banyak, beberapa serangan siluman itu mampu menerobos tangkisan dari keris itu dan menuju ke arah Trisoka dan anggotanya.
Dengan kekuatan perisai pelindung anggota Trisoka mampu menahan serangan siluman itu, dan terjadi benturan energi antara serangan siluman dan pertahan energi perisai pelindung , anggota Trisoka sepertinya hanya diam di posisi bertahan ( perisai pelindung berfungsi menahan serangan senjata dan serangan energi dari musuh bukan serangan fisik langsung )
hujan serangan senjata siluman itu tak habis habisnya memaksa anggota Trisoka bertahan kuat, melihat kondisi itu Trisoka segera mengeluarkan batu mustika siluman kera besar ,yang menjadi koleksi wadah energinya.
batu itu di lemparkanya ke atas dan berubah menjadi sosok kera yang sangat besar, siluman kera yang besar itu mengeluarkan aumannya yang sangat kuat menggema dan mendorong siluman kucing hitam ke atas sejauh sepuluh meter.
Saat ini trisoka dan anggotanya memiliki kesempatan utk menyerang, anggota nya pun sangat sigap, mereka menarik kerisnya kembali ketangan mereka dan langsung mengeluarkan jurus 'serangan keris terbang menembus sukma' .
keris itu terbang dengan kecepatan tinggi keatas menuju ke sasaran, keris itu berubah menjadi energi berwarna kuning ke emasan dan berbentuk seperti jarum., " sllappp!!! slaap!! " tepat mengenai titik kelemahan siluman.
Akhirnya ke sepuluh siluman kucing hitam itu hancur melebur bercampur udara.... ( jika tingkatan siluman yang belum mencapai level tinggi mereka tidak memiliki batu mustika jadi mudah hancur )
senjata keris pun terbang melaju kembali ke tangan anggota trisoka dengan tepat .
Pada akhirnya tersisa dua siluman kucing hitam, karena ketakutan mereka langsung melarikan diri. Trisoka pun segera kembali menyerap batu mustika kera besar ke dalam wadah energinya.
(ternyata suara pertarungan itu terdengar oleh CIUNGBATO) dan tiba tiba pepohonan yg ada di sekitar Trisoka dan anggotanya bergerak hebat kesana kemari, rupanya tertiup angin yg sangat kencang.
Ini menandakan adanya siluman ber level tinggi , benar saja tepat di depan Trisoka dan anggotanya nampak gumpalan awan hitam yg sangat pekat dan di hiasi oleh kilatan kilatan berwarna merah darah serta suara geramman... "aaarrggh..!! argh! arrrgh!!!...."
sosok itu memadatkan energinya dan berubah menjadi sosok serigala besar bernama Ciungbato .
"beraninya kalian masuk wilayahku...?!!! " dengan muka seramnya ciung bato meneriaki Trisoka dan anggotanya ,( ini lah yg dinamakan siluman level tinggi selain memiliki batu mustika dia dapat berbicara seperti manusia )
"mundur semuaa !!!! biar saya yang menghadapi siluman ini ... " kata trisoka tegas kepada anggotanya.
Anggota pun melompat mundur agak jauh kebelakang, namun mereka tetap waspada, tangan mereka masih memegang keris dan masih berselimut energi pelindung.
Dengan rasa percaya diri Trisoka bersiap melayani pertempuran itu, suasana tiba tiba berubah menjadi sangat tenang dan hening, udara di sekitar terasa lebih padat dan dingin.
Pepohanan yg tadinya bergerak hebat sekarang terdiam.
"wushhh!!! wushhh....!! " pertarungan fisik pun terjadi di udara, serangan tendangan, pukulan trisoka dapat di hindari oleh ciungbato,
mereka saling serang dan mengindar... woww.. Karena keahlian silat trisoka, tendangan kaki kanannya mampu mengenai bagian kepala Ciungbato, akibatnya siluman itu jatuh ke tanah dengan kerasnya .
Ciungbato rupanya mulai memahami kalau Trisoka adalah pendekar sakti, karena watak silumanya, Ciungbato mencoba keberuntungannya, dengan mengeluarkan langsung jurus pamungkasnya yang ia miliki.
Tubuh ciungbato berubah menjadi gumpalan energi berwarna merah darah dan menyala begitu terangnya .
Saat ini pohon pohon besar kembali bergerak hebat, bahkan sebagian ada yang tercabut ke akar akarnya, seperti badai angin yang sangat kencang.
Ciungbato mengubah gumpalan energinya berbentuk tombak panjang, dan meluncur menyerang menuju ke arah trisoka.... "slllaapppp!!!!! "
trisoka pun bersiap dg salah satu jurus andalanya, dengan level kanuragan yg tinggi Trisoka mengeluarkan jurus TAPAKUDA.
Dengan satu tangan kanannya saja jurus itu keluar, dan bentuknya menyerupai tapak kuda, dengan selimut energi merwarna kuning ke emasan.
" Boommmss !! " tabrakan energi dasyat pun terjadi, mengakibatkan ciung bato terpental, jatuh amblas ke dalam tanah sedalam tiga meter.
Dengan suara auman kesakitan, tubuh ciungbato terlentang tak beraturan dan sekarat hebat.
Tanpa membuang waktu, Trisoka pun mendekati ciungbato dan mengambil batu mustika yang berada di kepalanya, dengan menggunakan tanganya ( utk mengambil batu mustika yg di miliki siluman yg telah ditaklukan cukup menggunakan tangan saja)
setelah diambil batu mustika nya, tubuh ciungbato pun hancur menguap di udara. Trisoka pun menyimpan batu mustika itu kedalam wadah energinya.
Setelah pertarungan itu anggota dan trisoka bersiap kembali menuju gua untuk mengambil pusaka gading api, ( pusaka gading api tidak berbahaya dan mengeluarkan racun apabila berada dalam sarungnya atau wadahnya ) setelah mengambil pusaka di dalam gua, Trisoka dan rombongan segera pergi dari pulau itu dan menuju pulang, dengan rasa bangga para anggota riuh berbincang sepanjang perjalanan pulang, diatas kapal mereka tertawa senang dan saling bersenda gurau.
......................................................
Di balantistar PALAGA telah menyerap energi murni level tinggi yang mendekati tingkat energi maharu, di dalam gua yang letaknya di dalam danau, palaga mengakhiri semedi nya dan kembali muncul ke permukaan air.
tubuh dan pakaian palaga tidak basah sedikitpun itu karena energi yang meliputinya sangat besar, saat berada di tepian danau, palaga pun berkaca di air danau yg jernih itu.
Dia nampak kebingungan seolah tidak percaya dg apa yang dia lihat, Palaga pun membungkukan badan ke arah air itu, untuk memastikan apakah benar yang dia lihat, apakah hanya pantulan air saja pikirnya.
Akhirnya dia memegang rambutnya yg memang panjang, dilihatnya langsung rambutnya itu, dia cukup terkejut, rambutnya berubah warna menjadi putih pekat.
Rupanya benar nyata rambutnya telah berubah, namun palaga hanya menduga duga saja dlm hati, bagaimana ini terjadi dalam hatinya masih bertanya tanya.
Kejadian itu membuat penampilan palaga nampak lebih tua tentunya, namun auranya nampak sekali kalau dia berilmu tinggi, palaga pun berniat langsung menemui ayahnya di padepokan, dia pun mulai berjalan menuju kesana.
Dan saat berjalan kakinya terasa sangat ringan, tubuhnya seolah olah tak berbobot, hal itu membuat palaga menjadi sedikit bingung, sejenak palaga menghentikan langkahnya ia mencoba sedikit melompat keatas.
" Hahhh !? "palaga kaget sendiri karena ilmu meringankan tubuhnya naik di level yg tinggi sehingga dapat terbang dengan mudah, karena kali pertamanya palagapun mencoba ilmu meringankan tubuhnya itu.
Benar saja dia pun bisa terbang dengan mudah, Palaga mampu mengatur kecepatan terbangnya lebih cepat, dengan kanuragan yang di milikinya mudah saja bagi Palaga menambah energi dorongan, lalu dia mencobanya dengan mempercepat laju terbangnya.
"wusssssh" cepat sekali ternyata lajunya seperti kilat, "wussshhh" dan dia berpikir ini kesempatan baginya untuk pergi ke padepokan dengan cepat, tentunya untuk menemui Satajagad.
Bersambung...................
.............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments