Dalam masa dimana manusia berdekatan dengan alam semesta, banyak sekali keajaiban dan hal hal yang tidak rasional ada di kehidupan terdahulu.
BALANTISTAR adalah sebutan sebuah pulau yang di huni oleh ribuan orang, pulau ini memiliki tanah yang sangat subur, kehidupan yang damai dan memiliki peradaban yang baik di kala itu, pulau ini di pimpin oleh seseorang yang di sebut MAHARU, atau pemimpin agung bernama SATAJAGAD beliau sangat arif, bijaksana dan berilmu tinggi, baik kecerdasan maupun kanuragan, pulau ini tidak seperti pulau lain yang memiliki kerajaan dan raja raja, di pulau ini hanya berdiri padepokan milik Satajagad, di mana padepokan di huni beberapa anaknya, serta punggawa padepokan.
SATAJAGAD memiliki TUJUH orang anak , dan masing masing memiliki kemampuan yang berbeda beda, mereka sangat patuh pada aturan di pulau tersebut.
Dalam sebuah kehidupan yang tenang di pulau itu, tersimpan beberapa misteri yang belum terpecahkan, misteri terbesar dalam pulau tersebut adalah misteri kristal biru, Penduduk di pulau itu menamai kristal itu dengan nama KARUTA, artinya kekuatan dewa, energi dari kristal biru itu hanya bisa di rasakan oleh orang yang berkanuragan tinggi, kristal itu di letakan di dalam sebuah kotak batu yang tersembunyi dan di jaga oleh energi murni yang Menyelimuti kotak tersebut, sehinga tidak bisa di ambil oleh siapapun, karena untuk mengambilnya di butuhkan kekuatan kanuragan yang sangat tinggi.
Dan kisah ini pun sudah tersebar luas ke pulau-pulau lain, mereka banyak yang mendengar cerita tentang keberadaan KARUTA, dengan ke istimewaan nya banyak raja raja yang mengaguminya, karena konon kegunaan kristal tersebut sangatlah banyak. Namun hal ini tidak menjadi ancaman, karena SATAJAGAD sangat terkenal memiliki kanuragan yang sangat tinggi, jadi perlu berpikir panjang siapapun untuk dapat memiliki KARUTA.
Ada salah satu kerajaan yang paling dekat dengan pulau BALANTISTAR yaitu kerajan SUNGUPAN dengan raja bernama AKADIPA.
Suatu ketika kerajaan Sungupan sedang di landa krisis yang sangat mencekam, banyak sekali tanaman dan hewan mati secara tidak wajar, ini membuat raja Akadipa kesulitan, berbagai cara sudah di lakukan, bahkan beberapa punggawa dan orang terlatih di kerajaan itu pun menyerah menghadapi krisis tersebut. Hal itu membuat penduduk panik. Raja Akadipa pun memutuskan untuk meminta pertolongan kepada SATAJAGAD. Akadipa pun mengirim putrinya sebagai utusan ke BALANTISTAR untuk menyampaikan pesan.
Saat itu cuaca DI BALANTISTAR sangatlah bagus, di pulau itu banyak sekali pegunungan pegunungan yang indah dan ladang yang tertata rapi. Anak satajagad yang pertama bernama SENOKO yang berumur 60th, dia adalah seorang Ahli dalam bidang pertanian dan peternakan, jadi tak heran pulau balantistar ladangnya tertata rapi dan kuat di bidang pangan, senoko tidak memiliki istri, dia memutuskan menghabiskan masa hidupnya sebagai RACAWA atau pengabdi, dari ke Tujuh anak satajagad ada lima orang yang memutuskan menjadi seorang RACAWA.
Dengan Umur satajagad yang berkisar seratus tahun dia tetap bisa mengatur padepokanya dengan baik. Jenggot dan rambut putihnya yang terikat rapi telah banyak menjadi saksi kehidupannya, kesehatan dan kekuatan Satajagat ternyata masih mumpuni.
Di kursi kayu teras depan ruangan padepokan, duduklah SATAJAGAD bersama putra ke duanya bernama DWIPANGGA, anak kedua ini berumur empat puluh tujuh tahun, ia juga seorang RACAWA yang ahli dalam membuat bangunan dan kapal laut.
"Pangga..." Satajagad memanggil putranya sambil mengelus jenggotnya
"bagaimana perkembangan candi ASOKMA belakangan ini?"
(Candi ASOKMA di bangun di tengah pulau balantistar dengan kemegahanya, di dalamnya terdapat banyak sekali ruangan dan tempat tempat tersembunyi. peta candi pun di simpan khusus oleh DWIPANGGA)
dengan menoleh ke arah Ayahanda nya Dwipangga menjawab "hampir selesai ayahanda , tinggal menunggu pusaka gading api yang akan di letakan di depan pintu ruangan KARUTA"
Satajagad Sepintas mengerutkan dahi dan memikirkan anak ketiganya bernama TRISOKA, yang di tugaskan mengambil gading api, tugas itu membuat Satajagad menghela nafas, Satajagad tidak meragukan kemapuan Trisoka dalam menjaga dirinya, karena Trisoka memiliki kekuatan kanuragan dan silat yang sangat tinggi, pastinya mudah mengalahkan musuhnya jika ada yang menghalangi niatnya.
namun tempat yang di tuju TRISOKA adalah daerah kekuasaan raja iblis, tentunya akan menimbulkan efek di kemudian hari...( Gading api adalah sebutan benda pusaka yang cukup kuat memiliki ke istimewaan mampu mengeluarkan racun yang sangat mematikan fungsi di letakanya di depan ruangan KARUTA sebagai pelindung utama ruangan KARUTA dari orang dan siluman jahat )
mereka berdua Satajagad dan Dwipangga pun larut dalam percakapan panjang.
Sementara itu TRISOKA dan beberapa murid padepokan satajagad sedang berlayar menuju pulau GARUNG, sebuah pulau yang di huni banyak sekali siluman di situ ada kerajaan siluman dengan raja bernama CIUNGBATO, siluman ini menyerupai serigala dengan telinga panjang dan bulu lebat.
di tengah perjalanan kapal TRISOKA mengalami kerusakan batang layarnya patah, itu di akibatkan oleh badai yang besar di lautan, dan terpaksa mendarat di sebuah pulau yang terdekat sambil beristirahat.
Di pulau itu terdapat banyak sekali pohon dengan buah buahan yang lebat, saat sedang santai beristarahat dan memperbaiki kapal, nampak di balik pohon keluar segerombolan orang rupanya adalah penjaga pulau tersebut, mereka membawa senjata panah, dengan tangan yang terlihat berotot dan kekar, para penjaga pulau itu membidikan anak panahnya ke arah gerombolan TRISOKA.
Tanpa ada kata dan pertanyaan, para penjaga pulau melepaskan busur panahnya ke arah gerombolan TRISOKA.
" suutt.. suttt.. sssaat..." bunyi anak panah melaju kencang menuju sasaran
saat anak panah hampir mendekati sasaran, TRISOKA mengangkat tangan kirinya dan telapak tangannya membuat gelembung energi menyerupai kaca.
seketika anak panah itu terlihat tak bergerak, Sejenak melayang di udara selama beberapa detik dan akhirnya jatuh ke tanah.
Melihat kejadian itu para penjaga pulau terperangah, matanya terbelalak, dan kaki seolah di paksa untuk mundur, suhu pun terasa membeku.
Tepat saat kejadian itu tibalah ketua penjaga pulau dari arah pantai dengan menunggangi kuda.
" Hentikan!! "Kata ketua penjaga pulau sambil menghampiri rombongan TRISOKA (ketua tersebut turun dari kudanya) "Maafkan atas kelancangan anak buah kami" Kata ketua pulau sambil setengah membungkukan badan
TRISOKA pun melakukan hal yang sama dan berkata "seharusnya kami lah yang meminta maaf kisanak, kami telah lancang memasuki pulau tanpa ijin"
Mereka berdua pun menjalin ke akraban dan berbincang, sambil duduk di atas batang pohon yang tumbang, trisoka pun menyampaikan tujuan mengapa menyandarkan kapal di pulau itu.
Karena perbaikan kapal di rasa cukup lama, ketua pulau pun menawarkan untuk menginap di pos penjagaan.
Perjamuan makan pun di gelar, pada saat perbincangan Trisoka menyapaikan bahwa dia berasal dari pulau balantistar (ternyata ketua penjaga pulau itu sudah pernah mendengar keberadaan pulau BALANTISTAR dan kehebatan satajagad sebelumnya).
jadi tidak heran putra satajagad memiliki kanuragan yang hebat (batin ketua penjaga pulau) ketua penjaga pulau pun merasa bangga karena kedatangan Trisoka dan rombongan.
Mereka membicarakan tujuan trisoka., di sela pembicaraan ketua penjaga pulau menyampaikan pesan, bahwa pulau GARUNG terkenal dengan ke angkeranya, banyak sekali siluman siluman yang masih ganas di pulau itu. Banyak juga yang tidak berhasil selamat setelah menginjakan kaki di pulau tersebut.
Perbaikan kapal pun terasa cepat, sebab di bantu oleh para penjaga pulau . Dengan rasa senang sudah di bantu, Trisoka memberikan hadiah cindera mata kepada ketua penjaga pulau, berupa keris yang memiliki khodam penjaga harimau hitam , kekuatan keris ini sangat menajubkan, karena mampu menahan serangan siluman dan iblis dengan level tinggi, keris ini buatan adiknya yaitu anak ke empat satajagad yang bernama CATRA, yang juga seorang RACAWA dia ahli dalam membuat senjata atau di sebut EMPU.
Ke esokan harinya Trisoka beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke pulau GARUNG.
...................................................
Di balantistar Catra seperti biasa melakukan aktifitasnya di sebuah ruangan khusus, dia sedang membuat senjata pusaka untuk menyeimbangkan alam, senjata pusaka selain di gunakan sendiri di padepokan satajagad, juga untuk di sebarkan ke pulau pulau lain dan kerajaan kerajaan yang membutuhkan senjata pusaka, hal itu di maksud kan untuk melawan orang orang ber ilmu hitam,Iblis,serta menaklukan bangsa siluman yang masih ganas.
Bangsa siluman ini memiliki tingkatan kanuragan yang bermacam macam, jika manusia atau iblis dapat menaklukan bangsa siluman, maka bangsa siluman tersebut akan patuh dan tunduk kepada tuannya.
CATRA memiliki kanuragan tingkat tinggi, dia mampu membuat khodam (khodam adalah kekuatan energi murni yang di ciptakan manusia dan dapat menyerupai wujud binatang ataupun lainya) tidak banyak orang yang bisa membuat khodam, karena di butuhkan kebersihan hati, pikiran dan kekuatan energi murni yang sangat besar.
Untuk membuat pusaka dengan level tinggi di butuhkan waktu yang cukup lama, dan kekuatan pusaka juga tergantung dengan empu atau pun si pembuat pusaka tersebut.
Balantistar memiliki empu CATRA yang namanya sangat di kenal di dunia persilatan. Umur catra jauh lebih muda dari trisoka tiga tahun, namun kekuatan kanuragan yang ia miliki setara dengan trisoka, (kekuatan kanuragan itu adalah kekuatan energi dari dalam tubuh manusia atau bisa disebut tenaga dalam)
Berbeda dengan keahlian CATRA, Trisoka mempunyai keahlian silat yang sangat bagus, penguasaan jurus silatnya sangat komplit, bahkan trisoka di tunjuk oleh satajagad sebagai panglima perang dan menjadi guru besar silat di padepokan satajagad.
Dalam hal ini BALANTISTAR menjadi sebuah pulau yang di segani dalam berbagai hal dan keberadaanya sangat di kenal.
Dalam ruangan terlihat CATRA sedang menempa besi untuk di jadi kan pegangan senjata pusaka yang berupa CAmbuk, suara benturan palu pun terdengar nyaring di telinga, tiba tiba Catra terhenti sejenak karena panggilan adik perempuanya bernama ARUMBI.
(Arumbi adalah anak ke enam Satajagad yang kebetulan perempuan sendiri).
CATRA termasuk tipe orang yang sedikit bicara dan sangat sederhana, namun jika bertemu dengan ARUMBI sangat lah berbeda, adik perempuan yang satu ini memiliki sifat periang bahkan banyak bicara, otomatis CATRA harus mengimbanginya.
Maksud kedatangan Arumbi ke ruangan kakak nya untuk mengambil pusaka pesanannya, berupa panah api (panah api ini adalah sebuah busur tanpa anak panah namun jika tali busur di tarik dengan sendirinya anak panah api itu sudah ada di posisinya) kekuatan anak panahnya sangat dasyat, tergantung si penggunanya karena menyesuaikan tingkatan kanuragan si penggunanya.
Busur panahnya di beri khodam naga api, tidak sampai di situ saja bahkan jika kanuragan penggunanya mencapai level tinggi, anak panah berubah menjadi bentuk cahaya petir, hal itu akan lebih dasyat tentunya.
Catra pun memberikan pengertian secara garis besarnya saja kepada adiknya, bagaimana cara cara menggunakan pusaka itu, ada sebuah kitab yang di buat empu Catra, di situ tertulis cara cara menggunakan busur panah tersebut ( hal itu akan mempermudah pengguna dalam mempelajarinya).
Setelah menerima busur panah itu ARUMBI pun pulang menuju rumahnya dengan menunggangi kuda. (Arumbi memiliki anak laki laki satu satunya bernama NANDRA , namun suaminya telah meninggal saat menjalankan tugas, dia di bunuh oleh panglima perang kekaisaran raja iblis)
ARUMBI juga memilki keahlian pengobatan, selain silat dan olah kanuragan, ia suka membantu kakak nya sebagai tabib, yaitu anak satajagad yang ke lima bernama PALAGA.
Palaga terkenal sebagai tabib yang sangat hebat, namun dia memiliki jiwa yang sangat dekat dengan alam, jarang sekali dia keluar dari ruangan bahkan waktunya habis di gunakan untuk meditasi, PALAGA juga seorang RACAWA sama dengan SENOKO,DWIPANGGA,TRISOKA,CATRA mereka berlima adalah seorang RACAWA.
Berkaitan dengan adanya candi ASOKMA, Catra juga membuat pusaka penjaga candi, namun pusaka ini adalah pusaka pelindung, jadi tidak bisa di gunakan untuk menyerang melainkan sebagai pertahanan.
CATRA melanjutkan tugasnya kembali untuk membuat pusaka, kali ini pusaka yg dia buat sangatlah kuat dan memiliki daya serang yang sangat bagus, berbentuk cambuk atau cemeti, bahan yang dia pakai adalah kumis naga yang berumur ratusan ribu tahun, catra sengaja membuatkan pusaka sedasyat itu untuk adiknya, yaitu anak terakhir Satajagad yang masih berumur dua puluh tahun bernama CANDAGI.
Candagi di kenal sangat lincah dan hobinya senang berburu,. tentunya keahlian nya adalah memanah.
Suatu ketika Candagi sedang beristirahat di kedai kopi langgananya, karena lelah Candagi meletakan busur panahnya di atas meja kayu panjang, sambil menunggu hidangan yang dia pesan.
tanpa sengaja busur panah itu terjatuh, tersambar tangan seorang gadis yang wajahnya tertutup kain cadar , candagi pun mengambil busur panah yang terjatuh itu sambil mengumpat
"kisanak hati hati klo berjalan" kata candagi
"maaf kisanak saya tidak sengaja" kata gadis itu, sambil tetap berdiri dan sedikit malu, gadis itu ikut membetulkan posisi busur panah di atas meja.
Candagi pun terkesan dengan kesopanan gadis itu dan mempersilahkan duduk di depannya.
awalnya gadis itu malu, namun melihat muka candagi yang tampan dan bersahaja, tanpa rasa takut gadis itu pun duduk di depan candagi.
"Paman tambahkan minuman dan makanan satu lagi" kata candagi memesan ke paman penjaga kedai
"maaf kisanak biar saya saja yang memesan" Kata gadis itu
" tidak apa apa, kebetulan pesananku juga belum di antar, oh ya kisanak dari desa mana " Kata candagi
" mmm saya...dar mmm " ternyata agak ragu gadis itu mengatakan, ada hal yang ia khawatirkan apabila identitasnya di ketahui
dengan cepat candagi memotong jawaban keraguan gadis itu "Sudahlah kamu tidak perlu takut, aku adalah anak dari satajagad"
mendengar perkataan candagi gadis itu merasa lega
"ohh kalau begitu kita berjodoh" karena rasa senang tanpa sadar gadis itu memegang tangan candagi
seketika candagi melepaskan pegangan gadis itu, dengan sedikit terkejut diapun berkata
"appaa!!! Berjodooh "candagi pun terpaku sejenak sambil merasakan perasaan aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya,
"maksud kisanak kita akan menikah" Kata candagi dengan muka panik dan lucunya
"hahahahaaha..... " Gadis itu tertawa mendengar perkatan candagi
"bukan itu maksudku kisanak, kebetulan sekali aku diutus untuk bertemu dengan ayahmu, kalau begitu nanti tolong antarkan aku menemui ayahmu " dengan sedikit tersenyum dan menahan tawa gadis itu menjawab pertanyaan candagi
Candagi menghela nafas panjang, mukanya terlihat kemerahan, dengan rasa yang sedikit malu dia pun bersedia mengantarkan gadis itu
"baiklah nanti aku antarkan kamu ke ayahanda ku" kata candagi
Tidak lama kemudian minuman dan makanannya pun datang, sambil menyantap hidangan mereka pun berbincang bincang, gadis itu memperkenalkan diri nya ( gadis itu bernama ARSITA dia adalah anak dari raja bernama AKADIPA dari kerajaan Sungupan )
setelah selesai beristirahat mereka berdua pun keluar dari kedai , di sebelah pintu kedai ada kuda yang di tunggangi Candagi.
Sambil menarik tali kudanya Candagi menawarkan naik berdua di atas kudanya.
dengan lincahnya Candagi melompat ke atas kudanya sambil berkata " naiklah ke kudaku Arsita "
tanpa malu karena merasa cukup akrab Arsita pun menyusul Candagi dengan melompat duduk di atas kuda,mereka berdua pun berboncengan menunggangi kuda menuju padepokan.
Bersambung.................
........
sementara itu ARUMBI anak perempuan satajagad, sedang mempelajari kitab panduan pusaka busur panah naga api, bukan tidak ada tujuan arumbi mempelajari hal ini, dendamnya kepada panglima perang kekaisaran iblis yang telah membunuh suaminya bernama DRAGASPATI tidak pernah padam, dia bercita cita melenyapkan iblis itu dengan tanganya sendiri.
( DRAGASPATI adalah adik dari raja tertinggi yang mengatur para raja raja iblis lainya)
Arumbi pun giat berlatih, dalam hal ini di butuhkan latihan yang mendasar untuk mencapai kanuragan tinggi .
di padepokan satajagad ada Tujuh tahapan untuk mencapai kanuragan level tinggi yaitu
TAHAP 1. SAUTA
Tahap sauta adalah tahapan dimana para pesilat harus menguasai jurus dasar padepokan satajagad berupa gerakan fisik menendang,memukul,menghindar dan bertahan. dalam tahapan ini pesilat harus mengusai satu kitab penuh yang isinya terdapat 99 jurus. dan pengujian kelulusan tahap ini akan di uji oleh para pelatih dengan level yang lebih tinggi.
TAHAP 2. DAUWO
Ditahapan ini sangatlah sulit, para pesilat harus memiliki ketahanan fisik yang luar biasa baik ketahanan otot,mental,rasa, dan panca indra. banyak sekali yang tidak berhasil mencapai level DAUWO di samping latihan yang cukup lama di butuhkan tekad tinggi dari pesilat. ditahapan ini mereka di latih dan di uji oleh senior yang sudah mencapai level di atasnya.
TAHAP 3. TANSO
Dibutuhkan kebersihan hati yang mendasar seorang pesilat ditahapan ini, karena aliran dari padepokan satajagad adalah aliran yang selalu berpihak kepada alam semesta, ( untuk aliran aliran hitam biasanya melewati tahapan TANSO banyak dari mereka mencari jalan pintas dan langsung menuju ke tahapan kanuragan yg basicnya menghancurkan lawan) tahapan Tanso terbagi beberapa bagian yang isi pelatihanya mengenai olah pikir dan rasa. Tahapan Tanso seperti melakukan puasa,bersemedi dan bertapa. ditahapan ini pesilat dapat memunculkan energi khusus dalam dirinya sesuai kekuatan energi yang dimiliki pesilat. Dan yang paling khusus di kuasai adalah membuat perisai energi pelindung yang dapat melindungi serangan benda pusaka maupun tenaga dalam. jika pesilat mampu membuat perisai maka dia lolos di tahapan ini. ( perisai pelindung terbuat dari energi murni yang terkandung di dalam tubuh manusia yang wujudnya seperti gelembung sabun transparan dan menyelimuti tubuh manusia)
TAHAP 4. ESUNA
Tahapan ini adalah teknik untuk menguasai hawa murni yang berada di luar tubuh manusia agar dapat singkron dengan energi di dalam tubuh manusia itu sendiri dari sinilah seorang pesilat di nyatakan memiliki kanuragan karena bisa mengendalikan hawa di luar tubuh dengan menggunakan energi yang di miliki pesilat. Dalam tahap ini pesilat harus bisa menguasi ilmu meringankan tubuh dan sejenak dapat melayang di udara dengan memanfaatkan kepadatan udara. tingkatan ini juga paling sulit di pelajari tidak semua pesilat mampu menguasai tahapan ini. Dalam tes kelulusan di tahap ini di uji oleh seorang petinggi silat di padepokan Satajagad yang jumlahnya ada 5 orang tetua yang di sebut PASKRA. seorang Paskra harus sudah berada di TAHAP ke 6 dari tahapan ilmu silat padepokan satajagad.
TAHAP 5 . LOMUNA
Kekuatan yang ada saat pelatihan tahap 1 dan 4 di gabungkan menjadi satu rangkaian, berupa jurus serang tenaga dalam atau kanuragan, seorang lomuna harus memiliki keahlian menciptakan serangan menggunakan energinya masing masing, kekuatan serangan juga tergantung pada kekuatan energi yang ada dalam diri pesilat, perwujudan serangan juga tergantung dengan keahlian masing masing pesilat itu sendiri, ada yang berwujud bola api, gelembung udara, petir ,ada yang seperti jarum wujud energi serangan yang di keluarkan sangat beragam tergantung keinginan pesilat nya. pesilat mencapai level ini harus bisa melewati ujian bukit AKASAR di bukit itu terdapat ilustrasi energi yang berbentuk manusia yang tersebar di dalam bukit. Bukit ini terletak di halaman belakang padepokan balantistar jika pesilat mampu mengambil tanah putih yang berada di atas bukit dan membawanya kembali maka pesilat dinyatakan lulus. serangan dalam tahap ini mampu memusnahkan siluman dan iblis dengan level tertentu, ujian ini akan di awasi oleh para pesilat dengan level PASKRA.
TAHAP 6 . NAMOURO
Ini lah tahapan yang sangat panjang pesilat belajar kekuatan spiritual dan kanuragan tingkat tinggi, yang di pelajari di sini antara lain dapat menembus dimensi lain berpindah ke dunia halus atau abstral, pesilat bisa memperdaya siluman yang sudah di kalahkan dan di tundukan untuk di jadikan senjata atau pun perlindungan diri, pesilat harus memiliki gerakan yang cepat dan mampu terbang di udara dengan waktu yang lama tanpa kesulitan, dan yang paling berharga bagi seorang pesilat adalah membuat wadah energi , setiap pesilat mempunyai ukuran wadah energi yang berbeda beda, wadah energi tersimpan di dalam perut pesilat dan dapat menyimpan batu akik mustika dari siluman yang di kalahkan,serta benda benda pusaka. Bahkan mampu menampung energi yang sangat besar dari hawa murni alam semesta. semakin besar wadah energi semakin besar pula kekuatan pesilat tersebut. Dalam tingkatan ini sangat sedikit sekali yang bisa menguasainya karena butuh waktu yang lama.
TAHAP 7 . TAMAJAYA
Tahapan tertinggi di padepokan satajagad ini sementara hanya di miliki oleh TRISOKA,CATRA,PALAGA mereka berdua lah yang mampu mencapainya, di tahapan ini berbagai ke ilmuan dari padepokan Satajagad ada termasuk jurus yang di ajarkan langsung oleh Satajagad yang menjadi pamungkas bernama KRAKATA ini adalah penggabungan 3 unsur energi. yaitu dari energi dalam manusia, hawa murni alam, dan energi cahaya. untuk mendapatkan energi cahaya inilah harus melalui ujian yang sangat sulit karena ujianya ada di dalam perut bumi yang paling gelap di situ banyak sekali penghuni bawah tanah yang akan mengganggu nya secara mental. di dalam tanah pesilat harus dapat memunculkan cahaya dari mata batin nya. jika tidak bisa keluar dari perut bumi maka pesilat itu akan terkubur selamanya dan yang lolos dialah yang berhasil mencapai tahap ini.
Dengan latihan yang sangat keras ARUMBI mampu mencapai level ke 6 NAMOURO, dia sangat percaya diri mampu mencapai level 7 TAMAJAYA, namun anaknya yang bernama NANDRA sering membayangi niatnya untuk mencapai level 7, karena dia harus mempertaruhkan nyawanya, arumbi pun mendapatkan alternatif dengan membesarkan wadah energinya. dia berniat akan berburu siluman dengan level yang tinggi di kemudian hari sebagai pendukung kekuatannya.
.....................................................
sementara itu DWIPANGGA sedang berada di lokasi pembuatan candi, dengan ke ilmuannya dia menggunakan beberapa siluman untuk membangun candi ASOKMA berbahan batu.
Dwipangga juga memiliki kanuragan dengan pencapaian level ke enam. Bangunan yang dia bikin adalah permintaan dari ayahnya Satajagad, kegunaan bangunan ASOKMA sangat lah banyak di samping tempat utk meditasi para murid, juga di gunakan sebagai tempat penyimpanan benda benda pusaka dan benda berharga lainya, keberadaan Candi asokma merupakan pencapaian terbesar padepokan Satajagad.
Dalam hal ini Satajagad telah menyelesaikan misinya di alam dunia, ada sebuah rahasia khusus mengenai candi ASOKMA. Bahkan DWIPANGGA pun belum mengetahui maksud dari berdirinya candi ASOKMA, peletakan candi di arahkan langsung oleh satajagad.
ruangan khusus untuk KARUTA pun diletakan tepat di tengah candi , saat ini perangkat candi belumlah lengkap masih menunggu misi TRISOKA terselesaikan.
Keindahan bangunan ASOKMA membuat penduduk Balantistar merasa takjub mereka sangat bangga dengan hal itu.
Dengan langkah perlahan Dwipangga masuk ke dalam lorong pintu masuk candi Asokma, suasana di dalam sangatlah redup karena hanya menggunakan penerangan seadanya pada masa itu.
Saat menuju ke ruangan pusaka Dwipangga bertemu dengan paman NARAYA, yang merupakan PASKRA. Dia memang bertugas menjaga benda benda pusaka, saat itu paman Naraya sedang meletakan lemari kayu ke dalam ruangan pusaka.
"paman Naraya ada berapa jumlah pusaka yang akan di pindahkan ke dalam candi?" tanya Dwipangga sambil memperhatikan ruangan itu
"jumlahnya ada seratus sembilan puluh enam Raden, namun peletakanya akan kita pisahkan sesuai dengan fungsi dari pusaka ini..." Paman Naraya menerangkan hal itu dengan sangat jelas
Dwipangga sedikit mengangguk sembari berjalan melewati paman Naraya .... "maaf paman apakah ruangan dalam cukup jika harus membagi letak pusaka?"
paman Naraya pun teringat suatu hal yang memang mau di sampaikan ke dwipangga "iya Raden, ini yang mau saya sampaikan ada enam pusaka yang mungkin tidak ada tempat lagi, ke enam pusaka ini memiliki kekuatan khodam penjaga Raden"
"ohh.. kalau begitu kita buatkan patung kuda enam lagi di sekeliling candi, sebaiknya kita gabungkan saja dengan pusaka yang sudah kita letakan di luar candi, jadi jumlahnya tujuh khodam penjaga" (di sana ada satu pusaka khodam penjaga yang di buat oleh empu CATRA).
setelah menemukan solusi Dwipangga dan paman Naraya kembali keluar candi untuk melihat lihat posisi yang bagus untuk peletakan patung kuda
( sebenarnya khodam penjaga hanya satu yang sudah ada di letakan di depan pintu masuk candi Asokma dengan cara meletakan di bawah pantung kuda, khodam penjaga tersebut berwujud keris )
waktu terasa cepat dan hari pun sudah menjelang sore, para murid padepokan satajagad banyak berlalu lalang di luar candi, mereka melepas lelah dari sesi latihan silat yang mereka pelajari, sembari melihat kemegahan candi ASOKMA mereka terlihat sangat bahagia.
.......................................................
Dan di dalam padepokan, MAHARU sedang berjalan menuju ruangan PALAGA anak kelimanya, di tengah perjalanan satajagad melihat senoko sedang memilih biji jagung, karena lama tak berbincang dengan senoko satajagad pun menghampiri senoko. Satajagad mau menanyakan perihal pembukaan ladang yang baru di daerah pesisir pulau, menyadari keberadaan ayahnya yang berjalan di belakangnya senoko segera membalikan badan
"ayahanda... " sapa senoko dengan santunya
sembari menganggukan kepala Satajgad berjalan duduk di kursi yang berada di sebelah kanan senoko "putraku apa yang kamu tanam di daerah pesisir pantai?"
"itu jagung Ayahanda... dengan bertambahnya jumlah penduduk kita harus memanfaatkan tanah yang ada romo " jawab senoko (di usia enam puluh tahun senoko masih sangat kekar, tubuhnya tinggi besar dan berotot )
satajagad mengambil beberapa biji jagung di kantong yang berada di atas meja senoko "baguslah kita punya cadangan makanan yang melimpah semoga nanti saat ritual pemindahan karuta ke dalam candi ASOKMA jagung yang di tanam panen tepat waktu"
"iyaa Ayahanda" anggukan kepala lembut Senoko menandakan keyakinan dengan yang ia kerjakan saat ini.
( saat pemindahan karuta ke dalam candi ASOKMA pastinya akan di hadiri banyak penduduk dan para tamu undangan dari luar pulau Balantistar, di acara itu pasti di adakan perjamuan makan, mengingat keakraban dan tali persaudaraan di pulau balantistar sangatlah baik )
dalam percakapan itu Satajagad meminta tolong kepada Senoko untuk membantu kerajaan EMOGARA dalam bercocok tanam, namun tugas itu dilaksanakan setelah acara pemindahan Karuta selesai dengan senang hati senoko menerima tugas itu, setelah bertemu dengan Senoko Satajagad melanjutkan niatnya untuk bertemu dengan Palaga.
Satajagad berjalan menuju ruangan Palaga yang kebetulan tidak jauh dari letak Senoko, ternyata Palaga tidak ada di tempatnya, Satajagad memutuskan menghubungi Palaga dengan telepati namun palaga juga tidak merespon.
Akhirnya Satajagad menggunakan ajian penerawangan tingkat tinggi, Satajagad melihat palaga sedang bersemedi di dalam gua di bawah danau, gua tersebut di liputi banyak sekali energi murni.
(letak gua yang berada di dalam air memaksa Palaga untuk menahan nafasnya dan panca indranya tertutup)
pantas saja panggilan telepati satajagad tidak di respon, melihat hal itu Satajagad mengurungkan niatnya untuk menemui Palaga, Satajagad pun kembali ke aula padepokan.
sementara itu Candagi bersama putri kerajaan Sungupan bergerak menuju padepokan Satajagad, di perjalanan Candagi merasa bahagia , namun Candagi tidak begitu memahami perasaannya itu, begitu pula perasaan sang putri.
mereka berboncengan naik kuda saat Candagi memacu kudanya dengan kecepatan tinggi, tangan sang putri pun memeluk erat dari belakang, Candagi makin bingung tiba tiba tubuhnya terasa bergetar jatungnya berdetak kencang, pikiran pun melayang dan tidak fokus mengendalikan kudanya.
Arah kudanya pun salah lepas kendali mengarah ke sebuah sungai, Akhirnya mereka masuk ke dalam sungai bersama kudanya.
jegurrrrr..!!!! Candagi dengan rasa panik dan gugup tersadar dirinya sudah berada di dalam sungai, namun sungai itu tidak terlalu dalam seukuran pinggang saja
mata Candagi bergerak sangat cepat dia menengok kanan kiri belakang dia sedang mencari putri ARSITA yang belum ia lihat.
sedangkan kudanya pun sudah sampai seberang sungai, candagi terlihat sangat panik dan memanggil manggil nama Arsita dengan keras.
rasa panik candagi berubah menjadi rasa yang takut kehilangan seseorang, padahal Candagi baru mengenal arsita, dengan tubuh yang basah kuyup Candagi berjalan perlahan menepi ke pinggir sungai.
setelah sampai di pinggir sungai, dia melepaskan bajunya yang basah kuyup, sambil menghadap sungai matanya masih utak atik ke kanan dan kiri, dengan rasa yang penuh tanya tentang di mana keberadaan Arsita.
tiba tiba bahunya terasa sedikit sakit terkena lemparan, saat menoleh kebelakang ternyata ARSITA sudah berdiri dengan jarak sepuluh meter di belakangnya .
Arsita sengaja melompat sebelum mereka masuk ke sungai dan bersembunyi di pohon ternyata dari kejauhan arsita memperhatikan candagi yang telah kebingungan
"hahahaha..haha " tawa arsita pun pecah sampai waktu yg lama tanpa mempedulikan tatapannya ke arah candagi
namun pada saat Arsita mulai memfokuskan pandangannya ke arah candagi, dia mulai meredakan tawanya, saat itu Arsita melihat jelas pria tampan di depanya dengan tubuh yang atletis, rambut lurus yang sebagian menutupi sebelah mukanya.
sejenak Arsita pun terpaku dalam suasana yang dirasa cukup aneh, jantungnya tiba tiba berdetak kencang, seolah angin di sekitar tak berhembus.
matanya fokus kedepan tapi pikiranya entah kemana, pada saat itu candagi mendekat ke arah Arsita sambil membawa pakaianya yang basah, saat sudah dirasa cukup dekat, Candagi melempar muka Arsita dengan pakainya yang basah itu.
Bersambung.................
...............
Wajah Arsita pun tertutup oleh pakaian Candagi, dengan spontan tangan Arsita menyibak pakaian yang menutupi wajahnya, namun terlihat kesulitan membukanya, karena fokusnya sedang berkurang.
Dengan cepat candagi menghampiri Arsita, lalu mengambil pakainnya yang berada di muka Arsita, sambil tertawa senang.
namun tanpa sengaja, cadar atau penutup wajah yang di pakai Arsita terlepas, Candagi pun menghentikan tawanya, dia terpaku dan kagum, melihat perempuan di depanya sangat cantik dengan mata yang kebiruan, hidung mancung, serta alis yang tebal. Candagi tidak menyangka ARSITA secantik itu.
Namun dengan sigapnya Arsita membalikan badan sambil membetulkan cadarnya.
"mmmaaf arsita aku tidak sengaja" kata candagi sangat gugup
Arsita pun kembali menghadap Candagi dan berkata
"tidak apa sekarang kita impas tadi di kedai aku menjatuhkan busur panah mu kan, ohh yaa skarang pakaian mu basah bagaimana klo menunggu kering terus kita berangkat"
" ii iiiyaa " Candagi sedikit malu .
sambil menunggu pakaian kering mereka berdua duduk di bawah pohon yang rindang.
Candagi dan Arsita menatap pinggiran sungai, terlihat di sana kuda Candagi sedang memakan rumput dengan santainya, seolah olah tidak ada kejadian apa apa.
Saat perbincangan mereka berdua terasa gugup, kata yang keluar dari mulut mereka selalu berbarengan, sampai akhirnya sama sama terdiam,, mereka saling menatap sejenak,, lalu senyuman dan tawa kecil pun pecah menghiasi suasana keakraban itu.
Arsita pun membuka pembicaraan, ia menanyakan suatu hal yang pribadi kepada Candagi , Dia menanyakan tentang kegiatan keluarga Candagi dari Ayahanda dan Ibundanya, pada saat itu Candagi menceritakan ayah dan saudara saudaranya saja, namun Candagi tidak bisa menjelaskan tentang keberadaan ibunya bahkan namanya pun tidak tau.
Arsita pun tidak melanjutkan pertanyaanya, kedekatan mereka pun lebih terjalin, dari pandangan dan tingkah laku terlihat mereka saling menyukai.
Percakapan pun berjalan cukup lama, saat hari mulai menjelang sore, tanpa di sadari pakaian Candagi sudah sedikit kering, dan mereka pun memutuskan utk melanjutkan perjalanannya kembali ke padepokan Satajagad.
diperjalanan Arsita sangat terkagum melihat daratan di pulau BALANTISTAR. Arsita melihat pemandangan yang sangat indah dan damai, mereka melewati pohon pohon yang tertata rapi, banyak sekali bunga bunga yang indah tumbuh di antara sela pepohonan, mata Arsitapun seperti di manjakan dengan pemandangan di sana.
tidak hanya itu Arsita sempat tertegun lalu meminta candagi untuk memelankan kecepatan kudanya, Arsita melihat bangunan besar yang sangat gagah, baru pertama kali dia melihatnya, decak kagum Arsita tak henti hentinya.
candagi dengan senang hati memberi tau tentang bangunan itu, ia menceritakan secara menyeluruh sambil duduk diatas kuda yang berjalan pelan, sepanjang perjalanan mereka saling bercerita, tak terasa mereka sampai juga di gerbang padepokan.
mereka pun turun dari kuda dan berjalan kaki masuk ke dalam lingkungan padepokan, di sana ada beberapa murid padepokan yang berlalu lalang, Candagi mengajak Arsita menuju aula padepokan.
dan tenyata Satajagad ada di situ sedang bersama paman TAMSO ( paman TAmso adalah seorang PASKRA dg tingkatan kanuragan mencapai TAHAP ke enam)
mereka berdua berjalan perlahan menghampiri Satajagad dan paman Tamso, di sana Arsita berbicara sebagai utusan kerajaan SUNGUPAN.
Arsita menjelaskan maksud dan tujuannya datang menemui Satajagad, akhirnya terciptalah pembicaraan yang serius, mendengar tujuan dari kedatangan Arsita, Satajagad memberikan tugas kepada paman TAMSO untuk menuntaskan persoalan di kerajaan SUNGUPAN.
Tanpa berpikir panjang, Candagi menawarkan dirinya ikut dengan paman Tamso pergi ke kerajaan Sungupan, Satajagad pun mengijinkan Candagi untuk ikut serta.
perasaan Arsita mendadak bersemangat dan sangat senang mendengar Candagi ikut ke kerajaanya.
karena waktu sudah sangat sore, Satajagad mempersilahkan Arsita untuk menginap di padepokanya.
ke esokan harinya Candagi, paman Tamso dan Arsita berangkat menuju ke kerajaan Sungupan dengan menggunakan kapal layar.
.…..................................................
Sementara itu perjalanan menyusuri lautan luas TRISOKA dan rombongan hampir sampai di sebuah pulau yang mereka tuju, yaitu pulau GARUNG.
Para rombongan sudah mulai sibuk dengan persiapan pendaratan, saat itu jumlah rombongan berjumlah dua puluh satu orang termasuk TRISOKA.
kapal pun mulai mengarah lurus ke arah pulau, dalam jarak satu kilometer pulau Garung nampak terlihat., pulau itu diliputi kabut yang tebal seolah sedikit sekali sinar matahari yang masuk.
Perlahan kapal pun mulai mendekat ke pulau Garung, seluruh awak kapal riuh sibuk dengan persiapan pendaratan, setelah kapal mendarat dengan sempurna seluruh awak kapal dan Trisoka pun turun.
tidak membuang waktu mereka segera membagi tugas , Trisoka membagi tim menjadi dua kelompok, tim yang pertama terdiri dari sepuluh orang yang bertugas menjaga kapal, tim yang kedua berjumlah sepuluh orang mengikuti TRISOKA masuk ke dalam hutan.
Dengan jiwa yang tenang tanpa keraguan Trisoka dan sepuluh orang murid Satajagad mulai melakukan perjalanan menuju ke dalam hutan belantara, sebelum masuk ke hutan TRISOKA sudah mendeteksi keberadaan letak GADING API, letaknya di sebuah gua yang di jaga oleh CIUNGBATO.
langkah demi langkah pun di jalani Trisoka dan rombongan menyelusuri hutan yang berkabut, udara lembab pun sangat terasa, suasana hutan terlihat sepi tanpa suara hewan.
perjalanan ini cukup lumayan jauh, namun mereka tetap bergerak cepat dan terus menerobos masuk kedalam hutan, benar saja saat itu mereka di kejutkan dengan adanya penampakan cahaya api yang berbentuk bola bola kecil menyerupai mata di balik semak semak dedaunan, yang sedang mengawasi rombongan trisoka.
Perlahan bola mata api itu mulai membesar, benar saja gerombolan siluman kucing hitam menampakkan wujudnya, mulutnya menganga memperlihatkan taring-taring nya yang tajam, ohhh astaagaa!!! mereka memiliki sayap yang sangat menakutkan, bulu sayapnya menyerupai pedang, sepertinya itu logam yang tajam dan runcing!!! . cakarnya sangat mengkilat bagaikan batu permata,,,
Trisoka segera memerintahkan semua anggotanya untuk membuat perisai pelindung, anggota trisoka sudah mencapai level tiga (TANSO ) teknik pertahanan mereka cukup bagus, mereka juga di lengkapi dengan senjata khusus yang dapat melumpuhkan siluman, yaitu berupa keris terbang. senjata ini adalah senjata khas dari padepokan Satajagad.
namun Trisoka sama sekali tidak menggunakan perisai pelindung, dia merasa bisa mengatasinya dengan mudah, para anggota pun bersiap, tangan mereka memegang keris dan mengeluarkan perisai pelindung dengan formasi jurus silat level TANSO Dan teknik dasar SAUTA.
Siluman itu tanpa basa basi menyerang bersama sama, yang jumlahnya ada delapan belas siluman,
serangan mereka sungguh menakjubkan, mereka melompat dan mengayunkan cakarnya, semua anggota dan Trisoka menghindari serangan itu dengan lincah ( jika perisai pelindung belom mencapai kanuragan tinggi maka serangan langsung mampu menembus perisai pelindung dan melukai pesilat )
bertubi tubi siluman itu melancarkan seranganya, tanpa memberi kesempatan kepada trisoka dan anggotanya untuk menyerang balik.
ketika situasi seperti itu trisoka mengeluarkan jurus HASTABAYANA, sebuah jurus dengan kekuatan kanuragan yang dasyat, Hastabayana itu adalah jurus tangan bayangan berwarna hitam yang jumlanya tak terhingga.
Sontak siluman itu melindungi diri mereka dengan sayap kuatnya, namun beberapa ada yg terkena serangan trisoka, ada enam anggota siluman yang terkena kanuragan Trisoka sehingga mengakibatkan siluman itu lumpuh seketika, dan menjauh pergi.
namun ke dua belas siluman kucing hitam yang rupanya mempunyai level bertarung lebih tinggi masih bertahan, bahkan mereka menyiapkan serangan selanjutnya, dengan formasi melingkari trisoka dan anggotanya.
Siluman kucing hitam itu terbang melambung di udara dan bersiap mengeluarkan jurus....
"srringg!! sssrinnng !!!!!......!!! slaaap shaapp!!! " kepakan sayap kucing hitam itu mengeluarkan sejenis logam, berbentuk pedang dan melaju ke arah trisoka dan anggota, hujan energi berbentuk pedang pun tak terhindari.
Dengan sigap anggota Trisoka melemparkan keris ke atas guna menahan serangan itu , suara tabrakan senjata pun nyaring dan berisik sekali terdengar riuh di udara..... " ting...!!! tang!! .... tingg!!! " keris itu dengan kecepatanya mampu bergerak cepat di udara
karena jumlah serangan siluman yang begitu banyak, beberapa serangan siluman itu mampu menerobos tangkisan dari keris itu dan menuju ke arah Trisoka dan anggotanya.
Dengan kekuatan perisai pelindung anggota Trisoka mampu menahan serangan siluman itu, dan terjadi benturan energi antara serangan siluman dan pertahan energi perisai pelindung , anggota Trisoka sepertinya hanya diam di posisi bertahan ( perisai pelindung berfungsi menahan serangan senjata dan serangan energi dari musuh bukan serangan fisik langsung )
hujan serangan senjata siluman itu tak habis habisnya memaksa anggota Trisoka bertahan kuat, melihat kondisi itu Trisoka segera mengeluarkan batu mustika siluman kera besar ,yang menjadi koleksi wadah energinya.
batu itu di lemparkanya ke atas dan berubah menjadi sosok kera yang sangat besar, siluman kera yang besar itu mengeluarkan aumannya yang sangat kuat menggema dan mendorong siluman kucing hitam ke atas sejauh sepuluh meter.
Saat ini trisoka dan anggotanya memiliki kesempatan utk menyerang, anggota nya pun sangat sigap, mereka menarik kerisnya kembali ketangan mereka dan langsung mengeluarkan jurus 'serangan keris terbang menembus sukma' .
keris itu terbang dengan kecepatan tinggi keatas menuju ke sasaran, keris itu berubah menjadi energi berwarna kuning ke emasan dan berbentuk seperti jarum., " sllappp!!! slaap!! " tepat mengenai titik kelemahan siluman.
Akhirnya ke sepuluh siluman kucing hitam itu hancur melebur bercampur udara.... ( jika tingkatan siluman yang belum mencapai level tinggi mereka tidak memiliki batu mustika jadi mudah hancur )
senjata keris pun terbang melaju kembali ke tangan anggota trisoka dengan tepat .
Pada akhirnya tersisa dua siluman kucing hitam, karena ketakutan mereka langsung melarikan diri. Trisoka pun segera kembali menyerap batu mustika kera besar ke dalam wadah energinya.
(ternyata suara pertarungan itu terdengar oleh CIUNGBATO) dan tiba tiba pepohonan yg ada di sekitar Trisoka dan anggotanya bergerak hebat kesana kemari, rupanya tertiup angin yg sangat kencang.
Ini menandakan adanya siluman ber level tinggi , benar saja tepat di depan Trisoka dan anggotanya nampak gumpalan awan hitam yg sangat pekat dan di hiasi oleh kilatan kilatan berwarna merah darah serta suara geramman... "aaarrggh..!! argh! arrrgh!!!...."
sosok itu memadatkan energinya dan berubah menjadi sosok serigala besar bernama Ciungbato .
"beraninya kalian masuk wilayahku...?!!! " dengan muka seramnya ciung bato meneriaki Trisoka dan anggotanya ,( ini lah yg dinamakan siluman level tinggi selain memiliki batu mustika dia dapat berbicara seperti manusia )
"mundur semuaa !!!! biar saya yang menghadapi siluman ini ... " kata trisoka tegas kepada anggotanya.
Anggota pun melompat mundur agak jauh kebelakang, namun mereka tetap waspada, tangan mereka masih memegang keris dan masih berselimut energi pelindung.
Dengan rasa percaya diri Trisoka bersiap melayani pertempuran itu, suasana tiba tiba berubah menjadi sangat tenang dan hening, udara di sekitar terasa lebih padat dan dingin.
Pepohanan yg tadinya bergerak hebat sekarang terdiam.
"wushhh!!! wushhh....!! " pertarungan fisik pun terjadi di udara, serangan tendangan, pukulan trisoka dapat di hindari oleh ciungbato,
mereka saling serang dan mengindar... woww.. Karena keahlian silat trisoka, tendangan kaki kanannya mampu mengenai bagian kepala Ciungbato, akibatnya siluman itu jatuh ke tanah dengan kerasnya .
Ciungbato rupanya mulai memahami kalau Trisoka adalah pendekar sakti, karena watak silumanya, Ciungbato mencoba keberuntungannya, dengan mengeluarkan langsung jurus pamungkasnya yang ia miliki.
Tubuh ciungbato berubah menjadi gumpalan energi berwarna merah darah dan menyala begitu terangnya .
Saat ini pohon pohon besar kembali bergerak hebat, bahkan sebagian ada yang tercabut ke akar akarnya, seperti badai angin yang sangat kencang.
Ciungbato mengubah gumpalan energinya berbentuk tombak panjang, dan meluncur menyerang menuju ke arah trisoka.... "slllaapppp!!!!! "
trisoka pun bersiap dg salah satu jurus andalanya, dengan level kanuragan yg tinggi Trisoka mengeluarkan jurus TAPAKUDA.
Dengan satu tangan kanannya saja jurus itu keluar, dan bentuknya menyerupai tapak kuda, dengan selimut energi merwarna kuning ke emasan.
" Boommmss !! " tabrakan energi dasyat pun terjadi, mengakibatkan ciung bato terpental, jatuh amblas ke dalam tanah sedalam tiga meter.
Dengan suara auman kesakitan, tubuh ciungbato terlentang tak beraturan dan sekarat hebat.
Tanpa membuang waktu, Trisoka pun mendekati ciungbato dan mengambil batu mustika yang berada di kepalanya, dengan menggunakan tanganya ( utk mengambil batu mustika yg di miliki siluman yg telah ditaklukan cukup menggunakan tangan saja)
setelah diambil batu mustika nya, tubuh ciungbato pun hancur menguap di udara. Trisoka pun menyimpan batu mustika itu kedalam wadah energinya.
Setelah pertarungan itu anggota dan trisoka bersiap kembali menuju gua untuk mengambil pusaka gading api, ( pusaka gading api tidak berbahaya dan mengeluarkan racun apabila berada dalam sarungnya atau wadahnya ) setelah mengambil pusaka di dalam gua, Trisoka dan rombongan segera pergi dari pulau itu dan menuju pulang, dengan rasa bangga para anggota riuh berbincang sepanjang perjalanan pulang, diatas kapal mereka tertawa senang dan saling bersenda gurau.
......................................................
Di balantistar PALAGA telah menyerap energi murni level tinggi yang mendekati tingkat energi maharu, di dalam gua yang letaknya di dalam danau, palaga mengakhiri semedi nya dan kembali muncul ke permukaan air.
tubuh dan pakaian palaga tidak basah sedikitpun itu karena energi yang meliputinya sangat besar, saat berada di tepian danau, palaga pun berkaca di air danau yg jernih itu.
Dia nampak kebingungan seolah tidak percaya dg apa yang dia lihat, Palaga pun membungkukan badan ke arah air itu, untuk memastikan apakah benar yang dia lihat, apakah hanya pantulan air saja pikirnya.
Akhirnya dia memegang rambutnya yg memang panjang, dilihatnya langsung rambutnya itu, dia cukup terkejut, rambutnya berubah warna menjadi putih pekat.
Rupanya benar nyata rambutnya telah berubah, namun palaga hanya menduga duga saja dlm hati, bagaimana ini terjadi dalam hatinya masih bertanya tanya.
Kejadian itu membuat penampilan palaga nampak lebih tua tentunya, namun auranya nampak sekali kalau dia berilmu tinggi, palaga pun berniat langsung menemui ayahnya di padepokan, dia pun mulai berjalan menuju kesana.
Dan saat berjalan kakinya terasa sangat ringan, tubuhnya seolah olah tak berbobot, hal itu membuat palaga menjadi sedikit bingung, sejenak palaga menghentikan langkahnya ia mencoba sedikit melompat keatas.
" Hahhh !? "palaga kaget sendiri karena ilmu meringankan tubuhnya naik di level yg tinggi sehingga dapat terbang dengan mudah, karena kali pertamanya palagapun mencoba ilmu meringankan tubuhnya itu.
Benar saja dia pun bisa terbang dengan mudah, Palaga mampu mengatur kecepatan terbangnya lebih cepat, dengan kanuragan yang di milikinya mudah saja bagi Palaga menambah energi dorongan, lalu dia mencobanya dengan mempercepat laju terbangnya.
"wusssssh" cepat sekali ternyata lajunya seperti kilat, "wussshhh" dan dia berpikir ini kesempatan baginya untuk pergi ke padepokan dengan cepat, tentunya untuk menemui Satajagad.
Bersambung...................
.............
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!