Sinar matahari menyinari korden kamar dan menembus celah jendela menyinari wajah cantik seorang gadis. Felicia mengerjab saat sinar mentari itu mengusik tidurnya. Gadis itu pun membuka matanya dan merasakan seluruh tubuhnya luluh lantah bahkan tulang-tulangnya terasa seperti rontok.
Gadis itu baru ingat bahwa semalam dia di gempur habis-habisan oleh seorang pria asing yang meminta tolong kepada nya. Ngomong-ngomong soal pria asing, sepertinya gadis itu langsung sadar dan menoleh ke arah samping tempat tidurnya.
Kosong, Felicia langsung duduk dan sangat terkejut saat tidak melihat pria yang tadi malam di tolongnya itu tidak ada di sampingnya. Felicia hanya melihat sebuah kartu nama dan nomer telepon yang di tinggalkan oleh pria itu.
"Fernando Alvares, Chief Executive Officer Sky Alvares Corporation." Gumam Felicia membaca kartu nama itu.
Felicia mengepalkan tangannya, gadis itu merasa sangat geram dan marah dengan perbuatan yang di lakukan oleh Morgan kepadanya tadi malam.
"Dasar pria tidak tahu diri, brengsek, setelah berhasil membuat ku kehilangan kehormatan ku, dengan seenaknya tiba-tiba dia pergi begitu saja!" Geram Felicia.
Akhirnya gadis itu mengambil ponsel dan menghubungi Morgan.
Tuut,, tuutt,, tuutt!
"Halo!"
"Hei, pria brengsek, buaya darat, spycopat! enak sekali hidupmu, setelah memaksaku berhubungan badan dan membuat tubuhku hancur, lalu dengan seenaknya sendiri langsung pergi begitu saja!! Apa kamu menganggap ku wanita murahan yang bisa di beli dengan uang!! Aku menyesal telah menolongmu! Semuanya sudah hilang, kamu telah merenggutnya dan kemudian pergi begitu saja!! Seharusnya aku tidak pernah menolongmu! kalau perlu tidak usah bertemu denganmu sekalian!!" Teriak Felicia memarahi pria itu lewat telepon.
"Tenanglah nona, aku tidak bermaksud kabur ataupun lari dari tanggung jawab, masalahnya aku harus segera pulang karena ada urusan yang sangat penting, bukankah aku sudah meninggal kan nomor telepon, itu artinya aku tanggung jawab, bahkan bila perlu aku bersedia menikahimu saat ini juga."
Felicia mengepalkan tangannya, dia benar-benar merasa telah di lecehkan dan di anggap sebagai wanita murahan saja.
Felicia berteriak memaki pria yang ada di sebrang telepon itu.
"Hahaha, enteng sekali kamu bilang akan bertanggung jawab dengan manikahiku!! Maaf tuan psycopat, anda tidak perlu bertanggung jawab dengan menikahi saya, saya bukan wanita murahan yang bisa menggunakan alasan dan cara seperti itu untuk bisa menjadi istri anda, meskipun anda adalah seorang Fernando Alvares,, ingat tuan, bukan saya yang memulai dan memaksa saya, tapi anda."
"Iya, aku tahu,, maka dari itu aku akan bertanggung jawab atas semua kesalahan ku, karena aku bukan orang pengecut seperti yang kamu kira, ayo kita menikah dan begitu semuanya impas bukan!"
Felicia semakin geram dengan jawaban pria itu, dia bilang impas!! Benar-benar pria brengsek dan buaya darat! Felicia mengeluarkan makian dan umpatan kasar pada pria itu.
"Mudah sekali anda langsung berkata seperti itu..! Anda kira hanya dengan bertanggung jawab Semuanya sudah impas!! Maaf, tuan buaya darat!! anda tidak perlu repot-repot menikahi saya, terima kasih, aku harap kita tidak perlu bertemu kembali!"
Tut, tut, tut!
Felicia memutuskan panggilan nya dan melempar ponselnya ke atas ranjang. Gadis itu menarik rambutnya frustasi dengan keadaan nya yang seperti ini, hanya karena terjerat rayuan dari buaya darat Fernando Alvares membuat hidupnya sekarang benar-benar hancur. Tapi bukan namanya Felicia kalau dia sampai terpuruk dengan keadaan nya yang seperti ini, Feli harus bangkit, sang Ibu masih sangat membutuhkan nya, dia tidak mau kalau sampai down dan membuat Ibunya semakin menderita.
"Ibu, aku bisa kuat seperti mu, kita akan membuktikan pada mereka bahwa kuta bukan orang lemah, ya aku harus kuat." Gumam Felicia.
Gadis itu segera bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri dari bekas percintaan semalam dengan pria yang baru saja di temui nya tadi malam. Fernando Alvares, nama itu benar-benar sebuah musibah.
Gadis itu menatap pantulan tubuhnya di cermin, banyak sekali bekas tanda merah di sekujur tubuhnya. Gadis itu merasa sangat marah dan emosi.
Felicia tidak akan pernah mau mendapatkan tanggung jawab dari Fernando Alvares. Biarlah pertemuan itu untuk yang pertama dan terakhir kalinya bersama pria itu. Felicia akan menganggap semuanya tidak pernah terjadi. Toh seberapapun dia menyesal tetap saja kehormatannya sudah hilang dan tidak akan pernah kembali.
Setelah selesai membersihkan diri, Felicia segera memakai pakaiannya karena rencananya hari ini dia akan menjenguk ibunya di rumah sakit.
Sedangkan di sisi lain.
Di sebuah Mansion milik keluarga Fernando Alvares.
"Kamu cari tahu tentang gadis itu, aku ingin tahu latar belakangnya." Ucap Morgan kepada Asisten pribadinya yang bernama Jackson.
"Baik tuan, tapi kenapa anda tertarik dengan gadis itu, tidak biasanya anda tertarik seperti ini apalagi dengan seorang gadis yang baru anda temui?"
"Bukan urusanmu, cepat cari tahu siapa dia, bagiku gadis itu benar-benar unik, tidak ada yang bisa menolak pesona seorang Morgan, tapi gadis yang semalam mendesah di bawahku menolak untuk ku nikahi, lihat saja, aku pastikan tidak ada dua puluh empat jam lagi dia pasti akan menghubungi ku." Ucap Morgan sambil mengeluarkan smirknya.
Jakcson benar-benar tidak menyangka kalau bosnya yang terkenal dingin dan arogan itu bisa tertarik pada seorang gadis yang di temuinya semalam itu. Gadis yang menurutnya telah di ambil keperawanan nya tetapi tidak mau di nikahi. Apa benar pesona bosnya itu kini sudah tidak mempan untuk seorang gadis biasa. Jackson hanya bisa geleng-geleng kepala.
Felicia baru saja sampai di rumah sakit dan bergegas menuju ke ruang rawat Ibunya. Pada saat gadis itu sudah sampai di depan pintu, tiba-tiba terdengar suara wanita berteriak dan sedang memaki Ibunya.
"Dasar wanita penggoda, pelakor Tidak tahu diri! Sukanya menggoda suami orang, lebih baik kalian tidak pernah kembali ke kota ini! Tidak perlu berpura-pura sakit hanya untuk mendapatkan belas kasihan dari suamiku! Dasar pelakor, bisanya cuma merampok harta suamiku! Seharusnya kamu mati saja bersama anakmu itu, Aaakkkk kalian sudah menghancurkan kehidupan rumah tanggaku dan membuat suamiku berpaling."
Ibu Felicia (Jane) hanya bisa menangis tanpa membalas segala caci maki yang dikeluarkan oleh istri sah dari Brandon (Ayah kandung Felicia) dia juga sadar dan mengaku salah karena terjerat cinta pria yang ternyata sudah memiliki istri, tapi semua itu bukan salah Jane sepenuhnya.
Sedangkan Felicia sudah geram dengan segala ucapan dari istri sah Ayahnya tersebut, tiba-tiba terdengar sebuah suara tamparan keras dari dalam kamar itu.
PLAK!
"Ibu!!"
Bersambung.
Di tunggu kelanjutannya ya 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk Apa bedanya kamu dgn cewek murahan,Di tawarin duit utk menolong,dan kamu nya langsung setuju,Dan sekarang malah marah2 🤣🤣🤣
2024-02-20
2
Nelly Katanya
siapa yg kena tampar. ibu sah nya kah apa ibu nya feli
2022-12-14
1
Winsulistyowati
Critanya Menarik Thor..Sukaa..👍👍💪💪🖐️
2022-07-25
1