[Chapter 3.]
[Tentang Dunia & Awal.]
[Start.]
Istana Kerajaan Bright.
Leon sedang berkeliling bersama Erina, Leon mempelajari jalan dan tata ruangan di Istana, walaupun Leon mendapatkan ingatan tentang Tata Ruang tapi itu hanya samar-samar.
Leon berkeliling entah itu ke dapur, ke tempat pelatihan, melewati pintu perpustakaan, bertemu para Maid dan menyapa semuanya.
Erika di sisi Leon sangat senang karena berkeliling bersama kakaknya, karena Erika sudah lama tidak berkeliling bersama Kakak-kakaknya.
Leon dan Erika berhenti di taman Istana, letak nya berada di belakang Istana, di taman tersebut terdapat sebuah Kolam, serta ada bunga yang indah, Leon duduk di sebuah bangunan terbuka, Bangunan tersebut terletak di atas kolam.
Bangunan tersebut memiliki atap seperti kubah, terdapat meja yang bundar serta kursi tersebut juga bundar.
“Indahnya, tempat ini.” Ucap Leon terpesona dengan tempat tersebut.
“Itu benar, Kak.” Ucap Erika melompat-lompat di kursi tersebut.
“Erika, duduk yang benar. Nanti jatuh.” Ucap Leon sambil memegangi Erika.
“Un.” Erika mengangguk berhenti lompat-lompat, dia pun duduk di sebelah Leon.
Mereka berdua duduk sambil menikmati pemandangan di tempat tersebut.
1 Jam kemudian.
“Erika, ayo kita kembali.” Ucap Leon, karena melihat Erika sepertinya mengantuk. Jadi mengajak dia kembali ke dalam Istana.
“Baik.” Ucap Erika berdiri sambil mengucek-ucek matanya karena mengantuk.
Leon pun memegang tangan Erika lalu mereka kembali ke dalam Istana.
Di Istana mereka berdua bertemu dengan Retha dan Isabel, jadi Leon menyerahkan Erika ke para Ibu tersebut.
“Ibu.” Ucap Leon, senang melihat Ibunya.
“Ara Leon.” Ucap Isabel, melihat ke Leon dan tersenyum
“Ada apa Leon?.” Ucap Retha sambil tersenyum, pandangan pertama melihat ke Leon lalu melihat ke Erika. Sebelum Leon berbicara, Retha pun menggendong Erika.
Isabel yang melihat tersebut mengerti.
“Terimakasih, Leon.” Ucap Isabel sambil tersenyum.
“Tidak apa-apa, aku pergi dulu.” Ucap Leon berbalik pergi.
“Kau mau pergi kemana Leon?.” Ucap Retha dengan nada khawatir.
“Ke Perpustakaan.” Ucap Leon berjalan pergi. Perlahan lahan bayangan Leon sudah hilang.
“Baiklah kita tidurkan Erika dulu.” Ucap Retha diangguki oleh Isabel.
Sisi Leon.
Dia pun menemukan Perpustakaan tersebut, lalu dia masuk. Kesan pertama untuk perpustakaannya adalah hebat.
“Memang Perpustakaan Zaman Abad kuno, lebih banyak.” Ucap Leon terkesan, dengan buku yang berada di dalam tersebut.
Leon pun mulai mencari Buku tentang Dunia tersebut. Mencari mencari dan akhirnya ketemu. Leon duduk membaca Buku tersebut dengan tenang.
15 Menit kemudian.
Leon memahaminya, dan mengerti tentang Dunia yang ditempatinya.
Benua ini bernama Leafland, ada beberapa Benua namun Informasi belum akurat. Leon pun menghela nafas tapi biasa saja.
Benua ini memiliki 4 Kerajaan, Sun, Moon, Bright, Star.
Kerajaan Moon, di Kerajaan ini saat Bulan muncul, Bulan tersebut berbeda dengan yang lain, karena ukuran Bulan tersebut sangat besar, serta kaya akan kekuatan Bulan. Di Kerajaan Moon tersebut, Siang dan Malam nya, lebih banyak Malamnya. 6 jam untuk Siangnya, sedangkan 18 jam untuk Malamnya.
Kerajaan Star, di Kerajaan ini memiliki banyak bintang, serta penamaan untuk setiap Bangsawan mengikuti Bintang tersebut, Kerajaan ini juga memiliki kekuatan khusus yaitu kekuatan berbasis bintang, Perbandingan Siang dan Malamnya juga sama dengan Kerajaan Moon.
Kerajaan Bright, Kerajaan ini memiliki kekuatan yang sangat langka. Shield Bright, Kerajaan ini didirikan pada saat perang yang menyangkut seluruh Alam Semesta, Kerajaan Bright adalah Kerajaan baru setelah Moon dan Star. Kerajaan Bright di juluki Kerajaan Protection Invisible, karena kekuatan pertahanannya melebihi dari pertahanan seluruh Kerajaan.
Kerajaan Sun, Kerajaan ini adalah Kerajaan yang baru, atau bisa disebut Pendatang baru, Kerajaan ini merebut wilayah milik Kerajaan Bright, serta Kerajaan Sun ini kebanyakan orangnya Sombong, banyak pedagang yang ingin ke Kerajaan Sun tersebut, namun pajak yang harus dibayar tinggi, serta keamanan untuk pedagang rendah.
Untuk kekuatan di Benua Leafland ada 3.
Core Spirit, Core Spirit adalah kekuatan yang berasal dari Spirit Monster, banyak jenis untuk Core Spirit, mulai dari Elemen, Racun, Komunikasi Alam, dll. Core Spirit, dibagi menjadi 5 jenis, Putih, Kuning, Ungu, Hitam, Merah. Core Spirit tersebut berbentuk bundar seperti kelereng, Setiap orang saat memasuki tiap Level bisa menambahkan Core Spirit tersebut.
Job, Job adalah kekuatan yang berasal dari keberkahan Dewa. Untuk membangkitkan Job orang tersebut harus menuju ke dalam Gereja. Banyak jenis tentang Job. Tiap Job, untuk berevolusinya berbeda, Syarat untuk naik Job minim tiap Level 20 untuk 100% keberhasilan.
Bloodline, Bloodline adalah kekuatan yang berasal dari Garis darah. Bisa didapatkan dari Warisan, Keluarga, dan Penyatuan suatu Rune.
3 kekuatan tersebut yang terdapat di Benua Leafland.
Serta untuk Tingkatan Level di Benua Leafland.
Level F,E,D,C,B,A. Setiap Level terdapat 5 tingkat.
Level F Tingkat 1 sampai 5.
Level E Tingkat 1 sampai 5.
Level D Tingkat 1 sampai 5.
Level C Tingkat 1 sampai 5.
Level B Tingkat 1 sampai 5.
Level A Tingkat 1 sampai 5.
“Hmm jadi begitu.” Ucap Leon lalu menutup Buku tersebut.
‘Tapi mungkin di Benua lain, ada tingkatan selanjutnya. Kita cari saja nanti.’
Leon pun membaca berbagai Buku, mulai dari sejarah, Asal, Penggunaan kekuatan. Leon tidak sadar bahwa dia sudah berada di Perpustakaan 5 Jam.
Pintu Perpustakaan terbuka, Maid menghampiri Leon.
“Pangeran, anda dipanggil Raja dan Ratu, untuk menuju ke Ruang makan. Karena makan malam akan segera dimulai.” Ucap Maid tersebut.
“Oh, sudah malam kah, terimakasih. Pimpin jalan kesana.” Ucap Leon, berdiri lalu memasukkan kembali Buku tersebut ke Rak buku dan keluar bersama Maid.
Leon di jalan selalu mengobrol dengan Maid tersebut. Maid tersebut awalnya kaku, namun lama-kelamaan dia menjadi senang berbicara dengan Leon.
Leon dan Maid tersebut sudah sampai di depan Pintu ruang makan tersebut.
“Baiklah, Pangeran. Silahkan masuk.” Ucap Maid tersebut sambil tersenyum membuka pintu untuk Leon.
“Terimakasih.” Ucap Leon sambil tersenyum ke arah Maid tersebut, lalu masuk ke dalam ruang makan tersebut.
Maid yang melihat senyum tersebut tersipu, lalu keluar untuk membantu Maid yang lain.
“Lihat, adik. Leon sudah mulai menggoda para Maid.” Ucap Retha kepada Isabel, dengan tersenyum.
“Fufufufu, itu benar kak. Mungkin kita suatu saat akan memiliki banyak Menantu.” Ucap Isabel, juga ikut menggoda Leon.
Leon yang digoda kedua Ibunya hanya tersenyum kecut, Ayahnya yang melihat Leon tersebut hanya tersenyum. Kedua kakak laki-lakinya tertawa, namun Kakak perempuannya cemberut juga Adik perempuannya juga cemberut.
“Sudahlah, ayo makan. Nanti lanjut pembicaraannya.” Ucap Raja Vion tersebut, diangguki semua orang.
5 Menit kemudian.
Makan sudah selesai.
“Jadi Leon, di Perpustakaan kau sedang membaca apa?.” Ucap Vion penasaran.
“Banyak, Ayah. Sejarah Benua, Kerajaan, tentang Kekuatan, dll.” Ucap Leon dengan senang.
“Hmmm, lalu langkah apa yang akan kau ambil.” Ucap Vion memandang Leon dengan serius.
“Langkah?. Oh karena kekuatanku yang lemah kah?.” Ucap Leon sambil memandang Vion dengan tersenyum.
“Mungkin, latihan fisik terlebih dahulu. Aku belum bisa fokus ke sihir, jadi fisik terlebih dahulu.” Ucap Leon dengan tersenyum riang menghadap ke Vion.
Vion yang mendengar tersebut tersenyum.”Itu benar, namun kau memiliki 2 Bloodline.” Ucap Vion.
“Yah, aku hanya tahu satu Bloodline di diriku, bagaimana bisa ada 2?.” Ucap Leon bingung dengan perkataan Ayahnya.
“Bloodline pertamamu Bloodline Bright, lalu Bloodline keduamu Bloodline Akrom.” Ucap Vion dengan tenang.
Bloodline Bright, adalah Bloodline yang memiliki kemampuan untuk menambah Persedian Mana ketika pengguna Bloodline tersebut berlatih sampai kehabisan seluruh Mana.
Bloodline Akrom, adalah Bloodline yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi Petir hitam, berbeda dengan Bloodline Lightning yang hanya memanipulasi Petir biasa.
“Kalau Bloodline Bright jelas itu berasal dari Keturunan Kerajaan Bright, sedangkan Bloodline Akrom. Bukankah Bloodline ini sedikit langka, bagaimana bisa aku memilikinya?.” Ucap Leon bingung kembali.
“Bloodline Akrom berasal dari Ibumu.” Ucap Vion santai, sedangkan Leon sedikit terkejut.
“Ibumu, aslinya berasal dari Klan Akrom terakhir.” Lanjut Vion.
“Hmmm, begitu.” Ucap Leon mengangguk mengerti
“Lalu, apa ada yang bisa aku bantu untukmu Leon?.” Ucap Vion bertanya ke Leon.
‘Lebih baik latihan di hutan, agar lebih cepat.’ Ucap Leon dalam hati. “Kalau begitu minta Izin, untuk pergi ke hutan.” Ucap Leon namun terpotong oleh Retha.
“Tidak boleh.” Ucap Retha dengan tegas serta terdapat khawatir yang tinggi.
“Ibu..” Ucap Leon sedih, namun terharu karena rasa khawatir Ibunya.
“Hah, Retha. Biarkan dia ke Hutan, tapi harus membawa 1 penjaga yang kuat.” Ucap Vion dengan menepuk pundak Retha agar tenang.
“Tapi…” Ucap Retha namun terpotong saat melihat wajah mode Puppy milik Leon.
“Hah, baiklah. Tapi saat Sore segera pulang.” Ucap Retha.
“Terimakasih Bu.” Ucap Leon dengan senang, lalu memeluk Retha dengan erat.
Para Saudara nya hanya tersenyum karena sifat Leon.
“Untuk, Albert dan Ryan. Besok kalian akan pergi ke Akademi kan?.” Ucap Vion.
“Itu benar, Ayah. Cuti untuk pulang sudah habis, jadi kami harus kembali ke Akademi.” Ucap Albert diangguki oleh Ryan.
“Segera persiapkan kebutuhanmu. Lalu Elena, kamu tahun depan akan memasuki Akademi, apa sudah siap?.” Ucap Vion.
“Aku siap Ayah. Serta Ayah bolehkah aku ikut Leon ke hutan.” Ucap Elena memohon ke Ayahnya.
“Hmmm, lalu Erika bagaimana?.” Ucap Vion.
“Biar ikut sekalian saja Ayah, akan kulindungi Erika.” Ucap Leon dengan tegas.
“Hah, bagaimana Isabel?.” Ucap Vion.
“Aku sih tidak masalah, kalau Erika ikut.” Ucap Isabel tenang karena ada Leon serta Elena di samping Erika.
“Hmmm, baiklah. Kalian segera tidur, dan berangkat.” Ucap Vion, lalu diangguki Leon, Erika, dan Elena. Albert dan Ryan sudah pergi dulu, karena mempersiapkan barang menuju ke Akademi.
Mereka semua keluar, kecuali Vion, Retha, dan Isabel.
“Scout.” Ucap Vion, lalu muncul seseorang dari belakang Vion.
“Besok kau lindungi ketiga anakku.” Ucap Vion.
“Dimengerti yang mulia.” Ucap Scout, lalu menghilang.
“Jadi, Vion bagaimana menurutmu tentang Leon.” Ucap Retha dari khawatir menjadi tenang.
“Yah sudah kuduga dia kembali. Dia adalah Leon yang asli, syukurlah.” Ucap Vion menghela nafas.
“Yah, akhirnya keluarga asli kita berkumpul. Dan akhirnya aku bisa mengobrol dengan senang bersama Leon.” Ucap Isabel seperti melepas beban.
“Fufufufu, benar apa katamu. Leon yang sekarang berbeda dengan yang dulu.” Ucap Retha dengan senang.
“Tapi, menurutku Leon memiliki rasa ingin tau yang tinggi tentang Dunia ini.” Ucap Vion tersenyum.
“Yah, itu tidak masalah sebenarnya. Malah aku bersyukur jika dia bisa membantu kita.” Ucap Retha.
“Baiklah kita kembali ke kamar.” Ucap Vion, diangguki keduanya.
Sisi Leon.
Leon yang sudah memasuki kamar, langsung menjatuhkan dirinya di kasur.
“Hah, sungguh hari yang melelahkan. Ren, apakah dengan melawan Monster nanti, akan menjadi lebih kuat?.” Ucap Leon.
[Itu benar, Pangeran. Anda bisa meningkatkan kekuatan tempur serta pengalaman bertarung.]
“Oh, baguslah.” Ucap Leon, lalu tertidur karena kelelahan.
Keesokan harinya.
“Jaga diri kalian saat di Akademi.” Ucap Vion dengan tegas.
“Baik Ayah, kami berangkat terlebih dahulu.” Ucap Albert melambaikan tangannya.
“Sampai Jumpa.” Ucap Ryan.
“Mereka berdua selalu saja, disuruh menaiki Kereta kuda tetap saja tidak mau.” Ucap Isabel menepuk dahinya lalu menggelengkan kepala.
“Yah, mereka selalu bilang. Jalan kaki lebih sehat daripada duduk.” Ucap Vion.
“Jadi sekarang kalian bertiga, akan di temani dengan Kapten Bernard.” Ucap Vion menunjuk ke arah Bernard.
“Salam Yang Mulia, serta Salam Pangeran.” Ucap Bernard.
“Un.” Vion mengangguk.
‘Identify.’ Ucap Leon dalam hati.
[Bernard.]
[Level : E Tingkat 4.]
[Job : SwordMagic.]
[Spirit Core :Titan Ape, Badak Besi.]
[Bloodline : Bear.]
‘Kuat, tapi penjelasan di Perpustakaan Istana tentang Bloodline kemungkinan kurang.’ Ucap Leon dalam hati.
[Itu benar, Pangeran.]
[Di seluruh Dunia ini, beraneka ragam Bloodline, tidak ada Bloodline yang lemah. Karena pemanfaatan tiap Bloodline berbeda.]
[Anda baru membaca beberapa Bloodline saja, Bloodline juga bisa didapat dari Monster, namun harus mencari yang cocok. Bukan sembarang Bloodline masuk ke tubuh.]
[Bloodline yang bisa di tampung, tergantung Manusia. Paling tinggi 6.]
‘Maksud tergantung Manusia?.’
[Tergantung cara pengolahan, serta memahami Bloodline tersebut.]
[Level F,E,D hanya bisa 3 Bloodline.]
[Level C bisa menampung 4 Bloodline.]
[Level B bisa menampung 5 Bloodline.]
[Level A bisa menampung 6 Bloodline.]
‘Oh, begitu. Oke, aku paham Ren.’
“Bernard, kau jaga anakku.” Ucap Vion dengan tegas.
“Baik Yang Mulia.” Ucap Bernard sambil memberi hormat.
Mereka berempat pun berangkat menuju ke hutan.
Sisi Vion.
“Scout, lindungi mereka. Walaupun ada Bernard, aku punya firasat buruk.” Ucap Vion.
Lalu, Scout pun muncul “Baik, Yang Mulia.” Scout pun menghilang kembali.
Sisi Leon.
“Jadi Pangeran dan Tuan Putri, kita hanya berburu di area Pinggiran terlebih dahulu. Walaupun Monster nya level kecil, tapi tetap waspada.” Ucap Bernard menjelaskan ke 3 Bocah tersebut.
Sesampai di Hutan.
“Itu terdapat Rabbit Horn, Pangeran.” Ucap Bernard sambil melihat ke arah Kelinci bertanduk.
“Biar aku saja yang melawan.” Ucap Leon. Sambil mengeluarkan pedang Kayunya.
“Anda yakin, Pangeran. Menggunakan Pedang Kayu?.” Ucap Bernard heran namun diangguki oleh Leon.
Srak Srak.
Kelinci bertanduk yang mendengar tersebut mata nya langsung menajam dan mendapati Leon sedang berdiri agak jauh dari nya.
“Kita bertarung ,Kelinci.” Ucap Leon, dengan memegang pedangnya dengan kedua tangannya. Jobnya Leon aktif.
‘Job Swordman aktif, jadi begini ya rasanya jika aktif.’ Ucap Leon dalam hati. Karena, Leon merasakan bagaimana menjadi seorang Pendekar pedang.
“Kalau begitu kita gunakan posisi seni pedang dari Bumi ,Kendo.” Ucap Leon, melakukan pose awalan Kendo.
“Postur tubuh yang bagus, aku belum pernah melihat teknik seperti ini.” Ucap Bernard.
“Kakak, memiliki teknik sendiri.” Ucap Erika memiliki mata berbintang-bintang.
“Leon ini, menakjubkan.” Ucap Elena dengan semangat.
Kembali ke pertarungan.
Horn Rabbit yang melihat tersebut, melesat dan melompat. Leon yang melihat tersebut membelokkan lintasan lompatannya.
Leon mengincar tanduknya lalu membelokkan serangan Horn Rabbit tersebut. Saat Horn Rabbit melewati Leon, Leon pun menyerang bagian perutnya.
‘One Slash.’ Ucap Leon dalam hati, lalu pedang kayunya bersinar berwarna biru.
Tepat sasaran yaitu perutnya, Horn Rabbit tersebut mati karena terluka bagian perutnya. Bernard, Erika, Elena terkejut dengan yang dilakukan Leon.
“Sungguh menakjubkan, Kakak.” Ucap Erika dengan senang.
‘Apa ini, Pangeran Leon yang dibilang sampah.” Ucap Bernard dalam hati.
‘Adikku, sekuat ini. Tapi kenapa dia dibully.” Ucap Elena dalam hati serta bingung.
“Bernard-san, apa daging Horn Rabbit enak?.” Ucap Leon memandang ke arah Bernard.
“Yah, daging Horn Rabbit enak, Pangeran apakah menemukan Core Spirit nya?.” Ucap Bernard serta bertanya.
“Hmm, sebentar.” Ucap Leon, lalu mulai menguliti dan mengecek isinya. Leon pun menemukan sebuah kristal tapi berbentuk bulat, Kristal tersebut berwarna putih.
[Core Spirit (Horn Rabbit.)]
[Tingkat : putih.]
“Oh, ketemu.” Ucap Leon, sambil memandangi Core Spirit tersebut.
“Bagus Pangeran, Core Spirit simpan saja terlebih dahulu.” Ucap Bernard.
“Baiklah, ayo kita keliling kembali.” Ucap Leon diangguki ke tiganya.
Namun sebelum mereka pergi, mereka dihadang oleh seekor ular berwarna biru.
“Ini, merepotkan.” Ucap Bernard, langsung memposisikan diri dengan sikap waspada.
Erika dan Elena sedikit takut, namun tetap dalam posisi waspada. Sedangkan Leon terpana dengan suara System.
[Quest.]
[Kalahkan Blue Snake Water (Level: Kuning.).]
[Hadiah : Upgrade Job.]
[Gagal : seluruh stat menjadi 1.]
‘Sial, Quest nya memang bagus hadiahnya, tapi mengalahkan ini sedikit…. Tidak aku harus yakin.’
Leon pun menghela nafas, agar menjadi tenang lalu melihat ke Ular biru tersebut.
“Pangeran, segera kabur bersama Putri Erika dan Putri Elena.” Ucap Bernard dengan mengeluarkan pedangnya.
Tidak ada respon dari Leon, Bernard pun melihat ke belekang. Namun tidak ada Leon di situ, lalu suara teriakan membuatnya terkejut dan mengarahkan pandangannya ke arah Ular biru.
“Leonnnn.” Teriak kedua Putri tersebut.
Bernard yang mendengar tersebut, melihat Leon melesat ke arah Ular biru tersebut.
‘Mungkin akan jadi Legenda, mengalahkan Ular Biru hanya dengan Pedang Kayu.’
[Job Swordman Level up.]
[Selamat Pangeran mendapatkan Pedang.]
[Silahkan pilih: 1. Pedang biasa, 2. Dagger, 3. Katana.]
‘Ren, ambil Dagger.’
[Membuka Class : Assasin.]
[Class adalah ..]
‘Nanti dulu penjelasannya.’ Ucap Leon dalam hati, lalu Leon menerima semua informasi tentang Assasin.
“Skill bagus. Mari menari Ular Biru.”
[To be Continued]
Status.
[Name : Leon Von Bright.]
[Age : 7 Tahun.]
[Level :F Tingkat 1.]
[Title : Reinkernator, Pangeran kerajaan Bright.]
[Job : Swordman.]
[Class : Assasin.]
[Ability:
Atk : 17 (F)
Agi: 24 (F)
Def: 18 (F)
Int : 1 (E)
Mana: 40 (F)
Luck: 30 (F)
]
[Point System : 120.]
List Skill.
[- Identify Item, Weapon (F)]
[- Identify Man (F).]
[- Stealth (Mana : 1 / minutes (F))]
[- Bloody hit (Mana : 10 (F))]
[- Dagger Slash (Mana : 5 (F))]
SIlahkan Like, Comment, Share, dan Vote.
Jangan Lupa klik Tombol Favorit agar tidak ketinggalan Update terbaru.
Thank you Minna-san.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sapta Bisa
??????
2022-11-02
0
Nuryatiningsih
mantappp
2022-07-09
0
veteran_nolep_DARK_SIDE
gazebo kah?
2022-07-08
0