[Chapter 4.]
[Melawan Blue Snake Water.]
[Start.]
Leon yang sudah memegang Dagger pun melesat. Tanpa peduli samping kanan kirinya.
‘Walaupun musuh lebih besar dan kuat, namun dari informasi Job. Membuatku bersemangat untuk mengetesnya.’
Bernard, Elena, dan Erika. Terkejut dengan Leon yang melesat ke arah Blue Snake Water.
‘Memang, aku sudah Level 30. Namun, ini Blue Snake Water. Ular yang berada di Peringkat Nomor 1 pada kategori Level Kuning.’
“Putri Elena, bawa Putri Erika keluar dari hutan. Biar saya membantu Pangeran untuk melawan Blue Snake Water tersebut.” Ucap Bernard.
Tanpa menunggu jawaban dari kedua Putri tersebut, Bernard juga melesat ke arah Blue Snake Water.
Sisi Leon.
“Lawanmu adalah aku.” Ucap Leon, dengan tegas lalu menggunakan Stealth. Leon pun menghilangkan diri, lalu muncul di belakang Ular Biru tersebut. Namun Ular tersebut tetap bisa merasakan hawa keberadaan Leon.
“Shhh.” Ular tersebut langsung menyerang Leon dengan tubuhnya yang keras. Leon yang melihat tersebut, memposisikan bertahan.
Danggggg Boom.
Leon yang menerima serangan tersebut melesat ke arah Pohon dan menabrak Pohon hingga hancur, lalu menabrak ke batu.
Guahhhkk.
“Sial, Kulitnya sangat keras.” Ucap Leon, sambil berdiri dengan susah payah. ‘ Tubuhku tidak mendukung untuk melawannya, hah kenapa aku berinkernasinya menjadi Bocah.’ Leon mengutuk dirinya sendiri.
“Shh.” Ular pun melesat ke arah Leon yang sudah berdiri, Leon yang menyadari tersebut tidak bisa menghindar karena kecepatan yang di milikinya kecil.
Saat Ular sudah dekat dan menyerang dengan Giginya, Bernard pun datang dan menghadangnya.
“Sungguh Pangeran, kau terlalu memaksakan dirimu.” Ucap Bernard bertingkah keren. Leon yang melihat tersebut tersenyum.
“Terimakasih Bernard-san.” Ucap Leon. ‘Stealth.’ Leon pun menghilang kembali.
Bernard yang sudah menahan serangan tersebut, memukul mundur Ular tersebut. Leon yang melihat tersebut tidak tinggal diam. Leon pun muncul di atas Ular tersebut.
“Mati.” Ucap Leon, lalu menancapkan Daggernya di mata kanan Ular. Ular tersebut meraung keras kesakitan, lalu mengayunkan kepalanya ke kanan dan kiri. Membuat Leon terlempar.
Leon terlempar ke arah Bernard, Bernard pun dengan sigap menangkap Leon lalu mundur beberapa meter.
“Nice Pangeran, tapi, Ular tersebut akan memasuki Mode Marahnya.” Ucap Bernard, Leon pun mengangguk. Keduanya saling pandang lalu berbalik menatap ke arah Ular dan mulai Mode serius.
“Sepertinya kita tidak bisa kabur.” Ucap Bernard kepada Leon.
“Itu benar, Bernard-san.” Ucap Leon.
“Baiklah.” Ucap Bernard, lalu menyarungkan Pedangnya, selepas itu tubuh Bernard membengkak, dan menunjukkan kulitnya dilapisi Bulu tebal berwarna hitam. Bernard pun menjadi besar.
Matanya berubah menjadi merah, Taringnya muncul. “Roarrrr.”
“Aku akan memulainya, Pangeran.” Ucap Bernard dengan suara berat, lalu dia melesat maju melawan Blue Snake. Leon yang melihat tersebut terkejut dengan perubahan Bernard.
“Baiklah.” Ucap Leon, juga melesat tapi gerakannya lebih lambat dari Bernard.
Bernard pun muncul di depan Blue Snake dan memukulnya.
Buaghh.
Blue Snake sedikit mundur, lalu memandang ke arah Bernard. Lalu Blue Snake tersebut mengeluarkan air dari udara. Lalu, air tersebut membentuk lancip serta membeku. Blue Snake pun melesatkan serangan tersebut.
Bernard yang mengetahui hal tersebut, menggunakan Bloodline Bearnya, lalu muncul cakar yang berada di tangan Bernard.
Cakar tersebut, muncul api lalu mengarahkan ke serangan Blue Snake tersebut. Es berbenturan dengan Api. Es tersebut menguap lalu kabutpun bertebaran.
Leon yang telah sampai di lokasi tersebut, langsung memposisikan waspada, tanpa dia sadari ada 2 mata yang bersinar dibelakangnya. Mata tersebut besar.
Bernard yang bingung lokasi Blue Snake langsung waspada, namun saat melihat Leon dan dibelakangnya ada Blue Snake.
Bernard pun berteriak “Pangeran, di belakangmu.”
Leon yang diteriaki tersebut, langsung menoleh ke belakang, Leon pun terkejut dengan 2 mata besar yang bersinar menatap nya seperti mangsa.
Blue Snake yang mendengar teriakan tersebut, langsung menyerang. Tapi yang diserang bukan Leon, melainkan Bernard. Blue Snake menyerang Bernard dengan ekornya.
Duakkk.
Bernard yang tidak bisa fokus, terkena serangan Ekor tersebut. Bernard terbang menabrak Pohon lalu menabrak ke batu.
Kata-kata terakhir, sebelum pingsan adalah “Panger-an-sege-ra-ka-bur-da-ri-sin-i.” Ucap Bernard tersebut lalu pingsan di bebatuan tersebut.
Leon tidak mendengar namun, dari gerakan Mulutnya dia paham, Leon pun pergi melesat. Namun arah yang ditujunya, salah. Karena terdapat Asap dari uap tersebut sangat tebal membuat Leon hanya lari tanpa tujuan, tanpa dia sadari dia mulai memasuki area Hutan dalam.
Leon masih berlari, tapi Blue Snake tetap mengejarnya. Leon yang melihat tersebut, tidak ada pilihan lagi. Serta Leon tidak tahu, sudah berlari berapa jam.
‘Jika begini terus, aku akan kehabisan energi. Lebih baik kulawan saja.’ Ucap Leon dalam hati, lalu berhenti dan langsung menghadap ke belakang.
Di belakang tersebut dia disambut oleh Blue Snake tersebut. Memancarkan aura untuk memakan Leon.
“Kita selesaikan ini.” Ucap Leon lalu melesat ke arah Blue Snake, begitupun Blue Snake juga melesat ke arah Leon, Leon memutar tombaknya, lalu melayangkan serangannya tepat di mata satunya.
Namun, Blue Snake mengetahui hal tersebut. Blue Snake pun langsung menghindar, serta ekornya menyerang ke arah Leon.
Leon mengetahui hal tersebut, namun tidak bisa menghindari. Leon pun terkena serangan Ekor tersebut.
Buaghhh.
Leon terbang dan menabrak batu, dia tertanam dibatu tersebut. Blue Snake pun melesat ke arah Leon dengan sangat cepat. Leon yang melihat tersebut, segera keluar dari batu tersebut.
Beruntung Leon bisa keluar, serta menghindari serangan Blue Snake. Leon pun sudah kelelahan serta tidak memiliki senjata apapun.
‘Apakah ini, akhirnya aku akan mati oleh Ular itu.’ Ucap Leon dalam hati, Leon terduduk karena kelelahan. Tapi walaupun seperti itu tetap menatap tajam ke arah Blue Snake.
‘Apa kau ingin mengalahkannya.’ Ucap suara yang muncul dalam fikirannya Leon.
Leon terkejut dengan suara tersebut, lalu melihat kanan dan kiri, namun tidak menemukan siapapun. Namun yang lebih terkejutnya adalah waktu di tempat tersebut berhenti, Ular yang menyerang tersebut juga berhenti
“Siapa kau? Keluarlah.” Ucap Leon memasang posisi waspada, namun dia kelelahan jadi hanya duduk saja.
“Hahahahaha” Terdengar suara tawa dari depan Leon, lalu muncullah seorang Kakek-kakek membawa seseorang yang berbaju hitam, lalu menaruhnya di salah satu Pohon. Penampilan Kakek tersebut seperti Kakek yang mabuk, pakaian compang-camping, terdapat minuman keras di tangannya, rambut putihnya berantakan.
“Siapa kau kakek?.” Ucap Leon sedikit terkejut dengan orang yang didepannya.
“Oh, sungguh tidak sopan bocah. Kau menganggu tidurku, lalu kau bertanya siapa diriku.” Ucap Kakek tersebut dengan tampang kesalnya, tapi tidak terlihat seperti kesal.
“Maaf, namaku Leon Von Bright.” Ucap Leon sambil duduk, lalu menurunkan waspadanya.
“Oh, kau Putra si kecil Vion kah. Gahahahaha.” Ucap Kakek tersebut sambil tertawa lepas.
“Anda mengenal Ayah saya.” Ucap Leon heran bagaimana dia tahu kalau dia Putra dari Vion.
“Bagaimana aku tidak tahu, Bocah. Vion kecil itu tidak pernah tenang selalu saja menggangguku untuk bertarung. Serta Auramu mirip dengannya, tapi lebih kuat. Gahahaha.” Ucap Kakek tersebut, sambil minum Minuman kerasnya.
“Eh.” Leon terkejut dengan ucapan Kakek tersebut. Apalagi tentang Ayahnya.
“Sebelum itu, apa kau ingin kekuatan untuk mengalahkannya?.” Ucap Kakek tersebut sambil menunjuk ke arah Blue Snake tersebut.
‘Aku memang butuh kekuatan, namun aku tidak tahu mengapa dia memberikan kekuatan seenaknya. Tapi biarkan lah, aku butuh kekuatan untuk mengalahkannya.’ Ucap Leon dalam hati.
“Ya, aku butuh.” Ucap Leon tegas menghadap ke arah Kakek tersebut.
“Oh, tidak semudah itu. Jika kau ingin kekuatan, jadilah muridku.” Ucap Kakek tersebut sambil tersenyum.
“Aku terima.” Ucap Leon, tanpa sadar Aura Raja nya keluar. Kakek tersebut melihat Aura Raja sekali lagi, tersenyum.
‘Gahahaha, aku akan membangkitkan Monster setelah Vion.’ Ucap Kakek tersebut dalam hati. Lalu Kakek tersebut mendekati Leon lalu menyentuh dahinya dengan jarinya.
Seketika, tubuh Leon diselimuti Aura putih, Leon yang melihat tersebut terkejut. Lalu muncul notifikasi dari Ren.
[Selamat Leon mendapatkan Bloodline Bone.]
[Selamat Leon mendapatkan Skill Control Bone.]
[Selamat Leon mendapatkan Skill Create Bone..]
Leon yang melihat tersebut terkejut,karena Bloodline Bone ini juga Bloodline langka namun masih dibawah Bloodline Akrom.
“Ups, sudah itu saja. Saat kau berlatih bersamaku baru aku akan mengajarimu yang lain.” Ucap Kakek tersebut, lalu pergi ke tempat yang cocok untuk melihat pertarungan tersebut.
“Terimakasih, Kakek yang aku sendiri tidak tahu namanya.” Ucap Leon, lalu waktu kembali seperti biasa.
Lalu, Leon mengeluarkan dua tulang. Tulang tersebut pendek namun tajam. Leon melesat ke arah Blue Snake dengan cepat.
‘Entah kenapa saat, melihat kekuatan Bloodline Bone, aku bisa mengerti bagaimana cara mengaktifkan Bloodline lain.’ Ucap Leon dalam hati.
Yang Leon tidak ketahui adalah, Kakek Kin mengaktifkan jalur Bloodline nya. Ayah Leon, belum mengaktifkan hal tersebut karena dia lupa.
Blue Snake yang melihat kecepatan Leon yang baru terkejut, namun Blue Snake tetap menyerang Leon dengan Ekornya.
‘Bloodline Akrom memang kuat, kalau begitu kugunakan dengan Stealth sekaligus.’ Ucap Leon dalam hati. Lalu Leon menggunakan Stealth, Blue Snake tetap bisa melihat.
Saat serangan ekor mengarah ke arah Leon, serangan tersebut hanya menembus Leon. Ternyata, yang diserang tersebut After Image milik Leon.
Leon muncul, di atas Ular biru tersebut. Menusuk mata kirinya, namun tidak berhenti begitu saja.
“Sebarkan mana yang tersisa di ujung Tulang.” Ucap Leon pelan, lalu Mana yang tersisa berkumpul di ujung tulang. Selepas itu Ujung Tulang menjadi Cabang Tulang dengan cepat.
Blue Snake tidak bisa bergerak kembali, karena dia sudah mati dengan banyaknya Tulang yang menusuk di dalam dirinya.
[Quest Clear.]
[Kalahkan Blue Snake Water (Level: Kuning.).]
[Hadiah :Upgrade Job.]
[Gagal : seluruh stat menjadi 1.]
[Job Swordman Level Up.]
[Class Assasin Level Up X4.]
[Selamat Pangeran Level Up ke Tingkat 2.]
[Selamat Pangeran mendapatkan Skill Explosion Bone.]
Leon hanya mendengarkan Notifikasi tersebut, lalu pingsan dan terjatuh.
Kakek yang melihat Leon terjatuh, tersenyum dan segera menyelamatkannya. Lalu Kakek tersebut pergi dari Lokasi tersebut.
“Gahahaha, memang Putra Dewa Perang, menarik.” Ucap Kakek tersebut tertawa sambil membawa Leon ke suatu tempat.
Lalu di Kerajaan Bright.
Di Istana terjadi keributan karena kejadian tersebut, Vion memerintahkan 3 Komandannya, untuk pergi ke arah Hutan. Vion juga pergi ke hutan bersama Retha dan Isabel. Vion, Retha, dan Isabel memiliki ekspresi khawatir, Vion diperjalanan selalu menenangkan mereka berdua.
*Flashback.
Elena dan Erika, sampai di Gerbang. Prajurit yang melihat tersebut, terkejut karena Elena dan Erika memiliki tampilan yang terburu-buru. Tanpa memandang Prajurit tersebut, Elena dan Erika segera masuk dan menuju ke Istana.
Saat Elena dan Erika masuk, mereka mendapati Vion, Retha dan Isabel yang sedang bicara. Elena dan Erika pun akhirnya menangis dan melesat ke arah Ibunya.
“Apa yang terjadi dengan kalian?.” Ucap Retha, terkejut tiba-tiba dipeluk oleh Elena, Isabel pun terkejut juga karena dipeluk oleh Erika.
Mereka berdua pun akhirnya tenang, Elena pun menjelaskan apa yang terjadi. Mulai dari Leon yang melawan Rabbit Horn, lalu dihadang Blue Snake, Leon dan Bernard bertarung dengan Blue Snake.
Saat mereka mendengar tersebut, terdapat ekspresi khawatir di raut wajah Retha dan Isabel. Vion tanpa ambil pusing memerintahkan 3 Komandan untuk pergi ke hutan. Retha dan Isabel pun juga ikut bersama Vion menuju ke Hutan. Vion pun menyetujuinya.
*Flashback End.
Ke enam orang tersebut akhirnya sampai di tempat yang dimaksud, disitu terjadi pertarungan hebat. Lalu mereka menyusuri tempat tersebut. Sampai mereka menemukan Bernard pingsan tertanam di batu.
“Raja, Ratu. Kami menemukan Bernard disini.” Ucap Komandan 1.
Vion, Retha, dan Isabel yang mendengar tersebut, melesat ke arah Komandan 1.
“Bawa keluar Bernard, lalu bawa dia kembali ke Istana.” Ucap Vion. Selepas itu mendengar Teriakan Komandan 2.
“Raja, Ratu. Kami menemukan jejak Snake Blue, serta jejak kaki seseorang.” Teriak Komandan 2. Vion, Retha, Isabel yang mendengar tersebut. Segera melesat ke arah Komandan 2, mereka mendapati jejak kaki seperti jejak kaki anak kecil.
“Mari kita telusuri.” Ucap Vion, mereka ber 5 menyusuri jejak tersebut. Terdapat jejak pertarungan juga disitu, lalu sampai lah di tempat yang mana terdapat Blue Snake yang terbaring mati, namun di dalamnya banyak tulang.
Vion yang melihat tersebut terkejut, lalu melihat ke sekelilingnya dan menemukan bawahannya yaitu Scout, disamping Scout terdapat sebuah botol Sake kosong, didalam Botol tersebut terdapat sebuah kertas.
Vion pun membuka Botol tersebut lalu membaca Suratnya.
{Oi, bocah bau. Gahahaha. Aku akan membawa anakmu selama 2 tahun.
Salam dari Kakek yang terkuat.}
Vion yang melihat tersebut mengedutkan dahinya.”Brengsek, kau kakek Sialan.” Teriak Vion, lalu Tulang yang berada di dalam Blue Snake semua hancur.
Retha dan Isabel yang mendengar Vion teriak kesal serta menghancurkan Tulang di dalam Blue Snake terkejut. Mereka berdua pun menghampiri Vion.
“Apa yang terjadi?.” Ucap Retha, lalu Vion pun menyerahkan surat tersebut ke arah Istrinya. Retha dan Isabel yang membaca tersebut tersenyum dan menghilangkan rasa khawatirnya.
“Syukurlah jika dia bersama Kakek itu, walaupun aku sedikit enggan untuk melepas Leon agar bisa berlatih, namun itu untuk masa depannya.” Ucap Retha sedikit sedih, namun langsung menghilangkan kesedihannya.
Begitupun juga Isabel, baru saja dia bisa saling berkomunikasi. Namun, sudah dibawa pergi untuk berlatih.
Lalu Vion, menyuruh 2 Komandan tersebut, untuk membawa Scout ke Istana.
Vion, Retha, Isabel, dan 2 komandan serta Scout kembali ke Istana, tanpa khawatir apapun.
[To be Continued.]
[Name : Leon Von Bright.]
[Age : 7 Tahun.]
[Level :F Tingkat 2.]
[Title : Reinkernator, Pangeran kerajaan Bright.]
[Job : Swordman.]
[Class : Assasin.]
[Bloodline : Bright, Akrom, Bone.]
[Ability:
Atk : 37 (F)
Agi: 44 (F)
Def: 38 (F)
Int : 20 (E)
Mana: 10 (E)
Luck: 90 (F)
]
[Point System : 120.]
List Skill.
[- Identify Item, Weapon (F)]
[- Identify Man (F).]
[- Stealth (Mana : 1 / minutes (F))]
[- Bloody hit (Mana : 10 (F))]
[- Dagger Slash (Mana : 5 (F))]
[- Black Flash (Mana : 1 / minutes (F)]
[- Create Bone ]
[- Control Bone.]
[- Explosion Bone (Mana : 40 (F))]
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, dan Vote.
Jangan lupa Klik tombol Favorit agar tidak ketinggalan Update terbaru.
Thank you minna-san.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
seRLy AgusTina
disini guna nya sistem apa yea gak paham g ua
2023-05-27
2
Taufik Hidayat
kan naik 2 level harusnya Level F tingkat 3
2022-06-07
1
DNK • SLOTH SINN
next
2022-01-28
1