[Chapter 2.]
[Reinkarnasi & System]
[Start]
[Proses menghubungkan System selesai.]
Leon yang mendengar tersebut sedikit terkejut, lalu bangun dari tempat tidur, melihat kanan dan kiri.
‘Furnitur berbeda, ini bukan rumah sakit.’ Leon masih memandang ruang tersebut, terkejut dengan ruangan tersebut. Leon yang masih terus memandang sekelilingnya tiba-tiba kepalanya pusing.
[Ingatan dipulihkan.]
‘Arghh, pusing apaan ini, sangat berat.’ Leon menahan rasa sakit tersebut, serta berbagai ingatan muncul satu per satu.
“hah hah hah…. Jadi aku Bereinkernasi menjadi Pangeran disini.” Ucap Leon dengan kelelahan karena menahan rasa sakit di bagian kepala tersebut.
Selepas itu, pintu dibuka. Menampilkan seorang Gadis berumur 17 tahun, dia memakai pakaian Maid, memiliki rambut berwarna Putih, memiliki mata berwarna merah.
Saat Gadis tersebut masuk, dia Syok. Tangannya menutup mulutnya yang terbuka, matanya tiba-tiba berair.”Pangeran, apakah benar anda sudah siuman?.” Ucap Maid tersebut.
“Marian kah. Yah aku sudah siuman.” Ucap Leon dengan tersenyum lembut. Maid tersebut membuka matanya lebar-lebar.
‘Apa benar ini Pangeran, dia berbeda. Dulu dia selalu marah dan tidak pernah senyum seperti ini, apakah karena kecelakaan itu membuat dia berubah?.’ Ucap Maid tersebut dalam hati.
“Ada apa Marian, apa ada yang salah dengan diriku?.” Ucap Leon penasaran. ‘Kenapa dia bereaksi begitu?. Oh Sial, Leon disini sifatnya buruk. Tapi, lebih baik memperbaikinya saja.’
“Tidak ada, Pangeran. Saya akan memberitau Raja dan Ratu terlebih dahulu.” Ucap Marian tersebut dengan berpose mengundurkan diri.
“Baik, kutunggu.” Ucap Leon dengan senyum tulusnya, membuat Marian terkejut tapi dibalas dengan senyuman. Marian pun pergi menuju ke ruang Raja dan Ratu.
“Jadi, System. Apa kegunaanmu?.” Ucap Leon sedikit antusias karena baru pertama kali merasakan Isekai dengan System.
[Selamat Host mendapatkan System World.]
[Kegunaan System World adalah untuk membuat Host kuat.]
“Hanya itu saja?.” Ucap Leon bingung.
[Ya, Pangeran. Serta setiap System naik Level akan membuka beberapa Fitur.]
“Eh? Jadi System ada Level nya juga?.” Ucap Leon penasaran terhadap System tersebut.
[Itu benar Pangeran.]
[Fungsi untuk Level 0 hanya ada 2, Status dan Upgrade.]
“Hmmm, System biar kuberi nama dirimu terlebih dahulu, namamu adalah Ren.” Ucap Leon.
[Instalasi User Name : Ren.]
[Selesai.]
[Selamat Pangeran telah menyelesaikan Quest Awal.]
[Memberi Nama System.]
[Hadiah. Job (?), 10 Point System, Upgrade System Level 1.]
[Selamat Pangeran mendapatkan Job : Swordman.]
[Selamat Pangeran mendapatkan 10 Point System.]
[Selamat Pangeran dapat mengupgrade System Level 1.]
“Oke, Upgrade sekarang.” Ucap Leon dengan semangat.
[Upgrade System Level 1 dimulai.]
[Upgrade System Selesai.]
[Selamat Pangeran membuka Fitur Inventory.]
[Selamat Pangeran mendapatkan 10 Point System.]
“Oke, sekarang tunjukan seluruh fitur yang ada?.” Ucap Leon dengan semangat.
[Status, Upgrade, Inventory.]
[Status, menampilkan Identitas serta fisik Pangeran.]
[Upgrade, fitur untuk meningkatkan baik Job, Skill.]
[Inventoy, fitur untuk menyimpan barang.]
“Oke buka Status.”
[Name : Leon Von Bright.]
[Age : 7 Tahun.]
[Level :F Tingkat 1.]
[Title : Reinkarnator, Pangeran kerajaan Bright.]
[Job : Swordman.]
[Ability:
Atk : 5 (F)
Agi: 3 (F)
Def: 4 (F)
Int : 7 (F)
Mana: 10 (F)
Luck: 9 (F)
]
[Point System : 20.]
“Wow, begitu lemahnya diriku. Oke, jadi seharusnya ada paket pemula bukan?.”
[Ada 2 Paket, Pangeran.]
[1 Paket pemula dan 1 Paket Swordman.]
“Buka Paket pemula terlebih dahulu.”
[Selamat Pangeran mendapatkan 100 Point System.]
[Selamat Pangeran mendapatkan Identify Eye.]
“Oh, hanya 2 itu saja, Baiklah.”
[Apakah anda memasang Identify Eye Pangeran?.]
“Pasang.”
[Memproses…]
[Pemasangan selesai.]
Leon pun merasakan perasaan hangat pada matanya, saat dia membuka matanya dia bisa melihat jenis apa barang di tempat tersebut.
‘Apakah ini Identify Eye?.’
[Mendapatkan Skill Identify Item, Weapon.]
[Mendapatkan Skill Identify Man.]
‘Buka Skill.’
[List Skill.]
[- Identify Item, Weapon (F)]
[- Identify Man (F)]
‘Hanya dua, baiklah.’
“Sekarang buka Paket Swordman.”
[Selamat Pangeran mendapatkan buku panduan Swordman.]
[Selamat Pangeran mendapatkan Pedang kayu.]
[Selamat Pangeran mendapatkan Gelang Pemberat 1Kg.]
“Oke, paket lumayan.” Ucap Leon, lalu pintu terbuka hadirlah Seorang Pria dengan wajah yang tampan, memakai Mahkota yang sangat indah, serta Pria tersebut menampilkan ekspresi senang.
Lalu, terdapat seorang Wanita yang berada di samping nya, terdapat 2 Wanita yang berada di samping Raja tersebut, Wanita pertama memiliki Rambut pirang, terdapat Mahkota di atas kepalanya yang menandakan dia adalah Ratu, lalu Wanita kedua memiliki Rambut merah, terdapat juga Mahkota di atas kepalanya namun lebih sederhana dari Wanita pertama.
Kedua Wanita tersebut sangat cantik, serta tatapannya menandakan bahwa penuh kasih sayang, rasa khawatir yang sangat tinggi.
Di belakang orang tersebut terdapat 4 Anak, 2 Laki-laki 2 Perempuan, 2 Laki-laki tersebut memakai baju khas Bangsawan, tatapan keduanya sama, yaitu penuh kasih sayang dan khawatir, 2 Laki-laki tersebut terlihat seumuran, dan terlihat umur mereka 15 tahun. Laki-laki pertama memiliki rambut berwarna kuning, dan memakai baju berwarna biru, sedangkan Laki-laki kedua memiliki rambut berwarna hitam, memakai baju berwarna merah.
Lalu yang Perempuan, satunya kelihatan berumur 14 tahun dan satunya berumur 6 tahun. Perempuan yang berumur 14 tahun tersebut memiliki rambut berwarna merah Crimson, wajahnya sangat cantik, baju yang dipakai berwarna putih dan hitam. Sedangkan Perempuan yang kecil. Terlihat sangat imut, dia memiliki rambut berwarna hitam serta dia cantik juga.
Semua menatap ke Leon dengan perasaan Khawatir serta lega, dan senang.
“Nak, kau baik-baik saja?.” Ucap Raja tersebut. Leon menyadari bahwa Raja tersebut Ayahnya yang bernama Vion Von Bright.
“Ya, Nak apakah ada bagian yang terluka?.” Ucap Ratu. Leon juga menyadari bahwa Ratu tersebut Ibunya yang bernama Retha Von Bright.
“Kakak, tenang dulu. Leon, tidak bisa menjawab jika kakak terus mengajukan pertanyaan.” Ucap Wanita yang Leon tahu, bahwa itu Selir Isabel. Orang yang selama ini dia tidak pernah anggap, padahal dia sangat menyayangi Leon seperti Ibunya yaitu Retha.
“Tenang, aku baik-baik saja. Serta aku minta maaf membuat kalian semua khawatir.” Ucap Leon tersenyum kepada mereka yang membuat mereka terkejut, atas perilaku Leon tersebut.
“Nak, kau berbeda. Apakah benar kau baik-baik saja?.” Ucap Vion tersebut, heran dengan sikap anaknya tersebut, tetapi saat dia memegang tangannya. Dia akhirnya paham kenapa dia berbeda.
“Ya, Ayah aku baik-baik saja. Hanya lelah saja.” Ucap Leon tenang. Semua yang melihat tersebut menghela nafas lega.
“Adik, orang-orang yang memukulimu kemarin sudah kita atasi. Jadi, jangan sungkan untuk meminta bantuanku.” Ucap Seorang Laki-laki pertama, yang bernama Albert Von Bright.
“Terimakasih kakak.” Ucap Leon tersenyum tulus terhadap kakaknya tersebut.
“Aku juga, jika ada apa-apa minta bantuan ke diriku juga.” Ucap Kakaknya yang ke dua yang tidak mau kalah, nama Kakaknya tersebut adalah Ryan Von Bright.
“Hah, kalian berdua berisik sangat.” Ucap Kakak perempuan tersebut, yang bernama Elena Von Bright.
“Adik, kau istirahatlah.” Ucap Elena dengan wajah yang khawatir, meminta Leon untuk Istirahat.
“Itu benar, Leon. Istirahatlah, besok baru beraktivitas kembali.” Ucap Vion berbalik dan diikuti seluruhnya.
“Cepat sembuh ya, Kak.” Ucap Perempuan yang manis tersebut yang bernama Erina Von Bright
“Ya, segera ikuti yang lain.” Ucap Leon dengan lembut serta tersenyum, Erina mengangguk dan berlari mengikuti yang lainnya.
Beberapa menit kemudian, ruangan tersebut hanya tersisa Maid Leon dan Leon.
“Marian, terimakasih selama ini.” Ucap Leon, Marian yang mendengar tersebut terkejut lalu tersenyum.
“Tidak apa-apa, Pangeran. Saya akan selalu berada di sisi anda.” Ucap Marian tersebut.
“Baiklah, aku akan istirahat terlebih dahulu.” Ucap Leon lalu berbaring di tempat tidurnya.
“Iya, selamat tidur Pangeran.” Ucap Marian, lalu pergi keluar dari ruangan.
Di kamar lain.
“Vion, dari tadi kamu terlihat senang tidak seperti biasanya?.” Ucap Retha sambil memeluk Vion di tempat tidur.
“Itu benar, Vion. Kamu seperti menyembunyikan sesuatu.” Ucap Isabel juga memeluk Vion di tempat tidur.
“Kalian, apa tidak melihat perubahan Leon?.” Ucap Vion penasaran dengan kedua Istrinya yang tidak mengetahui hal tersebut.
“Perubahan Leon, jangan bilang…. Sebenarnya aku tadi merasakan hal tersebut, namun sedikit aku sangkal.” Ucap Isabel dengan tenang.
“Apa itu Leon yang asli sekarang, Vion?.” Ucap Retha dengan raut muka sedih.
“Itu benar, sekarang Leon adalah Leon yang asli, Leon yang palsu sudah menghilang.” Ucap Vion sambil membelai rambut keduanya.
“Akhirnya aku bisa menunjukkan kasih sayang kepada anakku yang sebenarnya.” Ucap Retha memeluk Vion dengan erat.
“Itu benar, akhirnya aku bisa dekat dengan Leon.” Ucap Isabel memeluk Vion dengan erat.
“Yah, semoga dia menerima fakta bahwa dia adalah berasal dari Dunia ini.” Ucap Vion membalas pelukan keduanya dengan erat.
Mereka pun melepaskan pelukan, dan tidur menunggu keesokan harinya.
Keesokan harinya.
Leon bangun dari tidurnya, melihat sekitar dan menghela nafas.”Sepertinya ini kenyataan, tapi lebih baik daripada Dunia ku sebelumnya.” Ucap Leon tersenyum.
“Sekarang Sekarang kita cek dulu wajahku di Dunia ini.” Ucap Leon berjalan menuju ke cermin. Dia dapat melihat seorang lelaki memiliki rambut berwarna hitam, memiliki mata berwarna Biru, imut itu pasti karena masih anak kecil.
“Oh sekarang aku jadi anak kecil.” Ucap Leon tersebut, tersenyum lalu pergi ke kamar mandi. Selepas itu memakai baju bangsawan berwarna hitam, lalu duduk di tempat tidurnya tersebut.
Seketika pintu kamar terbuka, dan menampilkan Maid Leon. “Salam Pangeran.” Ucap Marian tersebut.
“Marian, ada apa?.” Ucap Leon dengan penasaran.
“Raja, Ratu ingin anda makan pagi bersama mereka?, jadi saya kesini untuk membawa anda ke ruang makan tersebut.” Ucap Marian tersenyum.
“Baiklah, temani aku Marian.” Ucap Leon berdiri lalu berjalan keluar dari ruangan.
“Dengan senang hati, Pangeran.” Ucap Marian mengikuti Leon serta menunjukkan ruang makan tersebut.
Sesampai di ruang makan, Marian membuka pintu ruang makan tersebut lalu mempersilahkan Leon masuk.
Saat masuk, Leon langsung dipeluk sama Retha dan Isabel. Menyebabkan semua bingung kecuali Vion.
“Selamat pagi, Leon.” Ucap Retha dan Isabel sambil sedikit menahan tangisnya.
“Selamat pagi juga, Ibu.” Ucap Leon membalas pelukan keduanya.’Aku merasa bersyukur memiliki kedua Ibu seperti ini, iri tidak, karena sekarang aku yang menempati Leon ini. Akan kuubah semua pandangan orang-orang.’
“Oke, sudah waktunya makan. Segera duduk Leon.” Ucap Vion tersebut, Retha dan Isabel melepas pelukan begitupun Leon.
“Baik, Ayah.” Ucap Leon lalu berjalan dan duduk di kursi tempat makan, bersama dengan yang lain. Albert dan Ryan berada di sebelah kanan dan kiri Leon. Sedangkan Kakak dan adik perempuannya berada di depannya. Kedua Ibunya berada di samping Ayahnya.
‘Jadi, seperti ini makan dari Kerajaan, sungguh enak’ Ucap Leon dalam hati saat memakan daging tersebut.
“Enak.” Ucap Leon, satu kata tersebut membuat para pelayan terkejut, begitupun keluarganya kecuali Raja dan Ratu, mereka hanya tersenyum.
“Terimakasih Pangeran.” Ucap salah satu pelayan dengan tersenyum senang atas tindakan tersebut.
Selesai makan.
“Jadi, Leon apa yang akan kamu lakukan selepas ini?.” Ucap Vion tersebut sambil memandang Leon.
“Belum tau, tapi mungkin akan berkeliling Istana ini.” Ucap Leon tenang.
“Kakak, kakak boleh kah aku ikut?.” Ucap Erina memohon dengan jurus puppy mode.
‘Sungguh imutnya.’ Ucap Leon dalam hati sambil tersenyum manis.” Oke, mari kita pergi dulu. Ayah, Ibu, dan kakak aku pergi dulu bersama Erina.” Ucap Leon berjalan menuju ke pintu.
“Yah, hati-hati.” Ucap Vion menatap Leon berjalan pergi dari ruangan tersebut.
“Kalian tetap disini, karena ada informasi penting tentang Leon.” Ucap Vion dengan serius, terhadap Albert, Ryan, dan Elena.
“Ada apa dengan Leon, Ayah. Sebenarnya aku sedikit penasaran kenapa Leon berubah menjadi seperti itu, dulu dia selalu marah tidak pernah memuji orang apalagi bertindak sopan, banyak warga Ibukota mencap dia sebagai Pangeran sampah karena tidak memiliki bakat apapun.” Ucap Albert menatap Vion dengan serius.
“Itu benar, aku baru kefikiran. Apa yang terjadi kepada Leon.” Ucap Ryan mengangguk setuju dengan ucapan Albert.
“Aku juga.” Ucap Elena.
“Oke, akan kujelaskan yang sesungguhnya. Kalian tau dulu saat Leon lahir memiliki kekuatan yang sangat kuat.” Ucap Vion terhadap ke 3 nya.
“Itu benar, dan kami sempat mengira dia mati, tapi ternyata tidak.” Ucap Albert.
“Kenapa dia hidup, karena aku memisahkan jiwanya. Yang dulu adalah sebagian dari Leon, yang sekarang adalah Jiwa asli Leon, atau bisa dianggap putra ku yang sesungguhnya.” Ucap Vion dengan serius membuat ke 3 nya terkejut.
“Tunggu, Ayah apa maksudmu memisahkan jiwanya?.” Ucap Elena.
“Dulu, karena kekuatan Leon terlalu besar kami memindahkan jiwanya, agar kekuatan besar tersebut bisa dikendalikan. Dan yang mengendalikan Leon sejak kecil adalah Iblis.” Ucap Vion mengejutkan ke 3nya.
“Oke, dari sini aku mulai paham, jadi Ayah memisahkan Jiwanya Leon, lalu memasukkan Iblis di tubuh Leon. Lalu apakah Iblis tersebut masih hidup di tubuhnya.” Ucap Ryan.
“Tidak, Roku sudah membuat segel disaat Jiwa asli Leon kembali. Iblis tersebut akan menghilang, serta kekuatan Leon juga menghilang, memang tetap seperti sampah. Tapi bedanya dia sekarang bisa mengolah kekuatan nya kembali.” Ucap Vion dengan serius.
“Oke, kami paham. Jadi sekarang ini Adik kita yang aslikan?.” Ucap Elena.
“Itu benar, dia Adik kalian yang asli. Jadi aku ingin kalian jangan memberitau Leon, biar aku saja yang memberitau nya suatu hari nanti.” Ucap Vion.
“Baik, Ayah.” Ucap ke3 nya serempak.
“Baiklah, hanya itu yang ingin kuucapkan.” Ucap Vion.
“Kami akan pergi dulu, Ayah.” Ucap Albert dibalas anggukan Vion.
Di ruang makan tersebut hanya tersisa Vion, Retha, dan Isabel.
“Semoga dia tidak apa-apa.” Ucap Vion.
“Pasti, tidak akan terjadi apapun terhadapnya.” Ucap Retha.
“Hah, Leon pasti bisa mengatasi seluruh masalah.” Ucap Isabel.
“Baik baik, aku akan pergi ke ruang kerjaku.” Ucap Vion dibalas ciuman di pipi dari mereka berdua.
Vion pun meninggalkan ruangan, Retha dan Isabel juga pergi.
[To be Continued.]
Silahkan Like, Comment, Share, dan Vote.
Jangan Lupa Aktifkan Favorit agar tidak ketinggalan Update terbaru.
Thank You Minna-san.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Juni Putra
hah????
2023-01-15
0
Kuceng Samson
hmm? Wat de... kenapa semua hmm
2022-11-04
0
ADRIAN
hmmm
2022-10-29
0