Tidak Percaya

Cinta diam termenung di balkon kamarnya menikmati suasana malam. Cinta merasakan ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari kejauhan. Lalu pandangannya menelisik ke segala arah, namun dia tak menemukan hal-hal aneh di sana.

Apakah itu hanya halusinasinya saja, atau memang ada hantu yang sedang mengganggunya? Rasanya tidak mungkin, mana mungkin ada hantu di jaman modern seperti ini? Cinta memang tidak percaya jika hantu itu memang ada.

Gadis itu masih berada di balkon kamarnya. Semilir angin malam membelai wajahnya yang cantik hingga enggan meninggalkannya.

Ini sudah larut malam, tetapi bergerak dari tempatnya saja tidak, Cinta sangat menikmati suana seperti ini. Ia mengadahkan wajahnya untuk melihat 2 bintang di atas sana.

"Aish, ada apa denganku sebenarnya. Kenapa aku terus saja terbayang-bayang wajah pria tampan itu tadi? Padahal mengenalnya saja tidak?! Cinta, pasti kau sudah gila." Gumam Cinta pada dirinya sendiri.

Perhatian dan seluruh atensi Cinta teralihkan oleh sebuah mobil mewah yang terlihat tak asing di matanya. Mobil itu memasuki halaman luas sebuah mansion mewah yang memiliki tiga lantai, dan kebetulan berdekatan dengan rumah mewah milik keluarganya.

"Oh my God." Cinta bergumam lirih. "Aku pasti bermimpi, bukankah itu Aiden Qin, si tampan yang datang ke kampus pagi ini?! Jadi mansion mewah itu adalah miliknya? Jadi dia adalah cucu dari kakek gaul? Dan kami juga bertetangga, oh good." Cinta tak percaya.

Kedua mata Cinta membelalak saat pria tampan bernama Aiden itu tiba-tiba menoleh dan menatap ke arahnya. Membuat dua pasang iris berbeda milik mereka saling bersirobok.

Seketika Cinta merasakan aliran darah dalam tubuhnya mengalir dengan derasnya. Pria itu membuatnya gila hanya dengan tatapannya saja.

"Good, pria tampan kau membuatku menggila, aku akan memberikan sebuah penghargaan untukmu!!" Ucapnya bergumam.

Drett.. Drett.. Drett...

Perhatian Cinta teralihkan oleh getar pada ponselnya. Gadis itu mendecih sebal. Dia berjalan meninggalkan balkon dan kembali ke dalam kamarnya kontak nama 'Senior Tampan' terlihat menghiasi layar ponselnya yang menyala terang.

"Halo senior, kenapa kau menghubungiku?" Tanya Cinta to the poin.

"Kau ada dimana sekarang? Turunlah dan temani aku keluar sebentar. Aku perlu membeli buku."

Cinta memicingkan matanya. "Kenapa tiba-tiba? Biasanya kau mengajak Lucy, kenapa sekarang kau malah mengajakku? Maaf, tapi aku tidak bisa."

"Kenapa? Bukanlah selama ini kau selalu menawarkan diri untuk ikut kemana pun aku pergi? Bahkan kau sudah seperti ekorku. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba kau menolaknya?!"

"Karena aku masih memiliki harga diri. Maaf ya senior, aku sangat mengantuk. Aku tutup dulu ya, bye.." Cinta memutuskan sambungan telfonnya begitu saja. Gadis itu mendecih sebal.

"Menganggu saja!!" Gadis cantik itu menggerutu sebal.

Kemudian Cinta kembali ke balkon kamarnya, tapi sayangnya si tampan itu sudah tidak ada lagi di halaman mansionnya. Hanya ada dua bodyquar yang berjaga di depan pintu. Dan itu membuatnya kecewa. Gadis itu pun kembali ke kamarnya. Dia harus segera tidur, atau besok dia akan terlambat kuliah?!

-

Aiden menghentikan mobilnya setibanya dia dikediaman lama orang tuanya. Pria itu keluar dari balik kemudi setelah seseorang membukakan pintu untuknya.

Memiliki insting yang sangat kuat, si Tuan Muda itu lantas menoleh dan mendapati seorang gadis cantik tengah memperhatikannya dari kejauhan. Pria itu memicingkan matanya dan menatap si cantik itu penuh tanya. Hingga selama beberapa detik terjadi kontak mata diantara keduanya.

"Tuan Muda, silahkan masuk. Tuan Besar sudah menunggu Anda,"

"Hn,"

Sekali lagi Aiden menoleh, namun sosok cantik itu sudah tidak ada di sana. Aiden melanjutkan langkahnya dan berjalan tenang memasuki mansion mewah tersebut.

Melihat kedatangan cucu kesayangannya. Kakek Qin langsung berdiri dan menyambut sang cucu ke dalam pelukannya.

"Cucuku, akhirnya kau datang juga, Nak. Kakek, sudah sangat merindukanmu."

"Kau masih tampak sehat dan segar bugar, Pak Tua." Ucap Aiden seraya melepaskan pelukannya.

"Hahaha." Kakek Qin tertawa mendengar ucapan sang cucu. "Mungkin karena Kakek membawa hidup ini dengan happy, makanya tetap terlihat segar dan bugar meskipun usia sudah renta." Jawabnya.

Aiden hanya mengangkat bahu tak acuh. "Ya, mungkin saja." Jawabnya. Kemudian Aiden memperhatikan penampilan kakek Qin dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pria muda itu meringis ngilu melihat bagaimana penampilan kakeknya yang mengikuti perubahan jaman itu.

"Kau pasti lelah, pergilah beristirahat. Kakek juga sudah sangat ngantuk," kakek Qin menepuk bahu Aiden dan pergi begitu saja. Meninggalkan pemuda itu yang masih berdiri di tempat yang sama.

"Kakek, tunggu." Seru Aiden dan menghentikan langkah kakek Qin.

"Ada apa, Nak?"

"Siapa yang menempati rumah mewah di depan mansion kita ini? Sepertinya rumah itu tidak ada saat aku berangkat ke Inggris beberapa tahun lalu."

"Oh itu, rumah itu milik keluarga Su. Ya, memang tidak ada, karena rumah itu baru berdiri sejak tiga tahun yang lalu. Mereka pindah dan menempati rumah tersebut setelah pembangunannya selesai. Kakek mengenal baik keluarga itu, dan bahkan bersahabat baik dengan putri bungsunya. Namanya Cinta, dia gadis yang sangat cantik, periang dan sedikit bar-bar." Tutur kakek Qin.

"Oh,"

"Ngomong-ngomong kenapa kau tiba-tiba bertanya soal mereka? Apa yang membuatmu penasaran?"

Aiden menggeleng. "Tidak ada, aku hanya penasaran saja." Jawabnya datar. Aiden melanjutkan langkahnya dan pergi menuju kamarnya di lantai dua.

.

.

.

Aiden membuka pintu yang menghubungkan kamar dan balkon.

Semilir angin malam yang terasa sejuk langsung menyambutnya di sana, pandangan pemuda itu lurus pada sebuah kamar mewah yang di dominasi warna putih gold yang letaknya berhadapan dengan kamarnya.

Dari tempatnya berdiri, Aiden melihat seorang gadis yang sedang terbaring di tempat tidurnya dalam posisi menyamping. Jendela kamarnya yang terbuka membuatnya dapat melihat dengan jelas rupa sang dara. Dia benar-benar cantik.

Aiden menggunakan pagar pembatas sebagai tumpuan lengannya yang terlipat. Sepasang mutiara berlapis lensa coklat itu menatap lurus pada sosok cantik itu. Dia sangat cantik, nyaris seperti boneka hidup.

Dan sepanjang dia hidup, ini pertama kalinya Aiden bertemu dengan perempuan yang mampu membuat hatinya bergetar.

"Luar biasa, kau adalah gadis pertama yang mampu menarik seluruh atensi ku, Nona Su." Ucapnya setengah bergumam.

Tak ingin seperti seorang stalker. Aiden pun memutuskan untuk masuk kembali ke dalam kamarnya. Dia lelah dan ingin segera beristirahat. Bukan hanya tubuhnya, namun juga otaknya. Tidur lebih awal mungkin akan lebih baik untuk dirinya sendiri.

-

Brugg..

"Aahhh."

Cinta jatuh dari tempat tidurnya karena mimpi konyolnya. Dia bermimpi bertemu dengan idol favoritnya kemudian mereka berciuman.

Ketika Cinta memajukan wajahnya dan tubuhnya bergerak ke depan, yang ada di malah terjatuh dari kasur empuknya. Sungguh malang sekali nasibmu Cinta Su.

Cinta memperhatikan sekelilingnya dan me mendesah berat. "Jadi hanya mimpi?! Menyebalkan," gadis itu kembali ketempat tidurnya dan melanjutkan mimpinya yang sempat berantakan karena dia harus terjatuh.

"Semoga mimpi kali ini lebih baik dari mimpi yang tadi. Tuhan, tolong bantu aku!!"

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Adiza Erlita

Adiza Erlita

luis kah?

2023-02-24

0

Ali Ajo

Ali Ajo

semoga cerita x ini sangat menghibur 🙏

2023-02-22

0

Imha Dimas

Imha Dimas

😂😂😂😂😂 cinta cinta mimpi kok berharap kelanjutanx 🤭🤭🤭🤭🤭

2022-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Cinta: Sebut Saja Namanya
2 Tidak Percaya
3 Kesal
4 Pantai
5 DJ
6 Kesal
7 Pria Paling Tampan
8 Kekesalan Steven
9 Jangan Mencampuri Hidupku!!
10 Sebuah Pengecualian
11 Jadilah Gadisku
12 Meminta Aiden Menyanyi
13 Cinta Bukan Gadis Bodoh
14 Perdebatan
15 Keputusan Aiden
16 Pernikahan
17 Cinta Bukan Gadis Lemah
18 Aiden Diremehkan
19 Danau
20 Kapan Bercocok Tanam?
21 Wahana Bermain
22 Bercocok Tanam
23 Pergi Ke Villa
24 Menunggu Bintang Jatuh
25 Kau Membuatnya Ketakutan
26 Saling Terbuka
27 Saling Menghangatkan
28 Dalang Di Balik Insiden Aiden
29 Ledakan Di Villa
30 Keterkejutan Kakek Qin
31 Salju Pertama
32 Penculikan Kakek Qin
33 Nasib Si Kakek
34 Kecelakaan Maut
35 Satu Tahun Kemudian
36 Pertemuan Luna Dan Aiden
37 Kembalinya Ingatan Cinta
38 Pertemuan Mengharukan
39 Keindahan Kota Dimalam Hari
40 Dalang Di Balik Kecelakaan
41 Rencana Aiden
42 Donor Mata Untuk Cinta
43 Operasi Cinta
44 Aku Hamil!!!
45 Tuhan, Kuatkan Hatiku!!
46 Akhir Yang Bahagia
47 Season 2: Awal Pertemuan
48 Season 2: Kecelakaan
49 Season 2: Teman Masa Kecil
50 Season 2: Tidak Ada Hubungan Apa-Apa
51 Season 2: Kau Terlihat Buruk
52 Season 2
53 Season 2: Terluka Lagi
54 Season 2: Kita Sudah Selesai
55 Season 2: Keheningan Penuh Makna
56 Season 2: Semakin Dekat
57 Hidup Terlalu Singkat
58 Season 2: Canola
59 Season 2: Aku Akan Mengingatnya
60 Season 2: Saling Mendukung
61 Season 2: Resmi Jadian
62 Season 2: Kencan Pertama
63 Season 2: Drama Marcell
64 Season 2: Meminta Restu
65 Season 2: Satu Sama Lain
66 Season 2: Jangan Menyalahkan Dirimu Lagi
67 Season 2: Saling Merindukan
68 Season 2: Kedatangan Tuan Jung
69 Season 2: Mengambil Cuti
70 Season 2: Akhir Pekan
71 Season 2: Selalu Ada Untukmu
72 Season 2
73 Season 2: Kemelut Di Hati Jordan
74 Season 2: Pengorbanan Jordan
75 Season 2: Suka Hukumanmu
76 Season 2: Hangat Dan Tenang
77 Season 2: Rencana Liburan
78 Season 2: Rencana Fitting Gaun Pengantin
79 Season 2: Hari Yang Melelahkan
80 Season 2: Pernikahan Tiba-Tiba
81 Season 2: Menikmati Momen Bersama
82 Season 2
83 Season 2: Lelah
84 Season
85 Season 2: Viona Mual
86 Season 2: Pulau Jeju
87 Season 2: Mual Lagi
88 Season 2
89 Season 2: Selalu Mendukungmu
90 Season 2: Keributan Di Tengah Malam
91 Season 2: Peringatan Aiden
92 Season 2: Akhir Pekan
93 Season 2: Kembali Ke Rutinitas
94 Season 2: Ulang Tahun Jordan
95 Season 2: Viona Hamil
96 Season 2: Ngidam Pertama
97 Season 2: Ngidam Aneh Lagi
98 Season 2: Semakin Frustasi
99 Season 2: Yang Penting Kalian Sehat
100 Season 2: Kehebohan Choa
101 Season 2: Ingin Bibimbap
102 Season 2 : Semakin Dekat
103 Season 2: Membeli Perlengkapan Bayi
104 Season 2: Kebahagiaan Yang Sempurna
105 Season 2: Ekstra Bab
106 Epilog
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Cinta: Sebut Saja Namanya
2
Tidak Percaya
3
Kesal
4
Pantai
5
DJ
6
Kesal
7
Pria Paling Tampan
8
Kekesalan Steven
9
Jangan Mencampuri Hidupku!!
10
Sebuah Pengecualian
11
Jadilah Gadisku
12
Meminta Aiden Menyanyi
13
Cinta Bukan Gadis Bodoh
14
Perdebatan
15
Keputusan Aiden
16
Pernikahan
17
Cinta Bukan Gadis Lemah
18
Aiden Diremehkan
19
Danau
20
Kapan Bercocok Tanam?
21
Wahana Bermain
22
Bercocok Tanam
23
Pergi Ke Villa
24
Menunggu Bintang Jatuh
25
Kau Membuatnya Ketakutan
26
Saling Terbuka
27
Saling Menghangatkan
28
Dalang Di Balik Insiden Aiden
29
Ledakan Di Villa
30
Keterkejutan Kakek Qin
31
Salju Pertama
32
Penculikan Kakek Qin
33
Nasib Si Kakek
34
Kecelakaan Maut
35
Satu Tahun Kemudian
36
Pertemuan Luna Dan Aiden
37
Kembalinya Ingatan Cinta
38
Pertemuan Mengharukan
39
Keindahan Kota Dimalam Hari
40
Dalang Di Balik Kecelakaan
41
Rencana Aiden
42
Donor Mata Untuk Cinta
43
Operasi Cinta
44
Aku Hamil!!!
45
Tuhan, Kuatkan Hatiku!!
46
Akhir Yang Bahagia
47
Season 2: Awal Pertemuan
48
Season 2: Kecelakaan
49
Season 2: Teman Masa Kecil
50
Season 2: Tidak Ada Hubungan Apa-Apa
51
Season 2: Kau Terlihat Buruk
52
Season 2
53
Season 2: Terluka Lagi
54
Season 2: Kita Sudah Selesai
55
Season 2: Keheningan Penuh Makna
56
Season 2: Semakin Dekat
57
Hidup Terlalu Singkat
58
Season 2: Canola
59
Season 2: Aku Akan Mengingatnya
60
Season 2: Saling Mendukung
61
Season 2: Resmi Jadian
62
Season 2: Kencan Pertama
63
Season 2: Drama Marcell
64
Season 2: Meminta Restu
65
Season 2: Satu Sama Lain
66
Season 2: Jangan Menyalahkan Dirimu Lagi
67
Season 2: Saling Merindukan
68
Season 2: Kedatangan Tuan Jung
69
Season 2: Mengambil Cuti
70
Season 2: Akhir Pekan
71
Season 2: Selalu Ada Untukmu
72
Season 2
73
Season 2: Kemelut Di Hati Jordan
74
Season 2: Pengorbanan Jordan
75
Season 2: Suka Hukumanmu
76
Season 2: Hangat Dan Tenang
77
Season 2: Rencana Liburan
78
Season 2: Rencana Fitting Gaun Pengantin
79
Season 2: Hari Yang Melelahkan
80
Season 2: Pernikahan Tiba-Tiba
81
Season 2: Menikmati Momen Bersama
82
Season 2
83
Season 2: Lelah
84
Season
85
Season 2: Viona Mual
86
Season 2: Pulau Jeju
87
Season 2: Mual Lagi
88
Season 2
89
Season 2: Selalu Mendukungmu
90
Season 2: Keributan Di Tengah Malam
91
Season 2: Peringatan Aiden
92
Season 2: Akhir Pekan
93
Season 2: Kembali Ke Rutinitas
94
Season 2: Ulang Tahun Jordan
95
Season 2: Viona Hamil
96
Season 2: Ngidam Pertama
97
Season 2: Ngidam Aneh Lagi
98
Season 2: Semakin Frustasi
99
Season 2: Yang Penting Kalian Sehat
100
Season 2: Kehebohan Choa
101
Season 2: Ingin Bibimbap
102
Season 2 : Semakin Dekat
103
Season 2: Membeli Perlengkapan Bayi
104
Season 2: Kebahagiaan Yang Sempurna
105
Season 2: Ekstra Bab
106
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!