Pak Budi dan bu Siti bergegas pulang dari sawah, ketika merasakan panas matahari, yang menunjukkan bahwa hari sudah siang. Bu Siti segera bebersih diri dan menemui Mira yang ada dikamar, melihat putrinya memasukkan handuk kecil yang sudah disiapkan tadi pagi.
"Sudah makan nduk?"
"Sudah bu, ibu sudah pulang, apa bapak juga sudah pulang?"
"Sudah nduk, bapak mu lagi mandi."
"ya sudah kamu tidur dulu saja nduk, nanti kalau sudah setengah 2 biar ibu bangunkan kamu!"
"Iya bu."
"Ini Ibu ada uang 50ribu, buat kamu jajan disana!" kata bu Siti sambil menyerahkan uang untuk Mira.
"Uang darimana bu? kenapa malah dikasih ke Mira, untuk Ibu saja buat belanja." kata Mira menolak.
"Ibu sudah ada uang untuk belanja nduk, sudah gak usah banyak tanya, Ibu taruh ditas depan mu ini,"kata bu Siti dengan segera membuka tas depan Mira dan memasukkan uangnya.
"Tapi bu..." Mira berusaha menolak.
"Sudah gak usah tapi, cepet tidur!" perintah bu Siti.
Mirapun tidur siang. Dia tidak bisa membantah Ibunya. Sementara bu Siti dan Suaminya makan siang.
Jam dinding sudah menunjukkan angka setengah 2, bu Siti membangunkan Mira. Mira bergegas bangun, kemudian mandi. Mira berangkat ke rumah Mbak Ima diantar ibu dan bapaknya. Sementara mbak Ima sudah menunggu.
"Ma'af mb, Mira baru datang, soalnya tadi tidur siang."
"Ya, Mir gakpapa. Mbak juga baru bangun kok."
Terdengan 2 sepeda motor berhenti di rumah mbak Ima. Dia memang memesan 2 ojek untuk ke rumah nya, mengantarkan, dia dan Mira ke Terminal. Segera Mira berpamitan dengan Ibu dan Bapaknya, mencium punggung tangan dan memeluk Ibunya. Ada sesak didada saat dia berpamitan, berusaha menyembunyikan kesedihannya. Dia tidak ingin membebani Ibunya, sambil tersenyum Mira bergegas naik sepeda motor ojek itu. Bu Siti pun berusaha menyembunyikan kesedihannya. Melihat keberangkatan Mira yang sudah menghilang jejaknya, bu Siti bergegas pulang setelah berpamitan dengan keluarga Ima.
Semoga kamu betah nduk. Bu Sti
Setelah sampai diterminal Mbak Ima mengajak Mira segera menuju bis jurusan Surabaya. Mereka duduk dibarisan ketiga, setelah meletakkan tas dibawah kursi. Mbak Ima meminta Mira untuk memejamkan mata Mira, meskipun tidak tidur. Mira mengangguk. Mbak Ima takut kalau nantinya Mira mabok perjalanan, soalnya perjalanan sangat panjang kira-kira membutuhkan waktu 3,5 jam agar sampai di Surabaya. Tergantung bis yang mereka tumpangi.
Tak henti-hentinya disepanjang perjalanan Mira berdecak kagum, melihat jalanan yang berkelok-kelok dan melihat para petani garam sa'at melewati Gersik. Setelah perjalanan panjang, sampailah bis yang mereka tumpangi berhenti di Terminal Surabaya. Mbak Ima menarik tangan Mira menuju barisan tulang ojek, dan memberikan alamat yang akan mereka tuju.
Mereka berhenti di depan rumah majikan mbak Ima, terlihat mbak Ima memberi uang untuk pak ojek dan temannya. Kesan pertama Mira melihat rumah majikannya mbak Ima.
Rumahnya bagus banget, seperti di tv yang aku tonton dirumahnya Tara, seperti mimpi saja aku datang untuk pertama kali ke Surabaya. Benarkah ini, apakah aku cuma mimpi. Batin Mira sambil mencubit tangannya.
Mbak Ima segera memencet bel disamping pagar rumah itu. Tak lama kemudian seorang anak kecil diikuti Ibunya membuka gerbang. Segera anak kecil itu memeluk mbak Ima.
"Mbak Ima... Azka kangen."
"Baru 2 hari loh dek... Mbak pulang masa sudah kangen, Azka lagi makan ya?" jawab mbak Ima sambil menggendong anak kecil itu.
"Iya mbak." jawab manja anak kecil itu.
"Ini bu, saya bawa mbak, untuk bu Eny."
kata mbak Ima menjelaskan pada majikannya.
"Assalamu'alaikum bu," kata Mira sembari mencium tangan majikan mbak Ima, untuk memperkenalkan diri.
"Nama saya Mira bu."
"Waalaikumsalam mbak Mira, panggil saja saya bu Santi."
"Baik bu."
"Mbak Ima, nanti ajak mbak Mira makan dulu ya setelah mandi." kata bu Santi sambil menyuapi Azka makan, karena sempat tertunda tadi.
"Nanti saja kalau mau mengantar mbak Mira. Biar Ibu menelfon bu Eny dulu, dia dirumah apa tidak."
"Baik bu."
Mbak Ima segera mengajak Mira kekamarnya, bergantian mandi dan makan malam. Setelah itu mbak Ima berpamitan pada bu Santi untuk mengantar Mira ke rumah bu Eny, setelah diberitahu oleh bu Santi kalau bu Eny ada dirumah.
Hanya perlu berjalan 10 menit. Mereka telah sampai pada rumah minimalis berlantai 2, rumah berwarna coklat tua dengan kombinasi coklat muda tampak sederhana namun mewah, dengan nuansa lampu remang-remang menghiasi kebun kecil di pojok kanan rumah itu. Mbak Ima memencet bel rumah itu 2 kali. Keluarlah Ibu muda cantik dengan memakai baju tidur berwarna biru membuka pintu rumah dan menghampiri mereka untuk membukakan pagar rumah itu.
"Assalamu'alaikum bu." kata mbak Ima dan Mira bersamaan.
"Waalaikumsalam mbak,"
"Ini mbak yang tadi di bicarain kakak ku ya mbak Ima?" tanya bu Eny sambil tersenyum.
"Iya bu." jawab mbak Ima diikuti Mira.
"Ayo masuk dulu mbak!" ajak bu Eny
"Nama mu siapa mbak?"
"Nama saya Mira bu." jawab Mira sopan.
"Kamu umur berapa mbak? kok masih muda sekali."
"15 tahun bu, baru lulus SMP."
"Oalah makanya masih kecil, sudah makan mbak?"
"Sudah bu tadi dirumahnya bu Santi."
"Ya sudah bu, kalau begitu saya pamit pulang bu." pamit mbak Ima.
"Oh ya mbak, makasih ya. Sudah mencarikan mbak buat saya dan mengantarkannya."
"Iya bu, Assalamu"alaikum,"
"Mir, mbak pulang dulu ya?"
"Waalaikumsalam." jawab bu Eny.
"Waalaikumsalam mbak, iya makasih ya mbak."
Mbak Ima mengangguk, pulang dan menutup pagar rumah bu Eny.
"Ayo mbak ikut ibu, kamar mbak ada dibelakang sama mak Idah. Besok Ibu kenalkan sama putri ibu."
"Iya bu."
"Mak Idah.. Mak?" panggil bu Eny.
"Iya bu, ada apa?" jawab mak Idah.
"Ini Mak... mbak Mira, mbak yang akan nemeni Izza."
"Oh, Iya bu,"
"Mari mbak, ikut mak." ajak mak Idah.
"Baik mak,"
"Permisi bu." pamit Mira.
"Iya mbak."
Mira pun mengikuti mak Idah, mak Idah memberitahu letak kamarnya dan kamar mandi mereka . Kemudian Mira pun Istirahat di kamarnya yang bersebelahan dengan kamar mak Idah.
Mira pun mengingat-ingat perjalanan tadi, tentu sangat melelahkan. Bergegas Mira memejamkan matanya agar cepat tidur. Dia tak ingin dihari pertama dia bekerja, dia bangun terlambat.
Bersambung...
Terima kasih sudah bersedia membaca novel pertama Author. Mohon kritik dan sarannya. Ma'af jika ada tanda baca ataupun typo. Mohon bimbingannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Rodiah Rodiah
tetep semangat thooor💪💪💪
2022-10-06
0
Vika༄l̶u̶c̶a̶_I̶m̶༄𖣘 🏡
dari kota manakah Mira? Bojonegoro/Tuban🤔
2021-03-08
0
Dea Semilikiti Dea Semilikiti
apkh ini area tuban sekitarnya kok perjalanan kesurabaya 3jaman
2020-09-10
0