Matahari perlahan terbit dari arah timur. Pekerjaan rumah untungnya sudah selesai. Alika menghela nafas lega. Sekarang ia hendak pergi ke sekolah. Melewati jalanan setapak lebih menyegarkan daripada harus naik angkutan umum.
Letak sekolah nya tidak terlalu jauh dari rumah sang nenek. Bisa diakses menggunakan kendaraan atau hanya dengan berjalan kaki.
Ketika tengah asyik memandangi sawah-sawah hijau yang terhampar luas. Ia nyaris terjatuh karena salah memilih pijakan. Tapi, seseorang berhasil menangkap lengan nya.
"Awas!!!" Seorang pria dengan sigap mencengkeram lengan nya yang mungil.
Spontan alika menahan juga tubuh nya yang siap mendarat di tanah. Jantung nya berdebar sangat kencang karena terkejut.
"Hampir saja." Celetuk alika sambil menyeka keringat yang ada di dahi nya.
"Lain kali hati-hati, ya!" Pria itu memberi peringatan pada alika.
"Terima kasih." Ucap nya dengan malu-malu.
Setelah itu dia berlalu meninggalkan alika sendirian. Dia memang pria yang sangat misterius. Tidak suka basa basi.
Alika menatap punggung nya yang mulai menghilang dari pandangan dia. Pria itu nampak baik dan dewasa. Namun, terlihat pemalu juga saat bertemu dengan orang baru.
Dia kembali melanjutkan perjalanan menuju kesekolah. Alika mempercepat langkah nya karena takut terlambat.
"Alika, tunggu!!!!" Teriak seorang gadis dengan rambut pendek sebahu.
Merasa ada yang memanggil nya alika menoleh keasal sumber suara. Ia berhenti sejenak untuk menunggu orang tersebut.
Dia adalah sena, teman sebangku nya yang paling cantik tapi agak lemot. Sena berlari kearah nya seolah-olah alika sedang tidak menunggu nya.
Alika mengerutkan alis karena selalu dibuat kebingungan oleh tingkah sena yang sedikit kekanak-kanakan juga. Sena memang belum sedewasa alika.
Selain cantik dia juga terlahir dari keluarga yang cukup terpandang di desa. Sena memang beruntung. Namun, kemampuan nya tidak sebanding dengan alika yang sangat pintar. Sena lebih banyak bergantung pada nya. Meskipun begitu sena adalah sahabat terbaik alika selama tinggal di desa.
Sena sudah banyak membantu nya. Dia selalu memberikan barang-barang bagus pada alika.
"Alika, Dia tampan sekali ya." Celetuk sena.
Alika yang tidak mengerti apa maksud nya. Tak begitu merespon ucapan sena. Dia kembali melangkahkan kaki nya yang tadi sempat terhenti.
Bukan sena nama nya jika tidak mengusili alika jika melihat sesuatu yang seru. Seperti nya kejadian tadi sempat terlihat oleh sena. Menyadari hal itu alika berusaha untuk tidak peduli.
Kalau tidak sena akan semakin senang dan terus menggoda nya sampai pulang sekolah.
Sementara itu, sena masih dihantui rasa penasaran dengan apa yang disaksikan oleh kedua mata nya itu. Dia ingin memastikan siapakah laki-laki yang tadi menolong alika.
Karena rasa penasaran itu sudah tidak terbendung lagi. Saat tiba disekolah sena langsung menginterogasi alika dan menghujani nya dengan sejumlah pertanyaan.
"Alika.." Suara sena dibuat sedikit genit untuk mencairkan suasana.
"Hm.." Alika hanya menjawab dengan sangat singkat. Sikap sena sudah sangat terbaca. Pasti dia ingin bertanya soal kejadian itu.
"Alika, ada hal yang ingin aku tanyakan." Ucap sena.
"Apa?"
"Aku tadi tak sengaja melihat seorang pria berusaha menolong mu yang hampir jatuh. Apa dia kekasihmu?" Tanya sena sambil berharap mendapatkan jawaban yang sesuai dengan khayalan nya.
"Yang mana ya?" Alika pura-pura lupa.
Sena memutarkan kedua bola mata nya karena alika berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"Sudah kuduga. Kau senang melihat sahabat mu ini mati penasaran karena sikapmu itu. Jelas-jelas aku melihat nya dengan kedua mata ku. Pria itu menyentuh lengan mu. Dan berusaha menyelematkanmu." Ucap sena yang kesal karena diri nya sendiri yang kelewat penasaran.
Sontak alika tertawa geli karena mendengar ucapan sena. Dia pun mencoba menjelaskan pria yang menolong nya tadi pada sena.
Dia hanya menganggukkan kepala nya pelan seraya menutupi rasa malu nya karena salah menduga. Alika mengerti dengan sikap sena yang selalu salah paham saat melihat sesuatu dari dugaan nya tersebut.
"Maaf, aku kira pria itu kekasihmu." Ucap sena dengan wajah yang memerah.
"Hehe, sudah biasa kau seperti ini. Aku sudah memaklumi nya." Timpal alika.
"Hm.. by the way pria itu tampan sekali. Meskipun kelihatan sudah dewasa." Ternyata sena masih memikirkan nya.
Alika tersenyum melihat tingkah laku sena yang absurd.
***
Ditempat lain seorang pemuda masuk kedalam rumah bu lyla sambil mengucapkan salam. Dia membawa sebuah koper dan menggendong ransel. Dan tak lama kemudian muncul bu lyla.
Beliau langsung menyambut hangat dan memeluk pemuda itu. Bu lyla sangat bahagia karena anak semata wayang nya pulang dari kota.
Walaupun Anak beliau tak lama ini pulang saat sang ayah meninggal. Tapi, kedatangan nya kali ini berbeda. Rasa nya seperti akan membawa kebahagiaan untuk bu lyla.
"Ibu senang melihat mu lagi." Ucap beliau seraya memegang kedua pipi sang anak.
"Iya, bu aku juga senang. Ibu sehat kan?" Tanya nya.
"Alhamdulillah sehat, nak." Bu lyla menggiring anak nya untuk masuk.
"Bu, kali ini aku akan menginap disini selama seminggu. Soal nya aku butuh refresh otak. Jadi adnan ambil cuti." Ucap adnan.
Bu lyla mengerti dengan perasaan nya. ia sama sekali tidak keberatan dengan keinginan anak kesayangan nya tersebut. Pekerjaan sang anak dikota memang terbilang cukup berat.
Adnan hampir tidak punya waktu luang karena tuntutan pekerjaan. Dia bisa pulang kampung jika ada urusan mendadak. Seperti acara keluarga atau yang lain nya.
Tapi, sekarang dia ingin pulang kekampung halaman nya karena sudah sangat lelah bekerja. untuk sementara waktu adnan akan rehat dirumah nya.
"Aku lapar, bu."
"Iya, ibu sudah siapkan makanan untuk anak ibu yang paling sholeh." Ucap nya seraya mengajak adnan ke meja makan.
"Nek yu, mana bu?" Tanya adnan sambil mencari keberadaan nya.
"Ada didapur." Jawab nya.
Bu lyla mempersilahkan anak nya untuk duduk dan segera menyantap makanan yang sudah tersedia diatas meja makan.
Banyak sekali makanan yang disiapkan oleh beliau dan nenek alika. Mereka sengaja masak sebanyak ini khusus untuk menyambut kedatangan adnan.
Tanpa pikir panjang lagi dia langsung mengambil nasi dan lauk-lauk yang ada. Dan segera menyantap nya.
"Pelan-pelan, nak. Nanti kamu tersedak." Bu lyla mengingatkan.
Kemudian beliau menyusul anak nya untuk makan.
Ketika mereka tengah menikmati makanan nya. Alika menghampiri sang nenek yang sedang sibuk mencuci piring.
"Alika, kau sudah pulang, nak?" Nenek alika bingung dengan cucu nya tersebut karena dia pulang sebelum waktu nya.
"Belum, nek. Sekarang alika sedang istirahat. Alika kesini untuk membawakan nenek makanan enak." Ucap nya.
BERSAMBUNG ~~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Kazutora Kazutora
yeee prtemuan yg tak d sengaja mudah²an jodoh y🤲🤲😊
2022-04-17
1
LyviaAaaaa!!!!
kiamat thor klo matahari terbit dr barat😲
2022-03-26
0