Perhatian bu lyla pada alika berlanjut dan berlangsung lama. Beliau selalu menyempatkan diri untuk memberikan makanan dan pakaian favorit nya. Alika sangat senang dengan perlakuan bu lyla terhadap nya.
Dia semakin giat bekerja dan kerap kali mendapat bonus untuk mengapresiasi kerja keras nya selama ini.
Kebahagiaan alika bertambah saat mendapat kabar jika dia mendapat nilai tertinggi disekolah baru nya. Mendengar hal itu bu lyla langsung mengajak dia jalan-jalan.
"Selamat ya, nak. Ibu sangat bangga padamu. Anak ibu aja dulu tidak pernah mendapatkan nilai setinggi itu." Puji beliau.
"Iya bu.. terima kasih." Sahut alika dengan singkat.
Kini, mereka sedang dalam perjalanan menuju ke sebuah toko serba ada di daerah nya. Perjalanan memakan waktu cukup lama. Mereka berdua memanfaatkan nya dengan membahas banyak hal. Kedua nya terlihat sangat akrab. Sudah seperti ibu dan anak.
Sudah tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka berdua. Alika adalah gadis yang mudah bersosialisasi dan juga periang. Cocok dengan bu lyla yang senang menceritakan apapun pada orang lain.
Walaupun begitu beliau memiliki anak yang tidak terlalu banyak bicara. Sampai detik ini alika belum pernah bertemu dengan anak bu lyla. Hanya melihat nya lewat foto yang terpajang di ruang tengah. Itu pun sekilas tak terlalu diperhatikan.
"Ayo, nak. Kita turun." Tak terasa mereka telah sampai ditempat tujuan. Bu lyla menggandeng tangan alika karena ingin lebih dekat dengan nya.
Gadis itu hanya menoleh pada beliau. Menatap nya dengan tatapan hangat. Ia seolah kembali merasakan sentuhan seorang ibu.
Tangan beliau sangat lembut dan penuh sentuhan kasih sayang. Kenangan bersama ibu nya terbesit lagi di pikiran alika. Ia sangat rindu pada sang ibunda.
***
Kedua nya melangkahkan kaki kedalam toko serba ada tersebut. Saat tiba mereka sudah disambut oleh barang-barang yang berjejer rapi disetiap rak. Toko itu menyediakan berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari.
Dimulai dari pakaian sampai peralatan bersih-bersih. Tempat ini adalah toko langganan bu lyla. Beliau selalu belanja disini dengan alasan lengkap dan harga nya tidak begitu mahal.
Meski alika sudah pernah ketempat semacam ini dikota. Tapi, ia tetap antusias. Dia membantu bu lyla mencari barang-barang yang akan di beli.
Dia menyusuri lorong yang dipinggir nya terdapat rak berisi barang dan makanan yang telah tersusun rapi seraya menoleh kesana kemari mencari barang yang dibutuhkan.
Dan bu lyla pergi ketempat sayuran juga buah-buahan. Disana beliau nampak sedang sibuk memilah sayuran juga buah yang segar. Dibantu oleh seorang pegawai toko tersebut.
Beberapa saat kemudian alika menghampiri nya sambil membawa keranjang berisi barang yang nanti nya akan dibayar di kasir.
"Bu, alika sudah selesai." Ucap nya seraya menunjukkan apa yang ada di tangan alika.
"Oiya, nak. Terima kasih ya." Sahut bu lyla.
Selesai beliau memilih sayuran dan buah. Mereka berdua pun segera pergi kekasir untuk membayar nya.
Setelah itu bu lyla dan alika pulang menggunakan taksi online yang sudah dipesan.
Saat tiba dirumah mereka langsung meletakkan barang belanjaan ditempat yang telah disediakan.
"Letakkan sesuai dengan jenis barang nya, ya." Perintah bu lyla.
"Iya bu." Jawab alika. Dia mulai menyusun barang belanjaan dengan hati-hati.
Ternyata bu lyla orang yang sangat perfeksionis. Beliau ingin apa yang dimiliki nya tersusun rapi. Maka tak heran jika semua barang milik bu lyla harus tertata dengan apik.
"Kalau sudah beres. Datangi ibu di meja makan,ya." Ucap nya.
"Baik bu."
Alika harus menyelesaikan tugas nya terlebih dahulu. Sebelum bergabung dengan bu lyla di meja makan. Ia tau pasti beliau mengajak nya makan bersama. Meski perut nya sudah sangat lapar. Ia harus bisa menahan nya.
Karena sedikit lagi alika selesai menata barang belanjaan nya. Setelah usai ia segera menghampiri bu lyla.
"Sudah selesai?" Tanya bu lyla.
"Iya, bu."
"Cepat kemari! ibu beli ayam geprek kesukaan kamu." Hal sekecil ini saja beliau ingat.
Alika sangat senang. Tapi, disisi lain dia selalu di buat penasaran oleh perhatian bu lyla. Apa mungkin beliau punya maksud lain bersikap seperti ini pada nya? Atau hanya sebatas perhatian antara atasan dan bawahan?
Tapi, makin hari sikap nya menunjukkan hal yang tidak biasa. Alika merasa setelah mendapat perhatian semacam ini. Ia harus membalas nya dengan hal yang lebih besar lagi.
Sangat membingungkan namun tetap harus alika terima. Karena jika ditolak takut membuat bu lyla tersinggung. Lagi pula beliau sudah tua dan dia harus bisa memaklumi nya.
Dia duduk sambil tersenyum ramah pada bu lyla. Dan beliau pun menyambut nya dengan antusias. Ekspresi wajah nya lagi-lagi mengingatkan alika pada sang ibunda.
"Apa kau senang, alika?" Tanya beliau.
"Sangat senang, bu. Terima kasih banyak ya karena ibu sudah memperlakukan alika dengan baik." Ucap alika.
"Silahkan makan! makanan yang kamu inginkan. ini juga ada ayam gerek dan minuman favoritmu." Beliau menyajikan makanan favorit alika ke piring.
"Biar sama alika saja, bu." Alika menyanggah sendok yang ada ditangan bu lyla.
"Tidak, biar ibu saja." Beliau bersikukuh untuk menyajikan makanan untuk alika.
Terpaksa diri nya harus mengalah demi kebahagiaan bu lyla. Beliau jika sudah suka pada seseorang apapun dilakukan oleh nya. Tidak peduli dia siapa dan apa posisi nya.
Alika merasa beruntung telah dipertemukan dengan orang sebaik beliau. Dia seperti menemukan lagi sosok seorang ibu dalam diri nya.
"Ini, nak. habisin ya." Bu lyla memberikan piring berisi nasi lengkap dengan lauk nya.
"Iya, bu." Meski porsi nya terlalu banyak bagi alika. Ia tidak enak untuk menolak nya.
Mereka berdua menikmati makan malam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Sampai makanan nya habis.
"Bagaimana enak masakan buatan ibu?" Tanya nya.
"Enak, bu." Jawab Alika.
"Oiya, ibu hampir lupa. Ini ibu belikan kamu hadiah." Beliau mengeluarkan sebuah paperbag dengan motif bunga-bunga dari bawah meja makan.
Alika semakin merasa terbebani dengan sikap baik nya beliau. Tak tau harus bagaimana. Menolak bukanlah pilihan yang tepat. Tapi, dia juga harus tau diri. Disini dia hanya ingin membantu sang nenek bekerja. Dan sama sekali tidak mengharapakan balasan seperti ini.
Ini sudah sangat berlebihan untuk nya. Alika tak bisa membalas semua kebaikan bu lyla lebih dari itu. Dia hanyalah seorang gadis biasa yang baru saja kehilangan ibu dan kakak perempuan nya. Dan kini tinggal dengan sang nenek yang sudah renta.
"Hmm.. tapi bu, tidak usah repot-repot begini." Ucap alika berusaha menolak pemberian bu lyla dengan halus.
"Tidak apa-apa ibu iklas."
BERSAMBUNG ~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments