5. Manusia Kembar 7

Merasa tidak punya salah, Novan berusaha tenang, menepis kepanikannya. Ketika masih penasaran dengan dua orang peringkusnya, pandangan Novan beralih memperhatikan pintu mobil sedan yang terbuka. Tampaklah seorang bapak usia lima puluh satu tahun, tidak tinggi, agak gemuk dan rambutnya tipis, mengenakan jas berdasi dan kacamata hitam. Ia keluar dari pintu mobil dengan santai sembari merapikan kancing jas coklatnya. Lalu ia bersandar di badan mobil sambil menyalakan cerutu dan menunggu Novan yang digiring mendekatinya.

"Ini bos, sudah diringkus!" jelas salah seorang pengawal. Novan masih saja berusaha berontak untuk melepaskan tangannya dari cengkraman tapi gagal.

Bapak yang dipanggil bos menghisap cerutunya, lalu dihembuskan asapnya ke arah muka Novan dan ia langsung terbatuk-batuk akibat terkena asap cerutu.

“Lu jangan coba-coba menggoda istri gue lagi. Karena gue nggak akan biarin brondong kayak lu mainin istri gue!” tegasnya dengan suara pelan tapi berisi, padat. Meski tertutup oleh kacamata gelap, tapi Novan bisa merasakan tatapan tajam mata sang bos.

Seketika sikap tenang Novan berubah jadi cemas, nyalinya menciut. Meski ia tahu dirinya tidak bersalah, tapi rasa takut muncul begitu menyadari ia dalam ancaman bahaya.

“Gue bukan brondong om, pasti om salah orang.. Gue juga nggak kenal istri om. Lagian gue lebih suka gadis SMA daripada tante-tante.” Novan berusaha membela diri. Tapi penjelasan Novan seperti orang yang agak takut dan mengemis untuk tidak disalahkan. Hal itu semakin membuat sang bos merasa yakin.

Perlahan sang bos kembali menghisap dalam-dalam cerutunya dan menghembuskan asapnya. Emosinya mulai tersulut setelah mendengar perkataan Novan yang dianggapnya hanya basa-basi.

“Aaahh! Cukup! Nggak usah banyak alasan! Banyak anak kayak lu yang menyamar jadi anak sekolah dan jadi brondong demi uang! Memeras tante-tante kesepian,” hardik sang bos.

“Benar om. Gue bukan anak SMA, gue sudah alumni. Gue mahasiswa. Muka gue aja yang imut manis gini. Lagian om jangan asal tuduh anak sekolah jadi brondong. Nggak benar tuh. Nanti om digebukin semua anak SMA loh," jelasnya berusaha membela diri dan sedikit memberi ancaman.

Tapi sang bos hanya diam tidak gentar mendengar perkataan Novan yang terkesan mengancam. Ia kembali menghisap cerutunya dengan santai, bersikap cuek, seperti tidak menghiraukan penjelasan Novan yang dianggapnya bualan karena tertangkap basah.

“Mana ada maling ngaku? Udah deh, nggak usah banyak alasan!” tegasnya.

“Benaran om. Lagian, gue juga sudah lulus SMA, malahan sudah lulus kuliah, tinggal skripsi doang. Ini kebetulan aja gue ada rapat persiapan acara reuni, dresscode seragam SMA, makanya pakai begini. Benar kok, muka gue aja yang kelihatan imut kayak anak SMA.” Novan berusaha menjelaskan.

“Heh! Kalau masih skripsi, itu namanya belum lulus. Ngerti nggak sih lo?! Udah deh, lo nggak usah coba bohongin gue. Gue lebih pengalaman dari lo, udah banyak makan asam garam. Semuanya nggak enak, pahit, asin, asem kecut pula!” jelasnya lagi sedikit jengkel, tapi sempat menggelinjang geli karena membayangkan makan buah asem.

Pikiran Novan melayang ke mana-mana, berusaha mencari jawaban yang bisa meyakinkan agar bisa bebas. Ia berusaha tenang dan coba untuk meyakinkan sang bos. Bayangan tentang orang yang disekap di suatu ruangan gelap, pengap, kuku dicabut, disiksa, apalagi bila sampai jadi korban pencabulan, muncul di kepalanya. Bulu kuduknya seketika merinding, tidak bisa membayangkan apa jadinya nanti.

Novan juga membayangkan kalau sampai disekap dan babak belur, bagaimana nanti dengan ketampanannya? Bagaimana ia bisa mencari pacar lagi dan membebaskan dirinya dari status jomblo kalau sampai babak belur, muka bonyok hingga kehilangan ketampanan? Pikiran Novan kalut dan badannya merinding.

“Ini sih ... lebih drama dari drakor,” pikir Novan. Ia mulai yakin hari ini hidupnya bakal seperti kisah mengharukan di drakor.

“Nggak om, benaran kok, gue bisa buktikan kalau ...”

“Aaah! Sudah, cukup!" tegas sang bos langsung memotong ucapan Novan sembari membuang cerutunya karena kesal.

"Jangan lagi manggil gue dengan sebutan om, karena gue nggak menikah sama tante lo!" tegasnya sambil menunjuk muka Novan.

“Sumpah, beneran. Gue bisa buktikan kalau om salah orang.” Novan berusaha memohon, tatapannya memelas.

“Gue bilang cukup! Nggak usah pakai sumpah segala. Lo nggak tahu ya, banyak pejabat yang disumpah tapi hampir semua pada melanggar sumpahnya? Mereka yang bikin aturan tapi mereka juga yang melanggar," jelasnya emosi. Novan terdiam dan melihat kaget sang bos.

Belum puas meluapkan emosi, ia kembali bicara memarahi Novan.

"Jadi cukup! Nggak usah ngajarin gue. Ingat, gue nggak mau dengar ocehan lo lagi. Foto ini buktinya. Kenapa bisa ada di mobil istri gue?” tanya sang bos sembari menarik selembar foto dari saku dalam jasnya tanpa memberikan kesempatan pada Novan untuk melanjutkan bicara.

Novan kaget melihat foto yang ditunjukkan padanya. Terlihat jelas di lembaran foto itu adalah foto wajahnya.

“Foto gue kok bisa ada sama om?” tanya Novan tidak habis pikir dan sangat terkejut. Ia merasa hampir putus asa, kali ini bakal bernasib sial akan diringkus oleh orang salah sasaran. Ia juga masih sempat mengingat apakah memang pernah memberi foto pada tante-tante? Tapi seingatnya ia tidak pernah memberi foto pada istri sang bos. Apalagi ia juga tidak merasa mengenali siapa istri sang bos.

“Atau jangan-jangan istri bapak ini yang kegenitan mencari foto-foto berondong kayak gue di internet untuk jadi target?” pikir Novan mulai cemas. Ia sempat teringat dengan blog pribadinya yang ada foto dan alamat palsunya. Di blog itu ia memasang foto-fotonya yang keren dan tampan.

Novan makin merasa yakin jika fotonya pasti dipakai tanpa izin. Tapi ia berusaha tidak mengakui agar bebas dan selamat.

“Asal Om tau ya, manusia itu memiliki tujuh kembaran di dunia ini. Mungkin itu kembaran gue...” jelasnya berharap diterima, tapi belum selesai bicara, sang bos kembali menyela.

“Mau manusia kembar tujuh kek, mau cloning-an kek, mau bagai pinang dibelah dua, gue nggak peduli! Yang penting lo gue end!” tegasnya serius menatap Novan.

Jawaban tersebut spontan saja membuat Novan lemas dan merasa sudah tidak ada harapan yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan dirinya. Badannya gemetar, kakinya jadi lemas seperti tidak bertenaga. Bahkan untuk berdiri saja rasanya sudah tidak kuat. Ia juga coba melihat sekitar tidak ada orang yang bisa dimintai tolong di area pinggir taman ini. Beberapa kendaraan yang ada hanya melintas tanpa henti dan tidak curiga. Ia juga tidak bisa memberi kode isyarat dalam tanda bahaya. Mau teriak juga rasanya percuma.

Tetapi, di tengah keputusasaannya, tanpa sengaja Novan akhirnya melihat sesuatu yang begitu menggembirakan hatinya. Tidak jauh dari tempat Novan berdiri, sekitar seratus lima puluh meter di belakang mobil sedan sang bos, Novan melihat kemunculan Haris. Ia sedang berlari ke arahnya dan jauh belasan meter di belakangnya ada preman bersama satpam juga ikut lari mengejar Haris.

Mata Novan jadi melotot dan raut wajahnya berubah tersenyum. Hatinya gembira karena merasa ada pertolongan. Novan merasa senang melihat Haris yang makin dekat dengannya. Dalam hati ia bersyukur karena Haris datang membantu, bawa bantuan preman pula.

Novan semakin tersenyum sumringah di saat sang bos baru saja kembali menyalakan cerutu dan menghisap dalam-dalam, lalu ia hembuskan asap cerutunya seperti mafioso.

“Lo nggak usah senyum-senyum di depan gue. Gue nggak butuh itu! Ingat, gue masih pria normal!” jelas sang bos geram menahan emosi tapi gemes. Ia dan kedua pengawalnya memang belum menyadari kedatangan Haris yang berlari kencang ke arahnya. Mereka bertiga dalam posisi membelakangi, sehingga tidak melihat apa yang datang menghampiri.

“Pokoknya, lo nggak usah banyak alasan! Apalagi merayu gue!” tegasnya kembali. Sang bos melirik dua pengawalnya, lalu memberi tanda dengan sedikit gerakan kepala. Keduanya paham isyarat sang bos, lalu mereka pun bermaksud untuk langsung menggebuk Novan.

Tapi, tiba-tiba kedua pengawal dan sang bos jadi sangat terkejut setelah sempat mendengar ada sedikit keramaian. Mereka bertiga spontan bersamaan balik menoleh ke belakang. Seketika mata mereka melotot melihat siapa yang datang.

@       @      @

Terpopuler

Comments

Khalisah Rochman

Khalisah Rochman

🤣🤣🤣🤣🤣

2022-06-19

1

Danish Aazh

Danish Aazh

novan haris🤣🤣🤣

2022-02-11

1

🌸Santi Suki🌸

🌸Santi Suki🌸

Asik part ini 🤭

2022-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. Undangan Spesial
2 2. Tatapan Selidik
3 3. Agen 007
4 4. Drakor Lokal
5 5. Manusia Kembar 7
6 6. Panggil Saja Beb
7 7. Brondong
8 8. Musuh Bebuyutan
9 9. Sang Mantan
10 10. Kenangan Halu
11 11. Bakso Mercon
12 12. Penghuni Baru
13 13. Markas Utama
14 14. Gadis Sosmed
15 15. Menara Eiffel
16 16. Bendera Putih
17 17. Wonder Woman
18 18. Tamu Tak Diundang
19 19. Parfum Sial
20 20. Mission Imposible 1
21 21. Mission Imposible 2
22 22. Gadis Berbaju Pink
23 23. Seribu Dua Malam
24 24. Film Rahasia
25 25. Alay
26 26. Terbakar Cemburu
27 27. Teringat Janji
28 28. Rayuan Mantan
29 29. Teman atau Kekasih
30 30. Mimpi Jorok
31 31. Bukan Sandal Biasa
32 32. Takut Bertemu Psikolog
33 33. Pertanyaan Ujian
34 34. Kejutan Jomblo
35 35. Sakit Gigi vs Sakit Hati
36 36. Panggilan Mendadak
37 37. Mawar Tepi Jalan
38 38. Saling Intip
39 39. Pemuja Rahasia
40 40. Penunggu Teras
41 41. Mahkota Pria
42 42. Tantangan Lelaki
43 43. Mandi Lumpur
44 44. Kotak Rahasia
45 45. Lubang Buaya
46 46. Sayur Sop Pujaan
47 47. Biro Jodoh
48 48. Rencana Rahasia
49 49. Nenek Gaul
50 50. Detektif Gadungan
51 51. Ketangkap Basah
52 52. Mabuk Cinta
53 53. Psikolog Cantik
54 54. Fantasi Liar
55 55. Hujan Air Mata
56 56. Gembok Kehilangan Kunci
57 57. Cara Terakhir
58 58. Sugar Daddy
59 59. Big Deal
60 60. Kejutan Reuni
61 61. Pesan Cinta
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1. Undangan Spesial
2
2. Tatapan Selidik
3
3. Agen 007
4
4. Drakor Lokal
5
5. Manusia Kembar 7
6
6. Panggil Saja Beb
7
7. Brondong
8
8. Musuh Bebuyutan
9
9. Sang Mantan
10
10. Kenangan Halu
11
11. Bakso Mercon
12
12. Penghuni Baru
13
13. Markas Utama
14
14. Gadis Sosmed
15
15. Menara Eiffel
16
16. Bendera Putih
17
17. Wonder Woman
18
18. Tamu Tak Diundang
19
19. Parfum Sial
20
20. Mission Imposible 1
21
21. Mission Imposible 2
22
22. Gadis Berbaju Pink
23
23. Seribu Dua Malam
24
24. Film Rahasia
25
25. Alay
26
26. Terbakar Cemburu
27
27. Teringat Janji
28
28. Rayuan Mantan
29
29. Teman atau Kekasih
30
30. Mimpi Jorok
31
31. Bukan Sandal Biasa
32
32. Takut Bertemu Psikolog
33
33. Pertanyaan Ujian
34
34. Kejutan Jomblo
35
35. Sakit Gigi vs Sakit Hati
36
36. Panggilan Mendadak
37
37. Mawar Tepi Jalan
38
38. Saling Intip
39
39. Pemuja Rahasia
40
40. Penunggu Teras
41
41. Mahkota Pria
42
42. Tantangan Lelaki
43
43. Mandi Lumpur
44
44. Kotak Rahasia
45
45. Lubang Buaya
46
46. Sayur Sop Pujaan
47
47. Biro Jodoh
48
48. Rencana Rahasia
49
49. Nenek Gaul
50
50. Detektif Gadungan
51
51. Ketangkap Basah
52
52. Mabuk Cinta
53
53. Psikolog Cantik
54
54. Fantasi Liar
55
55. Hujan Air Mata
56
56. Gembok Kehilangan Kunci
57
57. Cara Terakhir
58
58. Sugar Daddy
59
59. Big Deal
60
60. Kejutan Reuni
61
61. Pesan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!