3. Agen 007

Ketika sampai di dekat Haris, tanpa senyum, tanpa basa-basi, satpam langsung bicara tegas dan lugas pada Haris yang tampak gugup.

“Maaf bang, anak SMK nggak bisa ikut. Acara ini untuk alumni SMA sini aja. Abang ’kan SMK, bukan alumni sini, jadi nggak bisa masuk ke dalam. Sebaiknya keluar sekarang,” tegas satpam berbadan kekar, lebih kekar dari Haris. Satpam itu mencoba memegang logo SMK di lengan kiri Haris.

Melihat lengan bajunya dipegang, Haris baru sadar dan salah tingkah. Ia merasa tertangkap basah, tidak bisa menyangkal bukti nyata yang ditemukan satpam.

Seketika pikirannya melayang liar teringat agen 007. Haris coba cari akal dalam hitungan detik yang bisa membantunya keluar dari masalah, tapi hasilnya nihil, tidak ada. Ia jadi sadar, tidak semua yang ia pelajari dari film berhasil. Ia juga sadar bahwa kehebatan agen James Bond itu ternyata hanya di film, tapi bukan di dunia nyata. Ia terperdaya karena terlalu kagum dan lupa bahwa di film sang jagoan pasti akan selalu menang walau sudah terluka, kena tembak, tertangkap, tapi masih berhasil lolos. Bahkan yang sudah luka parah babak belur juga masih tetap bisa kuat dan hidup kembali.

“Beta ... eh, gue, eh, saya ...” Haris makin gugup dan grogi, sampai salah ucap. “Saya alumni SMA di sini juga pak, tapi baju seragam saya yang dulu sudah tidak ada. Sudah saya coret-coret saat lulus dan tidak tahu bentuknya sekarang sudah seperti kain pel lantai. Ini seragam SMK adik sepupu saya, sumpah pak, Kalau bapak tidak percaya, periksa saja di daftar alumni sekolah ini, pasti ada nama saya; Haris," jelasnya berusaha meyakinkan meskipun ia sendiri tidak percaya diri ketika memberi penjelasan.

“Hei bang, saya nggak bodoh. Masa mau nyuruh saya lihat daftar alumni dari tahun ’63 sampai sekarang tahun 2021?! Bisa mati berdiri saya, sampai malam nggak selesai ngecek bukunya yang tebal banget. Yang benar aja dong," tegas satpam mulai emosi.

"Yah, yang suruh lihat dari angkatan awal siapa? Lagian ngapain juga abang lihatnya dari tahun awal berdiri sekolah? Kayak orang kurang kerjaan saja," lanjut Haris coba menjelaskan.

"Eh, ini kok jadi menyalahkan saya?" jelas satpam makin emosi, ekspresi wajahnya makin jelas menunjukan muka tidak senang.

"Eh, bukan gitu pak. Maksud saya nggak menyalahkan, cuma kasih tahu tadi." Haris coba menenangkan sambil berusaha tersenyum meskipun dipaksakan.

"Sudah deh, jangan banyak alasan dan berdebat. Saya malas berdebat kusir, kayak anggota dewan, debat nggak selesai-selesai, mutar ngeles kayak bajaj. Sekarang mending pulang saja!"tegasnya semakin kesal dan mulai tidak ramah kepada Haris yang dianggapnya melawan.

"Lagian, kita sudah sering diganggu anak-anak dari SMK mas, tetangga sebelah. Kemarin, anak-anak dari sekolahan mas jadi biang kerok, sampai ada siswa di sini meninggal akibat tawuran. Ayo cepat keluar! Jangan bikin onar di sini!” lanjutnya kembali tanpa kompromi.

Haris terkejut mendengar protes tersebut. Ditambah lagi aksi spontan satpam yang menarik tangan Haris, menuntunnya untuk keluar dari pagar sekolah dengan paksa.

Dalam hati Haris jadi dongkol. Ia merasa diperlakukan seperti anak kecil yang dipaksa pulang dari warung karena merengek tidak dibelikan permen. Ingin rasanya ia protes dan menjawab langsung satpam. Tapi ia sadar kalau seragam yang ia gunakan justru membuktikan kesalahannya. Ia takut karena berada di pihak yang salah.

"Pak, dengar dulu,” ucapnya. Haris ingin coba jelaskan tapi satpam sudah cuek.

“Nggak usah banyak bicara! Simpan saja protesmu itu untuk anggota dewan dan pejabat. Mereka lebih pantas dapat protes," sahut satpam dengan tegas, lalu menutup penuh gerbang agar tidak dilalui Haris.

Merasa tidak bisa diajak bicara dan bekerja sama, Haris jadi jengkel. Rasa gugupnya hilang dan berubah jadi kekesalan. Dari luar pagar Haris sempat mengejek dan mengumpat satpam tersebut.

“Huuh! Baru juga jadi satpam sudah belagu. Memangnya sekolah ini milik lo sendiri?” protes Haris kesal.

“Eh, tadi bilang apa? Jangan dipikir saya nggak dengar ya.” Satpam marah dan balik badan untuk kembali menuju ke luar gerbang menghampiri Haris. Ia kesal dan bersiap menghajar Haris sambil mengacungkan pentungan.

“Mamamia ... beta kira dia cuma main-main.” Haris kaget dan panik. Tanpa pikir panjang, ia berusaha kabur, tapi masih ingin meluapkan kekesalannya. Haris kembali mengejek dengan menjulurkan lidah ke arah satpam.

Melihat kelakuan Haris, satpam semakin emosi dan langsung mengejar sambil kembali mengacungkan pentungan. Ia teringat dengan peristiwa sebelumnya saat sering melerai anak sekolah tawuran. Ia ingin luapkan kekesalan atas kebandelan pelajar yang masih sering tawuran.

“Awas ya! Jangan lari. Kalau jantan, hadapi saya!" Hardik satpam.

“Cie ... jantan. Emangnya ayam pake jantan segala?” balas Haris sambil menahan tawa.

Satpam makin emosi dan serius ingin menghampiri Haris. Giginya beradu dan tatapan matanya tajam. Ia laksana singa yang siap menerjang mangsanya.

Melihat perubahan ekspresi dan tatapan tajam satpam, Haris kaget. Tanpa pikir panjang ia langsung berlari sekencangnya. Tapi satpam sudah terlanjur tersinggung, nalurinya sebagai pemberani menyeruak. Sebagai lelaki ia merasa hal ini sudah harus diselesaikan sesama lelaki, ia ingin adu fisik. Ia tidak ingin kalah dari Haris, pemuda berbadan kekar bercambang tipis tersebut. Teman satpam yang tadi sibuk main telepon jadi kaget, ia ingin mengejar tapi tidak jadi karena harus ada yang jaga gerbang. Ia hanya melihat heran saja pada rekan kerjanya tersebut.

Kejar mengejar terjadi di jalanan sekitar sekolah yang ada di Jakarta selatan. Sekuat tenaga Haris berlari kencang menghindari satpam yang terus mengejar. Tidak puas sampai di situ, satpam yang sudah terlanjur tersulut emosinya juga sempat memberitahu beberapa pemuda yang sedang nongkrong di salah satu pos pangkalan dan warkop pinggir jalan.

“Kejar berandaal itu! Dia mau bikin rusuh di SMA sini lagi seperti sebelumnya. Tangkap biang kerok perusuh itu!” tegas satpam sambil terus mengejar. Ternyata beberapa orang itu merupakan preman yang biasa mangkal di warkop dan pangkalan ojek dekat situ. Mereka langsung bereaksi.

"Ayo cepat tangkap, jangan sampai lolos!" sahut salah seorang preman. Kejadian makin ramai dan menegangkan. Empat pemuda dan remaja ramai-ramai ikut mengejar Haris.

Saat menoleh ke belakang, Haris semakin panik karena bertambah banyak orang yang mengejar. Ia berusaha belok ingin masuk wilayah lain untuk bisa sembunyi, tapi masih terlacak dan aksi kejar-kejaran yang seru terus berlanjut.

“Edodooee ... mau baku dapa deng beta? Kejar kalau bisa. Beta sudah tamat belajar cara James Bond dan Jacky Chan meloloskan diri. Lari, panjat dinding, tembok, loncat ke atas mobil, itu gampang.” Haris mengoceh sambil terus berlari menirukan aksi Jacky Chan melewati beberapa pagar trotoar dan rintangan motor yang parkir sembarangan di trotoar. Kejar-kejaran masih terus berlanjut menimbulkan kegaduhan, beberapa orang yang melintas terkejut dan berhenti menyaksikan.

@       @      @

Terpopuler

Comments

Khalisah Rochman

Khalisah Rochman

😂😂😂😂

2022-06-19

1

Oooooo22🍉

Oooooo22🍉

🤣🤣 lucu kak..👍 makanya jangan ambil baju orang kena getahnya khan..🤣🤣 tapi akhirnya terwujud juga keinginan Harris kak,, jadi james bond karena sudah bisa ilmu melarikan diri..🤣🤣👍 semangatt terus kak thor.. jaga kesehatan yaa..💪💪😊

2022-01-28

3

Mamah Serly

Mamah Serly

semangat ka💪💪

2022-01-27

2

lihat semua
Episodes
1 1. Undangan Spesial
2 2. Tatapan Selidik
3 3. Agen 007
4 4. Drakor Lokal
5 5. Manusia Kembar 7
6 6. Panggil Saja Beb
7 7. Brondong
8 8. Musuh Bebuyutan
9 9. Sang Mantan
10 10. Kenangan Halu
11 11. Bakso Mercon
12 12. Penghuni Baru
13 13. Markas Utama
14 14. Gadis Sosmed
15 15. Menara Eiffel
16 16. Bendera Putih
17 17. Wonder Woman
18 18. Tamu Tak Diundang
19 19. Parfum Sial
20 20. Mission Imposible 1
21 21. Mission Imposible 2
22 22. Gadis Berbaju Pink
23 23. Seribu Dua Malam
24 24. Film Rahasia
25 25. Alay
26 26. Terbakar Cemburu
27 27. Teringat Janji
28 28. Rayuan Mantan
29 29. Teman atau Kekasih
30 30. Mimpi Jorok
31 31. Bukan Sandal Biasa
32 32. Takut Bertemu Psikolog
33 33. Pertanyaan Ujian
34 34. Kejutan Jomblo
35 35. Sakit Gigi vs Sakit Hati
36 36. Panggilan Mendadak
37 37. Mawar Tepi Jalan
38 38. Saling Intip
39 39. Pemuja Rahasia
40 40. Penunggu Teras
41 41. Mahkota Pria
42 42. Tantangan Lelaki
43 43. Mandi Lumpur
44 44. Kotak Rahasia
45 45. Lubang Buaya
46 46. Sayur Sop Pujaan
47 47. Biro Jodoh
48 48. Rencana Rahasia
49 49. Nenek Gaul
50 50. Detektif Gadungan
51 51. Ketangkap Basah
52 52. Mabuk Cinta
53 53. Psikolog Cantik
54 54. Fantasi Liar
55 55. Hujan Air Mata
56 56. Gembok Kehilangan Kunci
57 57. Cara Terakhir
58 58. Sugar Daddy
59 59. Big Deal
60 60. Kejutan Reuni
61 61. Pesan Cinta
Episodes

Updated 61 Episodes

1
1. Undangan Spesial
2
2. Tatapan Selidik
3
3. Agen 007
4
4. Drakor Lokal
5
5. Manusia Kembar 7
6
6. Panggil Saja Beb
7
7. Brondong
8
8. Musuh Bebuyutan
9
9. Sang Mantan
10
10. Kenangan Halu
11
11. Bakso Mercon
12
12. Penghuni Baru
13
13. Markas Utama
14
14. Gadis Sosmed
15
15. Menara Eiffel
16
16. Bendera Putih
17
17. Wonder Woman
18
18. Tamu Tak Diundang
19
19. Parfum Sial
20
20. Mission Imposible 1
21
21. Mission Imposible 2
22
22. Gadis Berbaju Pink
23
23. Seribu Dua Malam
24
24. Film Rahasia
25
25. Alay
26
26. Terbakar Cemburu
27
27. Teringat Janji
28
28. Rayuan Mantan
29
29. Teman atau Kekasih
30
30. Mimpi Jorok
31
31. Bukan Sandal Biasa
32
32. Takut Bertemu Psikolog
33
33. Pertanyaan Ujian
34
34. Kejutan Jomblo
35
35. Sakit Gigi vs Sakit Hati
36
36. Panggilan Mendadak
37
37. Mawar Tepi Jalan
38
38. Saling Intip
39
39. Pemuja Rahasia
40
40. Penunggu Teras
41
41. Mahkota Pria
42
42. Tantangan Lelaki
43
43. Mandi Lumpur
44
44. Kotak Rahasia
45
45. Lubang Buaya
46
46. Sayur Sop Pujaan
47
47. Biro Jodoh
48
48. Rencana Rahasia
49
49. Nenek Gaul
50
50. Detektif Gadungan
51
51. Ketangkap Basah
52
52. Mabuk Cinta
53
53. Psikolog Cantik
54
54. Fantasi Liar
55
55. Hujan Air Mata
56
56. Gembok Kehilangan Kunci
57
57. Cara Terakhir
58
58. Sugar Daddy
59
59. Big Deal
60
60. Kejutan Reuni
61
61. Pesan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!