Ternyata sesakit ini.

"Cari kerja kemana lagi, ya. Dari tadi gak dapet-dapet," gumam Izel lirih, sambil berdiri menatap gedung tinggi di hadapannya. Beberapa waktu lalu, gadis tomboi ini mencoba melamar kerja di sana, tapi ternyata perusahaan tersebut sedang tidak ada lowongan.

Coba cari, di internet ajalah!" seru Izel, lalu memutuskan untuk membuka ponselnya dan mencari lowongan kerja di sosial media.

"Nah, ini nih ada lowongan, tapi jadi office girl. Apa aku ambil aja ya? Ah ya sudahlah, dari pada gak dapet kerjaan," ucap Izel mantab.

Gadis itupun memutuskan, untuk pergi ke alamat yang tertera. Sebuah perusahaan yang menyediakan lowongan menjadi office girls. Izel segera melajukan motornya dan sampailah dia di tempat tersebut.

"Wih, gede banget kantornya. lebih gede dari punya papa," gumam Izel saat dia sampai di depan kantor, yang bertuliskan, PT AG group.

Izel pun melangkahkan kakinya masuk kedalam kantor dengan penuh percaya diri, setelah mendapatkan arahan dari sekuriti. Meskipun banyak karyawan yang berlalu lalang dan menatapnya sinis.

"Kenapa sih mereka? Emang ada yang salah apa sama gue?" batin Izel seraya mengulik dandanannya dari atas hingga bawah. Menurutnya tak ada yang salah. Apa yang ia kenalan masih sopan. "Bodo amat ah."Izel pun memutuskan untuk kembali melanjutkan langkahnya.

Sampailah gadis tomboi ini di depan resepsionis, sesuai arahan para sekuriti tadi.

"Permisi mbak, apa benar ada lowongan untuk office girl?" tanya Izel sopan, pada resepsionis yang bernama tag Tita.

"Kalau boleh tau, kamu tau darimana?"

"Dari lama media sosial ini, Mbak?" jawab Izel seraya menunjukkan ponselnya.

"Oh, jadi begitu. Jika masih apa kamu benar-benar ingin serius bekerja sebagai office girls?" tanya Tita seraya menatap Izel dan menelisik gadis muda di hadapannya. Resepsionis itu tentu saja agak ragu dengan penampilan Izel.

"Iya, Mbak. Saya sangat serius!" jawab Izel penuh keyakinan namun tetap tersenyum ramah.

"Baiklah, kalau begitu tunggu sebentar biar saya hubungi bagian HRD," kata resepsionis itu lagi. Maka Izel pun duduk di salah satu kursi pada lobi tersebut, gadis ini sangat berharap mendapatkan pekerjaan secepatnya. Tak peduli meskipun itu hanya sebagai office girl saja. Tak lama kemudian, Izel kembali di panggil oleh sang resepsionis tersebut.

"Kamu bisa menemui, HRD sekarang," kata tita seraya mengarahkan Izel harus ke lantai berapa.

Izel pun mengangguk dan tersenyum seraya mengucapkan terimakasih.

Izel berlaku masuk kedalam lift menuju lantai dimana ruangan HRD itu berada. Dadanya terasa deg-degan. Sebab dirinya belum pernah masuk ke perusahaan yang besar dan megah seperti ini.

"Kebetulan perusahaan ini memang masih membutuhkan satu lagi karyawan untuk menepati bagian office girl. Setelah melihat CV lamaran kerjamu. Speertinya kamu adalah gadis yang tekun dan pekerja keras. Semoga saya tidak salah menilai," ucap kepala HRD itu tegas. Padahal dia seorang wanita dengan usia yang sudah matang. Mungkin sekitar empat puluh tahunan.

"Saya berjanji akan bekerja dengan serius, Bu. Saya sangat membutuhkan pekerjaan ini," kata Izel jujur.

"Silakan kamu temui, Dewi. Dia adalah office girls senior disini," terang HRD yang bernama Erika tersebut.

"Jadi ... sa–saya di terima jadi office girls di sini Bu?" tanya Izel memastikan dengan wajah gugup.

"Iya, kamu bisa langsung mengambil seragam kamu, ke mbak Dewi. Silahkan," jelas Erika lagi dengan raut wajah yang tetap datar.

"Baik, Bu. Terimakasih." Setalah menjabat tangan, Izel segera bergegas mencari orang yang di maksud oleh HRD tersebut.

"Em, permisi. Maaf kak, tau yang namanya mbak Dewi?" tanya Izel pada salah satu office boy disana.

"Dia sedang ada di pantry, kamu kesana aja, mbak Dewi yang rambutnya pendek sebahu," jawab office boy itu sembari menelisik Izel sekilas.

"Baik, terimakasih ya Kak." Setelah menunduk sekilas Izel kembali berjalan mencari tempat yang namanya pantry.

"Permisi, Mbak Dewi, ya?" tanya Izel pada seorang wanita yang berambut pendek.

"Iya, saya Dewi. Kamu siapa, ya?" Dewi memandang Izel dari atas sampai bawah.

"Saya office girl baru disini, Mbak.'"jelas Izel.

'"Oh, jadi kamu toh anak buah saya yang baru. Ya sudah ayok ikut saya," ajak Dewi dan Izel pun mengikuti langkahnya yang lumayan cepat.

"Ini, seragam kamu." Dewi menyerahkan seragam berwarna biru putih itu pada izel.

"Jadi, tugas kamu adalah ...." Dewi pun menjelaskan apa saja yang harus di lakukan oleh Izel. Dari mulai membersihkan kantor dan kubikel para karyawan serta juga staff kantor. Melayani permintaan fotocopy/faksimili, membuatkan minuman, memesankan makan siang, mengirim atau mengambil dokumen antar devisi/bagian. Izel pun mengangguk pertanda mengerti.

"Kamu sudah bisa mulai bekerja besok, dimulai dari jam 08:00 hingga jam 17:00," jelas Dewi selanjutnya.

"Baik, Mbak. Mohon bimbingannya dan terimakasih," jawab Izel dengan teramat senang.

Setelah sampai di parkiran, gadis itu kembali berpikir akan rutinitasnya ke depan. Ia akan mulai bekerja di perusahaan megah ini besok. Tentu dengan gaji yang lumayan besar baginya.

"Gimana sama kuliahku ya? Kalau aku kerja, gak bakal ada waktu kuliah. Kalau aku gak kerja, lalu gimana sama biaya hidupku? Huh, sungguh aku bingung!" Izel mengacak rambutnya frustrasi. "Oh, apa aku minta aja ya, ke papah atau mamah. Tapi, kira-kira mereka bakal ngasih gak ya?" gumam Izel dalam hati.

Tak lama, Izel segera menaiki motornya, lalu segera tancap gas untuk pulang. Izel melakukan kendaraannya keluar dari gedung itu, dengan pikirin yang berkecamuk.

Terpopuler

Comments

AlongPee

AlongPee

aku hadir lagi thor

2022-01-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!