Surat keterangan dokter

POV Sharmila.

Aku masuk ke kelas kembali. Ibu Ana sedang menerangkan tentang pentingnya toleransi antar umat beragama.

Syukurlah aku belum terlambat.

Aku duduk disamping Jihan. "Apakah kau dimarahin guru BP?" Jihan berbisik.

"Ya. Tentu saja. Nanti sepulang sekolah aku harus kedokter. Apakah kau mau menemaniku?"

"Sepertinya hari ini aku tidak bisa. Aku ada setrikaan banyak dan harus aku kerjakan hari ini juga. Kau tahu kan aku sudah telat bayar uang bulanan?"

"Ya sudah. Nanti aku akan pergi sendiri."

"Kenapa dibelakang berisik? Sharmila, Jihan!"

Aku tertunduk

Siswa satu kelas menatapku dan Jihan.

"Kalian bisa keluar jika tidak bisa menjaga ketenangan didalam kelas."

"Bisa Bu." Kata kami berdua.

Aku menginjak kaki Jihan yang banyak nanya, sehingga kita kena teguran Bu Ana.

Jihan juga balas menginjak kakiku.

Kemudian kami berpandangan dan setelah itu kami sama-sama diam. Sampai bel istirahat berbunyi.

🌹🌹🌹

Pulang sekolah aku langsung kerumah sakit dengan naik angkot dari uangku berjualan koran.

Mana aku belum makan, perutku lapar sekali. Tapi aku harus mendapatkan surat keterangan sakit hatr ini juga. Atau besok aku akan dianggap telah berbohong oleh guru BP.

Aku tidak jadi mengunjungi orang tuaku dikantor polisi.

Aku sampai didepan rumah sakit setelah satu jam naik angkot.

Dan aku melihat dokter yang merawatku kemarin ada diparkiran disamping sebuah mobil Fortuner putih.

"Dokter!" Aku berlari sambil sedikit berteriak.

Dokter muda itu menoleh dan mencari suara yang barusan memanggilnya.

"Selamat siang dokter!" Aku masih terengah-engah.

"Ya...selamat siang..." Dokter menatapku dengan bingung.

"Dokter ingat saya kan?"

Mana mungkin saya ingat, pasien saya sangat banyak.

"Eehhmm siapa ya?"

"Saya adalah pasien dokter."

"Oooo...lalu?" Dokter itu mengangguk.

"Saya yang datang kesini bersama Tuan...Tuan Regan."

Setelah disebut nama Tuan Regan barulah Dokter muda itu ingat padaku.

Aku tersenyum.

"Ya ya ya....kamu yang bersama Tuan Regan." Dokter menatap seragamku. putih abu-abu.

"Dokter sekarang sudah ingat saya?" Dokter muda itu mengangguk.

"Saya tidak masuk sekolah selama dua Minggu. Dan saya lupa meminta surat keterangan dari dokter. Bolehkan saya minta surat keterangan dari dokter?"

"Baiklah. Besok saya akan buatkan surat keterangannya."

"Tapi dokter saya harus membawa surat itu besok pagi. Jika tidak maka saya akan dikeluarkan dari sekolah karena dianggap berbohong."

Aku memohon dengan memelas kepada dokter itu. Mukaku kusam, berkeringat dan pasti bau sekali. Dan seragam abu-abu ini, membuatku seperti anak ingusan yang kekanak-kanakan.

Mana mungkin dokter itu akan mengabulkan permintaanku. Siapakah diriku ini. Anak ingusan dengan seragam abu-abu yang ngeyel minta dibuatkan surat hari ini juga.

Bagaimana ini

"Jam kerja saya sudah berakhir. Bagaimana kalau besok saja." Dokter itu memencet remot mobilnya. Dan lampu mobil menyala.

"Dokter, masa depanku ada ditangan dokter hari ini....."

Tapi dokter itu sepertinya tidak menghiraukan diriku.

"Dokter Rehan!" Seseorang memanggil nama dokter yang saat ini ada di depanku.

Dokter itu menoleh dan menjabat tangannya. Aku hanya diam melihat kearah yang berbeda. Aku tidak tahu lagi jika sampai aku pulang dengan tangan kosong.

"Dik....mari saya bikinkan suratnya."

Apa?

Akhirnya....

Aku menoleh kearah dokter itu dan ternyata Tuan Regan sedang bersama Dokter Rehan.

Oooo Jadi karena ada Tuan Regan, akhirnya dokter itu mau berbaik hati padaku.

Syukurlah, kau selalu membawa keberuntungan bagiku. Tuan Regan.

"Baik Dokter." Aku berjalan disamping dokter. Aku menoleh dan melihat Tuan Regan yang sedang menelpon seseorang.

Kenapa aku berharap banget Tuan Regan melihatku dan menyapaku? Aku berpikir, apa yang bisa aku banggakan, sehingga orang akan tertarik padaku dan betah melihatku.

Wajahku pas-pasan, cantik tidak, jelek juga tidak, aku sedikit manis, hehe....

Aku menghibur diriku sendiri.

Seragam abu-abu, ya mengingatkanku kalau aku masih ingusan. Dalam arti aku masih anak-anak, atau anak baru gede.

Mukaku sangat berminyak dan bajuku lecek akibat berdesakan di angkot. Dan baunya....aku sendiri mau muntah

hueeekkkk

Lebih baik dia tidak melihatku.

Jangan lihat aku.

"Silahkan duduk. Tunggu disini. Aku akan membuatkanya sebentar." Ramah sekali. Tidak seperti tadi saat diparkiran.

"Terimakasih dokter." Dengan cepat aku menyimpannya didalam tas sekolahku.

Aku turun dan dengan cepat mengambil langkah seribu jangan sampai Tuan Regan melihatku dalam keadaanku yang semrawut ini.

Aku menoleh ke kanan dan ke kiri. Tidak ada jalan lain selain harus melewati parkiran. Lalu dengan cepat aku menyeberang saat kulihat Tuan Regan tidak ada ditempat tadi berdiri.

Aku mengayunkan satu kakiku dan saat kaki satunya akan aku ayunkan tiba-tiba seseorang menarik tanganku.

Aku berhenti. Hatiku berdebar-debar dan jantungku menjadi tidak normal. Detakanya tidak beraturan.

Deg

deg

deg.

"Sharmila. Hai kita ketemu lagi."

"Eh.... ehmmmm iya."

Aduhhhh. Aku sangat tidak berharap bertemu dalam keadaan seperti ini.

"Bagaimana keadaanmu. Dan seragam abu-abu. Kau mungkin kelas 12?"

Omg tebakannya tidak meleset.

"Eh iya. Tuan Regan benar. Saya kelas 12."

"Kemarin aku lihat kau berjualan koran di lampu merah."

"Iya kau benar. Aku berjualan koran sebelum berangkat sekolah."

"Apakah kau sudah makan?" Tanya Tuan Regan.

"Tidak Tuan....saya sudah..."

Krucukkkkkkk

Yaelah jujur banget ni perut.

"Ya sudah. Kita makan sekarang. Masuklah kemobilku."Kata Tuan Regan sambil membukakan pintu untukku.

Aku tidak bisa menolaknya. Sepertinya Tuan Regan mendengar bunyi perutku barusan.

Aku tertunduk malu.

"Ayo masuk! Kok diam saja."

Aku akhirnya masuk dan ouufff bajuku sangat bau keringat.

"Pakai seatbelt nya."

"Jika kau tidak bisa biar aku pakaikan."

"Ohhh jangan!" Tanganku langsung terangkat dan kenapa aku ekspresif banget sih? Biasanya aku tidak seperti ini.

Aku tidak ingin dia dekat-dekat denganku. Aku sangat tidak percaya diri saat ini.

"Baiklah jika kau bisa melakukanya sendiri."

Kemudian aku mencoba memasang seatbelt itu berulang kali dan akhirnya aku bisa memasangnya.

Aku mohon Tuhan jangan kau perlihatkan kebodohanmu ini didepan Pangeran Regan.

Sedihnya aku....meskipun naik mobil mewah aku tetap merasa tidak nyaman.

Padahal kata orang nyaman sekali makanya harganya sangat mahal.

Tapi kok aku tidak nyaman kenapa ya?

Bagiku naik angkot lebih nyaman dan suilir sekali anginnya langsung Mak nyus tanpa AC.

Ohhh maklum aku ini memang orang desa. Jadi terbiasa jalan kaki dengan jarak berkilo meter dan jika terpaksa maka kami akan naik angkot yang harus berdesak-desakan dan itu nyaman menurutku.

Aku malah jadi kaku banget, tidak seperti biasanya.

"Ayo kita turun. Kita akan makan disini."

Restoran Jepang!

Woowww

Aku belum pernah melihat restoran semewah ini. Pasti makananya mahal-mahal.

Episodes
1 Aku hanyalah beban bagi mereka
2 Mimpi panjangku
3 Ooohhhh Tetanggaku
4 Berjualan koran
5 Surat keterangan dokter
6 Tertidur dihutan
7 Baper
8 Hatiku ambyar
9 Rumah yang sempurna
10 Awal yang baru
11 Beradaptasi
12 Pergi kesekolah
13 Kisah Kasih disekolah
14 Dijemput Tuan Regan
15 Madina
16 Terbuka
17 Bertemu orang tua
18 Bella dan Johan
19 Suami tak berakhlak
20 Kecantikan berujung petaka
21 Mila tertangkap Johan
22 Lulus dan bea siswa
23 Dokter Irwan
24 Pertemuan
25 Bergabung bersama keluarga Nadiya
26 Canggung
27 Hubungan palsu
28 Bertemu Jihan, sahabatnya
29 Bertemu orang tua dokter Irwan
30 Bibit, bebet, bobot
31 Menemani belanja
32 Rencana wedding anniversary
33 Undangan
34 Dansa
35 Akhiri saja
36 Kenekatan Catrine
37 Keputusan penting
38 Salah paham
39 Ujian pranikah
40 Aku percaya padamu
41 Edo Raharja menjadi kakak iparnya
42 Godaan
43 Regan patah hati
44 Layakkah aku bagimu
45 Pembunuhan
46 Menikah demi balas dendam
47 Wandah dan kepribadian gandanya
48 Bermuka dua
49 Pura-pura
50 Jebakan
51 Mati lampu
52 Ternoda
53 Serumah dengan Edo dan Kinan, iparnya
54 Kepasar dan membuat sarapan
55 Hamil anak orang lain
56 Benci untuk mencintai nya
57 Pengunduran diri Mila
58 Bertemu direstoran dengan Regan
59 Diantar Regan
60 Istri diatas kertas
61 Luka yang tidak terlihat
62 Hampir tertangkap Regan
63 Kecurigaan Regan
64 Kecurigaan Mila
65 Siapa Weni sebenarnya
66 Kabar tentang ibunya Mila
67 Mempertahankan pernikahan demi ibunya
68 Kehamilan Weni
69 Mila pergi dari rumah suaminya
70 Mila disalahkan
71 Simpati dari CEO Handoko
72 Didekati dua CEO
73 Pengakuan CEO Handoko
74 Tidak bisa membantu Jihan
75 Weni takut CEO memecat suaminya
76 Regan menginap dirumah Mila
77 Mila membantu Jihan
78 Berurusan dengan Reynand karena Jihan
79 Sidik jari
80 Menemukan penjahat
81 Dua pria tampan dan mapan
82 Patah hati
83 Mulai terungkap
84 Terdiam
85 Masa lalu dokter Irwan
86 Rencana Mila untuk membalas dokter Irwan
87 Regan memberi tahu keluarganya
88 Potong gaji
89 Irwan mulai goyah
90 Penabrak lari
91 Merawat Matthew
92 Weni tertangkap
93 Buah dari perbuatan
94 Kompak
95 Berebut mencari perhatian
96 Cinta yang rumit
97 Mengungkapkan yang sebenarnya
98 Penyesalan dan kesedihan diwajahnya
99 Dilamar dua CEO
100 Meyakinkan keluarganya
101 Detektif
102 Berdebar
103 Pertemuan Nadiya dan Mila
104 Bimbang
105 Sakitnya tuh disini....
106 Dia anakku
107 10 Eps terakhir
108 9 Eps terakhir
109 8 Eps Terakhir
110 7 Eps Terakhir
111 6 Eps Terakhir
112 5 Eps Terakhir
113 4 Eps Terakhir
114 3 Eps Terakhir
115 2 Eps Terakhir
116 Episode Terakhir
117 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Aku hanyalah beban bagi mereka
2
Mimpi panjangku
3
Ooohhhh Tetanggaku
4
Berjualan koran
5
Surat keterangan dokter
6
Tertidur dihutan
7
Baper
8
Hatiku ambyar
9
Rumah yang sempurna
10
Awal yang baru
11
Beradaptasi
12
Pergi kesekolah
13
Kisah Kasih disekolah
14
Dijemput Tuan Regan
15
Madina
16
Terbuka
17
Bertemu orang tua
18
Bella dan Johan
19
Suami tak berakhlak
20
Kecantikan berujung petaka
21
Mila tertangkap Johan
22
Lulus dan bea siswa
23
Dokter Irwan
24
Pertemuan
25
Bergabung bersama keluarga Nadiya
26
Canggung
27
Hubungan palsu
28
Bertemu Jihan, sahabatnya
29
Bertemu orang tua dokter Irwan
30
Bibit, bebet, bobot
31
Menemani belanja
32
Rencana wedding anniversary
33
Undangan
34
Dansa
35
Akhiri saja
36
Kenekatan Catrine
37
Keputusan penting
38
Salah paham
39
Ujian pranikah
40
Aku percaya padamu
41
Edo Raharja menjadi kakak iparnya
42
Godaan
43
Regan patah hati
44
Layakkah aku bagimu
45
Pembunuhan
46
Menikah demi balas dendam
47
Wandah dan kepribadian gandanya
48
Bermuka dua
49
Pura-pura
50
Jebakan
51
Mati lampu
52
Ternoda
53
Serumah dengan Edo dan Kinan, iparnya
54
Kepasar dan membuat sarapan
55
Hamil anak orang lain
56
Benci untuk mencintai nya
57
Pengunduran diri Mila
58
Bertemu direstoran dengan Regan
59
Diantar Regan
60
Istri diatas kertas
61
Luka yang tidak terlihat
62
Hampir tertangkap Regan
63
Kecurigaan Regan
64
Kecurigaan Mila
65
Siapa Weni sebenarnya
66
Kabar tentang ibunya Mila
67
Mempertahankan pernikahan demi ibunya
68
Kehamilan Weni
69
Mila pergi dari rumah suaminya
70
Mila disalahkan
71
Simpati dari CEO Handoko
72
Didekati dua CEO
73
Pengakuan CEO Handoko
74
Tidak bisa membantu Jihan
75
Weni takut CEO memecat suaminya
76
Regan menginap dirumah Mila
77
Mila membantu Jihan
78
Berurusan dengan Reynand karena Jihan
79
Sidik jari
80
Menemukan penjahat
81
Dua pria tampan dan mapan
82
Patah hati
83
Mulai terungkap
84
Terdiam
85
Masa lalu dokter Irwan
86
Rencana Mila untuk membalas dokter Irwan
87
Regan memberi tahu keluarganya
88
Potong gaji
89
Irwan mulai goyah
90
Penabrak lari
91
Merawat Matthew
92
Weni tertangkap
93
Buah dari perbuatan
94
Kompak
95
Berebut mencari perhatian
96
Cinta yang rumit
97
Mengungkapkan yang sebenarnya
98
Penyesalan dan kesedihan diwajahnya
99
Dilamar dua CEO
100
Meyakinkan keluarganya
101
Detektif
102
Berdebar
103
Pertemuan Nadiya dan Mila
104
Bimbang
105
Sakitnya tuh disini....
106
Dia anakku
107
10 Eps terakhir
108
9 Eps terakhir
109
8 Eps Terakhir
110
7 Eps Terakhir
111
6 Eps Terakhir
112
5 Eps Terakhir
113
4 Eps Terakhir
114
3 Eps Terakhir
115
2 Eps Terakhir
116
Episode Terakhir
117
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!