NTM : 0.8

"Heh,"

Aku memutar bola mata, mendengus. Nggak akan kuhiraukan dia sekarang. Bicara saja sana sendiri sama setiran mobil!

"Laper, nggak?"

Dalam keadaan ini, sungguh aku terjepit!

Sebenarnya, aku emang lapar banget dari tadi. Tapi aku nggak mau ngaku. Tengsin lah, sedang kesal begini dan sudah bertekad nggak akan lagi menghiraukannya pula. Ya kali, aku harus mengingkari tekadku sendiri?!

"Heh, lo diem aja sih! Laper beneran, apa?"

Sejak tadi aku mewanti-wanti bibirku biar nggak terbuka dan menjawab pertanyaannya itu. Maka, kukatupkan rapat gigiku. Kujaga ketat rahangku agar tak bisa menjawabinya.

"Nggak tahu ya gue lagi nyupirin siapa. Orang atau patung, ditanya kok diem aja. Kayak nggak ada mulutnya gitu!"

Aku nggak peduli! Terserah dia mau bicara apa. Terlalu letih aku kalau harus naik darah terus. Maka itu, lebih baik sekarang aku memejamkan mataku saja pura-pura tidur. Begitu lebih baik daripada kita harus adu mulut lagi. Capek aku tuh, serius!

Hening dan damai untuk beberapa saat. Aku kira dia sudah menyerah sekarang dan akan membiarkanku tidur begitu saja. Namun ternyata, tiba-tiba...

"Ciiittt.....!!"

Seketika itu, kepalaku terpental ke depan nyaris menyentuh dasbor. Aku terkesiap seketika. Jantungku pun hampir copot rasanya! Andai nggak pakai sabuk pengaman mungkin sekarang kepalaku sudah benjol atau malah jadi berdarah karena terbentur dasbor!

Di detik itu juga, aku membuang napas keras-keras. Menatap sengit supir kurang ajar di sampingku, aku mendengus kasar. "Pelan-pelan kek! Bisa nyetir gak, sih?!" Teriakku lantang.

Dia menatapku balik. Mukanya biasa saja. Seperti nggak ada sirat rasa bersalah sedikit pun. Aku yakin, dia memang sengaja membuat aku kesal terus begini!

"Oh, patungnya bisa ngomong juga ternyata..." dia menepuk tangannya sekali, lalu tersenyum miring.

Gaya sengak yang amat menyebalkan. Argh!! Makiku dalam hati.

"Sengaja kan, lo ngerem mendadak gitu?!" tuduhku tanpa tedeng aling-aling.

"Ada lampu merah noh, lihat! Makanya kalau matanya minus tuh dipake dong kaca matanya! Nggak kelihatan kan tuh jadinya." Serunya menyebalkan.

Manusia ini benar-benar ya!

Aku mendengus geram. Sungguh, sangat ingin rasanya aku tonjok saja mukanya yang songong itu. Tapi tertahan hati nuraniku yang sangat respek dengan keluarganya. Andai saja dia bukan cucu dari Kakek Towi, pasti sudah habis babak belur dia di tanganku sekarang!

Aku menghela napas sembari memejamkan mata. Merapal kalimat sabar untuk meredamkan api emosiku yang sudah terbakar membara karenanya.

Sabar, Re, sabar... orang sabar disayang Allah! Rapalku berkali-kali dalam hati.

"Heh,"

Aku nggak menjawab. Memilih tuk mengabaikannya. Lebih baik kurapalkan kalimat sabar saja biar habis emosiku ini.

"Mau makan gak lo?"

"Terserah." Jawabku tanpa minat. Meski sebenarnya aku ingin berteriak 'IYA!' dengan lantang. Nahas, harga diriku mengalahkannya hingga aku enggan mengatakan sejujurnya.

"Apaan sih, orang tanya apa masa jawabannya 'terserah'?! Dasar gak nyambung!" Rutuknya.

Aku cuman bisa mendengus setelah mendengar caciannya. Sabar, Re, sabar, Re, sabar!!

"Heh, gue mau makan. Lo mau makan juga atau nggak nih?!" Tanyanya lagi.

Ugh. Hampir aja aku tersenyum karena dia bertanya dua kali. Jadinya aku bisa berdalih dengan alasan 'karena dia yang paksa' bukan? Hehe.

"Yaudah." Jawabku tak acuh. Pura-pura, malah sebenarnya aku pengin makan banget!

"Lo bilang tadi terserah, kan? Lo jangan komen nggak suka ya sama apapun tempat makan yang gue pilih nanti. Awas lo kalo komen. Gue sumpel mulut lo ntar pakai nasi!"

Sadis! Meski kutahu sejak awal pertemuanku dengannya bahwa dia anak bertempramen buruk yang bermulut kejam, aku tetap saja kesal kalau kembali dengar dia berbicara jahat begini.

Aku memutar bola mata. Lalu berseru pelan, "Bawel!"

"Apa lo bilang?!" Kini, Bian langsung melotot menatapku.

Ups! Keceplosan.

___________________

P.S :

Tulisan "NTM : X.X" artinya SUDAH REVISI

sedangkan "BAB X.X" artinya BELUM REVISI

Terpopuler

Comments

Marlina Yulita

Marlina Yulita

bagus thoor mulai suka jln ceritanya

2019-12-12

3

Anonymous

Anonymous

yah gw jga punya cerita kek gitu dulu musuh malah sekarang jadi suami gw,,

2019-10-17

15

Megas Harefa

Megas Harefa

terlalu banyak penjelasannya thor,..

percakapannya sikit banget

2019-10-09

16

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!