Jangan salahkan aku!

Di jalanan malam yang sepi, Daniel melangkahkan kakinya tanpa tahu arah dan tujuan, karena kota A ini adalah kota yang sangat asing baginya, selain itu, ia juga tidak memiliki sanak saudara di kota A ini, bahkan satu-satunya keluarga yang ia miliki sekarang hanyalah keluarga Handoko.

Sejak kecil, Daniel memang tidak pernah mengenal siapa kedua orang tuanya, ia juga tidak tahu apakah kedua orang tuanya masih hidup ataukah sudah meninggal. Dan sampai sekarang, Daniel juga tidak mengetahui bahkan mengenal keluarga ayah ataupun keluarga ibunya.

"Hah" Daniel menghela napas panjang, "Aku merindukan masa-masa itu" gumam Daniel sembari mengingat masa-masa sebelum ia datang ke kota A.

Saat Daniel tengah bernostalgia dengan ingatan masa lalunya, beberapa mobil tiba-tiba saja berhenti didekatnya, lalu dari dalam mobil tersebut keluar beberapa pria berbadan kekar dan langsung mengepung Daniel.

"Pergilah, aku sedang tidak ingin mengotori tanganku" ucap Daniel dengan malas.

"Hahahaha! Apa kalian dengar itu? Sepertinya bocah kampungan ini sedang meremehkan kita!" pria botak yang berdiri tidak jauh didepan Daniel bicara sembari menunjuk wajah Daniel.

"Aku ulangi sekali lagi, sebaiknya kalian pergi sekarang, karena aku sedang tidak ingin mengotori tanganku" sahut Daniel, namun kali ini berbeda dengan sebelumnya. Jika sebelumnya Daniel berbicara dengan nada malas, sekarang ia berbicara dengan tegas dan tatapan matanya sangat tajam.

"Cuih" pria botak itu meludah didepan Daniel, "Kau ingin pergi? Merangkak lah dibawah selangkanganku" ucapnya.

"Hah" Daniel menghela napas, "Baiklah" kemudian membungkuk dan kemudian disambut oleh suara tawa orang-orang yang mengelilinginya.

Akan tetapi, saat mereka semua tengah tertawa bahagia dan berpikir jika Daniel benar-benar ingin merangkak, saat itulah, sebuah pukulan yang sangat keras mendarat tepat di dagu pria botak itu, dan saat itu juga, pria botak itu sedikit terangkat ke udara dan terpental beberapa langkah dari tempatnya berdiri.

"Jangan salahkan aku karena tidak berbelas kasih!" ucap Daniel, lalu memutar tubuhnya sembari melayangkan tinjunya ke arah pria yang berdiri di samping pria botak.

Serangan Daniel yang begitu cepat tidak dapat dihindari oleh pria itu, sehingga pukulan Daniel mendarat tepat di pipinya dan berhasil membuat pria itu terpental, namun Daniel dengan cepat meraih tangan pria tersebut yang membuatnya tidak jatuh ke tanah.

Akan tetapi, tindakan yang dilakukan oleh Daniel ini bukanlah untuk menyelamatkan pria itu, karena setelah berhasil meraih tangannya, Daniel kemudian menarik tangan pria itu lalu mematahkan lengan pria tersebut dengan lututnya.

Beberapa pria lainnya bergidik ngeri ketika mendengar suara tulang yang dipatahkan oleh Daniel, mereka yang sebelumnya sangat sombong dan berniat untuk mengeroyok Daniel, sekarang malah ragu untuk maju karena tidak ingin mengalami hal yang sama.

"Ja-jangan takut, di-dia hanya sendirian!"

Pria botak yang tadinya terjungkal di tanah sekarang telah bangkit kembali, lalu ia memerintahkan teman-temannya untuk menyerang Daniel bersama-sama, karena ia yakin, Daniel tidak akan berkutik ketika mereka menyerangnya bersama, namun apa yang terjadi selanjutnya justru sangat jauh dari apa yang mereka pikirkan.

Satu menit, hanya butuh waktu satu menit bagi Daniel untuk menjatuhkan mereka semua, padahal jumlah mereka sekitar sepuluh orang dan semuanya berbadan kekar, namun bagi Daniel, mereka semua tidak lebih dari sampah yang bahkan tidak pantas untuk dipandang.

"Katakan, siapa yang memerintahkan kalian?" tanya Daniel pada pria botak.

"Tu-tuan... ka-kakak, a-ampunilah aku, aku benar-benar tidak tahu apapun" jawab pria botak.

"Benarkah?" Daniel kemudian mengangkat kakinya lalu menginjak lengan pria botak hingga tulangnya patah.

"Arkhhh!"

"Jika kau masih tidak mau jujur, maka..." sebelum Daniel sempat menyelesaikan perkataannya, pria botak itu telah lebih dulu memotongnya.

"Ba-baik, a-akan aku katakan! Ka-kami diperintahkan oleh Bro Tiger."

"Tiger? Siapa itu?" tanya Daniel.

Pria botak itu kemudian menjelaskan siapa Tiger kepada Daniel, tidak hanya itu saja, pria botak itu juga menjelaskan semua hal tentang Tiger, termasuk beberapa tempat yang sering ia kunjungi dan juga beberapa klub malam yang ia kuasai, karena Tiger ini adalah salah seorang tangan kanan seorang penguasa dunia bawah tanah yang cukup ternama di kota A.

"Terima kasih" ucap Daniel, lalu memukul pria botak hingga pingsan.

"Tiger, sepertinya aku sudah tahu siapa dalang dibalik semua ini" gumam Daniel lalu beranjak pergi dari tempat itu.

***

Beberapa hari berlalu, Daniel benar-benar tidak menampakkan dirinya lagi didepan Alisha, baik itu di kampus ataupun di rumah keluarga Handoko, dan hal itu membuat Alisha merasa sedikit khawatir pada Daniel, karena menurut kakeknya, Daniel tidak mengenal siapapun di kota A selain keluarga mereka.

Saat Alisha tengah memikirkan Daniel, salah seorang pemuda tiba-tiba saja menghampirinya, "Alisha, bagaimana kabar Daniel? Kenapa dia tidak datang ke kampus lagi?"

"Dia baik-baik saja, memangnya kenapa?"

"Bukan apa-apa, aku hanya khawatir saja padanya, karena beberapa hari yang lalu, salah seorang bawahan David menghampirinya di kantin, dan dari pembicaraan mereka, sepertinya David ingin melakukan sesuatu padanya"

"Apa maksudmu?" tanya Alisha.

Pemuda itu kemudian menjelaskan apa yang telah terjadi di kantin beberapa hari yang lalu, ia juga mengatakan bahwa ia sempat mengikuti mereka dan menguping pembicaraan antara Daniel dan David, meskipun tidak banyak yang ia dengar, tapi intinya, David mengancam akan melakukan segala hal jika Daniel tidak menjauhi Alisha.

"Apa kau yakin dengan perkataan mu itu?"

"Aku berani bersumpah atas nama kedua orang tuaku, apa yang aku katakan barusan adalah kebenarannya dan aku mendengar sendiri dengan kedua telingaku" ucap pemuda tersebut, kemudian melanjutkan perkataannya.

"Tapi kenapa kau terlihat sangat kaget, Alisha? Apakah Daniel baik-baik saja?"

Alisha tidak menjawab lagi dan langsung pergi meninggalkan kelas, ia tidak hanya mengabaikan pemuda itu saja, tapi juga mengabaikan mata kuliah yang selanjutnya, karena di dalam benaknya sekarang, ia hanya memikirkan Daniel, dan harus segera menemukannya untuk minta maaf.

Rasa bersalah serta penyesalan mulai timbul di hati Alisha, ia benar-benar merasa bersalah karena telah mengusir Daniel dari rumah, dan sangat menyesal karena tidak mau mendengar penjelasan Daniel, padahal ia sendiri sudah sangat yakin kalau Daniel adalah pemuda yang sangat baik.

"Aku harus menghubunginya" gumam Alisha sembari mengeluarkan ponsel dari tasnya, namun saat ingin mencari nomor Daniel, barulah ia ingat bahwa Daniel tidak memiliki ponsel.

"Sial! Apa yang harus aku lakukan sekarang? Kemana aku harus mencarinya?"

Ditengah-tengah rasa bingung dan cemas yang melanda dirinya, Alisha kemudian teringat dengan ucapan kakeknya yang mengatakan bahwa dirinya sangat mengenal Daniel, jadi kakeknya pasti tahu dimana Daniel berada sekarang.

Akan tetapi, saat hendak menghubungi kakeknya, sebuah pukulan tiba-tiba saja mendarat di bagian belakang kepala Alisha dan hal itu membuatnya jatuh pingsan, bahkan ia tidak sempat melihat siapa yang telah memukulnya secara diam-diam.

Terpopuler

Comments

la beneamata

la beneamata

alisha mau di wikwik sama mantannya dan sihero datang menyelamtkannya,TAMAT

2022-01-23

0

mothur

mothur

see

2022-01-15

0

Sandra Siregar

Sandra Siregar

Thorrr alurnya buru2kali

2022-01-13

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!