Sesampainya di kampus, Daniel dan Alisha langsung menjadi pusat perhatian, pasalnya, mereka semua mengetahui bahwa Alisha adalah kekasih David dan sekarang, mereka malah melihat Alisha datang ke kampus bersama dengan pria lain dan nampak asing bagi mereka.
"Siapa pria yang datang bersama Alisha itu?"
"Aku rasa dia pacar baru Alisha."
"Cihh, tampangnya saja yang sok suci, tapi di dalamnya sangat menjijikkan."
Kabar mengenai pernikahan Alisha memang tidak tersebar luas, oleh karena itu, teman-teman kampusnya tidak ada yang mengetahui bahwa pemuda yang datang bersamanya adalah suaminya sendiri.
"Alisha, apa kau tidak ingin meluruskan kesalahpahaman ini?" tanya Daniel yang mendengar percakapan orang-orang itu.
Alisha menggelengkan kepalanya, "Biarkan saja, aku tidak ingin menjelaskan apapun."
"Baiklah" sahut Daniel singkat, lalu mengikuti Alisha ke kelasnya.
Untuk saat ini, Daniel tidak perlu lagi mengurus data ataupun administrasi untuk masuk ke kampus tersebut, karena semuanya telah di urus oleh Tuan Handoko sejak jauh-jauh hari, bahkan ia sudah mempersiapkan semua ini sebelum Daniel datang ke kota A.
Tuan Handoko sendiri adalah sosok yang cukup berpengaruh di kota A ini, bahkan namanya sudah termasuk kedalam daftar lima teratas orang yang berpengaruh di kota A, oleh karena itu, Tuan Handoko dapat mengurus semuanya dengan mudah, apalagi hanya sekedar mengurus masalah sepele seperti ini, tentunya bukanlah hal yang sulit bagi Tuan Handoko.
Didalam kelas.
Hal yang sama kembali terjadi pada Daniel dan Alisha, dimana semua pasang mata yang ada di kelas itu menatap mereka dengan tatapan aneh, dan tentunya, para gadis di kelas itu mulai berbisik-bisik membicarakan Alisha, tapi yang mereka bicarakan bukanlah hal yang baik.
Daniel yang melihat hal ini hanya bisa menghela napas panjang, ingin rasanya ia membela Alisha dengan menjelaskan siapa dia sebenarnya kepada orang-orang itu, namun saat melihat Alisha yang tidak memberikan respon apapun, ia hanya bisa diam dan menahan kekesalannya.
Tidak lama kemudian, beberapa orang pemuda masuk ke kelas dan langsung menghampiri Alisha, salah seorang dari mereka menatap Daniel dengan tatapan tajam selama beberapa saat, lalu mengalihkan pandangannya lagi pada Alisha.
"Alisha, apa dia pemuda yang kau ceritakan semalam?" tanya pemuda itu, namun Alisha hanya diam dan tidak mengatakan apapun.
Ketika mendengar perkataan pemuda itu, Daniel sangat yakin bahwa dia adalah kekasih Alisha, namun, Daniel masih lebih memilih untuk diam dan mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh kekasih Alisha itu.
Pemuda itu nampak sangat kesal ketika melihat Alisha yang hanya diam dan tidak menjawab pertanyaannya, ia kemudian menggerakkan tangannya dan hendak menyentuh Alisha, namun tindakannya langsung dihentikan oleh Daniel.
"Jangan menyentuhnya!" ucap Daniel dengan tatapan tajam.
"Cihh, memangnya siapa kau berani melarang ku!" sahut pemuda itu sembari menepis tangan Daniel.
"Cukup David, aku rasa semuanya sudah jelas saat aku menghubungimu semalam, dan mengenai siapa dia, dia adalah suamiku, tentu saja dia berhak untuk melarang mu."
Alisha yang sejak tadi hanya diam akhirnya berbicara dengan lantang, sehingga semua orang di kelas itu busa mendengar suaranya dengan sangat jelas, dan saat itu juga, suasana di ruangan kelas itu tiba-tiba menjadi hening, karena tidak seorangpun dari mereka yang bisa percaya dengan perkataan Alisha barusan.
"Hahahaha!" suara tawa pemuda bernama David itu berhasil memecah keheningan, "Bagus sekali, Alisha, bukankah aku sudah memperingatkan mu semalam? Dan karena kau sudah berani membantahku, maka bersiaplah untuk menerima akibatnya."
Daniel yang semula duduk langsung berdiri saat mendengar perkataan David, tatapan matanya sangat tajam seperti hendak membunuh pemuda bernama David itu saat itu juga, dan jika saja di sana tidak ada orang lain, ia pasti akan benar-benar membunuh pemuda itu.
"Wow, coba lihat tatapan itu, sepertinya dia akan memangsa ku" ucap David, kemudian disambut oleh suara tawa dari teman-temannya.
"Karena kau anak baru, aku akan memaklumi hal ini, tapi untuk kedepannya, jangan harap kau bisa menunjukkan tatapan itu lagi padaku" ancam David, lalu pergi meninggalkan mereka.
***
Setelah menyelesaikan dua mata kuliah, Daniel dan Alisha kemudian memutuskan untuk langsung pulang ke rumah, karena setelah ini, tidak ada lagi mata kuliah yang perlu mereka ikuti. Ditengah perjalanan, Daniel mencoba untuk mengajak Alisha mengobrol, namun usahanya hanya sia-sia, karena apapun yang ia katakan, jawaban yang Alisha berikan hanyalah anggukan dan gelengan kepala.
Setibanya di rumah, Alisha langsung kembali ke kamarnya, sedangkan Daniel, ia lebih memilih untuk mengobrol bersama Tuan Handoko, tapi sayangnya, ia tidak menemukan keberadaan Tuan Handoko dimana pun, tidak hanya Tuan Handoko saja, bahkan semua orang sepertinya sedang tidak berada di rumah, kecuali ibu mertuanya, Dewi.
"Ibu, kemana semua orang?" tanya Daniel dengan ramah.
"Bukan urusanmu" jawab Dewi tanpa menoleh sedikitpun.
Daniel menghela napas panjang, kemudian hendak pergi dari sana, namun Dewi menghentikannya, "Tunggu, cuci mobilku, sebentar lagi aku akan pergi menemui teman-temanku" ucapnya.
"Tapi, Bu..."
"Jangan membantah, ingatlah bahwa kau hanya menumpang di sini, jika kau tidak ingin diusir, sebaiknya lakukan apapun yang aku perintahkan!"
"Baik, Bu" jawab Daniel dengan patuh.
Meskipun mencuci mobil bukanlah tugasnya, tapi Daniel tetap menjalankan tugas dari ibu mertuanya itu dengan senang hati, dan tentunya, Daniel sangat berharap dengan ia menuruti keinginan ibu mertuanya, maka keberadaannya akan diterima oleh ibu mertuanya itu, namun sayangnya, Daniel tidak mengetahui bahwa Dewi telah memiliki segudang rencana untuk membuatnya angkat kaki dari rumah keluar Handoko.
Sebenarnya, semua anak Tuan Handoko sudah memiliki rumah mereka masing-masing, namun karena mereka baru saja melangsungkan pernikahan Alisha, jadi untuk sementara waktu ini, Tuan Handoko meminta semua anak serta cucunya tinggal di rumahnya, dan hal itu ia lakukan agar Daniel bisa lebih akrab dengan keluarga barunya.
Akan tetapi, keinginan Tuan Handoko ini akan sedikit sulit untuk tercapai, karena semua anak dan cucunya seperti tidak menyukai Daniel, terutama Dewi yang memang sudah membenci Daniel sejak Tuan Handoko menjodohkan Daniel dengan anaknya, tapi yang membedakannya adalah, anak serta cucu Tuan Handoko yang lain, tidak menunjukkan rasa tidak suka itu secara langsung.
Sedangkan Dewi, ia malah menunjukkan kebenciannya terhadap Daniel secara terang-terangan, bahkan ia tidak segan-segan untuk menghina Daniel didepan seluruh anggota keluarga, termasuk didepan ayahnya sendiri dan sudah sering kali, Dewi melontarkan kata-kata yang tidak enak didengar oleh telinga.
"Daniel, apa yang kamu lakukan?" tanya Alisha.
"Ibu memintaku mencuci mobilnya, karena setelah ini, ibu akan pergi menemui teman-temannya, jadi mobilnya harus bersih" jawab Daniel.
"Ibu benar-benar keterlaluan!" ujar Alisha, kemudian hendak pergi dari sana, namun dihentikan oleh Daniel.
"Alisha, jangan dipermasalahkan lagi, lagipula aku melakukannya atas kemauanku sendiri dan tidak ada paksaan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Skyte
yah semoga lancar sampai ranjang
2022-01-16
3
mothur
yah
2022-01-15
0
ベルゼブブ
semangat
2022-01-12
0