"Kau siapa? kenapa kau tau namaku?."
Pertanyaan itu membuatku terdiam sejenak. "Apakah kau tidak mengingatku?."
"Maaf, tapi ku rasa kita belum pernah bertemu sebelumnya."
Sial, sebelum aku dapat memberitahu kepada Fiora. terdengar dari kejauhan suara sekelompok serigala yang terdengar lapar mencari mangsa.
Tanpa pikir panjang, ku gendong Fiora agar bisa cepat menjauh dari hutan mengerikan ini.
Muka terkejutnya mengingatkanku saat pertama kali bertemu dengannya. "Apa yang kau lakukan? aku bisa berjalan sendiri, turunkan aku."
"Dengan memar di kaki dan sekujur tubuhmu, apakah kau masih berfikir kau dapat berjalan dengan keadaan seperti ini?."
"aku....aku tidak tau." Ucapnya dengar raut wajah sedih, "tapi aku tak tau siapa sebenarnya dirimu, aku takut kau adalah orang jahat yang berusaha terlihat baik, dengan bercak darah di pelindung mu aku takut kau akan menyiksaku."
"Tapi, namamu mengingatkanku dengan seseorang yang aku kenal." Ucap Fiora sembari melihat ke arah mukaku yang tertutup helm besi.
Aku hanya bisa melihat balik dirinya tanpa mengatakan apa apa, aku ingin memberitahu kepadanya siapa diriku tapi tak ada waktu, Lolongan serigala dari kejauhan mulai tak terdengar.
"Sepertinya kita sudah aman, aku akan memulai mencari jalan."
"hei, bagaimana kau akan mencari jalan di tempat yang gelap seperti ini? apa kau bodoh?," ucap Fury.
"aku dulu di ajarkan oleh ayahku cara mencari jalan ketika tersesat."
"bagaimana? dengan melihat ke arah bintang?."
"Ya, kau betul."
"wohohohoho, aku mengerti yang kau maksud."
aku mengamati bintang di langit, dengan apa yang ku lihat di depan kita akan ada sebuah kota kecil, ku harap terdapat penginapan di sana.
"hei, apa yang kau lakukan? kau seperti melihat ke arah bintang di langit."
"aku sedang mengamati jalur yang akan kita lalui Fiora."
"apa yang kau maksud? aku tidak mengerti."
"ya, kau mungkin tidak akan mengerti Fiora, percayalah aku akan segera membawamu ke tempat yang aman."
"berhenti mengucapkan namaku, aku bahkan tak tau siapa kau."
"Baiklah.....kalau itu maumu," terlihat raut wajah Fiora yang kesal.
"Hei, apakah kau adalah seorang kesatria?," Fiora berusaha berkomunikasi padaku.
"Ya, seperti yang kau tebak, aku ini adalah seorang kesatria."
"Tapi kenapa kau memilih menjadi kesatria?."
"Aku hanya ingin membuktikan kepada wanita yang ku sukai bahwa aku dapat menjadi kesatria walaupun tubuhku terlihat lemah."
"Tapi, kau tampak kuat dan kekar, apa yang terlihat lemah dari mu?."
"Ya aku kekar sekarang, tapi dulu aku kurus dan lemah."
Terlihat kebingungan, aku berusaha mengganti topik pembicaraan.
"hei, aku ingin tanya sesuatu padamu, apakah boleh?."
"tanya apa?."
"apakah kau di culik oleh orang yang memperkosa mu?."
Dia terlihat seperti tidak mau menjawab pertanyaanku, sepertinya aku terlalu cepat untuk menanyai hal tersebut.
"Uh, maafkan aku bertanya hal yang membuatmu sedih."
"Tidak, itu tidak apa apa."
Bulan mulai terlihat bergerak dari atas kepalaku ke arah kanan kupingku. sepertinya matahari akan segera terbit dari tidurnya.
Aku berjalan menyusuri danau, Fiora terlihat memandangi danau yang indah bagaikan lukisan.
"Hei, apakah kita akan benar benar keluar dari hutan ini?." ucap nya sembari melihat ke arahku.
"Ya, kita akan segera sampai."
"kau terlihat sangat lelah, kenapa kau tidak istirahat saja?." ucap Fury.
"aku ingin segera keluar dari sini dan istirahat dengan aman bersama Fiora."
"Baiklah, tapi perhatikan arah jalan mu, asap menggembug di depan."
Sial, aku tau bahwa di depan akan ada seseorang, bahkan bisa lebih dari itu.
"hei Fiora, bisakah kau tunggu sebentar di sini?."
"Kau mau kemana?."
"Aku ingin mengamati apa yang ada di depan."
"Baiklah, hati hati."
"Ya, aku tidak akan jauh darimu."
Berjalan mengamati apa yang ada di depan, aku mendengar suara seperti monster yang ku kenal. Benar saja, terlihat segerombolan goblin yang sedang beristirahat, sepertinya mereka akan menyerang kota yang menjadi tempat kita beristirahat.
Alangkah terkejutnya, Goblin Lord terlihat di depan mataku sedang menyantap babi bakar liar, aku tau ini tidak akan menjadi jalan yang mudah ku lewati.
"Fiora, tolong bersembunyi di balik pohon itu," aku menunjuk ke arah pohon di belakangku.
"Baiklah, apa ada bahaya di depan sana?."
"Ya, sebaiknya kau bersembunyi sebelum ku bilang aman."
Fiora nampak berlari dan bersembunyi di balik pohon yang gelap, para goblin mulai melirik ke arah suara yang di hasilkan Fiora. dengan seperti itu, aku akan memulai serangan kejutan terhadap mereka.
"apa aku bisa mengalahkan mereka?."
"tentu saja, dengan sangat mudah, tetapi hati hati dengan goblin yang membawa panah."
"Sepertinya para goblin akan meyerang kota ketika bulan muncul kembali di arah timur, sebaiknya kau berhasil mengalahlan mereka."
"oh ya, kau akan bertarung dengan goblin lord?"
"tentu saja."
"kekuatan nya dan kekuatan mu akan imbang, sepertinya aku akan bersenang senang melihat pertarungan ini."
Setelah berbicara dengan Fury, aku mulai menyerang mereka satu persatu. Darah mulai berlumuran dari tenggorokan mereka, tebasan pedangku membuat 4 leher goblin terpisah sekaligus.
Terpancing dengan apa yang baru saja ku lakukan, mereka mulai menyerangku secara bersamaan. Tetapi aku tidak terluka sedikitpun bahkan armorku tidak terlihat tergores.
Satu persatu dari mereka mati mengenaskan, tangan mereka terpisah dari tubuhnya, terbelah menjadi dua, kepala tertancap pedang mereka sendiri. Yang aku lihat hanya goblin lord murka tepat di depanku.
"Baiklah, kau yang terakhir, mari selesaikan ini."
"Kau bahkan belum membunuh goblin pemanah yang ku katakan."
"Dimana?."
Sebelum aku bisa menoleh ke belakang, Goblin lord berhasil memutuskan tangan ku dengan ayunan pedang seperti yang ku gunakan.
"Sial, dia mencoba meniru gerakanku."
Pertarungan yang sengit tak bisa ku hindari. Tangan yang putus beregenerasi kembali dengan cepat, tapi yang membuatku bingung adalah pelindung yang baru saja terpisah karena serangan milik goblin lord mulai terlihat utuh kembali bersamaan dengan tanganku yang beregenerasi.
"jadi ini yang di maksud kekuatan meningkat seperti pemilik yang memakainya, aku mulai mengerti." ucapku bergumam kepada Fury.
"Haha, akupun terkejut dengan ini." ucapnya sembari tertawa kecil.
Aku mulai menyerang saat tanganku pulih, menebas kaki goblin yang keras itu dengan pedangku, serangan yang ku berikan sepertinya terlihat cukup efektif.
Menjerit kesakitan, akupun menggunakan kapak yang ku dapat dari peti itu agar menembus tenggorokan nya, lemparan ku cukup cepat sampai sampai berhasil menemnus leher goblin lord tersebut.
Berusaha menyerang goblin lord dengan pedangku, akupun berlari dan menusuk dada goblin, Membelah tubuhnya menjadi dua dan memenggal kepalanya.
"fuih, cukup sulit ternyata mengalahkan mahluk menjijikan ini."
"haha aku suka gayamu membunuh goblin lord itu dengan cara yang cukup brutal," Ucap Fury.
Aku berjalan ke arah Fiora yang sedang bersembunyi di balik pohon, sepertinya dia melihat apa yang baru saja ku lakukan.
"DESMON AWAS DI BELAKANGMU!."
Pedang goblin yang ada di bawahku ku lempar ke arah belakangku, ternyata goblin pemanah yang di sebutkan Furry benar benar masih hidup.
"Sial, ku kira dia benar benar mati dengan tusukan di dada itu."
Berjalan ke arah Fiora yang sudah keluar dari balik pohon, entah kenapa terasa pusing dan lemas. Berusaha menguatkan tubuhku, aku berhasil menemuinya.
"Apa kau baik saja? apa kau terluka?."
"Tidak, aku tidak apa apa."
"Syukurlah, aku sangat takut dengan apa yang kau lakukan."
"kau terlihat seperti ingin menangis Fiora, apa kau baik baik saja?."
"Bodoh! aku mencemaskan mu, aku takut kau akan meninggalkan ku selamanya, aku takut kau akan meninggalkaku seperti saat aku meninggalkanmu."
"Itu tidak akan terjadi. kau tau aku akan selalu melindungimu."
Fiora memeluk ku dan menangis di pangkuanku, aku hanya bisa memeluk nya kembali.
"Hei, ayolah jangan cengeng seperti dulu, kau akan berlumuran darah goblin jika memeluku kau tau?."
"Aku tidak peduli, aku hanya senang bisa bertemu denganmu kembali Desmon."
"Jadi kau sudah mengingatku?."
"Ya, ya aku ingat sekarang. maaf telah melupa-"
Aku menahan apa yang akan dia katakan selanjutnya.
"Sebaiknya aku membersihkan darah goblin ini di danau dekat sini Fiora."
"Baiklah..."
Aku membersihkan armor dan helm ku dan membuatnya seperti baru kembali.
Aku menggendong kembali Fiora ke kota yang sudah tak jauh dari sini. "Turunkan aku Desmon, aku bisa jalan sendiri."
tanpa mendengarkan nya, aku mulai berjalan keluar dan memasuki kota yang nampak sepi. Lampu lentera menerangi jalan di depanku.
aku mencari penginapan yang masih buka, sepertinya hanya ada satu di ujung jalan ini. Beruntungnya aku, aku memasuki tempat itu dan memesan satu kamar untuk beristirahat dengan nya.
Aku berusaha mengambil koin yang ku punya di kantung miliku, ternyata isinya bertambah. bukan hanya koin platina yang ada di kantung ku, koin emas dan perak terlihat menumpuk di dalam.
"semakin banyak yang kau bunuh, semakin banyak uang yang ada di dalam kantung itu, dan semakin susah musuh nya semakin besar nilai koin yang akan kau dapatkan. ingat ingat itu Desmon," ucap Fury kepadaku.
"baiklah, aku mulai mengerti dengan semua barang yang ku dapatkan."
"Tuan, apa kau baik baik saja?" tanya penjaga penginapan itu.
"Ya, aku baik baik saja."
"Tapi di bel-"
"Dimana kamar yang akan ku tempati?"
"Di ujung lorong lantai 2 tuan...."
"Baiklah, terimakasih."
penjaga itu terlihat heran, tapi aku tidak menghiraukan nya.
Sesampainya di kamar, aku menurukan Fiora perlahan di kasur yang akan ku tiduri denganya.
"Desmon, ada sesuatu yang tertancap di punggungmu."
Aku melihat ke arah kaca, Anak panah tertancap tepat di punggungku. berusaha ku cabut dan melihat apa sebenarnya anak panah ini.
Fiora terlihat kaget ketika aku mencabut itu dari belakangku. "kau tadi di serang oleh goblin yang memakai panah sebelum melempar dan membunuh nya." ucap Fury
"Tapi aku tidak merasakan apapun."
"Ya mungkin karna dirimu memiliki regenerasi yang cepat?."
Terdapat racun di anak panah itu, membuatku mengerti kenapa sepanjang jalan ini tubuhku seperti lemas.
Setelah ku patahkan anak panah itu, badanku terasa tak berdaya dan pingsan tepat di depan Fiora yang sedang duduk di depanku.
"DESMON! DESMON! TOLONG BANGUNLAH DESMON!"
Suaranya perlahan memudar dan aku benar benar pingsan karena racun itu.
" hahaha Sepertinya kau belum memiliki regenerasi yang sangat berguna, atau tubuhmu memang masih lemah terhadap racun."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments