Kesal, Marah, hatiku seperti ombak laut tak terkendali. mencoba untuk mengendalikan hasrat membunuh ku, namun gagal karna kekuatan yang terlalu besar dari hatiku.
"apa yang baru saja kau lakukan?apa yang terjadi pada tubuhku?aku tidak bisa mengendalikannya" ucapku pada amarah yang meluap, "bukankah ini yang kau inginkan?kekuatan sejati mu baru saja keluar dari hatimu?bukankah ini hal yang bagus?" ucap Fury.
entah kenapa amarah yang hidup di dalam diriku kunamakan Fury, terdengar cocok dan mudah di ucap saja.
"kekuatan sejati maksudmud?ini hanya kutukan agar terus membunuh" ucapku dengan nada kesal, "apa kau pikir aku benar benar memberikan kekuatan tersebut?aku hanya membuka kekuatan yang tertidur di dalam dirimu. ya, ini adalah kekuatanmu yang sebenarnya" ucap Fury.
"bagaimanapun ini aku tetap tidak percaya, aku tidak pernah mempunyai kekuatan mengerikan ini" ucapku,
"sebutsaja dengan takdir" ucap Fury sambil tertawa terbahak-bahak, "ingat,kau pernah berharap untuk menjadi yang terkuat saat kau sekarat?, tuhan sangat baik padamau".
"maksud mu aku diberi kutukan ini saat berharap menjadi yang terkuat pada tuhan?"
"ya, dan aku iri dengan itu"
hatiku terus berbicara dengan amarah ku yang hidup, namun badan ku berbeda, mengamuk seperti seorang monster kepada segerombolan monster yang menyerangku tadi tanpa mengetahui apa yang baru saja ku lakukan.
"bagaimana caraku untuk mengendalikan kekuatan mengerikan tersebut?" ucapku
"tidak, kau tidak bisa, amarah mu hanya akan selesai jika semua telah mati, tentusaja yang membuatmu marah pastinya"
"jadi kau bilang aku tak dapat mengendalikan kekuatanku saat amarah meluap?"
"ya" ucapnya dengan nada serius.
"dan ada yang perlu di ingat"
"apa?" ucapku
"kekuatanmu akan bertambah dengan membunuh, semakin banyak kau membunuh, semakin besar kekuatanmu"
akupun terdiam sejenak, "kekuatan apa yang kau maksud?"
"kekuatan aslimu, bukan di saat kau menjadi monster kejam, dan kamu tidak dapat mati dengan mudah karna regenerasi cepat yang kau miliki. anggap saja ini hadiah dari sesuatu yang kau minum, bukan dari tuhan yang kau sembah".
akupun hanya terdiam, berusaha mengendalikan tubuhku sekuat tenaga namun gagal. aku hanya melihat tubuhku dengan mataku yang masih bisa ku kendalikan, betapa kejamnya diriku. monster monster yang berusaha membunuhku disaat aku sedang melindungi teman-temanku di bunuh dengan sangat kejam dan brutal.
tubuhku mengambil kapak minatour yang membelah tanganku dengan tangan kiri ku yang sudah tumbuh kembali, membelah kaki dan kepala minatour tersebut menjadi 4 bagian, segerombolan orc yang menyerangku ku habisi dengan tebasan kapak, tepat di leher mereka. tidak cukup dengan itu, aku membawa mereka menjadi gundukan daging tak berdaya dan mencincang habis dengan pedang mereka. akupun berlari ke arah depan untuk menghabisi beruang dan goblin yang menyerangku, aku menusuk beruang tersebut tepat di bagian perutnya dan merobek menjadi 2 bagian, usus beruang tersebut ku gunakan untuk mencekik nya dengan lilitan kuat, terlihat goblin ketakutan dan berusaha berlari menuju hutan, tetapi ku halangi dengan tebasan kilat, 1 goblin yang ku sisakan adalah goblin yang memanahku dan membuatku sekarat,
rasa amarah yang sudah tak terbendung membuatku menbunuhnya dengan palu beruang yang besar, kaki goblin ku pukul dengan keras membuat kakinya seperti kertas siap untuk di tulis, panah goblin itupun ku pakai untuk menusuk mata goblin tersebut, pedang orc yang ku pakai untuk membuat daging cincang ku pakai untuk menusuk dada goblin yang sekarat dan menjerit kesakitan. ah, lagu yang indah barusaja terdengar dari kematian mereka.
perlahan amarahku mereda dan dapat ku kendalikan, semua yang membuatku sekarat telah ku bunuh dengan kejam. "aku masih tak percaya kekuatan ini telah lama tersimpan dalam tubuhku"
"kau menikmatinya bukan?"
"....", terdiam dan tak bisa berkata apa apa, aku melihat sekeliling dengan rasa puas dan takut."bagaimana jika aku tiba tiba seperti ini kepada keluarga atau orang orang yang ku sayangi?".
"itu tergantung padamu",
sangat amat sadar dengan apa yang barusaja ku lakukan, akupun bergegas berlari menemui teman temanku, sebuah pemandangan mengerikan terlihat di depanku.
teman temanku mati dengan sangat kejam oleh monster-monster yang baru saja ku bunuh, tatapan kosong dan terdiam seperti patung, tangisan yang ingin ku teriakan dan keluarkan seperti tertahan oleh sesuatu di dalam.
"*jadi, bagaimana menurutmu? kau membunuh mereka dengan cara mereka membunuh teman-temanmu"
"aku.....tidak tau harus berkata apa*"
"hahahaha, Desmon sang kesatria berhati lembut, barusaja membunuh sekelompok monster seorang diri dengan cara yang keji" ucap Fury sembari tertawa kecil.
akupun berusaha menguburkan teman-temanku dengan layak, tak sengaja melihat tas gendong milik Merlin. akupun teringat dengan misi yang ku lakukan, dengan rasa penasaran, aku mengambil surat sang raja.
teringat dengan perkataan amarahku tentang sang raja, akupun mencoba membuka surat tersebut, ternyata tak tertulis apapun didalam surat tersebut.
"sudah ku bilang bukan?raja sengaja menjebak kalian"
"tapi....kenapa?" ucapku yang kebingungan
"*kalian kesatria yang sudah tak lagi di butuhkan"
"kalian memang hebat, tetapi ada yang berusaha membuat kalian tiada dengan menggunakan sang raja*"
"siapa!?" ucapku kesal dan setengah tidak percaya
"kaca melihat kebawah, langit jingga bersinar rembulan, cantik bagaikan bunga mawar dan kuat seperti perisai besi"
"*apa maksudmu?"
"kau akan tau suatu saat nanti*"
dengan rasa bingung, akupun berjalan perlahan meninggalkan teman temanku yang sudah beristirahat dengan tenang, lapar dan haus ku tahan untuk keluar dari wilayah mengerikan ini.
sembari berjalan, aku menemukan goa yang tertutup derasnya air terjun.
"haha, hari keberuntungan mu masih saja mengalir, betapa baiknya tuhan yang kau sembah hahaha",
"apa maksudmu?" ucapku kebingungan.
"kau akan tau saat kau masuk dalam pintu tersebut"
akupun mencoba memasuki goa yang tertutup air terjun didepanku, cahaya yang indah menyelimuti dinding dinding goa tersebut, rasa penasaran membawaku lebih dalam, melihat pintu yang terkunci didalam goa tersebut, aku berusaha membuka dengan kekuatan yang ku dapatkan. sia sia, semua cara tidak membuat pintu itu terbuka. dengan kesal aku menendang pintu tersebut dan alangkah terkejutnya, pintu itu terbuka.
"apa yang barusaja ku lakukan?",
"kau menggunakan sedikit kekuatan amarahmu, jujur saja aku tertawa melihatnya" ucap Fury dengan nada cemooh.
akupun masuk kedalam, ruangan yang membuat hatiku seperti ingin berusaha kembali tetapi kulawan karena rasa penasaran, terlihat di tengah ruangan tersebut. terdapat sesuatu yang nampak tak asing. ya, peti dengan hiasan emas terlihat mengkilap di depanku.
"tak dapat di kalahkan, bermandikan emas dan kekuatan, gunakan dan kau akan merasakan apa yang kau lakukan" . tulisan peti itu membuatku penasaran dengan apa isi didalamnya.
tidak sempat membuka peti itu, tanganku di belah kembali menjadi 2. aku tau betul apa yang akan ku hadapi, tetapi berbeda dengan yang ku rasakan ketika sekarat, rasa amarah dan senang mulai menyelimuti tubuhku.
aku melihat sebuah kumbang raksasa dengan kilapan seperti berlian siap menyerangku, tanganku yang putus kembali beregenerasi dengan cepat.
tangan ku berubah menjadi pedang dengan besi yang sangat amat tajam menyatu bersama daging dan darah.
bersiap melawan kumbang dengan tanduk seperti gunting, akupun mencoba kekuatan yang barusaja ku dapatkan, amarah meluap dan kesenangan barusaja di mulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments