Panas tubuhku membuatku sedikit bersemangat, melihat kearah mata kumbang tersebut membuatku merasa ada yang janggal.
"apa-apaan tatapan kosong bersinar itu? kenapa dia terlihat seperti patung yang bergerak?"
"kau salah, itu adalah binatang yang telah lama hidup, bahkan sebelum kau terlahir," ucap Fury.
"maksudmu itu adalah kumbang kuno begitu?".
"ya...begitulah," ucapnya seperti sedang bingung.
"hei, sebaiknya kau berhenti berbicara padaku atau pada dirimu sendiri, kumbang itu telah maju kearah depanmu," ucap Fury.
Akupun melihat kearah kumbang yang sedang berlari kearahku, entah kenapa rasa amarah dan senang didalam hatiku kian memuncak.
Bersiap dengan serangan yang akan datang, akupun mengambil kuda kuda untuk berlindung. Tekanan dari tabrakan tersebut membuat tubuhku terdorong kebelakang.
"Sial," ucapku sembari memuntahkan darah dari mulutku, "Sepertinya aku terlalu meremehkan kumbang jelek ini."
Akupun berusaha menyerang kearah kaki kumbang tersebut dengan tangan pedang ku, tetapi kaki itu sangatlah keras seperti batu, nampaknya bukan hanya penampilannya yang mirip dengan berlian, tubuhnya pun keras seperti sifat berlian, "Sepertinya aku harus mencari celah untuk mengalahkan kumbang jelek ini".
Pertarungan ini tidak semudah yang aku bayangkan, dengan mendapatkan semua kekuatan ini membuat diriku sadar bahwa semua ada batasan. "kenapa amarahku tidak merubah kekuatanku? bukankah kau bilang bahwa amarah ku membuat tubuhku tak terkendali?" tanyaku pada Fury, "hei, kau sendiri yang menahan amarah tersebut dengan berusaha mengendalikan tubuhmu, tubuhmu dan pikiranmu masih terikat dan membuat amarahmu tertahan."
akupun berusaha untuk tidak mengendalikan tubuhku, namun aku di serang oleh kumbang tersebut, terdorong secara mendadak kearah tembok di belakangu dan tanduk kumbang itu menancap di dadaku. Rasa sakit yang sama persis seperti tusukan pedang di kaki ku sangat menggangu, tapi masih dapat ku tahan dengan regenerasi dan membuat rasa sakit tersebut perlahan menghilang, pikiranku seolah menghilang dan hanya dapat melihat apa yang terjadi.
Amarahku lepas dan tak terkendali untuk kedua kalinya, namun kali ini aku sengaja melakukan itu agar dapat bertahan hidup melawan kumbang raksasa, tangan pedang ku mengayun dengan sendirinya ke arah lutut kumbang tersebut hingga terputus, aku menyadari bahwa kelemahan kumbang tersebut terdapat pada persendiannya.
Tangan kiri ku berusaha membelah kepala kumbang tersebut sementara tangan kanan ku menusuk mata nya, spontan tanduk kumbang itu membelah tangan kiriku seperti gunting kilat, regenerasi yang cepat menyembuhkan tangan ku yang putus.
"kenapa aku tidak merasakan apapun? padahal tangan ku di potong?" ucapku dengan rasa penasaran, "pikiranmu tidak terhubung ketika amarah mu sedang mengamuk" jawab Fury.
Akupun melihat dengan sangat jelas mata kumbang yang tertusuk oleh tanganku, ternyata didalam matanya terdapat bola merah menyala, tubuhku mencoba mengancurkan bola tersebut dan pikiranku merasa ada yang janggal.
berhasil menghancurkan bola tersebut, kumbang yang bergerak dengan sangat kuat perlahan melemah dan tidak bergerak, " apakah aku berhasil mengalahkannya?".
"ya,"
amarahku perlahan mereda setelah kumbang itu mati dengan cara yang kejam, tubuhku dapat ku kendalikan seperti semula, tanganku berubah dari bentuk pedang dengan darah menjadi seperti manusia semula, rasa sakit yang tidak ku rasakan saat mengamuk mulai terasa.
"ku harap isi peti tersebut sepadan dengan apa yang baru saja ku alami."
Kubuka peti tersebut dengan perlahan, tampak sebuah armor dan helm besi berwarna hitam putih seperti kegelapan didalam cahaya membuatku takjub, aku mencoba mengenakan armor tersebut menggantikan armor lamaku yang sudah setengah rusak karena pertarungan tadi.
Setelah Aku menggunakan helm dan armor tersebut, akupun melihat kapak dan pedang seperti sudah disediakan untuk seseorang yang berhasil membuka peti tersebut, kantung kecil yang ku temukan tidak lupa aku kenakan.
isi kantung tersebut kosong, tetapi terdapat tulisan di dalam peti tersebut, "pelindung dan senjata akan mengikuti kekuatanmu, kantung kecil itu akan menjadi sesuatu di luar akal sehat."
aku dapat mengerti apa yang di maksud dengan armor dan senjata ini, tetapi aku masih bingung dengan kegunaan kantung kecil yang aku kenakan ini.
Aku berusaha mengambil sesuatu yang ada di dalam kantung tersebut, tetapi yang aku rasakan hanya kepingan seperti koin di dalam kantung itu, dengan rasa bingung dan heran aku pun melihat kembali isi kantung tersebut, ternyata masih kosong dan tidak ada yang berubah.
Aku coba mengambil kembali apa yang ku rasakan saat memasukan tanganku kedalam kantung kecil ini, terasa sama seperti koin, akupun menarik koin tersebut. Terkejut dengan apa yang aku lihat, aku tak mempercayai bahwa koin platina ada di dalam kantung kosong ini.
"apa apaan ini? apa maksud dari semua ini?"
"kau baru mendapatkan uang yang tak terhitung nilainya hahaha, tuhan yang kau sembah sangat baik ternyata."
koin platina adalah koin yang sangat langka, 1 koin platina senilai 1.000.000 koin emas, dan 1 koin emas senilai 1.000.000 koin perak, dan seterusnya.
disaat aku sedang memeriksa semua yang aku dapat dari peti emas, akupun tak sengaja melihat sebuah pintu terbuka di arah depan ku, penasaran dengan apa yang aku lihat, akupun memberanikan diri memasuki ruangan tersebut, ternyata ruangan tersebut berisi makanan dan minuman yang terlihat lezat.
rasa lapar dan haus seketika menghilang setelah melihat semua makanan di meja, tanpa pikir panjang akupun menyantap hidangan yang di sediakan. setelah perutku terisi penuh akupun berjalan ke arah luar, melewati goa yang bersinar dan air terjun yang deras.
malam yang dingin membuatku terpaksa membuat api unggun kecil, akupun mencari ranting ranting dan daun yang mudah di bakar untuk menghangatkan tubuhku, setelah semua siap akupun duduk di depan api unggun.
sunyinya hutan dan terangnya tembulan membuat diriku tertidur, tetapi semua itu menghilang setelah aku mendengar suara dari kejauhan, akupun berusaha mencari arah dari suara tersebut.
dari arah barat suara tersebut makin terdengar jelas, sepeti seorang wanita yang menangis dan berteriak. namun tidak hanya suara wanita yang kudengar, sekelompok lelaki terdengar dari arah tersebut.
rasa penasaran membuat diriku mencari lebih dalam.
Aku menemukan sumber suara tersebut dan sangat terkejut dengan apa yang baru saja ku lihat, 4 orang lelaki sedang memerkosa seorang wanita yang terlihat sebaya denganku.
aku dapat melihat dengan jelas raut wajah wanita tersebut, seperti meminta tolong kepadaku dan muka para lelaki bajingan yang gembira berhasil memerkosa seorang wanita.
"hei ******, jangan berhenti mendesah, ayo lebih keras, berteriaklah" ucap orang yang sedang menusuk kelamin wanita itu dengan burung miliknya.
"hei ayolah, sekarang giliranku," ucap lelaki yang sedang memainkan payudara wanita malang itu.
tanpa pikir panjang, aku menyerang para lelaki bajingan tersebut dengan kekuatan penuhku, amarahku masih dapat kukendalikan.
setelah semua mati dengan cukup tragis, aku pun berusaha mendekati wanita itu.
aku berusaha melihat wajah wanita itu tetapi terhalang oleh rambut yang acak acakan. dengan jaket yang aku dapatkan dari peti emas, akupun menyelimuti tubuh nya.
"siapa namamu?" ucapku dengan lembut.
dia tidak mau menjawab, sepertinya masih ketakutan karena kejadian yang sangat menyedihkan ini. Tubuhnya gemetar dan terlihat lemas.
"tak apa apa, aku tidak akan menyakitimu, aku hanya ingin menolongmu sekuat tenaga," ucapku kepadanya
dia masih tidak mau berbicara, tetapi tubuhnya berusaha bersandar kepada ku, akupun membuka helm dan berusaha merangkul dirinya.
"Namaku Fiora" ucapnya dengan nada lelah.
namanya seperti tidak asing di ingatanku.
aku masih penasaran dengan nya, dengan perlahan aku meraih rambutnya dan melihat wajahnya, wajah seorang wanita sempurna terlihat di depan mataku, akupun teringat dengan seseorang yang dulu bersamaku.
"apakah kau Fiora Rose ?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
la beneamata
hadew dah diperkosa,jadi males kasih vote
2022-01-30
1