03
Oliv sangat kesal mendengar ucapan Amanda yang berubah pikiran.
"Lihat saja gadis kampung, aku tidak akan membiarkanmu menikah dengan kak Daniel. Enak saja mau menikah dan menjadi keluarga Aiden. Huh,, jangan harap" ucap Oliv dengan tatapan yang penuh amarah.
"Tante.." panggil Oliv dengan berteriak.
"Ada apa? Pagi-pagi gini muka kamu kaya sedang marah" balas Diva.
"Ih,, gimana gak marah coba tan. Aku sebel sama gadis kampung itu" adu Oliv.
"Sebel kenapa? Coba ceritain sama tante. Apa yang udah dia lakuin sama kamu" ucap Diva.
"Gini tan.." Oliv membawa Diva duduk di kursi agar lebih nyaman dia bercerita. "Kemarin kan aku sasarin gadis kampung itu ke kamar kak Daniel. Barusan aku cek dia. Pas aku ketok pinti kamar kak Daniel, eh yang ke luar si gadis kampung itu. Aku pikir dia abis dimarahi oleh kak Daniel. Tapi ternyata tidak tan. Kak Daniel malah minta gadis kampung itu untuk tidur di kamarnya" rengek Oliv.
Diva mendengarkan cerita Oliv dengan serius.
"Bahkan tan,, gadis kampung itu bilang, semalam dia dan kak Daniel udah.." Oliv tak kuasa melanjutkan ceritanya.
"Syut,, udah cukup" ucap Diva. "Mungkin dia menipu kamu. Dia sengaja mengatakan itu agar bisa membuat kamu marah" lanjut Diva.
"Mungkin saja" balas Oliv.
Diva tak percaya apa yang Oliv katakan. Mana mungkin Daniel sudi satu ranjang dengan Amanda.
"Ish,, ini tak bisa dibiarkan" gumam Diva dengan geram. "Dengar, kita akan memberi pelajaran pada Amanda saat kita mempunyai kesempata " ucap Diva.
"iya tante" setuju Oliv dengan bersemangat.
Amanda masuk ke dalam kamarnya. Amanda duduk di pinggir kasur sambil menstabilkan perasaannya.
"Ah,, bagaimana bisa aku terjebak oleh Oliv. Ah,, aku tidak rela tidur dengan pria itu. Amanda masuk ke dalam kamarnya.
Amanda duduk di pinggir kasur sambil menstabilkan perasaannya.
"Pria brengs*k. Dia tidak meminta maaf saat sudah tidur denganku. Dia malah mengusirku dengan kasar. Aku tidak terima ini" gerutu Amanda.
Amanda terdiam.
"Kami memang tidak melakukan apapun. Tapi aku tidak rela sudah tidur dengannya. Ah,, sudahlah. Yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Lagian tidak terjadi apapun tadi malam" pasrah Amanda." ucap Amanda.
Setelah puas berbicara sendiri, Amanda pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Setelah selesai mandi, Amanda memakai pakaian kerjanya. Amanda bersiap untuk pergi ke perusahaan Daniel dan menjadi sekretarisnya selama 3 bulan lamanya.
Setelah dirasa cukup dan rapi, Amanda ke luar rumah Daniel. Sopir yang kemarin menjemput Amanda membukakan pintu mobil untuk Amanda. Amanda memasuki mobil yang dibukakan pintunya. Setelah di dalam mobil, Amanda baru menyadari kalau Daniel juga ada di dalam mobil itu. Amanda mencoba bersikap biasa saja pada Daniel.
"Namaku Amanda. Kakek menyuruhku untuk datang ke sini" ucap Amanda memperkenalkan dirinya.
Sebenarnya Daniel sudah tau namanya.
"Soal kejadian semalam,, aku akan melupakannya. Aku juha berharap kamu bisa melupakannya" ucap Amanda.
"Aku menyetujui permintaan kakekku untuk tinggal bersamamu selama 3 bulan. Setelah 3 bulan, perjodohan akan dibatalkan. Dan juga,, kau tenang saja. Aku tidak akan menyukaimu" ujar Amanda pada Daniel.
Daniel hanya mendengarkan ocehan Amanda tanpa mau menanggapinya. Daniel tidak memperdulikan Amanda yang berbicara padanya.
"Ck, apa dia tidak mendengarkanku? Huh,, percuma saja aku bicara panjang lebar padanya" ucap Amanda dalam hati. "Dasar pria tul*, berhati batu, berwajah beku, bermulut b*su. Mulutku hampir berbuih karna terus menjelaskan padanya. Tapi apa balasannya? Aku hanya mendapat keb*suan dari dari pria ini" maki Amanda dalam hati.
Amanda memilih menatap ke luar jendela, berharap perjalannya menuju ke perusahaan Daniel lebih cepat.
Di sisi lain, di perusahaan Daniel, sedang heboh gosip Daniel yang akan dijodohkan dengan seorang wanita. Bahkan wanita yang akan dijodohkan dengan Daniel berasal dari kampung. Banyak diantara mereka yang merendahkan Amanda.
"Aku yakin, wanita yang dijodohkan dengan tuan Daniel itu sangat buruk" ujar salah satu karyawan. Sebut saja karyawan 1.
"Iya, kau benar. Badannya pasti gemuk, kulitnya hitam, rambutnya keriting dan kusut" timpal karyawan 2.
"Dan jangan lupa. Penampilannya pasti kampungan" balas karyawan 1.
"Ya. kau benar" balas karyawan 2.
"Aku dengar dia akan menjadi sekretaris tuan Daniel" ucap karyawan 3.
"Aku tidak yakin dia bisa bekerja dengan baik. Aku yakin kalau dia tidak bisa menggunakan komputer. Bahkan bisa saja dia tidak bisa menulis dan membaca. Hahahah.." ucap karyawan 2 sambil tertawa. Karyawan 1 dan 3 pun ikut tertawa.
"Kita lihat, seperti apa wanita yang akan dijodohkan dengan tuan Daniel" ucap karyawan 2.
"Aku rasa, tuan Daniel tidak akan menyukainya" balas karyawan 3.
"Jelas saja tuan Daniel tidak akan menyukai wanita itu. Toh dia berasal dari kampung" ucap karyawan 1.
"Tuan Daniel tidal akan mau bersama gadis kampung rendahan seperti dia. Tuan Daniel lebih suka wanita kota yang cantik jelita" balas karyawan 3.
"Dari mana kau tau?" tanya karyawan 2.
"Tau lah. Tuan Daniel hanya akan memandangku seorang" jawab karyawan 3.
"Idih,, ngarep banget.." cibir karyawa. 2.
"Ya,, gak papa. Itukan mimpi. Mimpi mah bebas" balas karyawan 3.
Untuk kedua kalinya ketiga karyawan itu tertawa lagi. Mereka beranggapan kalau orang yang berasal dari kampung pasti penampilannya norak dan tidak modern.
Setelah 30 menit, Akhirnya Amanda sampai di perusahaan milik Daniel. Para karyawan Daniel sudah menunggu sedari tadi. Mereka penasaran akan sosok Amanda.
Amanda terpukau pada perusahaan Daniel. Perusahaan Daniel sangat besar dan tinggi. Amanda tidak tau kalau pria yang dijodohkan dengannya akan sekaya ini.
Tapi Amanda bukanlah wanita yang mata duitan. Amanda tidak tertarik pada kekayaan materi. Amanda adalah tipe wanita yang tidak melihat orang dari materi. Amanda selalu melihat orang dari kebaikan hatinya.
Ya,, Amanda memang beda dari yang lain. Amanda itu wanita yang sangat istimewa.
Amanda dan Daniel berjalan masuk ke dalam perusahaan. Amanda berjalan satu langkah di belakang Daniel. Daniel berjalan dengan gagah, tegas, tampan dan pandangannya yang ke depan. Sementara Amanda berjalan dengan anggun dan pandangan yang sedikit ke bawah.
Para karyawan memberikan sapaan pada Daniel. Namun Daniel tidak membalas sapaan dari para karyawannya. Para karyawan Daniel tercengang melihat Amanda. Mereka terpukau akan kecantikan Amanda. Anggapan mereka tentang Amanda ternyata semua salah. Mereka tak berkedip memandang Amanda.
Amanda yang dipandang oleh semua orang bingung harus bersikap seperti apa. Amanda tidak tau pendapat orang lain tentang dirinnya.
"Kenapa semua orang menatapku seperti itu? Apa penampilanku aneh? Atau mereka tidak pernah melihat manusia sebelumnya? Mereka menatapku seakan aku adalah musuh mereka. Mereka sudah siap menyerangku" ucap Amanda dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Eni Purwanti
sekarang mah orang dari kampung mah cantik cantik. mereka juga bisa dandan dan pintar juga. dasar orang sitik. selalu saja bisanya merendahkan orang🤦🤦🤦🤦🤦
2022-06-28
1
Putri Raishah
kok sama ya ceritanya sama novel sebelah
2022-03-21
3
dhapz H
jangan anggap remeh dan rendah orng kampung
2022-02-17
2