02
Flashback
1 minggu yang lalu.
"Kek, Manda gak mau dijodohin" tolak Amanda.
"Kenapa gak mau sayang? Dia itu pria yang baik. Kakek yakin kamu akan bahagia bersamanya" ucap sang kakek bernama Darma.
"Itu menurut kakek. Bagaimana kalau dia ternyata pria jahat? Suka meny*ksa wanita? Ah,, bisa saja dia seorang penculik wanita yang menyamar kek" Amanda berusaha meyakinkan Darman.
"Ya, terus saja berpikir yang tidak-tidak. Pokoknya, kakek tetap akan menjodohkan kamu dengannya" kekeh Darma.
"Ah,, kakek,, masa kakek tega sih sama aku?" rajuk Amanda.
"Justru kakek sayang sama kamu" balas Darma.
Amanda terdiam. Dia memikirkan cara untuk menggagalkan perjodohan ini.
Amanda berpikir sangat keras. Jika kakeknya sudah memutuskan sesuatu, maka dia tidak bisa menolak lagi.
"Ah, begini saja. Mari kita bertaruh" usul Darma.
"Bertaruh?" tanya Amanda tidak mengerti.
"Iya. Jika dalam waktu 3 bulan kamu tidak jatuh cinta pada pria itu, maka kakek akan membatakan perjodohannya" jawab Darma.
"Jika sebaliknya?" tanya Amanda.
"Jika sebaliknya kamu jatuh cinta pada pria itu, maka kamu akan menyetujui perjodohan ini. Bahkan kamu harus bersedia jika kakek menintamu langsung menikah dengan pria itu" jawab Darma.
"Hem,, boleh juga" gumam Amanda. "Baiklah, aku terima taruhan kakek" setuju Amanda.
Amanda dan Darma berjabat tangan.
"Tapi kamu harus ingat persetujuan ini" ucap Darma.
"Tentu saja. Itu pasti kek" balas Amanda.
Amanda hendak pergi, namun tiba-tiba Darma terpikirkan sebuah ide.
"Tunggu sayang" panggil Darman.
"Iya kek" balas Amanda menghentikan langkahnya dan berbalik badan.
"Bagaimana kamu bisa mengenal pria yang akan dijodohkan denganmu? Sementara kamu tinggal di sini? Bertemupun kamu belum pernah" tanya Darman.
Amanda terdiam dan memikirkan sesuatu. "Benar juga. Bagaimana aku tau siapa pria itu?" pikir Amanda dalam hati.
"Begini saja, kamu akan tinggal di rumah Daniel" usul Darma.
"Daniel? Siapa dia?" tanya Amanda.
"Pria yang akan dijodohkan denganmu" jawab Darma.
"Oo,, jadi namanya Daniel.." gumam Amanda.
"Selain tinggal di rumahnya, kamu juga harus menjadi sekretarisnya" ujar Darma.
"Apa! Kenapa jadi seperti ini?" tanya Amanda tidak terima.
"Kakek hanya menambah taruhannya saja" ucap Darma acuh.
"Ck.." decak kesal Amanda.
"Kalo kamu menolak, maka taruhan ini akan batal dan kamu harus menerima perjodohan ini" ancam Darma.
"Baiklah,, baiklah,, aku terima" setuju Amanda.
"Ish,, kakek ini,, menambah taruhan seenaknya saja. Emang aku dikira apa?" gerutu Amanda namun masih bisa didengar oleh Darma.
Darma tersenyum menang.
"Tapi kakek harus tau, sekeras apapun kakek mendekatkan aku pada pria itu, siapa namanya? Daniel, ya, Daniel. Aku tidak akan pernah jatuh cinta pada dia" ucap Amanda dengan yakin.
Setelah mengetakan itu, Amanda pergi. Darma tersenyum.
"Lihatlah, aku yang akan menang cucuku" ucap Darma.
Flash on
Sebenarnya Daniel tau kalau Amanda akan datang ke rumahnya. Namun Daniel tidak tertarik sama sekali.
Setelah membersihkan tubuhnya, Amanda membaringkan tubuhnya dan tertidur.
Pukul 11 malam, Daniel pulang ke rumah. Daniel langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia tidak mendapati perubahan pada kamarnya, karna lampu yang ada di kamarnya tidak dinyalakan.
Daniel segera membersihkan tubuhnya dan langsung berbaring di atas tempat tidurnya. Daniel tidak menyadari ada orang lain di atas tempat tidurnya.
Daniel mencium aroma yang dia cari selama ini. Aroma ini sangat persis dengan seseorang yang dia cari. Daniel memeluk tubuh pemilik aroma itu. Karna lelah, Daniel pun tertidur sambil memeluk Amanda.
Keesokan harinya.
Oliv tidak mendengar masalah Amanda yang diusir dari kamar Daniel. Karna penasaran, akhirnya Oliv mengetuk pintu kamar Daniel.
Amanda dan Daniel terbangunkan karna suara ketukan pintu. Amanda kaget saat tau dirinya tidur dipelukan seorang pria. Melihat adanya pria di kamar ini, Amanda menebak kalau Oliv sudah menjebak dirinya agar masuk ke kamar ini.
Daniel bangun dan merasa kesal atas apa yang terjadi semalam. Dirinya hilang kendali sehingga membiarkan dirinya tidur sambil memeluk Amanda.
"Si*l, apa yang aku lakukan kemarin? Aku tidak bisa mengontrol tubuhku" ucap Daniel dalam hati.
"Sedang apa kau di kamar ku?" tanya Daniel dengan garang.
Amanda tidak menjawab Daniel. Amanda sudah masuk jebakan Oliv, sehingga dia tidak bisa menjawab Daniel.
"Pergi kau dari kamarku" usir Daniel.
Tanpa pikir panjang, Amanda langsung ke luar dari kamar Daniel dengan membawa barang-barangnya.
Saat berada di pintu, Amanda berpapasan dengan Oliv. Oliv tersenyum mengejek pada Amanda. Oliv tau kalau Daniel pasti memarahi Amanda.
"Maafkan aku. Kemarin aku salah menunjukan kamar padamu. Seharusnya kamarmu sebelah kiri dari tangga, bukan sebelah kana. Sebelah kanan itu kamarnya kak Daniel" ucap Oliv. "Pasti kak Daniel marah padamu" tebak Oliv.
"Benarkan dugaanku. Dasar wanita si*lan. Berani sekali dia membodohiku" ucap Amanda dalam hati. "Tapi tenang. Aku tidak boleh terlihat syok atas kejadian ini. Aku harus terlihat biasa-biasa saja" lanjut Amanda.
"Tidak kok, dia tidak marah padaku. Hubungan kami baik-baik saja. Bahkan semalam Daniel lah yang mentaku untuk tidur di kamarnya" jawab Amanda berbohong. "Huh,, entah kenapa aku jadi ragu untuk menolak perjodohan ini. Mungkin aku akan berubah pikiran. Bagaimana menurutmu? Apakah itu ide yang bagus? Aku rasa,, itu ide yang sangat bagus" ujar Amanda.
Oliv membulatkan matanya marah.
"Udah ya, aku mau mandi. Tubuhku terasa lengket setelah kemarin malam kami,, eh, apa yang aku katakan? Seharusnya aku tidak mengatakannya padamu. Maafkan aku, aku kelepasan. Padahal Daniel sudah memintaku untuk tidak mengatakan ini" Amanda meninggalkan Oliv dan berjalan ke arah kamarnya yang sesungguhnya.
Oliv menggertakan giginya dengan marah. "Bagaimana bisa kak Daniel melakukan itu dengan gadis kampung itu? Aku yakin, pasti gadis kampung itu berbohong. Dia hanya ingin memanas-manasiku saja. Oliv, kamu tidak boleh masuk perangkapnya" ucap Oliv tidak percaya. "Tapi kenapa kak Daniel tidak marah pada gadis kampung itu. Kalau ada orang yang menyentuh barang-barang miliknya, dia Langsung marah besar. Bahkan itu aku sekalipun. Tapi ini, si gadis kampung itu tidur bersamanya. Ini gak bisa dibiarin. Aku harus aduin ke tante Diva" ucap Oliv marah.
"Lihat saja Amanda, Kamu akan dimarahi habis-habisan oleh tante Diva. Dia akan memberi kau pelajaran yang paling berat. Sampai kau akan memohon untuk mat* dari pada hidup" lanjut Oliv dengan membuka matanya lebar-lebar.
Oliv pergi untuk mengadukan apa yang sudah Amanda lakukan kepadanya. Oliv akan terus berusaha agar Amanda tidak mendapatkan kenyamanan di rumah ini. Oliv tidak akan menyia-nyiakan jika ada kesempatan untuk membuat Amanda menderita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Susi Khayla
lho kok daniel udh paham bau nya,,jgn2 dlu shabtan lgi
2022-05-30
2
Sudrajat adhe
seru cerita nya
2022-05-14
2
Sri Joyo Menggono
kok sama ama yg sekertaris vs mr arogant.
2022-04-01
3