Episode 5 - Diantar Pulang

“Biarin!” ceplosku kasar, lalu memukul mulutku pelan saat sadar akan jawabanku yang kasar pada orang yang telah memberiku makan barusan. Lalu aku berusaha menutupi rasa bersalahku karena telah berucap kasar pada customer sendiri, apalagi sudah diberi makan gratis tapi sikapku malah begini padanya.

Aku hendak membereskan meja pendek di depan sofa yang kami duduki ini, namun seketika pergelangan tanganku disentuhnya, dan seketika aku menatapnya yang juga kini sedang menatapku.

“Biarkan saja semua itu. Nanti ada pelayan yang membereskan semuanya.” Ucapnya lalu melepaskan tangannya.

“Baiklah Tuan”

“Tuan, jika tidak ada hal lain lagi. Saya ingin permisi pulang Tuan, sekarang sudah sangat larut. Terimakasih banyak atas semuanya” sambungku dengan sedikit membungkuk hormat saat melirik jam yang menempel di dinding dekat TV, yang ternyata sudah menunjukkan pukul 23.35.

“Biar saya antar kamu pulang” tegasnya.

 “Tidak perlu Tuan. Tadi saya bawa motor sendiri saat kesini” jawabku menginterupsi.

“Apa kau yakin ?”tanyanya ragu.

“Iya tuan” tegasku seraya bangkit berdiri dari sofa.

“Oh iya maaf, uang tagihannya tuan” tambahku mengingatkan pria itu kalau dia lupa membayar makanannya tadi.

“Oh, maaf saya lupa. Berapa tadi totalnya ?” jawabnya dengan sedikit tertawa sambil merogoh sakunya mengambil

dompet, lalu menarik beberapa lembar uang.

“Totalnya Enam Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah, Tuan” jelasku lalu menerima uang darinya. Aku mengernyit menyadari ini sepertinya bukan seperti total yang kusebutkan. Ini banyak sekali. Dia memberiku uang setebal ini dengan uang seratus ribuan semua. Aku menghitungnya dan menatapnya bingung saat menyadari uang yang kupegang jauh melebihi total tagihannya.

“Tuan, ini lebihnya hampir tiga kali lipat dari total tagihannya Tuan” ucapku sembari mengembalikan kelebihan

uangnya tapi dia tak menerimanya dan hanya tersenyum.

“Itu sengaja aku lebihkan untukmu” jawabnya terbersit nada sombong sambil melipatkan kedua tangannya ke depan dan kaki panjangnya disilangkan, ditambah senyum seringainya kini terlihat sangat menjengkelkan. Aku hanya bisa terdiam tak percaya melihat tingkah sombongnya yang menjengkelkan itu.

“Maaf Tuan, saya tidak bisa menerimanya” tolakku merasa diriku telah direndahkannya dengan memberiku uang cuma-cuma yang mungkin tidak seberapa baginya, tapi itu cukup besar bagiku karena dengan uang itu bisa untuk hidup setengah bulan. Apalagi dengan nada kesombongannya itu membuatku sangat tersinggung.

“Jangan menolaknya! Aku memberimu bukan untuk tujuan macam-macam. Aku hanya ingin berterimakasih karena kau sudah membuat moodku lebih baik” jelasnya. Aku menatapnya lekat dan mendapatkan ketulusan dari dalam matanya.

“Baiklah, terimakasih banyak Tuan. Kalau begitu saya mohon diri” jawabku dengan memaksakan senyum.

 “Biar kuantar kau pulang. Tunggu disitu!” tegasnya.

“Tidak perlu Tuan, saya bisa pulang sendiri” protesku.

“Dasar keras kepala! Tunggu disitu saya ambil kunci mobil dulu. Biar saya antar kamu pulang” ucapnya sambil berlari kecil seperti tak butuh jawabanku, menuju nakas dan meraih kunci mobilnya dengan cepat. Saat kunci sudah berada di genggamannya, dia berbalik dan berjalan cepat mendekat padaku. Aku tersontak kaget ketika ia tiba-tiba

membungkuk dan meraup tubuhku, lalu melemparkanku di pundaknya seolah sedang memanggul karung beras. Pria itu tetap berjalan dengan santainya keluar dan berjalan menuju lift.

Aku terus meronta penuh protes padanya. “Jika kau tak ingin mengundang banyak mata yang melihatmu, maka diam sajalah. Aku hanya akan mengantarmu pulang dengan selamat. Kau terlalu banyak bicara, jadi lebih baik kugendong begini” ucapnya dengan membisik ke telingaku membuatku terdiam seribu bahasa.

Sesampainya di parkiran basement, dia langsung menuju mobilnya, membukakan pintu lalu melepaskanku dengan pelan di kursi depan penumpang. Setelah aku duduk dengan baik, kemudian dia menutup pintu dan berjalan cepat memutari depan mobilnya lalu duduk tepat disebelahku. Pria itu hanya diam saja tanpa berbicara banyak, kemudian dia menoleh padaku.

“pasang sabuk pengamanmu”

Aku hanya mematung seperti belum sadar dari keterkejutanku, dan tanpa menunggu lama, dia perlahan mendekatkan wajahnya padaku, membuatku dengan cepat menelan ludah. Sekitar beberapa detik wajahnya berhenti tepat satu jengkal dari wajahku, membuat wajahku memanas dan entah kenapa aku memejamkan mataku dengan keras. Ya ampun, apa yang mau dia lakukan ?

Tiba-tiba aku mendengar dia terkekeh, sontak membuatku langsung membuka kedua bola mataku dan ternyata dia hanya ingin meraih sabuk pengaman yang berada disisiku dan memakaikannya padaku. Kemudian dia memperbaiki posisi duduknya meninggalkan diriku yang saat ini duduk dengan wajah yang mungkin sudah seperti kepiting rebus.

“Tidak baik, gadis kecil sepertimu pulang di larut malam begini sendirian. Nanti kalau kamu kenapa-napa gimana?” ucapnya memecahkan suanana hening di dalam mobil.

“Tapi Tuan motor saya gimana?”protesku.

“Berikan kunci motormu padaku, besok pagi-pagi sekali aku akan menyuruh bawahanku untuk mengantarkannya

kembali ke rumahmu” tambahnya sembari mengulurkan tangannya padaku.

“Oh.. i-ini Tuan” jawabku gelagapan seperti terkena sihir olehnya membuatku mematuhi semua perkataanya seraya

memberikan kunci motorku padanya.

Dia meraihnya lalu menyimpannya di saku celananya. Kemudian dia menghidupkan mesin mobilnya dan segera melaju keluar dari parkiran itu.

“Dimana rumahmu ?”. Tanyanya kemudian.

“Di jalan merak no. 11 Tuan” jelasku dan dia sedikit mengernyitkan alis lalu mengangguk mengerti. Kemudian dia

memutar musik dalam mobilnya memecahkan keheningan diantara kami.

“Tidurlah, masih sejam lagi baru akan sampai ke rumahmu. Kau capekkan ?” ucapnya lagi, masih terus fokus

menyetir tanpa menoleh padaku.

“Tidak tuan, aku tidak mengantuk” jawabku sambil menatap ke depan. Tidak mungkin lah aku tidur di dalam mobil

pria asing. Kalau aku diapa-apain gimana? Setelah itu kami tidak berbicara apapun lagi. Hanya terdengar musik slow yang membuat pikiran dan suasana hatiku melayang kemana-mana.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nazzalla Kinan

Nazzalla Kinan

baik bngt si tuan

2022-09-13

0

Ariexa Ekhwan

Ariexa Ekhwan

visualnya thorrr...

2020-03-14

0

istrioppaojun

istrioppaojun

suka sama karakter ceweknya,,,

2019-11-06

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Pelanggan Terakhir
2 Episode 2 - Shock
3 Episode 3 - Apakah Kau Pria yang Tadi Kulihat?
4 Episode 4 - Makan Bersama
5 Episode 5 - Diantar Pulang
6 Episode 6 - Entah kenapa
7 Episode 7 - Telepon Misterius
8 Episode 8 - Tamu Tak Disangka
9 Episode 9 - Menjadi Tokoh Jahat
10 Episode 10 - Mangsa Bodoh
11 Episode 11 - Sepakat
12 Episode 12 - First Kissku
13 Episode 13 - Maaf
14 Episode 14 - Karena Ulah Devan
15 Episode 15 - Buktikanlah!
16 Episode 16 - Gejolak Hati
17 Episode 17 - Matilah Aku!
18 Episode 18 - Gadisku
19 Episode 19 - Pengakuan
20 Episode 20 - Cobaan Berat
21 Episode 21 - Menginap
22 Episode 22 - Sembunyi
23 Episode 23 - Ketika Ada yang Berubah
24 Episode 24 - Accident
25 Episode 25 - Pertengkaran
26 Ep 26 - Persaingan yang Tak Kasat Mata
27 Episode 27 - I Love You
28 Episode 28 - Berbohong
29 Episode 29 - Wanita Aneh
30 Episode 30 - Xena Wilkinson
31 Episode 31 - Perkara Teflon Terbakar
32 Episode 32 - Ketika Jujur Itu Menyakitkan
33 Episode 33 - Kak Reza kenapa ?
34 Episode 34 - Terpojok
35 Episode 35 - Devan Akan Kembali
36 Episode 36 - Pemberitahuan Mendadak
37 Episode 37 - Pagi Itu
38 Episode 38 - Gosip
39 Episode 39 - Kenapa Harus Dia ?
40 Episode 40 - Bertemu
41 Episode 41 - Bertemu (2)
42 Episode 42 - Gara-gara Kopi dan Cincin
43 Episode 43 - Tawaran
44 Episode 44 - Tindakan Bodoh
45 Episode 45 - Devan dan Widel
46 Episode 46 - Mendesak Rasa Malu
47 Episode 47 - Membohongi Diri Lagi
48 Episode 48 - Cemburu
49 Episode 49 - Cemburu (2)
50 Episode 50 - Rencana Devan
51 Episode 51 - Mulut Bocor
52 Episode 52 - Mulut Bocor (2)
53 Episode 53 - Jiwa Jiwa Kepo
54 Episode 54 - Kemesraan Palsu
55 Episode 55 - Rencana Widel
56 Episode 56 - Mengundurkan Diri
57 Episode 57 - Terlambat Tahu
58 Episode 58 - Jujur
59 Episode 59 - Sayang
60 Episode 60 - Calon Istri
61 Episode 61 - Di rumah Devan
62 Episode 62 - Di rumah Devan (2)
63 Episode 63 - Gara-gara Mengigau + VISUAL TOKOH
64 Episode 64 - Dikira Pembantu
65 Episode 65 - Tidur di Hotel
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Episode 1 - Pelanggan Terakhir
2
Episode 2 - Shock
3
Episode 3 - Apakah Kau Pria yang Tadi Kulihat?
4
Episode 4 - Makan Bersama
5
Episode 5 - Diantar Pulang
6
Episode 6 - Entah kenapa
7
Episode 7 - Telepon Misterius
8
Episode 8 - Tamu Tak Disangka
9
Episode 9 - Menjadi Tokoh Jahat
10
Episode 10 - Mangsa Bodoh
11
Episode 11 - Sepakat
12
Episode 12 - First Kissku
13
Episode 13 - Maaf
14
Episode 14 - Karena Ulah Devan
15
Episode 15 - Buktikanlah!
16
Episode 16 - Gejolak Hati
17
Episode 17 - Matilah Aku!
18
Episode 18 - Gadisku
19
Episode 19 - Pengakuan
20
Episode 20 - Cobaan Berat
21
Episode 21 - Menginap
22
Episode 22 - Sembunyi
23
Episode 23 - Ketika Ada yang Berubah
24
Episode 24 - Accident
25
Episode 25 - Pertengkaran
26
Ep 26 - Persaingan yang Tak Kasat Mata
27
Episode 27 - I Love You
28
Episode 28 - Berbohong
29
Episode 29 - Wanita Aneh
30
Episode 30 - Xena Wilkinson
31
Episode 31 - Perkara Teflon Terbakar
32
Episode 32 - Ketika Jujur Itu Menyakitkan
33
Episode 33 - Kak Reza kenapa ?
34
Episode 34 - Terpojok
35
Episode 35 - Devan Akan Kembali
36
Episode 36 - Pemberitahuan Mendadak
37
Episode 37 - Pagi Itu
38
Episode 38 - Gosip
39
Episode 39 - Kenapa Harus Dia ?
40
Episode 40 - Bertemu
41
Episode 41 - Bertemu (2)
42
Episode 42 - Gara-gara Kopi dan Cincin
43
Episode 43 - Tawaran
44
Episode 44 - Tindakan Bodoh
45
Episode 45 - Devan dan Widel
46
Episode 46 - Mendesak Rasa Malu
47
Episode 47 - Membohongi Diri Lagi
48
Episode 48 - Cemburu
49
Episode 49 - Cemburu (2)
50
Episode 50 - Rencana Devan
51
Episode 51 - Mulut Bocor
52
Episode 52 - Mulut Bocor (2)
53
Episode 53 - Jiwa Jiwa Kepo
54
Episode 54 - Kemesraan Palsu
55
Episode 55 - Rencana Widel
56
Episode 56 - Mengundurkan Diri
57
Episode 57 - Terlambat Tahu
58
Episode 58 - Jujur
59
Episode 59 - Sayang
60
Episode 60 - Calon Istri
61
Episode 61 - Di rumah Devan
62
Episode 62 - Di rumah Devan (2)
63
Episode 63 - Gara-gara Mengigau + VISUAL TOKOH
64
Episode 64 - Dikira Pembantu
65
Episode 65 - Tidur di Hotel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!