“Biarin!” ceplosku kasar, lalu memukul mulutku pelan saat sadar akan jawabanku yang kasar pada orang yang telah memberiku makan barusan. Lalu aku berusaha menutupi rasa bersalahku karena telah berucap kasar pada customer sendiri, apalagi sudah diberi makan gratis tapi sikapku malah begini padanya.
Aku hendak membereskan meja pendek di depan sofa yang kami duduki ini, namun seketika pergelangan tanganku disentuhnya, dan seketika aku menatapnya yang juga kini sedang menatapku.
“Biarkan saja semua itu. Nanti ada pelayan yang membereskan semuanya.” Ucapnya lalu melepaskan tangannya.
“Baiklah Tuan”
“Tuan, jika tidak ada hal lain lagi. Saya ingin permisi pulang Tuan, sekarang sudah sangat larut. Terimakasih banyak atas semuanya” sambungku dengan sedikit membungkuk hormat saat melirik jam yang menempel di dinding dekat TV, yang ternyata sudah menunjukkan pukul 23.35.
“Biar saya antar kamu pulang” tegasnya.
“Tidak perlu Tuan. Tadi saya bawa motor sendiri saat kesini” jawabku menginterupsi.
“Apa kau yakin ?”tanyanya ragu.
“Iya tuan” tegasku seraya bangkit berdiri dari sofa.
“Oh iya maaf, uang tagihannya tuan” tambahku mengingatkan pria itu kalau dia lupa membayar makanannya tadi.
“Oh, maaf saya lupa. Berapa tadi totalnya ?” jawabnya dengan sedikit tertawa sambil merogoh sakunya mengambil
dompet, lalu menarik beberapa lembar uang.
“Totalnya Enam Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah, Tuan” jelasku lalu menerima uang darinya. Aku mengernyit menyadari ini sepertinya bukan seperti total yang kusebutkan. Ini banyak sekali. Dia memberiku uang setebal ini dengan uang seratus ribuan semua. Aku menghitungnya dan menatapnya bingung saat menyadari uang yang kupegang jauh melebihi total tagihannya.
“Tuan, ini lebihnya hampir tiga kali lipat dari total tagihannya Tuan” ucapku sembari mengembalikan kelebihan
uangnya tapi dia tak menerimanya dan hanya tersenyum.
“Itu sengaja aku lebihkan untukmu” jawabnya terbersit nada sombong sambil melipatkan kedua tangannya ke depan dan kaki panjangnya disilangkan, ditambah senyum seringainya kini terlihat sangat menjengkelkan. Aku hanya bisa terdiam tak percaya melihat tingkah sombongnya yang menjengkelkan itu.
“Maaf Tuan, saya tidak bisa menerimanya” tolakku merasa diriku telah direndahkannya dengan memberiku uang cuma-cuma yang mungkin tidak seberapa baginya, tapi itu cukup besar bagiku karena dengan uang itu bisa untuk hidup setengah bulan. Apalagi dengan nada kesombongannya itu membuatku sangat tersinggung.
“Jangan menolaknya! Aku memberimu bukan untuk tujuan macam-macam. Aku hanya ingin berterimakasih karena kau sudah membuat moodku lebih baik” jelasnya. Aku menatapnya lekat dan mendapatkan ketulusan dari dalam matanya.
“Baiklah, terimakasih banyak Tuan. Kalau begitu saya mohon diri” jawabku dengan memaksakan senyum.
“Biar kuantar kau pulang. Tunggu disitu!” tegasnya.
“Tidak perlu Tuan, saya bisa pulang sendiri” protesku.
“Dasar keras kepala! Tunggu disitu saya ambil kunci mobil dulu. Biar saya antar kamu pulang” ucapnya sambil berlari kecil seperti tak butuh jawabanku, menuju nakas dan meraih kunci mobilnya dengan cepat. Saat kunci sudah berada di genggamannya, dia berbalik dan berjalan cepat mendekat padaku. Aku tersontak kaget ketika ia tiba-tiba
membungkuk dan meraup tubuhku, lalu melemparkanku di pundaknya seolah sedang memanggul karung beras. Pria itu tetap berjalan dengan santainya keluar dan berjalan menuju lift.
Aku terus meronta penuh protes padanya. “Jika kau tak ingin mengundang banyak mata yang melihatmu, maka diam sajalah. Aku hanya akan mengantarmu pulang dengan selamat. Kau terlalu banyak bicara, jadi lebih baik kugendong begini” ucapnya dengan membisik ke telingaku membuatku terdiam seribu bahasa.
Sesampainya di parkiran basement, dia langsung menuju mobilnya, membukakan pintu lalu melepaskanku dengan pelan di kursi depan penumpang. Setelah aku duduk dengan baik, kemudian dia menutup pintu dan berjalan cepat memutari depan mobilnya lalu duduk tepat disebelahku. Pria itu hanya diam saja tanpa berbicara banyak, kemudian dia menoleh padaku.
“pasang sabuk pengamanmu”
Aku hanya mematung seperti belum sadar dari keterkejutanku, dan tanpa menunggu lama, dia perlahan mendekatkan wajahnya padaku, membuatku dengan cepat menelan ludah. Sekitar beberapa detik wajahnya berhenti tepat satu jengkal dari wajahku, membuat wajahku memanas dan entah kenapa aku memejamkan mataku dengan keras. Ya ampun, apa yang mau dia lakukan ?
Tiba-tiba aku mendengar dia terkekeh, sontak membuatku langsung membuka kedua bola mataku dan ternyata dia hanya ingin meraih sabuk pengaman yang berada disisiku dan memakaikannya padaku. Kemudian dia memperbaiki posisi duduknya meninggalkan diriku yang saat ini duduk dengan wajah yang mungkin sudah seperti kepiting rebus.
“Tidak baik, gadis kecil sepertimu pulang di larut malam begini sendirian. Nanti kalau kamu kenapa-napa gimana?” ucapnya memecahkan suanana hening di dalam mobil.
“Tapi Tuan motor saya gimana?”protesku.
“Berikan kunci motormu padaku, besok pagi-pagi sekali aku akan menyuruh bawahanku untuk mengantarkannya
kembali ke rumahmu” tambahnya sembari mengulurkan tangannya padaku.
“Oh.. i-ini Tuan” jawabku gelagapan seperti terkena sihir olehnya membuatku mematuhi semua perkataanya seraya
memberikan kunci motorku padanya.
Dia meraihnya lalu menyimpannya di saku celananya. Kemudian dia menghidupkan mesin mobilnya dan segera melaju keluar dari parkiran itu.
“Dimana rumahmu ?”. Tanyanya kemudian.
“Di jalan merak no. 11 Tuan” jelasku dan dia sedikit mengernyitkan alis lalu mengangguk mengerti. Kemudian dia
memutar musik dalam mobilnya memecahkan keheningan diantara kami.
“Tidurlah, masih sejam lagi baru akan sampai ke rumahmu. Kau capekkan ?” ucapnya lagi, masih terus fokus
menyetir tanpa menoleh padaku.
“Tidak tuan, aku tidak mengantuk” jawabku sambil menatap ke depan. Tidak mungkin lah aku tidur di dalam mobil
pria asing. Kalau aku diapa-apain gimana? Setelah itu kami tidak berbicara apapun lagi. Hanya terdengar musik slow yang membuat pikiran dan suasana hatiku melayang kemana-mana.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Nazzalla Kinan
baik bngt si tuan
2022-09-13
0
Ariexa Ekhwan
visualnya thorrr...
2020-03-14
0
istrioppaojun
suka sama karakter ceweknya,,,
2019-11-06
2