Mainan Baru Eldrick.

Ceklek. Eldrick membuka ruangan itu.

Mata Bram memberi kode pada Greg untuk segera membicarakan masalah taruhan begitu Eldrick duduk di tempat duduknya.

"Ekhem." Dehem Greg sebelum memulai pembicaraannya.

"El, apa kau mau ikut kami taruhan?"

"Tidak. Aku tidak tertarik dengan taruhan kalian." Jawab Eldrick dingin.

"Yakin? Baiklah kalau begitu, biar aku dan Bram saja." Ucap Greg

"Berhubung El tidak mau ikut taruhan, jadi kita berdua saja yang akan memperebutkan Fe." Pancing Greg.

Mendengar nama panggilan Freya disebut, jelas saja Eldrick langsung menoleh ke arah Greg.

"Fe siapa yang kalian maksud?" Tanya Eldrick memastikan.

"Fe si pelayan tadi. Kami bertaruh untuk mendapatkannya, lalu mengajaknya untuk tinggal bersama minimal sampai enam bulan." Jawab Greg.

Makin panas saja hati Eldrick mendengar taruhan itu.

"Kalau begitu aku ikut!" Ucap Eldrick.

"Mana boleh begitu, kau bilang tadi tidak mau!" Protes Bram.

"Sudah lama aku tidak bermain-main, jadi aku mau mengasah insting kelaki-lakian ku." Balas Eldrick berbohong.

"Wow. Baiklah, kalau kau memang mau mengasah insting kelaki-lakian mu. Kami akan mengalah pada mu dan membiarkan mu mencuri start. Waktu mu hanya satu bulan untuk mendapatkan Fe dan membuat Fe tinggal bersama mu minimal enam bulan. Dan jika kau berhasil, maka kami akan membantu mu lulus tahun ini. Bagaimana?"

"Setuju." Jawab Eldrick lantang.

Benar prediksi Greg, tanpa pikir panjang Eldrick pasti ikut dalam taruhan ini jika mendengar nama Freya yang menjadi bahan taruhan mereka.

Greg dan Bram tersenyum penuh arti saat mendengar Eldrick mengatakan setuju dengan sangat lantang.

*****

Keesokan harinya.

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Freya masih tertidur di atas ranjangnya.

Kriiiing...Kriiing. Bunyi nada dering yang melengking dari ponsel Freya, tanda ada panggilan masuk.

Freya pun meraba nakas untuk mengambil ponselnya.

Dengan mata yang masih tertutup, Freya menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"Feeeeee!!! Kau dimana? Lima belas menit lagi kelas Miss Anna di mulai." Teriak Mike dari seberang telepon.

Mike adalah teman Freya semenjak masuk di universitas itu.

Sedangkan Miss Anna adalah dosen killer yang sangat di takuti.

Sontak teriakkan Mike membuat Freya tersadar dari mimpi indahnya.

Freya terduduk kaget. Ia melihat jam yang tertera di layar ponselnya.

"Astaga." Pekik Freya saat melihat jam yang lima belas menit lagi tepat jam delapan.

"Feeee!!!" Teriak Mike lagi.

"Iya..iya, aku segera datang." Jawab Freya.

Freya pun mengakhiri panggilan Mike dan langsung lompat dari tempat tidur dan berlari menuju kamar mandi.

Tak ada waktu untuk mandi, ia hanya membasuh wajahnya dan menggosok giginya.

Setelah selesai membasuh wajah dan menggosok giginya, cepat-cepat Freya keluar dari dalam kamar mandi menuju lemari. Tanpa memilah-milih pakaian apa dan warna apa yang ingin dia pakai, karena pakaian Freya juga tidak terlalu banyak, Freya menarik asal pakaian yang ada di dalam lemari. Memakainya dengan sangat cepat, kemudian menyisir rambutnya. Tanpa polesan bedak di wajahnya dan polesan gincu di bibirnya, Freya langsung menyambar tas kuliahnya dan keluar dari dalam kamar kos nya.

Lagi dan lagi Freya bangun terlambat, karena apalagi kalau bukan karena Freya pulang larut malam dari tempat kerjanya, bahkan tidurnya pun tidak sampai lima jam.

Freya berlari dengan sangat cepat menuju kampus, ia sudah tak peduli dengan mata orang-orang yang melihatnya berlari.

Dan akhirnya, Freya pun sampai tepat di depan kelas dimana Miss Anna akan membagi ilmunya.

Teeeeet. Bunyi bel tanda semua mahasiswa di haruskan masuk ke dalam kelas.

"Huh.." Freya bernafas lega, meski dengan peluh yang bercucuran akhirnya dirinya bisa sampai tepat waktu di depan kelas.

Freya pun melangkah masuk ke dalam kelas sebelum Miss Anna datang.

Bugh. Seseorang menabrak Freya dari belakang.

Siapa lagi orang itu kalau bukan Eldrick.

"Hish...!!!" Geram Freya saat tau yang menabrak dirinya adalah Eldrick, teman berdebatnya.

"Lain kali kalau mau kuliah mandi dulu." Bisik Eldrick seraya melewati Freya.

Freya menggertakan giginya geram.

"Tenangkan dirimu Fe.." Gumam Freya dalam hati sembari mengatur nafasnya untuk mengumpulkan kesabaran menghadapi Eldrick.

"Selamat pagi." Tiba-tiba saja suara Miss Anna menggelegar di dalam kelas.

Freya pun cepat-cepat jalan menuju tempat duduk kosong yang ada di belakang.

Siapa sangka saat Freya hendak melewati Eldrick, tiba-tiba Eldrick mendorong orang yang ada di sebelahnya, kemudian menarik tangan Freya agar duduk di bangku tempat orang yang baru saja Eldrick dorong.

"Duduk disini." Ucap Eldrick.

Mau tak mau Freya mengikuti kemauan Eldrick. Bukannya ia tak bisa melawan, tapi karena Miss Anna sudah ada di dalam kelas, membuat Freya tak bisa berkutik dengan tindakan Eldrick yang seenaknya saja.

Freya pun mencoba duduk tenang di samping Eldrick, walau sebenarnya tangannya ingin sekali meninju laki-laki yang ada di sebelahnya itu.

"Jangan ge'er, aku menyuruh kau duduk disamping ku, karena aku tidak mau orang lain mencium aroma tak sedap tubuh mu. Biar lah cukup aku yang sial pagi ini karena mencium aroma tubuh mu, jangan kau tumbalkan orang lain lagi." Bisik Eldrick.

Freya tak menjawab.

Ia menarik nafasnya panjang untuk kembali mengisi baterai kesabaran dalam dirinya.

"Sabar Fe..sabar." Gumam Freya dalam hatinya mencoba menenangkan dirinya.

Freya tidak sadar karena terlalu besar daya kesabaran yang di butuhkan untuk menghadapi Eldrick, membuat wajahnya memerah.

Melihat wajah Freya yang memerah, Eldrick tersenyum penuh kemenangan, karena ia tahu pasti saat ini rasa kesal Freya padanya sudah di ubun-ubun.

Eldrick sepertinya lupa dengan taruhan itu. Karena kalau ia ingat seharusnya ia membuat Freya terkesan padanya untuk mengambil hati Freya, tapi ini, Eldrick malah membuat Freya makin naik darah tinggi menghadapi Eldrick.

Sedangkan di meja lain, ada sepasang mata yang sedang terbakar api cemburu.

Sepasang mata itu adalah milik Cindy.

Dari sudut pandang tempat Cindy duduk, ia melihat kalau saat ini Eldrick dan Freya seperti sedang kasmaran.

Bagaimana tidak ia berpikir seperti itu, karena saat Eldrick berbisik di telinga Freya, wajah Freya langsung memerah. Dan Cindy berpikir kalau kalimat yang di bisikkan Eldrick adalah kalimat cinta atau kalimat yang berbau mesum.

Cindy mengepalkan tangannya, giginya menggertak melihat pemandangan yang ada di depannya, apalagi saat ini Eldrick mata Eldrick tak berkedip melihat Freya.

"Dasar wanita murahan!!! Akan ku beri kau pelajaran!!" Ucap Cindy menggeram dalam hati.

Padahal yang sebenarnya terjadi, Eldrick menatap Freya sampai tak berkedip karena sedang menggoda Freya, membuat Freya salah tingkah dan membuat wajah Freya merah merona.

Sepertinya, Eldrick punya permainan baru untuk dirinya sendiri, membuat Freya salah tingkah sampai wajahnya merah merona.

to be continued...

Terpopuler

Comments

mamah lia nia

mamah lia nia

nakalnya abang el.... 🤣🤣🤭

2022-02-01

0

Meylin

Meylin

smoga yg Bucin duluan cowoknya

2022-01-22

1

Lovesekebon

Lovesekebon

El ..jatuh love ya🤔

2021-12-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!