Mata kuliah pun berakhir, Freya pun berdiri dari tempat duduknya hendak keluar dari dalam kelas, namun tiba-tiba saja kakinya tersandung karena ada seseorang yang mencekal langkah kakinya.
"Aaaakh.." teriak Freya.
Dengan sigap Eldrick yang baru berdiri dari tempat duduknya dimana Freya hendak terjatuh, langsung menangkap tubuh Freya.
Tubuh Freya pun selamat tak sampai jatuh ke lantai.
"Ups." Celetuk Cindy, orang yang dengan sengaja mencekal kaki Freya. Ia tak menyangka kalau Eldrick menangkap Freya.
Cindy memang tak menyukai Freya, karena di mata Cindy, Freya sengaja mencari ribut dengan Eldrick hanya untuk mencuri perhatian Eldrick. Sedangkan Eldrick adalah lelaki yang sedang Cindy incar untuk menjadi kekasihnya.
Walaupun Eldrick terkenal mahasiswa abadi di kampus itu, tapi satu kampus juga tau siapa orangtua Eldrick.
Bola mata Eldrick dan Freya tak sengaja bertemu saat Eldrick menangkap Freya yang ingin terjatuh. Mereka saling menatap sesaat.
"Dasar wanita murahan!!" Umpat Cindy dengan suara agak keras.
Mendengar suara Cindy yang sedang mengumpatnya, Freya pun tersadar dari hipnotis yang sedang bola mata Eldrick pancarkan. Freya menjauhkan tubuhnya dari tubuh Eldrick dan mulai berdiri tegak kembali.
Kemudian ia berjalan mendekati Cindy yang telah mengatainya murahan dan juga yang ia yakini orang yang telah mencekal langkah kakinya.
"Apa kamu bilang barusan? Siapa yang sedang kamu umpat, hah?" Tanya Freya dengan tatapan mengintimidasi.
Melihat tatapan mata Freya yang menakutkan, Cindy menelan salivanya susah payah. Ini pertama kalinya dalam satu semester ia mengerjai Freya, baru kali ini Freya memberi tatapan sadis padanya.
Jelas saja Freya murka, karena ini juga pertama kalinya Cindy mengatainya wanita murahan.
"Dengar yah, sekali lagi aku mendengar kamu mengatai ku seperti itu, habis kau di tangan ku!!" Bisik Freya menggertak Cindy.
Freya pun pergi meninggalkan Cindy yang masih ternganga dengan gertakan Freya. Dan mengibaskan rambutnya tepat di hadapan Eldrick saat Freya melintas di depan Eldrick yang sedang menonton aksi Freya.
Eldrick tersenyum penuh arti melihat kebringasan Freya.
"Boleh juga dia." Gumam Eldrick dalam hati.
Setelah Freya keluar dari dalam kelas, Eldrick pun mulai melangkahkan kakinya keluar dari dalam kelas.
"El, tunggu. Teriak Cindy saat melihat Eldrick mulai melangkahkan kakinya.
Edrick tidak memperdulikan Cindy dan terus berjalan, tapi Cindy terus mengejarnya dan dengan tidak tau malunya malah memasukkan tangannya ke dalam kepitan lengan Eldrick.
"Lepas!!" Perintah Eldrick dengan suara pelan namun tegas dan sangat mengintimidasi.
Cindy menggelengkan kepalanya tanda ia tidak mau melepaskan tangannya.
Eldrick menghela nafasnya dan menggertakan giginya geram.
"Aku bilang lepas, lepas! Aku alergi dengan wanita gatal seperti mu! Biasanya kalau alergi ku kambuh, aku bisa menguliti wanita itu hidup-hidup, mencabik-cabiknya dan memberikan daging si wanita gatal itu ke binatang peliharaan ku." Bisik Eldrick di telinga Cindy.
Sengaja ia mengatakan itu untuk menakut-nakuti Cindy.
"Kau tau apa binatang peliharaan ku?" Lanjut Eldrick lagi.
Cindy menggelengkan kepalanya.
"Harimau, buaya, singa, serigala dan terakhir piranha. Kau tinggal pilih, kemana daging mu ini akan kuberikan nanti."
Cindy menelan slivanya susah payah. Perlahan ia melepaskan tangannya dari tangan Eldrick dan pergi menjauhi Eldrick dengan langkah cepat.
"Cih..." Decih Eldrick saat melihat Cindy berjalan ketar-ketir karena ketakutan.
Tring. Bunyi notifikasi pesan masuk di ponsel Eldrick.
"Bram.." nama si pengirim pesan yang tertera di layar ponsel.
Eldrick pun membuka pesan masuk yang dikirimkan Bram.
Bram : El, apa malam ini kau ada waktu? Datang lah ke Dark Night Club. Aku ingin mentraktir mu dan Greg dengan gaji pertama ku.
Eldrick : Baik lah, aku datang.
Bram : Jam sepuluh, awas kalau tidak datang, aku sumpahi kuliah mu selesai tahun ini!!
Eldrick tak lagi membalas pesan dari Bram, ia kembali memasukkan ponselnya ke dalam kantong celananya. Dan dengan langkah angkuh berjalan menuju tempat parkir dimana ia memarkirkan motornya.
*****
Dark Night Club.
Bunyi dentuman musik yang sangat keras menyambut kedatangan Eldrick.
Matanya berkeliling mencari keberadaan Bram dan Greg.
"El.." teriak Bram sambil melambaikan tangannya saat melihat Eldrick.
Eldrick yang samar-samar mendengar suara temannya itu pun menoleh ke arah suara. Dan benar saja itu adalah Bram.
Eldrick pun berjalan mendekati table tempat Bram dan Greg duduk.
Raut wajah Eldrick berubah tidak suka saat melihat ada wanita yang ikut duduk bersama dua orang temannya, wanita apalagi kalau bukan wanita yang akan menghangatkan ranjang Bram dan Greg satu malam.
"Kenapa ada wanita disini?" Tanya Eldrick tak suka.
"Ayo lah El, kita sedang bersenang-senang, kau bisa mencari satu untuk mu, biar aku yang bayar tarifnya." Jawab Bram mencoba mencuci otak temannya itu.
Padahal Bram sangat tau kalau Eldrick paling tidak suka dengan wanita model seperti itu, jangankan 'memakai' berdekatan saja Eldrick ogah.
Eldrick hanya menggelengkan kepalanya malas menanggapi tawaran Bram.
Meski malas, Eldrick tetap mendudukkan bokongnya di single sofa.
Belum sampai Eldrick mendudukkan bokongnya, tiba-tiba ada wanita yang menyentuh pundak Eldrick dari belakang.
"Apa kau butuh teman?" Bisik seorang wanita dengan nada nakalnya.
Dan hal itu membuat Eldrick naik pitam dan langsung menghempaskan tangan si wanita dengan sangat kasar.
Eldrick pun membalikkan tubuhnya.
"Jangan pernah menyentuh ku dengan tangan kotor mu!!" Geram Eldrick memberi peringatan.
"Apa kamu bilang!!!" Teriak si wanita tidak suka dengan peringatan yang di berikan Eldrick padanya.
"Dasar laki-laki munafik, berani-beraninya kau mengatai aku seperti itu? Apa kau pikir dirimu itu suci, hah?!! Kalau kau merasa dirimu suci, jangan pergi ke Club! Pergi sana ke tempat ibadah!!" Maki si wanita.
Sudah terbakar, disiram bensin pula. Begitulah istilah yang tepat untuk menggambarkan emosi Eldrick yang meletup-letup pada si wanita.
Eldrick yang emosinya sudah di ubun-ubun langsung berjalan mendekati si wanita.
"Berani kau memaki ku, hah!!!" Teriak Eldrick sambil mencengkram rahang si wanita dengan tak berperasaan.
Melihat itu Bram dan Greg pun berdiri dari tempat duduknya dan mendekati Eldrick, kemudian menarik tangan Eldrick dari rahang si wanita.
Begitu cengkraman tangan Eldrick terlepas, si wanita pun buru-buru pergi meninggalkan Eldrick.
"Hei, kau kenapa El? Tidak biasanya kau se emosi ini? Apa kau bermasalah lagi dengan ayah mu?" Tanya Greg.
Eldrick tak menjawab dan malah pergi meninggalkan Bram dan Greg menuju ruang VIP.
Bram dan Greg saling pandang seolah saling bertanya-tanya ada apa dengan Eldrick.
"Ayo." Greg menepuk pundak Bram sebagai kode agar mereka mengikuti Eldrick ke ruang VIP.
"Lalu wanita-wanita ini?" Tanya Bram yang merasa tak rela meninggalkan wanita bayarannya.
"Apa wanita itu lebih penting bagi mu ketimbang menemani El yang sepertinya sedang ada masalah?" Tanya Greg kesal karena Bram malah memikirkan wanita bayarannya.
Bram menghela nafasnya.
"Oke baik lah. Kau duluan saja, aku urus dulu mereka." Jawab Bram pasrah.
Greg pun berjalan terlebih dahulu menuju ruang VIP dimana Eldrick sudah ada disana.
to be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
mamah lia nia
masih nyimak.... 🤣🤣🤭
2022-02-01
0
Ajeng Kusanbar Sari
mampir
2022-01-26
0
Isna Yandra
Hadiiirrrr
2022-01-26
0