Memasang Umpan Untuk Eldrick.

"Kenalkan aku Bram, itu teman ku Greg dan teman ku yang ini namanya Eldrick." Ucap Bram memperkenalkan dirinya lalu memperkenalkan Greg dan Eldrick pada Freya.

"Aku Fe." Jawab Freya menyebutkan nama panggilannya.

"Apa kau baru kerja disini? Aku baru pertama kali melihat mu." Tebak Bram.

Freya menganggukkan kepalanya.

"Kalau di lihat dari gestur tubuh mu, pasti umur mu masih belasan, ah..sekitar tujuh belas - delapan belas mungkin. Benar tidak?" Tebak Bram lagi.

"Umur ku masih delapan belas."

"Masih sangat belia. Kenapa kau bekerja disini? Apa orangtua mu tau kalau kau bekerja di Club malam?" Tanya Bram yang sangat ingin tau tentang Freya.

"Karena aku butuh uang untuk membiayai hidup ku, membayar kos dan membayar uang kuliah ku."

Bram menganggukkan kepalanya.

Begitu pun dengan Greg yang sedari tadi mendengarkan percakapan Bram dengan Freya juga ikut menganggukkan kepalanya. Sedangkan Eldrick ia terlihat dingin dan pura-pura tak mendengar percakapan Bram dan Freya padahal matanya bolak/balik melirik ke arah Bram dan Freya.

Bram menatap Greg dan memberi kode dengan matanya agar Greg memperhatikan gerak-gerik Eldrick. Greg yang paham pun melirik Eldrick yang wajahnya sudah sangat merah.

"Oh jadi kau masih kuliah. Kau kuliah dimana?"

"Di Universitas A." Jawab Freya.

"Benarkah? Kalau gitu kita di almamater yang sama, karena kami juga lulusan Universitas A." Balas Bram bersemangat.

"Ralat Bram, hanya kita berdua yang jadi alumni. Eldrick belum menjadi alumni." Timpal Greg.

"Ah iya kau benar." Sahut Bram.

"Oh iya Fe, apa kau tidak mengenal teman kami ini? Dia adalah mahasiswa abadi di kampus itu." Tanya Bram sambil menunjuk Eldrick.

Freya melirik Eldrick, begitu pun Eldrick.

Mata Eldrick pun langsung melotot pada Freya seolah memberi ancaman pada Freya untuk tidak memberitahu Bram kalau mereka sekelas.

Tak ingin kalah dengan Eldrick, Freya juga melototkan matanya seolah menantang Eldrick.

Dan aksi Eldrick dan Freya itu terlihat jelas di mata Bram dan Greg. Kini Bram sudah mendapat jawaban atas tatapan tak biasa Eldrick pada Freya.

"Maaf saya tidak mengenalinya, karena yang saya kenal hanya orang-orang yang berprestasi di kampus Tuan." Jawab Freya. Dan jawaban Freya itu sekaligus mengejek Eldrick.

Bram dan Greg tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Freya.

"Kamu lucu Fe, sangat lucu. Karena kamu sudah membuatku tertawa, maka ambil lah tips mu dan keluar lah. Kamu tidak perlu menemani kami sampai selesai." Ucap Bram sambil mengeluarkan beberapa lembar uang dolar yang jika di rupiahkan sebesar dua juta rupiah.

Freya mengambil uang itu dengan senang hati, lalu berdiri dari tempat duduknya dan mendorong troli untuk keluar dari dalam ruang VIP itu.

Selang beberapa menit setelah Freya keluar, Eldrick pun berdiri dari tempat duduknya.

"Mau kemana?" Tanya Bram.

"Toilet." Jawab Eldrick cepat dan singkat. Sepertinya Eldrick sudah memikirkan alasan agar dirinya bisa keluar tanpa harus di curigai Bram dan Greg.

Sayangnya, otak Bram dan Greg tak sepolos otak Eldrick dalam hal menipu. Mereka tau kalau ke toilet hanya alasan Eldrick saja, padahal Eldrick ingin mengejar Freya.

Begitu Eldrick keluar dari ruangan itu, Bram dan Greg tertawa terbahak-bahak.

"Kau lihat wajahnya Greg? Wajahnya sangat merah. Aku rasa Eldrick menyukai gadis itu." Kata Bram di sela-sela tawanya.

"Ya, aku juga berpikir seperti itu Bram. Gelagatnya sangat aneh saat gadis itu masuk ke ruangan ini."

"Apa yang harus kita lakukan Greg agar teman kita yang satu itu kembali membuka hatinya dengan wanita?"

Greg nampak berpikir.

"Ah...aku ada ide." Jawab Greg sambil menjentikkan jarinya setelah mendapatkan ide.

"Bagaimana?" Tanya Bram penasaran.

"Sini." Greg meminta Bram untuk mencondongkan tubuhnya ke arahnya.

Greg pun mencondongkan tubuhnya ke arah Bram.

"Bagaimana kalau kita pura-pura mengajak Eldrick taruhan." Ucap Greg mengungkapkan idenya.

"Taruhan apa?"

"Jadi gini, taruhannya kita harus bisa mengajak gadis itu tinggal bersama kita selama enam bulan. Aku yakin mendengar taruhan itu, Eldrick akan terpancing untuk ikut taruhan."

"Lalu kalau El bisa mengajak gadis itu tinggal bersamanya selama enam bulan, imbalan apa yang harus kita berikan pada El?"

"Imbalannya, kita akan membantu El lulus tahun ini. Bagaimana?"

"Apa kau yakin cara ini ampuh membuat El membuka hatinya?"

"Aku yakin, tidak sampai enam bulan, El akan bucin pada gadis itu."

"Oke, baik lah kita coba." Ucap Bram sepakat dengan ide Greg.

*****

Sedangkan di luar ruangan, Eldrick langsung berlari mengejar Freya begitu dirinya keluar dari dalam ruang VIP.

"Aaakkh.." pekik Freya saat tangan besar mencengkram lengannya dan menariknya ke lorong sepi.

Siapa lagi kalau bukan Eldrick si pemilik tangan besar itu.

"Jadi kau bekerja disini?" Tanya Eldrick tanpa basa-basi.

"Iya. Kenapa? Apa kau merasa aku rugikan kalau aku bekerja disini?" Jawab Freya nyolot.

"Tidak, aku tidak peduli kau mau bekerja dimana. Yang aku tidak suka, kau mendekati teman-teman ku." Balas Eldrick. Ia gengsi mengatakan kalau dirinya khawatir dengan keselamatan Freya jika bekerja di Club malam.

"Cih..hei Tuan Pemalas!!! Apa mata mu buta, hah!! Jelas-jelas teman-teman mu yang meminta ku untuk tetap tinggal di dalam tadi, kenapa sekarang kau menuduh ku menggoda teman-teman mu?!"

"Seharusnya kau kan bisa menolak! Apa karena uang makanya kau mau menuruti teman-teman ku. Ah..iya, aku paham sekarang, begini lah cara wanita sok polos untuk menggaet laki-laki agar bisa mendapatkan lebih banyak uang. Awalnya pura-pura menolak untuk menemani minum, tapi begitu di sodorkan uang yang banyak baru lah mau menemani. Besok-besok, ditawari melayani diranjang, pura-pura menolak dulu, namun begitu di sodorkan uang dua kali lipat dari uang yang di dapatkan sebelumnya, baru lah mau melayani di ranjang." Ucap Eldrick merendahkan Freya.

"Apa kau bilang barusan? Apa kau sedang merendahkan ku sekarang? Dengar yah Tuan Pemalas, jangan mentang-mentang aku kerja di Club malam, kau jadi berpikir aku wanita yang bisa dibawa ke ranjang. Aku bukan wanita seperti itu. Aku bekerja di Club ini terpaksa, kalau bukan untuk membiayai hidup ku dan membayar uang kuliah ku, aku juga tidak mau bekerja di tempat seperti ini. Seandainya ada pekerjaan yang upahnya lebih besar dari upah bekerja disini dan jam kerjanya tidak mengganggu kuliah ku, maka di tempat itu lah aku akan bekerja." Balas Freya dengan tatapan tajam.

"Kalau kau tidak tau apa-apa tentang ku, tentang jalan hidup ku jangan coba-coba menuduh ku seperti itu. Aku harap ini terakhir kalinya aku mendengar kalimat merendahkan itu dari mulut mu!!!" Lanjut Freya.

Setelah mengatakan itu, Freya pun pergi meninggalkan Eldrick.

Eldrick mengguyar rambutnya kasar, ia merasa bersalah karena sudah merendahkan Freya. Entah kenapa hati kecil Eldrick mengatakan kalau Freya bukan lah gadis yang gampang di ajak bermain di atas ranjang.

Eldrick pun berjalan kembali ke ruang VIP untuk kembali bergabung dengan Bram dan Greg.

to be continued...

Terpopuler

Comments

mamah lia nia

mamah lia nia

awas bang tar jatuh cinta lagi..... 🤣🤣🤭

2022-02-01

0

Afikah

Afikah

seru kayaknya

2022-01-22

1

Afikah

Afikah

mampir

2022-01-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!