Perlu diingatkan kembali bahwa ini hanya cerita fiksi. tidak untuk dicontoh
uangan yang putih dengan bau obat-obatan yang menyengat menjadi penanda bahwa Nindia ada di sebuah rumah sakit. Matanya mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina.
Seingatnya dia tadi ada di kamar Aya sedang mendengar cerita sedih tentang dirinya yang selalu diolok-oleh oleh teman di luar maupun dalam sekolah.
“Kau sudah sadar ternyata.”
Sebuah suara menginterupsi bayangan Nindia. Dalam sekejap, gadis muda itu menoleh kepada sang penghasil suara. Laki-laki itu adalah Arya, kakak dari gadis mungil yang sudah ia anggap sebagai adik dalam waktu singkat.
Umur Aya dan juga Sasya hanya terpaut 3 tahun. Wajah mereka hampir mirip. Wajah oval dengan mata bulat yang menggemaskan. Disini dia Cuma sendirian dan entah mengapa kini merasa bahagia karena hadir sosok Aya yang sama persis seperti sikap Sasya yang manja dan lengket kepadanya.
Pandangan Nindia teralihkan menuju sofa yang ada di depan brankar. Disana Aya tidur meringkuk dengan selimut yang menutupi tubuh mungilnya. Tangannya yang terbalut perban menyembul di balik selimut tipis biru. Mata tertutup sempurna memperlihatkan bulu matanya yang lentik.
Aya semakin terlihat manis bila tertidur pulas seperti sekarang. Tidak ada lagi gurat kesedihan yang terlihat bila ia tertidur seperti sekarang. Benar- benar polos layaknya anak kecil.
“Kenapa kau melihat adikku hingga seperti itu?”
“Tidak tuan, hanya saja Nona Aya sangat manis bila tidur. Sama seperti adik saya di kampung.”
Nindia menjawab pertanyaan yang terlontar dari bibir merah Arya dengan mata masih terfokus kepada Aya.
Senyumnya tak pernah luntur bila melihat gadis itu.
Hanya keheningan yang merajai sekarang. Tidak ada yang bersuara kembali dan hanya mampu berdiam di keheningan malam yang dingin. Menembus pori-pori kulit dan menusuk ke tulang sumsum. Benar-benar sepi senyap tanpa obrolan sama sekali.
Hewan malam yang harusnya membuat malam sedikit berwarna hilang tertelan sunyinya kamar rawat inap milik Nindia. Hingga sebuah suara membuat 2 orang dewasa yang ada di sana tertegun.
Nindia mengulurkan lengan, menjadikan bantal untuk Aya. Kepalanya langsung saja bersandar di lengan itu dengan nyaman. Nindia menarik tubuh Aya lebih mendekat dan mengelus kepala gadis kecil itu dengan sayang.
Membisikan kata-kata manis agar Aya kembali tertidur menuju alam mimpinya.
Dirasa Aya sudah terlelap kembali, Arya menjauh dan mendudukan dirinya di sofa panjang yang tadi digunakan Aya untuk tidur. Untuk sesaat hanya ada suara merdu Nindia yang mengantar tidur gadis manis yang ada di pelukan.
“
Melihat Nindia yang ingin mengeluarkan suara untuk bertanya. Arya terlebih dahulu mengatakan kalau ia akan menceritakan nantia. Tapi tidak untuk sekarang.
Patuh. Hanya itu yang bisa Nindia lakukan sebagai pengasuh dan pembantu baru di keluarga yang penuh misteri seperti ini. Dia masih orang baru, jadi lebih baik menurut dan mencari tempat aman. Nindia percaya suatu saat ia akan mengetahui sedikit demi sedikit apa yang tersembunyi dari keluarga kecil ini.
“Oh iya tuan, apa yang telah terjadi kepada saya?”
“Kau pingsan karena tidak makan apapaun sedari kemarin malam. Dokter bilang maagmu kambuh dan kau belum bisa memakan makanan yang berat.”
“Seperti itu? Kalau begitu saya mengucapkan terima kasih karena sudah menolong saya.”
“
Nindia mengeratkan pelukannya dan mencoba tidur dengan tenang disamping Aya. Lain kali ingatkan Nindia untuk membuatkan sesuatu untuk Arya sebagai tanda terima kasih karena sudah menolongnya. Dia tidak ingin memiliki hutang budi kepada orang lain yang bakhkan baru saja ia kenal.
Saat malam semakin larut, Arya menatap kedua gadis beda umur itu dengan pandangan yang tidak menentu. Di satu sisi hatinya bimbang dengan apa yang telah ia lakukan. Namun, di sisi lain ia bahagia dan tak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
RIRES
Nindia kamu baik banget sih, aku jadi terharu. Semangat ya Nindia
2022-04-09
0
Your name
Tapi di real life juga gitu ya Thor, nyari pekerjaan gampang-gampang susah. Apalagi masih di masa Pandemi seperti ini.
2022-04-06
1
Lyn 🌿
Hai kak, Ezlyn mampir nih 🤗
Diksi dan ceritanya baguss...
Btw di kalimat pertama itu bukankah Aya kak yang mengalami mimpi itu??
2022-04-04
0