Pertemuan Yang Tidak Disangka

Sudah hampir 15 menit Bara menunggu gadis berkulit putih di depan toilet perempuan, sesekali Bara melirik arloji pemberian mamanya saat berulang tahun ke 17 tahun yang ada di tangan sebelah kirinya sambil menyandarkan tubuhnya ke tembok dengan wajah yang terlihat begitu sangat tegang dan khawatir. Sebenarnya yang dikhawatirkan Bara tidak lain adalah kamera kesayangannya, matanya terus mengawasi setiap orang yang keluar masuk ke toilet perempuan namun sedari tadi tidak melihat gadis cantik bermata oriental keluar dari dalam sana. Kemana dia?

Di dalam toilet sana Flower begitu terlihat pucat karena sedari tadi menahan mual yang akhirnya harus mengeluarkan cairan dari mulutnya berkali-kali. Tubuhnya mulai terasa lemas dan tenggorokannya terasa sakit. Flower menatap cermin terlihat matanya begitu sayu dan wajahnya tidak fresh seperti biasanya. Sudah beberapa minggu ini dia merasakan seperti ini, mual secara tiba-tiba dan pusing luar biasa dengan cepat Flower merapihkan riasan make up tipisnya agar tidak terlihat begitu pucat. Ups, Flo biasa dia dipanggil teringat akan sesuatu yaitu kamera yang diambil olehnya milik lelaki berwajah tampan yang bernama Bara. Penasaran akan isi foto di kamera membuat Flower kembali mengambil kamera DSLR milik Bara yang ada di dalam tasnya, lalu mengecek kembali betapa terkejutnya ketika saat melihat ada banyak foto dirinya yang diambil oleh Bara saat dirinya sedang berada di meja makan. Untuk apa foto sebanyak ini yang diambil oleh lelaki penyuka rendang itu? Begitulah yang Flower tanyakan. Gadis itu yakin jika lelaki yang ditemui saat ini bukanlah lelaki baik-baik, wajah Flower terlihat sangat kesal tanpa berpikir panjang Flower memasukan kembali kamera ke dalam tasnya dan keluar dari toilet perempuan. Betapa terkejutnya Flower saat baru keluar dari toilet melihat Bara sedang menunggunya. Bara ikut terkejut saat melihat kehadiran Flower yang muncul keluar dari dalam toilet. Untuk pertama kalinya mereka saling menatap bertemu pandang satu sama lain untuk sesaat, entah kenapa jantung Bara berdegup begitu cepat saat menatap kedua bola mata Flower. Sungguh Bara terkesima dibuatnya dengan wajah cantik Flower berhasil membuat sesuatu getaran di hatinya. Lumayan lama mereka saling menatap sampai akhirnya Flower menyadarkannya.

"Kamu! Sedang apa di sini?" tanya Flower terkejut saat mengetahui kehadiran Bara di sana.

"Menunggu kamu. Aku mau mengambil kamera milikku yang kamu ambil tadi," jelas Bara saat ia tersadar dan dengan cepat mencoba tenang di depan Flower.

Gadis itu mempunyai ide menarik untuk mengerjai lelaki yang sudah mengambil fotonya secara diam-diam. Mungkin ini terlihat sangat jahat dan juga pelajaran untuknya, namun Flower merasa jika Bara adalah lelaki jahat yang sering mengincar para gadis sepertinya yang akan dimanfaatkan untuk materi semata.

"Kamera kamu aku tinggalkan di dalam sana," jawab Flower sambil menunjuk ke arah toilet dengan wajahnya.

Mimik wajah Bara begitu kaget mendengarnya, mana bisa gadis itu meninggalkan kamera mahalnya di dalam sana. Hatinya mulai merasakan kesal kepada Flower kenapa saat baru sampai di Indonesia ada kejadian seperti ini yang membuat moodnya rusak seketika. Dan itu karena seorang perempuan.

"Apa! Kamu meninggalkan kamera milikku di dalam sana?" tanya Bara kaget dengan nada sedikit meninggi sambil jari tangan kanannya menunjuk ke arah toilet.

Tanpa rasa bersalah gadis cantik itu mengangguk menatap Bara. Flower sangat senang melihat ekspresi wajah kesal Bara dan sepertinya gadis itu berhasil mengerjai Bara.

"Iya," angguk Flower.

"Kamu, ya...!" sungut Bara seraya mencoba menahan emosinya di hadapan gadis yang bernama Flower itu.

"Ambil kembali kamera milikku!" perintah Bara dengan nada tegas.

"Nggak mau!" jawab Flower tidak kalah tegas.

Bara mengerutkan kening menatap Flower dengan kaget, ternyata gadis cantik itu senang sekali membuat dirinya kesal.

"Kamu butuh kameranya, kan? Ambil saja sendiri ke dalam karena aku sibuk," kata terkahir Flower sambil pergi meninggalkan Bara sendirian.

Melihat kepergian Flower yang tiba-tiba tanpa pamit membuat Bara semakin kesal saja, ingin rasanya Bara menarik lengannya lalu membawa gadis itu ke dalam toilet untuk mengambil kameranya yang ditinggalkan. Namun sayang gadis berwajah oval sudah pergi meninggalkannya dengan santai meninggalkannya tanpa rasa bersalah dan berdosa. Melihat kepergian Flower yang semakin jauh dari pandangannya Bara hanya berusaha untuk tenang dan mencari akal bagaimana caranya agar bisa masuk ke sana mendapatkan kembali kameranya.

"What! Kamu mengerjai dia?" teriak Adinda kaget saat Flower menceritakan kejadian tadi antara dirinya dengan Bara di dalam mobil.

Adinda adalah sahabat baik Flower sejak SMA sampai saat ini, persahabatan mereka sudah seperti saudara sendiri. Dan hanya Adinda yang tahu keadaan Flower saat ini, hanya Adinda yang tahu bagaimana keadaan hubungannya bersama dengan Badai.

"Iya," jawab Flower duduk di samping Adinda yang sedang menyetir.

"Parah. Terus kameranya mana?" tanya Adinda yang sesekali menoleh ke arah Flower yang duduk di sampingnya.

Tanpa banyak bicara Flower mengambil sesuatu dari tasnya, Adinda begitu sangat penasaran akan apa yang ada di dalam tas Flower. Ternyata itu adalah kamera Bara yang Flower simpan di dalam tasnya. Flower berbohong kepada Bara jika kamera miliknya ditinggalkan di dalam toilet namun nyatanya kamera milik Bara ada di dalam tas Flower. Sahabat baiknya kaget bukan main jika Flower sudah benar-benar mengerjai Bara sampai sejauh itu.

"Bagaimana ceritanya kamu mau kembalikan kamera itu sama dia?"

"Nggak tahu. Biarkan saja, Aku yakin kalau dia bukan orang baik-baik," tandasnya yakin sambil kembali memasukan kamera itu ke dalam tasnya.

Adinda hanya menggelengkan kepalanya sambil melihat ke depan jalan ambil terus menyetir, sepertinya Flower tidak main-main dengan ucapannya kini. Tiba-tiba gadis cantik yang biasa dipanggil Flo itu kembali merasakan mual, wajahnya kembali terlihat pucat dan itu membuat Adinda sedikit khawatir.

"Ueek." Flower merasakan mual sambil menutup mulutnya dengan sebelah tangannya.

"Flo. Kamu kenapa? Kamu mau muntah lagi?" tanya Adinda panik melihat Flower yang sedang menahan rasa mual.

"Kepalaku pusing banget," keluh Flower sambil memegang keningnya dan menyandarkan tubuhnya.

"Kapan kamu mau periksa ke dokter kandungan?"

Wajah cantiknya berubah sendu, Flower tidak tahu akan rencananya untuk menemui dokter kandungan memeriksakan usia kehamilannya. Bukan saat yang tepat sekarang namun itu semua tidak bisa ditunda lagi.

"Aku nggak tahu," jawabnya singkat terdengar pesimis.

"Kamu harus cepat periksa dan jangan sampai ditunda lagi karena bayi yang ada di dalam kandungan mu harus diperiksa."

"Aku menunggu Badai untuk mengantarku," jelas Flower dengan rasa sedikit sedih karena sampai saat ini Badai belum juga meluangkan waktunya untuk Flower.

Badai sangat sibuk dengan pekerjaannya sampai lupa jika Flower tengah mengandung anaknya

Flower Rengganis Sanjaya gadis cantik kelahiran Jakarta 22 taun lalu adalah putri pasangan pengusaha properti sukses di Indonesia yaitu Budiyono Sanjaya dan Anggi Ratna Sanjaya. Gadis bermata oriental berkulit putih adalah seorang sekretaris Badai. Sebenarnya Flower adalah mahasiswa lulusan S2 ekonomi tapi tidak menyukai jurusannya itu, karena kedua orang tuanya yang memaksa Flower untuk kuliah mengambil jurusan ekonomi. Sebenarnya Flower ingin menjadi seorang pengacara dan kuliah mengambil jurusan hukum namun sayang ia harus mengubur impiannya itu selama-lamanya. Keadaan berlimpah harta tidak membuat Flower manja berpangku tangan kepada kedua orang tuanya. Flower ingin membuktikan jika tanpa kedua orang tuanya gadis itu mampu untuk mencari uang sendiri dan akhirnya Flower melamar pekerjaan di kantor milik Badai saat itu dirinya mulai bekerja dan tidak disangka jika Badai menyukai Flower lalu mereka memutuskan untuk berpacaran sudah sampai satu tahun.

Saking kesalnya Bara menyuruh pelayan rumah makan untuk mencari kamera DSRL yang tadi Flower tinggalkan di kamar mandi, namun sayang setelah dicari oleh pelayan rumah makan itu tidak ada di dalam sana.

"Maaf, Mas. Kameranya nggak ada," jelas pelayan rumah sakit itu yang baru saja mencari kamera Bara di toilet perempuan.

Rasa marah kembali muncul di hati Bara, bagaimana bisa pelayan itu bilang tidak ada justru jelas-jelas tadi gadis itu bilang jika meninggalkan kameranya di dalam sana.

"What! Are you kidding me!" teriak Bara kaget menatap pelayan perempuan itu.

Mata perempuan itu terbelalak kaget tidak mengerti akan apa yang diucapkan oleh Bara. Bara mengerti jika pelayan itu tidak mengerti akan apa yang baru saja diucapkannya.

"Kamu lagi nggak bercanda, kan?" tanya Bara lagi menggunakan bahasa Indonesia.

"Nggak, Mas. Kalau Anda nggak percaya silahkan periksa sendiri ke dalam sana," jawab pelayan perempuan itu memberi saran dengan ketakutan melihat Bara yang mulai tersulut emosi.

Setelah mendapatkan izin untuk masuk ke dalam tanpa membuang waktu lelaki berkulit putih bersih itu segera masuk dan mencari keberadaan kameranya. Kebetulan di dalam sana sedang sepi, Bara membuka satu persatu pintu kamar mandi dan mengeceknya namun sayang sudah 4 pintu yang ia buka tidak ada tanda-tanda keberadaan kameranya.

Rasa kesal dan amarahnya semakin memuncak ternyata Flower sudah mengerjainya, ingin rasanya Bara memukul pintu kamar mandi namun bukanlah sikap asli Bara. Karena Bara cenderung lebih kalem dan sedikit tida banyak bicara. Bagaimana jadinya tanpa kameranya saat ini? Kamera yang sudah menemaninya selama 4 tahun ini telah hilang, kamera pemberian Topan saat dirinya lulus SMA kini sudah hilang diambil oleh Flower.

"Awas nanti kalau sampai kita bertemu lagi, aku akan beri kamu pelajaran," gumam Bara berjanji bicara sendiri dalam hati dengan rasa menyelimutinya.

Tidak ada pilihan lain saat ini Bara harus segera pulang untuk menenangkan emosinya karena Flower. Walaupun sedari tadi mamanya terus menelepon Bara dari rumah sakit, percuma Bara pergi ke rumah sakit karena perasaannya saat ini sedang tidak baik-baik saja dan itu karena Flower.

"Aku akan menemukanmu, jika sampai terjadi sesuatu dengan kamera itu. Aku akan buat perhitungan denganmu."

Terpopuler

Comments

ziizii

ziizii

wih wih calon KK ipar kah ini ka snow 🤭🤭🤭nanti lanjut lagi penisirin 🤭🤭

2022-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 Kembali Ke Indonesia
2 Pertemuan Yang Tidak Disangka
3 Kekecewaan Flower
4 Pertemuan kedua
5 Dunia Ini Memang Sempit
6 Malaikat Tidak Bersayap
7 Penjaga Malam Hari Flower
8 Sarapan Pagi
9 Sindiran Keras Badai
10 Seperti Suami Istri
11 Masih Butuh Waktu
12 Kekecewaan Gladis
13 Kenangan Masa Kecil Bersama Kakek
14 Orang Yang Dikagumi Bara Selain Papanya
15 Memory Di dalam Kamera DSLR
16 kartu As Badai
17 Kekecewaan Badai
18 Gundah
19 Ungkapan Sayang Bara Kepada Papa
20 Perdebatan Kedua Kakak Beradik
21 Pencuri Hati
22 Isi Hati Badai
23 Sikap Dingin Bara
24 Hadiah Perpisahan
25 Kabar Buruk Bagi Flower
26 Perdebatan Flower dan Bara
27 Pelukan Hangat David.
28 Keadaan Mulai Keruh
29 Pengakuan Bara
30 Kejutan Besar Buat David
31 Sosok Pengganti Badai
32 Ayah Pengganti
33 Pertemuan Agatha Dan Arshaka.
34 Amarah Bara Kepada Flower
35 Dokter Baru
36 Keputusan Yang Sangat Sulit
37 Dilema
38 Permintaan Gladis
39 Kesedihan Bara
40 Wajahmu Mengalihkan Duniaku
41 Kedekatan Antara Agatha Dan Arshaka
42 Keputusan Terberat Bara
43 Jodoh Nggak Akan Kemana
44 Perjanjian Antara Bara Dan Flower
45 Malam Pertama Flower Dan Bara
46 Pelajaran Untuk Flower
47 Janji Agatha
48 Lamaran
49 Kepulangan Bara
50 Secret Garden
51 Pernikahan Bara Dan Flower
52 Perubahan Sikap Bara
53 Gesekan Sepasang Pengantin Baru
54 Gugatan Cerai Flower
55 Janji Bara
56 Pesan Masuk Pembawa Bencana
57 Sikap Dingin Bara
58 Kepergian Bara
59 Pertemuan Yang Kesekian Kalinya
60 Frustasi
61 Kesempatan Kedua
62 Rahasia Arshaka
63 Isi Hati Arshaka Kepada Agatha
64 CEO Baru
65 Kamar Pribadi Badai
66 Jodoh Nggak Akan Kemana
67 Kecelakaan Agatha
68 Kedatangan Kembali Fadli
69 Kembalinya Manatan Kekasih Gladis
70 Masa Depan VS Masa Lalu
71 Pembicaraan Dua Lelaki Dalam Hidup Gladis
72 Kekecewaan David kepada Ando
73 Isi Hati David
74 Seperti Masa Lalu Yang Sama
75 Karma
76 Malam Pembawa Petaka
77 Datang Dan Pergi
78 Keajaiban Untuk Kedua Lelaki Tampan
79 Berharap Keajaiban
80 Meet You Again
81 Kisah Tak Sempurna
82 Bukan Kabar Baik
83 Amnesia (The End) Sampai Bertemu Di Season 2
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Kembali Ke Indonesia
2
Pertemuan Yang Tidak Disangka
3
Kekecewaan Flower
4
Pertemuan kedua
5
Dunia Ini Memang Sempit
6
Malaikat Tidak Bersayap
7
Penjaga Malam Hari Flower
8
Sarapan Pagi
9
Sindiran Keras Badai
10
Seperti Suami Istri
11
Masih Butuh Waktu
12
Kekecewaan Gladis
13
Kenangan Masa Kecil Bersama Kakek
14
Orang Yang Dikagumi Bara Selain Papanya
15
Memory Di dalam Kamera DSLR
16
kartu As Badai
17
Kekecewaan Badai
18
Gundah
19
Ungkapan Sayang Bara Kepada Papa
20
Perdebatan Kedua Kakak Beradik
21
Pencuri Hati
22
Isi Hati Badai
23
Sikap Dingin Bara
24
Hadiah Perpisahan
25
Kabar Buruk Bagi Flower
26
Perdebatan Flower dan Bara
27
Pelukan Hangat David.
28
Keadaan Mulai Keruh
29
Pengakuan Bara
30
Kejutan Besar Buat David
31
Sosok Pengganti Badai
32
Ayah Pengganti
33
Pertemuan Agatha Dan Arshaka.
34
Amarah Bara Kepada Flower
35
Dokter Baru
36
Keputusan Yang Sangat Sulit
37
Dilema
38
Permintaan Gladis
39
Kesedihan Bara
40
Wajahmu Mengalihkan Duniaku
41
Kedekatan Antara Agatha Dan Arshaka
42
Keputusan Terberat Bara
43
Jodoh Nggak Akan Kemana
44
Perjanjian Antara Bara Dan Flower
45
Malam Pertama Flower Dan Bara
46
Pelajaran Untuk Flower
47
Janji Agatha
48
Lamaran
49
Kepulangan Bara
50
Secret Garden
51
Pernikahan Bara Dan Flower
52
Perubahan Sikap Bara
53
Gesekan Sepasang Pengantin Baru
54
Gugatan Cerai Flower
55
Janji Bara
56
Pesan Masuk Pembawa Bencana
57
Sikap Dingin Bara
58
Kepergian Bara
59
Pertemuan Yang Kesekian Kalinya
60
Frustasi
61
Kesempatan Kedua
62
Rahasia Arshaka
63
Isi Hati Arshaka Kepada Agatha
64
CEO Baru
65
Kamar Pribadi Badai
66
Jodoh Nggak Akan Kemana
67
Kecelakaan Agatha
68
Kedatangan Kembali Fadli
69
Kembalinya Manatan Kekasih Gladis
70
Masa Depan VS Masa Lalu
71
Pembicaraan Dua Lelaki Dalam Hidup Gladis
72
Kekecewaan David kepada Ando
73
Isi Hati David
74
Seperti Masa Lalu Yang Sama
75
Karma
76
Malam Pembawa Petaka
77
Datang Dan Pergi
78
Keajaiban Untuk Kedua Lelaki Tampan
79
Berharap Keajaiban
80
Meet You Again
81
Kisah Tak Sempurna
82
Bukan Kabar Baik
83
Amnesia (The End) Sampai Bertemu Di Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!