2. Pernikahan

Beberapa minggu sudah berlalu, keluarga Cahya dan Agnia masih sibuk mempersiapkan pernikahan mereka. Mulai dari menyewa gedung, catering, bahkan wedding organizer sudah mereka persiapkan. Hampir 90% persiapan itu akan selesai. Besok adalah hari dimana Cahya dan Agnia akan meresmikan hubungan mereka.

"Bagaimana dengan acara besok, aku jadi gugup," ucap Agnia saat melihat dirinya dicermin.

Tok... tok...

"Agi, kamu sedang apa nak?" tanya Pak Arga yang sedang mengetuk pintu. Agi adalah panggilan kesayangan ayahnya.

"Iya yah, sebentar," Seketika ketukan pintu itu membuyarkan lamunan Agnia dan ia bergegas ke arah pintu untuk membukanya.

Ceklek...

"Silahkan masuk yah!" ajak Agnia.

"Kamu sedang apa nak?" tanya Pak Arga.

"Aku tidak sedang apa-apa yah, silahkan masuk!" ajak Agi.

"Bagaimana dengan acara besok nak? Apa kamu sudah siap?" tanya Pak Arga

"Iya yah.."jawab Agi singkat.

"Ayah berharap kamu akan bahagia nak, ayah yakin Cahya adalah pria yang baik, karena ayah sudah mengenal kedua orang tuanya sangat lama. Mereka berasal dari keluarga baik-baik," jelas Pak Arga.

"Iya ayah, insyaallah agi siap," jawab Agnia

"Kalau begitu, aya keluar dulu nak. Masih banyak yang harus ayah kerjakan," pamit Pak Arga yang berlalu keluar kamar.

Meski sebenarnya Agnia ingin menolak, akan tetapi Agnia tidak bisa membantah perintah orang tuanya. Sebenarnya Agnia ingin menyelesaikan dulu kuliahnya, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Sementara di tempat lain, Cahya juga memikirkan hal yang sama.

"Apa bener gw besok mau nikah?" celoteh Cahya bermonolog.

Cahya sendiri bahkan masih tidak percaya jika besok ia akan segera menikah. Semua yang terjadi diluar dugaannya. Sebenarnya Cahya juga masih belum siap untuk menikah, namun ia juga tidak bisa menolak permintaan ayahnya, karena sekarang perusahaan yang ia miliki sedang tidak baik-baik saja.

Jika ia tidak mengikuti saran ayahnya, mungkin perusahaannya akan gulung tikar. Sejak pukul empat pagi suasana di hotel itu sudah ramai. Beberapa karyawan tampak sibuk menyiapkan acara untuk hari ini. Para tamu undangan sudah mulai berdatangan satu persatu.

Suasana di hotel itu tampak ramai. Akhirnya acara yang ditunggu-tunggu datang juga. Kedua belah pihak keluarga Pak Adi dan Pak Arga semuanya sudah lengkap. Inti acara pun akan segera di mulai untuk melakukan ijab qobul.

Walaupun sedikit grogi, tapi Cahya berhasil mengucapkan ijab qobul itu dengan lancar.

"Selamat kini kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri, semoga rumah tangga kalian menjadi keluarga yang sakinnah, mawwadah dan warohmah. Silahkan sekarang suami mencium kening istri, dan istri mencium tangan suami," ujar Pak penghulu setelah menikahkan mereka.

"Aamiin.." semua serentak mengucapkan aamiin sebagai pertanda jika mereka kini sudah sah menjadi sepasang suami istri. Saat mereka sah Agnia baru keluar dari kamarnya. Semua mata tertuju pada pengantin yang baru saja keluar. Betapa cantik dan anggunnya melihat pengantin wanita itu mengenakan kebaya berwarna pink serasi dengan kerudungnya yang dihiasi mahkota.

"Wah, pengantinnya cantik sekali ya,"

Terdengar suara bisikan-bisikan tamu yang terpukau melihat kecantikan Agnia. Begitu pula dengan Cahya yang terpesona melihat kecantikan Agnia, ia begitu berbeda dari yang kemarin ia lihat.

"Subhanallah, dia cantik sekali. Apa benar itu Agnia?" gumamnya bermonolog.

"Dipersilahkan kepada pengantin wanita untuk mencium tangan suami, dan suami mencium kening istri," ujar penghulu yang mengulangi kata-katanya karena melihat Cahya yang masih memandangi Agnia.

"Ehem.. ehem.." suara deheman Pak Adi seolah mengejutkan Cahya yang sedari tadi terus memandangi Agnia.

Cahya mulai mengecup kening Agnia, dan dengan malu-malu Agnia meraih punggung tangan Cahya dan menciumnya.

"Selamat yak nak," ujar Pak Adi menghampiri anaknya dan langsung memeluk tubuh anaknya.

"Selamat nak, sekarang kamu sudah menjadi seorang suami," lalu berlanjut pada Bu Sinta yang sama-sama merangkul anaknya.

"Selamat nak, Cahya om titip Agnia ya! Semoga kalian menjadi keluarga yang sakinnah, mawwah dan warrohmah." timpal Pak Arga yang langsung memeluk anaknya dan Cahya.

"Aamiin, siap om," Cahya mengacungkan jempolnya sebagai tanda setuju.

"Selamat sayang," lirih bu Hana dengan mata yang berkaca-kaca.

Semua orang yang melihatnya merasa terharu, bahkan ada di antara mereka yang sampai meneteskan air mata.

Tak terasa kini rangkaian acara pernikahan itu telah selesai dilaksanakan. Pak Adi merasa sangat bahagia karena akhirnya Cahya sudah menikah dengan anak dari sahabatnya Pak Arga. Itu artinya tidak ada lagi kecemasan yang selama ini ia pikirkan tentang perusahaannya, karena perusahaannya akan kembali normal.

Setelah semua orang pergi, Cahya dan Agnia bergegas ke dalam kamar hotel yang tidak jauh dari gedung tersebut.

"Ahh lelahnya hari ini," ujar Cahya yang langsung membaringkan tubuhnya ke atas kasur yang empuk itu.

"Kamu ga mandi dulu mas?" tanya Agnia ragu.

"Aku ingin istirahat sebentar, kamu saja yang mandi duluan," jawab Cahya yang sudah berbaring diatas ranjangnya.

"Oke kalau begitu, aku dulu yang mandi ya," pamit Agnia sambil berlalu menuju kamar mandi.

Sekitar 5 menit lebih Agnia berada dalam kamar mandi, tubuhnya terasa lengket setelah seharian memakai baju kebaya. Setelah selesai mandi, Agnia segera melaksanakan sholat isya yang tadi terlewat.

"Mas, kamu mandi dulu sana. Trus sholat dulu biar tenang tidurnya," titah Agnia yang membangunkan suaminya.

"Iya, iya sebentar lagi," jawab Cahya malas karena ia begitu kelelahan setelah hampir seharian bersalama dengan para tamu undangan.

"Mas.. mas.." Agnia kembali membangunkan Cahya dan sedikit mengguncangkan tubuh Cahya karena ia masih belum juga terbangun.

"Iya.. iya aku bangun!" Pekik Cahya yang langsung bergegas ke kamar mandi.

Selesai mandi, Cahya juga segera mengerjakan sholat yang tadi tertinggal. Setelah mandi membuat keduanya menjadi lebih segar dan tidak ada lagi rasa kantuk yang tadi dirasakan Cahya.

Malam ini merupakan malam pertama bagi mereka, akan tetapi tidak seperti pasangan pengantin lainnya, tidak ada momen indah yang mereka lakukan. Mungkin karena mereka masih malu, dan baru beberapa kali bertemu sehingga timbul rasa canggung di antara mereka.

"Maafkan aku Agnia, aku masih belum bisa melakukan kewajibanku sebagai seorang suami," ucap Cahya membuka pembicaraan.

"Tidak apa-apa Mas. Agi paham, karena Agi juga belum siap," timpal Agnia yang sama-sama merasakan hal yang sama.

Sesuai kesepakatan mereka masih menunda acara malam pertama itu. Mereka sepakat untuk saling mengenal dan saling tahu satu sama lain. Tidak ada acara khusus, tidak ada momen khusus.

Setelah mereka sepakat akhirnya mereka tidur. Agnia diatas ranjang, dan Cahya tidur diatas kursi panjang yang bersebrangan dengan ranjang Agnia.

Keesokan paginya.

"Selamat pagi Mas, kita sholat berjamaah yu!" sapa Agnia yang sudah terbangun lebih dulu dan membangunkannya untuk sholat bersama.

"Agnia? Iya Mas akan bangun," jawab Cahya dengan suara yang parau karena masih mengantuk.

Terpopuler

Comments

🐈"€£! S@",,, P,,,

🐈"€£! S@",,, P,,,

kebalik nih malah istri yg ngingetin sholat,,,, Agnia Sholehah🥰🥰🥰🥰

2021-12-31

2

Kirana Pramudya

Kirana Pramudya

Begitu Agnia cantik jadi terpesona nih Cahya.. 😆

2021-12-30

4

lihat semua
Episodes
1 1. Perjodohan
2 2. Pernikahan
3 3. Mulai Jatuh Cinta
4 4. Bertemu Mantan
5 5. Teringat Masa Lalu
6 6. Kembali Bertemu
7 7. Merasa Iba
8 8. Pernikahan Kedua
9 9. Melahirkan
10 10. Ketahuan
11 Pilih Aku atau Dia?
12 12. Semua Hanya Demi Ibu
13 13. Sakit Parah
14 14. Mulai Berubah
15 15. Harus Bilang Apa?
16 16. Sepandai-pandainya Bangkai diKubur Pasti Akan Tercium Juga
17 17. Hal Yang Tidak Terduga
18 18. Tinggalkan Dia atau Ceraikan Aku!
19 19. Ibu...
20 20. Gara-Gara Cahya
21 21. Jangan Tinggalkan Aku, Bu..
22 22. Kemana Rehan?
23 23. Mulai Bekerja
24 24. Ada yang Aneh
25 25. Merasa Sepi
26 26. Perasaan Yang Sesungguhnya
27 27. Kedatangan Orang Tua Bayu
28 28. Pertengkaran Agnia
29 29. Pertemuan Agnia dengan Orang Tua Bayu
30 30. Saat Mengetahui Yang Sebenarnya
31 31. Jangan Ganggu Aku!
32 32. Datang Kembali
33 33. Bertemu Rizal
34 34. Kecelakaan
35 35. Kehilangan
36 36. Ketahuan
37 37. Tidak Ada Kesempatan Yang Kedua, Bahkan Yang Ketiga!
38 38. Curahan Hati Agnia
39 39. Permintaan Maaf
40 40. Bertemu Seseorang
41 41. Ternyata Seorang Dokter
42 42. Maafkan Aku...
43 43. Kecelakaan
44 44. Merasa Bersalah
45 45. Kehilangan Pekerjaan
46 46. Rasa Yang Tak Biasa
47 47. Kedatangan Ayah
48 48. Maafkan Agnia yah..
49 49. Perkenalan Yang Tak Terduga
50 50. Lamaran
51 51. Pendekatan
52 51. Mas Cahya?
53 52. Masih Flash Back
54 53. Kisah Miris Cahya
55 54. Apa Yang Kita Tanam Itulah Yang Kita Tuai
56 55. Kabar Bahagia
57 56. Tamat
Episodes

Updated 57 Episodes

1
1. Perjodohan
2
2. Pernikahan
3
3. Mulai Jatuh Cinta
4
4. Bertemu Mantan
5
5. Teringat Masa Lalu
6
6. Kembali Bertemu
7
7. Merasa Iba
8
8. Pernikahan Kedua
9
9. Melahirkan
10
10. Ketahuan
11
Pilih Aku atau Dia?
12
12. Semua Hanya Demi Ibu
13
13. Sakit Parah
14
14. Mulai Berubah
15
15. Harus Bilang Apa?
16
16. Sepandai-pandainya Bangkai diKubur Pasti Akan Tercium Juga
17
17. Hal Yang Tidak Terduga
18
18. Tinggalkan Dia atau Ceraikan Aku!
19
19. Ibu...
20
20. Gara-Gara Cahya
21
21. Jangan Tinggalkan Aku, Bu..
22
22. Kemana Rehan?
23
23. Mulai Bekerja
24
24. Ada yang Aneh
25
25. Merasa Sepi
26
26. Perasaan Yang Sesungguhnya
27
27. Kedatangan Orang Tua Bayu
28
28. Pertengkaran Agnia
29
29. Pertemuan Agnia dengan Orang Tua Bayu
30
30. Saat Mengetahui Yang Sebenarnya
31
31. Jangan Ganggu Aku!
32
32. Datang Kembali
33
33. Bertemu Rizal
34
34. Kecelakaan
35
35. Kehilangan
36
36. Ketahuan
37
37. Tidak Ada Kesempatan Yang Kedua, Bahkan Yang Ketiga!
38
38. Curahan Hati Agnia
39
39. Permintaan Maaf
40
40. Bertemu Seseorang
41
41. Ternyata Seorang Dokter
42
42. Maafkan Aku...
43
43. Kecelakaan
44
44. Merasa Bersalah
45
45. Kehilangan Pekerjaan
46
46. Rasa Yang Tak Biasa
47
47. Kedatangan Ayah
48
48. Maafkan Agnia yah..
49
49. Perkenalan Yang Tak Terduga
50
50. Lamaran
51
51. Pendekatan
52
51. Mas Cahya?
53
52. Masih Flash Back
54
53. Kisah Miris Cahya
55
54. Apa Yang Kita Tanam Itulah Yang Kita Tuai
56
55. Kabar Bahagia
57
56. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!