Eps 5. Kunjungan Nara

Karina tertidur begitu sampai di apartemen. Bisma bahkan menggendongnya untuk naik dan meletakkannya di atas ranjang dengan hati-hati. Karina tidur sangat pulas hingga tidak menyadari ia telah dibawa naik oleh Bisma.

Menjelang sore ia baru bangun dari tidurnya. “Eh kok aku bisa ada di sini?” Gumam Karina heran saat mendapati dia bangun di atas ranjang dengan nyaman.

“Ah pasti Bisma yang melakukannya.” Putusnya.

“Itu artinya Bisma menggendongku hingga sampai di sini? Memalukan sekali! Aku pasti berat.” Karina menutup kedua matanya dengan tangan. Ia tidak menyangka jika Bisma mau melakukan hal itu untuknya. Ia jadi berpikir, Bisma ternyata sangat kuat!

Menghilangkan segala pikirannya yang mulai traveling, Karina segera masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan dirinya. Setelah berkeliling seharian ia merasa tubuhnya sangat lelah.

Setelah badannya segar, Karina keluar dari kamar dengan pakaian santai yang entah disiapkan oleh siapa di lemari yang tiba-tiba ada di kamarnya.

“Nak Karina, tadi orang suruhan tuan Bisma mengantarkan lemari dan juga isinya saya yang memilih nya untuk nak Karina. Saya juga sudah menata semuanya di dalam. Apakah masih ada yang kurang? Apa pilihan saya kurang sesuai?” bi Eni segera menghampiri Karina saat wanita itu baru saja keluar dari kamar.

“Tidak ada bi. Terima kasih banyak ya. Lihatlah pakaian ini sangat pas di badan. Ini terasa sangat nyaman.” Karina memutar badannya. Menunjukkan pakaian rumahan baru yang ia kenakan.

“Bagus kalau begitu.” Bi Eni mengangguk puas. Tadi setelah ia melapor pada Bisma, laki-laki itu memberinya perintah untuk membelikan pakaian untuk digunakan Karina.

Bi Eni sudah memiliki anak, jadi dia pasti tahu apa yang dibutuhkan oleh ibu hamil pada umumnya. Jadi Bisma secara khusus meminta bi Eni untuk melakukannya.

“Tuan Bisma tadi memberitahu jika nak Karina akan makan malam di luar. Untuk mengganjal perut, apakah ada yang nak Karina ingin makan saat ini?”

“Umm... Bisakah bibi kupaskan aku beberapa buah?”

“Baik nak Karina.”

“Terima kasih bi Eni.” Bi Eni mengangguk dan berlaku ke dapur. Karina berjalan santai ke depan televisi. Merebahkan dirinya di atas sofa dengan nyaman.

Ting tong...

“Biarkan aku saja yang membuka bi.” Teriak Karina saat melihat bi Eni yang hendak mencuci tangannya.

Karina segera bangun dan membuka pintu apartemen nya. Di balik pintu, ia melihat wanita muda yang tidak asing lagi untuknya.

“Hai Karina. Boleh aku masuk?”

“Tentu saja Nara. Masuklah.” Nara tersenyum dan masuk ke dalam apartemen. Karina mempersilahkan Nara untuk duduk.

“Um... Nara, maafkan aku. Kamu pasti kecewa padaku kan?” Ucap Karina canggung.

“Tidak! Untuk apa aku kecewa padamu?” Nara memperhatikan Karina yang menundukkan kepalanya.

“Mama sudah menceritakan apa yang terjadi padamu dan kakakku. Aku sungguh minta maaf Karina.” Nara memegang tangan Karina dengan erat.

“Kamu tidak salah. Mengapa minta maaf?”

“Jika saja kita tidak saling mengenal kamu pasti tidak akan mengalami hal ini. Kakakku bisa melakukan itu karena tahu kamu adalah temanku.” Ucap Nara dengan rasa bersalah.

“Nara, semua yang terjadi telah digariskan oleh takdir. Aku bertemu denganmu atau tidak, jika memang aku sudah ditakdirkan bertemu dengan Bisma saat itu aku juga tidak bisa mengelak.”

“Tapi aku benar-benar merasa bersalah padamu.”

“Kamu orang yang baik Nara. Tidak ada yang perlu dimaafkan.”

“Kakakku itu, meskipun terlihat kaku dan dingin, sebenarnya dia adalah orang yang baik. Dia adalah laki-laki yang penuh perhatian dan hangat.”

Karina setuju dengan perkataan Nara kali ini. Meskipun Bisma memang terlihat dingin dan cuek, setelah beberapa hari ini ia mengenalnya lebih jauh, Bisma jadi terlihat seperti orang yang benar-benar lain di depannya.

“Jadi kamu datang untuk memuji kakakmu?” Karina terkekeh. Ia ingat betul bagaimana dulu Nara sering mengeluh tentang Bisma padanya.

“Tidak-tidak. Aku kesini untuk memberimu selamat. Selamat kamu akan mempunyai bayi.” Nara mengelus perut rata Karina.

“Um. Terima kasih Nara. Aku tidak menyangka akan hamil secepat ini.”

“Kamu memang beruntung. Aku saja menikah selama dua tahun baru bisa hamil. Tapi kamu...CK ck ck...baru pertama kali melakukan langsung jadi saja.” Karina tersipu malu. Ia bahkan masih tidak menyangka hal itu memang terjadi padanya.

“Karina, aku senang kamu yang akan menjadi kakak iparku. Kamu adalah gadis yang baik. Kakakku sangat beruntung mendapatkan istri seperti mu.”

“Jangan memujiku terlalu tinggi. Kalau aku tiba-tiba meletus bagaimana?” Karina terkekeh.

“Kak Bisma belum pernah pacaran. Setahuku ia juga belum pernah mencintai seorang gadis pun. Awalnya aku curiga jika ia bengkok. Tapi saat mendengar kamu dihamili oleh kakakku itu, aku benar-benar salut padanya. Ia benar-benar pintar memilih meskipun dalam pengaruh obat.”

“Kamu ini sebenarnya ingin memuji apa mengolok?” tanya Karina heran.

“Aku melihat kak Bisma itu rasa nano nano. Satu sisi ingin memuji, tetapi sisi yang lain selalu mencari celah untuk mengejeknya. Hehehe.”

“Dasar. Oh ya. Aku tadi meminta bi Eni untuk mengupayakan buah. Apa kamu mau juga?” Nara mengangguk senang.

Karin segera masuk dan mengambil buah yang ia maksud. Saat ia hendak membawa sendiri nampan berisi buah dan juga dua gelas minuman, bi Eni melarang nya dan memaksa Karina untuk membiarkannya membantu membawakan.

“Lihatlah Nara, aku seperti pesakitan di sini. Kakakmu itu benar-benar tidak mengizinkanku melakukan apapun.” Karina mendengus kesal. Ia mengadu pada Nara. Namun Nara justru berbinar senang mendengar gerutuan Karina.

“Bukankah itu bagus? Itu artinya kakakku peduli padamu.” Ucap Nara serius. Ia mengunyah potongan mangga sebelum kembali berbicara. “Kakakku itu sangat jarang peduli pada orang lain. Jadi jika dia peduli padamu itu adalah tanda yang sangat bagus untuk hubungan kalian.”

“Ini...hubungan di antara kami Sepertinya akan sulit.”

“Sulit apa? Kalian masih belum mencoba. Aku tahu kamu dan kak Bisma tidak, bukan maksudku belum saling mencintai. Tapi bukan berarti kalian tidak akan saling mencintai kan?” Karina merenungkan kata-kata Nara. Selama ini ia terlalu sibuk dengan masalah pribadinya. Jadi ia juga tidak pernah memikirkan hal semacam cinta ini sebelumnya.

Jadi, dari sisi ini baik dia dan Bisma sama-sama belum berpengalaman dalam hal cinta.

“Setidaknya demi anak kalian, kamu harus mencoba menerima dan mencintai kakakku.”

“Aku tahu. Aku berjanji akan berusaha.”

“Itu bagus. Aku sangat sedih saat mendengar rencana konyol kalian dari mama. Itulah mengapa aku tidak sabar untuk menemuimu.”

“Maaf telah membuatmu cemas.”

“Tidak apa-apa. Lain kali jika ada hal penting seperti ini jangan ragu-ragu untuk bercerita padaku. Jangan sampai hal semacam ini terulang lagi. Ngomong-ngomong aku masih marah Karena kamu tidak bercerita padaku.” Nara mengubah wajahnya menjadi masam. Ia menekuk wajahnya dengan sempurna.

“Maafkan aku Nara. Aku sangat malu. Awalnya aku ingin melupakan semuanya dan menganggap semuanya g terjadi hanyalah sebuah kecelakaan dan takdir yang harus aku alami. Tidak sangka ternyata dia hadir di sini.” Ucap Karina jujur. Ia mengelus perutnya.

“Hemp. Baiklah aku akan memaafkanmu. Tapi lain kali jika ada masalah, jangan disimpan sendiri. Kamu harus ingat masih ada aku yang akan membantu sebisaku.”

“Terima kasih Nara.” Karina memeluk Nara dengan erat.

*

*

*

Terima kasih sudah mampir 😘

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Sulit atau gak itu tergantung kita yg menjalani,akan kita anggap sebagai apa pernikahan kita.Kalo.kita menerima dan menjalani nya dgn ikhlas,maka kita akan bahagia dan pernikahan kita akan bertahan..

2025-02-26

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Alhamdulillah kalo emang Bisma kayak gitu,Aku g suka aja yg jenis Teh Celup..

2025-02-26

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Sahabat yang benar2 tulus,gak mandang kedudukan.. Good Nara..

2025-02-26

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1. Hilangnya Mahhota
2 Eps 2. Memutuskan untuk Menikah
3 Eps 3. Pindah Ke Apartemen
4 Eps 4. Menjemput Karina
5 Eps 5. Kunjungan Nara
6 Eps 6. Tidak Biasa Memuji
7 Eps 7. Ingin Nasi Goreng
8 Eps 8. Perutnya Terbuat Dari Karet
9 Eps. 9. Kerjaan Bisma
10 Eps_10. Kebiasaan Pasangan Suami Istri
11 Eps. 11. Istri Ngidam Suami Kelimpungan
12 Eps_12. Ingin Ditemani Suami
13 Eps_13. Sugar Baby
14 Eps_14. Aku Temani Dari Sini
15 Eps_15. Bi Eni dan Nadia
16 Eps_16. Bisma Khawatir
17 Eps_17. Cara Lain Mengurangi Mual
18 Eps_18. Mengintip
19 Eps_19. Nobar
20 Eps_20. Mari Kita Coba
21 Eps_21. Langkah Pertama
22 Eps_22. Ingin, Tapi Tidak Bisa
23 Eps_23. Tidak Cukup Hanya Dengan Ucapan
24 Eps_24. Ucapan Terima Kasih Karina
25 Eps_25. Pulang Kampung
26 Eps_26. Meminjam Uang Lagi
27 Eps_27. Karina Yang Tidak Peka
28 Eps. 28. Perkataan Bibi Bermulut Pedas
29 Eps_29. Second...
30 Eps_30. Masih ingin Menipu?
31 Eps_31. Perlu Dipukul
32 Eps_32. Ketahuan Nara
33 Eps_33. Jalan-Jalan
34 Eps_34. Andra Nauval Abimanyu
35 Eps_35. Siapa Yang Mengusir Siapa?
36 Eps_36. Tentu Saja, Kan Aku Yang Membuatnya
37 Eps_37. Suami Mesum
38 Eps_38. Cie Ada Yang Tidak Bisa Pisah
39 Eps_39. Belum Bisa Jujur
40 Eps_40. Cara Memuaskan Istri
41 Eps_41. Kejutan Untuk Karina
42 Eps_42. Tora Dan Fania
43 Eps_43. Bisma Dikerjai
44 Eps_44. Karina Hilang
45 Eps_45. Bima Datang
46 Eps_46. Terlambat
47 Eps_47. Penangkapan
48 Eps_48. Dia
49 Eps_49. Terlambat Lagi
50 Eps_50. Jodi
51 Eps_51. Yang Muda Yang Bercinta
52 Eps_52. Nathan Tahu
53 Eps_53. Hampir Ketahuan
54 Eps_54. Curiga
55 Eps_55. Menguping
56 Eps_56. Ditampar
57 Eps_57. Membawanya Pulang Kampung
58 Eps_58. Minta Bantuan Bima Lagi
59 Eps_59. Nadia Sebenrnya Tahu
60 Eps_60. Permainan Nadia
61 Eps_61. Pengaturan Bi Eni
62 Eps_62. Percayalah Padaku
63 Eps_63. Penjelasan Vera
64 Eps_64. Mengaku Salah
65 Eps_65. Nyonya Muda
66 Eps_66. Gaji CEO
67 Eps_67. Membagikan Bingkisan
68 Eps_68. Ditangkap Polisi
69 Eps_69. Telepon Bisma
70 Eps_70. Aksi Ibu-ibu
71 Eps_71. Pelakunya
72 Eps_72. Donor Darah
73 Eps_73. Putri Yang Hilang
74 Eps_74. Hanya Harus Melahirkan Bayi Kita Dengan Selamat
75 Eps_75. Dapat Investor
76 Eps_76. Cerita Indah
77 Eps_77. Kritis
78 Eps_78. Biarkan Keajaiban Datang
79 Eps_79. Karina Sebenarnya Putri Saya
80 Eps_80. Karina dan Maria
81 Eps_81. Papamu
82 Eps_82. Karina Minta Pelukan
83 Eps_83. Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Eps 1. Hilangnya Mahhota
2
Eps 2. Memutuskan untuk Menikah
3
Eps 3. Pindah Ke Apartemen
4
Eps 4. Menjemput Karina
5
Eps 5. Kunjungan Nara
6
Eps 6. Tidak Biasa Memuji
7
Eps 7. Ingin Nasi Goreng
8
Eps 8. Perutnya Terbuat Dari Karet
9
Eps. 9. Kerjaan Bisma
10
Eps_10. Kebiasaan Pasangan Suami Istri
11
Eps. 11. Istri Ngidam Suami Kelimpungan
12
Eps_12. Ingin Ditemani Suami
13
Eps_13. Sugar Baby
14
Eps_14. Aku Temani Dari Sini
15
Eps_15. Bi Eni dan Nadia
16
Eps_16. Bisma Khawatir
17
Eps_17. Cara Lain Mengurangi Mual
18
Eps_18. Mengintip
19
Eps_19. Nobar
20
Eps_20. Mari Kita Coba
21
Eps_21. Langkah Pertama
22
Eps_22. Ingin, Tapi Tidak Bisa
23
Eps_23. Tidak Cukup Hanya Dengan Ucapan
24
Eps_24. Ucapan Terima Kasih Karina
25
Eps_25. Pulang Kampung
26
Eps_26. Meminjam Uang Lagi
27
Eps_27. Karina Yang Tidak Peka
28
Eps. 28. Perkataan Bibi Bermulut Pedas
29
Eps_29. Second...
30
Eps_30. Masih ingin Menipu?
31
Eps_31. Perlu Dipukul
32
Eps_32. Ketahuan Nara
33
Eps_33. Jalan-Jalan
34
Eps_34. Andra Nauval Abimanyu
35
Eps_35. Siapa Yang Mengusir Siapa?
36
Eps_36. Tentu Saja, Kan Aku Yang Membuatnya
37
Eps_37. Suami Mesum
38
Eps_38. Cie Ada Yang Tidak Bisa Pisah
39
Eps_39. Belum Bisa Jujur
40
Eps_40. Cara Memuaskan Istri
41
Eps_41. Kejutan Untuk Karina
42
Eps_42. Tora Dan Fania
43
Eps_43. Bisma Dikerjai
44
Eps_44. Karina Hilang
45
Eps_45. Bima Datang
46
Eps_46. Terlambat
47
Eps_47. Penangkapan
48
Eps_48. Dia
49
Eps_49. Terlambat Lagi
50
Eps_50. Jodi
51
Eps_51. Yang Muda Yang Bercinta
52
Eps_52. Nathan Tahu
53
Eps_53. Hampir Ketahuan
54
Eps_54. Curiga
55
Eps_55. Menguping
56
Eps_56. Ditampar
57
Eps_57. Membawanya Pulang Kampung
58
Eps_58. Minta Bantuan Bima Lagi
59
Eps_59. Nadia Sebenrnya Tahu
60
Eps_60. Permainan Nadia
61
Eps_61. Pengaturan Bi Eni
62
Eps_62. Percayalah Padaku
63
Eps_63. Penjelasan Vera
64
Eps_64. Mengaku Salah
65
Eps_65. Nyonya Muda
66
Eps_66. Gaji CEO
67
Eps_67. Membagikan Bingkisan
68
Eps_68. Ditangkap Polisi
69
Eps_69. Telepon Bisma
70
Eps_70. Aksi Ibu-ibu
71
Eps_71. Pelakunya
72
Eps_72. Donor Darah
73
Eps_73. Putri Yang Hilang
74
Eps_74. Hanya Harus Melahirkan Bayi Kita Dengan Selamat
75
Eps_75. Dapat Investor
76
Eps_76. Cerita Indah
77
Eps_77. Kritis
78
Eps_78. Biarkan Keajaiban Datang
79
Eps_79. Karina Sebenarnya Putri Saya
80
Eps_80. Karina dan Maria
81
Eps_81. Papamu
82
Eps_82. Karina Minta Pelukan
83
Eps_83. Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!