BAB 2 : MENIKAHLAH DENGAN SUAMIKU

Sambungan telepon terus berlanjut antara Lilis dan Lamiah.

"Jangan menangis Miah, jika kamu sedih aku lebih bersedih. Kamu adalah bagian dari kepingan hatiku. Saat kau menangis, hatiku pun merasa teriris akan dukamu."

"Maaf mbak. Aku tidak bermaksud membuat mbak bersedih. Aku hanya tidak mampu menahan rasa bahagiaku mendengar semua cerita manis rumah tangga mbak, yang entah kapan bisa ku rasakan juga." Keluh Lamiah di seberang sana.

"Miah... bagaimana jika kamu menjalin hubungan cinta dengan mas Irsam. Agar kamu juga dapat merasakan manisnya di cintai dengan sempurna dari pria yang sangat baik seperti mas Irsam." Tiba-tiba saja ide konyol itu hinggap di kepala seorang Lilis.

Entah setan apa yang lewat saat obrolan itu tersambung. Sehingga dengan mudahnya Lilis menawarkan suaminya pada seorang sahabat yang sangat di sayanginya untuk menjadi madu dalam rumah tangganya.

"Mbak Lilis gila. Istigfar mbak. Nyebut... nyebut. Apakah mbak Lis sudah tidak waras?" Hardik Lamiah dari di balik benda pipih di sana. Ia terkesiap dengan ucapan yang tak terduga keluar dari mulut seorang Lilis.

"Sadar... waras... aku dalam keadaan waspada Miah. Kamu adalah soulmate ku. Apa salahnya aku berbagi kebahagiaan denganmu. Kamu orang baik, jodohmu harus orang yang baik juga. Apa salahnya kita berbagi suami, jika sampai sekarang pun jodoh mu tak kunjung datang." Ucap Lilis semakin menggebu.

"Tidak mbak. Ini tidak benar. Aku terlahir tidak untuk menjadi duri dalam daging. Apalagi itu adalah mbak Lilis. Orang yang sangat berharga dalam hidupku. Aku tidak sanggup menjalaninya mbak. Maaf aku tidak bisa." Tolak Lamiah tegas.

"Miah... jangan kau tolak mentah - mentah tawaranku ini. Pikirkanlah dulu. Usiamu sudah berapa. Kamu akan kesulitan mendapatkan keturunan jika terus menunda waktu pernikahanmu. Mencari seseorang tidak semudah mencari pekerjaan. Ia kalau baik, terima yang pasti saja. Aku jamin mas Irsam suami yang baik, ia pasti akan adil membagi cintanya untuk kita nanti." Lilis terus saja meracau meminta persetujuan Lamiah untuk menjadi istri kedua suaminya.

"Tidak mbak... maaf. Aku tidak bisa. Aku tidak sanggup. Bagaimanapun adilnya, akan ada hati yang terluka di atas cinta segitiga kita nantinya, mbak. Jangan." Lamiah terus saja menolak permintaan Lilis.

"Tidak... tunggulah. Aku akan meminta mas Irsam menghubungimu. Berkenalanlah terlebih dahulu, agar rasa sayang dan cinta kalian bisa tumbuh subur. Aku tidak ingin mendengar kegagalan atas hubungan kalian. Assalamualaikum." Tutup Lilis dengan egois sambungan telepon itu.

Sesaat jantungnya berdegup kencang, menyadari bahwa ia telah menemukan solusi yang tepat untuk masalah jodoh sahabatnya itu.

Ia bergegas membersihkan dirinya. Sebab malam ini ia harus mempersiapkan diri untuk melayani suaminya dengan penuh na psu gairah yang membara, demi untuk menyampaikan keinginannya pada suami yang sangat mengilainya itu. Ia yakin Irsam akan menyetujui permintaannnya.

2 jam Lilis habiskan untuk melakukan ritual di salah satu ruangan di rumahnya untuk melakuan serangkaian pearawatan mulai dari lulur, spa sampai gurah vagi na. Dengan bantuan terapis yang siap ia panggil kapan saja untuk melayaninya di rumah.

Kulit Lilis memang tidak putih, tetapi halus, bersih dan lembut. Sebab ia selalu teratur merawat dirinya.

Begitu juga dengan makanan yang ia konsumsi, selalu sesuai dengan hitungan kalori yang seimbang sesuai arahan dari seorang ahli gizi demi untuk mendapatkan kebugaran tubuh agar selalu fit. Juga bentuk tubuh sempurna.

Demikian juga untuk minuman jamu dan semacamnya tentu ia amalkan demi untuk menjaga bagian tubuhnya agar selalu keset dan wangi.

Untuk urusan senam kegel dan yoga, pun selalu ia lakukan dengan rutin. Semua ia lakukan, untuk menjaga tubuh langsing ideal dan proporsional. Tak heran di usianya yang ke 33 dan memiliki anak satu, bok ongnya masih terlihat kencang, perutnya rata langsing terjaga, dan payu dara yang berukuran tidak kecil, kencang juga mon tok.

Kesempuraan fisik dari seorang Lilis tentu membuat Irsam suaminya semakin tergila-gila padanya, selain pintar merawat tubuhnya. Lilis juga sangat pandai memanjakan perut suaminya dengan masakannya yang selalu enak. Juga dengan servisan di atas ranjang yang telah sangat di kuasainya.

Irsam selalu bisa membedakan setiap permainan Lilis. Jika ada yang ia inginkan pasti teknik yang ia gunakan selalu plus dari permaian sebelumnya. Tidak perlu di tanya, esok hari tentu datang paketan tas edisi terbaru, sepatu merk terbaru, atau set perhiasan berlian limitied edition yang Irsam kirim kerumah, tanpa di minta sekalipun. Irsam benar-benar memanjakan Lilis dengan kelimpahan materi yang berlebihan.

Seperti malam itu, setelah Irsam dan Lilis baru saja selesai makan malam. Irsam terlihat masuk ke ruang kerjanya di lantai 2. Sepertinya ada pekerjaan yang belum ia bereskan. Sehingga terlihat masih sibuk melanjutkan pekerjaan di ruangan itu.

"Mas... jangan lama kerjanya." Bisik Lilis menemui suaminya ke ruang kerja sambil mengantarkan segelas madu hangat untuk Irsam, sambil menyenggol bahu Irsam dengan gundukan padatnya. Sengaja.

Irsam paham itu adalah sebuah maksud yang tak tersurat namun tersirat, bahwa istrinya menginginkan urat.

Dengan senyum genit, 30 menit kemudian Irsam pun masuk ke dalam kamar mereka.

Kamar yang berukuran luas, dengan remang temaram lampu yang sengaja di buat redup, dengan wangian musk menguar di seluruh ruangan itu.

Tampak siluet wanita dengan pakaian tipis tampak duduk bersandar di tepi pembaringan itu, tanpa selimut menutupi tubuh se ksinya.

Irsam terlebih dahulu masuk ke toilet dalam kamar mereka, untuk membersihkan dirinya, menggosok gigi dan berkumur, agar lebih percaya diri menghadapi istrinya yang tampak telah bersemangat menggodanya malam ini.

Lingeri yang Lilis pilih malam itu adalah merah menyala, kainnya hampir menyerupai sebuah jala ikan di hiasi renda. Yang sesungguhnya percuma saja di gunakan, toh tidak membantu menutupi apapun yang ada di bagian tubuhnya. Belum lagi celana penutup bagian bawahnya, yang hanya segaris menutup liang surgawinya dengan ikatan di kedua pinggangnya, memudahkan akses untuk melepasnya nanti.

Irsam pun tidak mempersulit istrinya, ia berjalan mendekati tempat tidur dengan alas bermotif taburan bunga kecil berwarna merah jambu itu, hanya dengan kain putih berbentuk segitiga sebagai formalitas untuk menutupi bagian paling sakral pamungkasnya.

Irsam langsung menaiki tempat tidur itu dan langsung membenamkan kepalanya di bahu istrinya.

Rambut panjang hitam bervolume yang dimiliki Lilis telah ia ke sampingkan untuk memudahkan suaminya mencicipi leher jenjangnya, yang merupakan area favorit suaminya, sebab ceruk leher itu terdapat wangi tubuh Lilis yang paling khas, yang selalu di rindukannya bahkan bagai heroin yang telah membuatnya candu.

Kepala itu tidak saja terbenam di sana tetapi lidah Irsam sudah dengan lincahnya mengitari, menjelajah, mengecap dan menghisap lembut daerah itu. Menghasilkan gelenyar nikmat yang di rasakan seorang Lilis.

Lilis benar-benar menginginkan suaminya malam ini, maka tangannya tidak tinggal diam mengelus, meraba berpendar di area dada bidang kotak-kotak suaminya, agar gairah semakin membara.

Irsam yang sibuk pada leher Lilis, tentu memudahkan Lilis untuk mengigit nakal daun telinga suaminya, memutar dan menjilati setiap inchi manapun yang mudah untuk ia jangkau, demi untuk membangkitkan gairah ber cinta mereka. Sebab malam ini mereka akan kembali menembus nirwana fana.

"Apa yang ratuku inginkan? Sehingga pakaian kebesaran ini kembali terpasang." tanya Irsam di sela cumbuan yang mulai terasa memanas.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Sri Faujia

Sri Faujia

gila y istri kok minta suaminy tu nikahin sahabatny,, aneh aqu aj y g mau gmn thor

2022-04-10

1

gemar baca

gemar baca

aye mampir nyak d sini ,cuma rada gimana gitu 🤔🤔🤔

2022-01-06

1

@ᵃˢʳʏ ᵛᵃʳᴍᴇʟʟᴏᴡ🐬

@ᵃˢʳʏ ᵛᵃʳᴍᴇʟʟᴏᴡ🐬

wuuuuuu,,pnaaas"

2021-12-26

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : SATU ATAP DUA CINTA
2 BAB 2 : MENIKAHLAH DENGAN SUAMIKU
3 Edit BAB 3 : NIKAHILAH SAHABATKU
4 BAB 4 : BICARA DARI HATI KE HATI
5 BAB 5 : MADU PILIHAN ISTRIKU
6 BAB 6 : BUKAN PELAKOR
7 BAB 7 : MENJAGA SEPOTONG HATI
8 BAB 8 : NYEKAR
9 BAB 9 : KESEPAKATAN KEADILAN
10 BAB 10 : BENALU PUN MASIH PUNYA MALU
11 BAB 11 : MASIHKAH SURGA ITU MILIKKU
12 BAB 12 : SURGA ITU BENAR ADANYA
13 BAB 13 : SEOLAH TAK ADA BADAI
14 BAB 14 : INI CARAKU MENCINTAIMU
15 BAB 15 : ADILLAH PADANYA
16 BAB 16 : BERBAHAGIALAH DENGAN SUAMIMU
17 BAB 17 : APA KAU BAHAGIA
18 BAB 18 : PELUKAN BUNDA
19 BAB 19 : BUNDA BERAKSI
20 BAB 20 : BUNDA VS MIAH
21 BAB 21 : CERAI
22 BAB 22 : ADIL
23 BAB 23 : CINTA SEGITIGA
24 BAB 24 : INIKAH RASANYA BERBAGI
25 BAB 25 : AKU BAIK-BAIK SAJA
26 BAB 26 : KEHILANGAN
27 BAB 27 : GAMANG
28 BAB 28 : MENERIMA TAKDIR
29 BAB 29 : IRSAM PERGI
30 BAB 30 : TEKAD BULAT LAMIAH
31 BAB 31 : TERBONGKAR
32 BAB 32 : PECAH
33 BAB 33 : PULANGLAH
34 BAB 34 : JANGAN PAKSA AKU
35 BAB 35 : MAAFKAN AKU
36 BAB 36 : TIDAK ADA YANG SALAH
37 BAB 37 : SIAPA YANG DI HUKUM
38 BAB 38 : BERJANJILAH
39 BAB 39 : DIA MASIH ISTRIMU
40 BAB 40 : RUMAH TANGGA IMPIAN
41 BAB 41 : DI SINI KAU BERJANJI DI SANA KAU MELUPA
42 BAB 42 : JEJAK KAKEK
43 BAB 43 : PANDANGAN ABIZARD
44 BAB 44 : MENGENAL LAMIAH
45 BAB 45 : TERENYUH
46 BAB 46 : REMAJAKAN LAGI
47 BAB 47 : MAS MASIH MILIKMU
48 BAB 48 : AKU TAK INGIN BERBAGI
49 BAB 49 : HANYA LUKA BUKAN CINTA
50 BAB 50 : TALAK AKU, BANG.
51 BAB 51 : TALAK AKU SEKARANG
52 BAB 52 : PETUNJUK ALLAH
53 BAB 53 : AKU SUAMI KALIAN
54 BAB 54 : AKU MASIH SAHABATMU
55 BAB 55 : SARAN LAMIAH
56 BAB 56 : PULIH
57 BAB 57 : LAKU KERAS
58 BAB 58 : PEMBUNUH BERDARAH DINGIN
59 BAB 59 : DI ATAS ANGIN
60 BAB 60 : INSIDEN
61 BAB 61 : KELAINAN JIWA
62 BAB 62 : MENDADAK PIKNIK
63 BAB 63 : MADUKU CURANG
64 BAB 64 : LELAKI SEMPURNA
65 BAB 65 : MENGGESER IRSAM
66 BAB 66 : PERMINTAAN IRSAM
67 BAB 67 : PROYEK BARU
68 BAB 68 : KETEGUHAN IRSAM
69 BAB 69 : JANGAN BEREBUT PAPA
70 BAB 70 : PENGKHIANTAN LAMIAH
71 BAB 71 : LILIS TERKESIMA
72 BAB 72 : PENGHUNI SURGA
73 BAB 73 : AKU AYAHNYA
74 BAB 74 : PENDIRIAN LAMIAH
75 BAB 75 : EMPAT MATA
76 BAB 76 : PURA PURA LUPA
77 BAB 77 : RENGEKAN MATTEW
78 BAB 78 : HANYA SELIR
79 BAB 79 : CERAI BUKAN SATU SATUNYA JALAN
80 BAB 80 : KITA AKAN TETAP BERCERAI
81 BAB 81 : GARY
82 BAB 82 : SENYUMAN TERAKHIR
83 BAB 83 : PROSES PERSALINAN
84 BAB 84 : SEPUCUK SURAT
85 BAB 85 : MENGHAPUS RASA
86 BAB 86 : MENEBUS DOSA
87 BAB 87 : HIJRAH
88 BAB 88 : IJINKAN AKU PERGI
89 BAB 89 : TALAK
Episodes

Updated 89 Episodes

1
BAB 1 : SATU ATAP DUA CINTA
2
BAB 2 : MENIKAHLAH DENGAN SUAMIKU
3
Edit BAB 3 : NIKAHILAH SAHABATKU
4
BAB 4 : BICARA DARI HATI KE HATI
5
BAB 5 : MADU PILIHAN ISTRIKU
6
BAB 6 : BUKAN PELAKOR
7
BAB 7 : MENJAGA SEPOTONG HATI
8
BAB 8 : NYEKAR
9
BAB 9 : KESEPAKATAN KEADILAN
10
BAB 10 : BENALU PUN MASIH PUNYA MALU
11
BAB 11 : MASIHKAH SURGA ITU MILIKKU
12
BAB 12 : SURGA ITU BENAR ADANYA
13
BAB 13 : SEOLAH TAK ADA BADAI
14
BAB 14 : INI CARAKU MENCINTAIMU
15
BAB 15 : ADILLAH PADANYA
16
BAB 16 : BERBAHAGIALAH DENGAN SUAMIMU
17
BAB 17 : APA KAU BAHAGIA
18
BAB 18 : PELUKAN BUNDA
19
BAB 19 : BUNDA BERAKSI
20
BAB 20 : BUNDA VS MIAH
21
BAB 21 : CERAI
22
BAB 22 : ADIL
23
BAB 23 : CINTA SEGITIGA
24
BAB 24 : INIKAH RASANYA BERBAGI
25
BAB 25 : AKU BAIK-BAIK SAJA
26
BAB 26 : KEHILANGAN
27
BAB 27 : GAMANG
28
BAB 28 : MENERIMA TAKDIR
29
BAB 29 : IRSAM PERGI
30
BAB 30 : TEKAD BULAT LAMIAH
31
BAB 31 : TERBONGKAR
32
BAB 32 : PECAH
33
BAB 33 : PULANGLAH
34
BAB 34 : JANGAN PAKSA AKU
35
BAB 35 : MAAFKAN AKU
36
BAB 36 : TIDAK ADA YANG SALAH
37
BAB 37 : SIAPA YANG DI HUKUM
38
BAB 38 : BERJANJILAH
39
BAB 39 : DIA MASIH ISTRIMU
40
BAB 40 : RUMAH TANGGA IMPIAN
41
BAB 41 : DI SINI KAU BERJANJI DI SANA KAU MELUPA
42
BAB 42 : JEJAK KAKEK
43
BAB 43 : PANDANGAN ABIZARD
44
BAB 44 : MENGENAL LAMIAH
45
BAB 45 : TERENYUH
46
BAB 46 : REMAJAKAN LAGI
47
BAB 47 : MAS MASIH MILIKMU
48
BAB 48 : AKU TAK INGIN BERBAGI
49
BAB 49 : HANYA LUKA BUKAN CINTA
50
BAB 50 : TALAK AKU, BANG.
51
BAB 51 : TALAK AKU SEKARANG
52
BAB 52 : PETUNJUK ALLAH
53
BAB 53 : AKU SUAMI KALIAN
54
BAB 54 : AKU MASIH SAHABATMU
55
BAB 55 : SARAN LAMIAH
56
BAB 56 : PULIH
57
BAB 57 : LAKU KERAS
58
BAB 58 : PEMBUNUH BERDARAH DINGIN
59
BAB 59 : DI ATAS ANGIN
60
BAB 60 : INSIDEN
61
BAB 61 : KELAINAN JIWA
62
BAB 62 : MENDADAK PIKNIK
63
BAB 63 : MADUKU CURANG
64
BAB 64 : LELAKI SEMPURNA
65
BAB 65 : MENGGESER IRSAM
66
BAB 66 : PERMINTAAN IRSAM
67
BAB 67 : PROYEK BARU
68
BAB 68 : KETEGUHAN IRSAM
69
BAB 69 : JANGAN BEREBUT PAPA
70
BAB 70 : PENGKHIANTAN LAMIAH
71
BAB 71 : LILIS TERKESIMA
72
BAB 72 : PENGHUNI SURGA
73
BAB 73 : AKU AYAHNYA
74
BAB 74 : PENDIRIAN LAMIAH
75
BAB 75 : EMPAT MATA
76
BAB 76 : PURA PURA LUPA
77
BAB 77 : RENGEKAN MATTEW
78
BAB 78 : HANYA SELIR
79
BAB 79 : CERAI BUKAN SATU SATUNYA JALAN
80
BAB 80 : KITA AKAN TETAP BERCERAI
81
BAB 81 : GARY
82
BAB 82 : SENYUMAN TERAKHIR
83
BAB 83 : PROSES PERSALINAN
84
BAB 84 : SEPUCUK SURAT
85
BAB 85 : MENGHAPUS RASA
86
BAB 86 : MENEBUS DOSA
87
BAB 87 : HIJRAH
88
BAB 88 : IJINKAN AKU PERGI
89
BAB 89 : TALAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!