LILIS - LAMIAH NERAKA DUA CINTA
"Saya terima nikah dan kawinnya Lamiah Pradipta binti Sarbani dengan mas kawin seperangkat alat sholat di bayar tunai." Dengan satu tarikan nafas ucapan qobul itu terdengar lantang dari mulut seorang Irsam Haedar.
"Sah?" ucap wali hakim.
"Sah!!" Sambut semua saksi yang berada dalam rumah mewah kediaman keluarga Irsam Haedar pada siang Sabtu itu.
Ada tatapan nyalang dari sepasang mata elang yang Irsam lesatkan pada sorot mata wanita yang kini telah sah menjadi istrinya. Penuh tanda tanya.
Selanjutnya penandatanganan buku nikah, dan pemasangan cincin pada jari manis keduanya. Salim takzim dari mempelai wanita dan kecupan singkat di keningnya dari mempelai pengantin pria di sana.
Tidak ada senyum sedikitpun dari bibir keduanya, raut wajah tegang terpancar pada mimik keduanya, bahkan saat tatapan keduanya saling bersirobok. Seolah menyimpan berjuta gundah gulana, penuh tanda tanya akan seperti apa rumah tangga yang akan mereka jalani di depan nantinya.
Ada sebongah hati yang bergemuruh saat satu per satu acara itu berlangsung, memandang nanar akan prosesi akad nikah yang ia saksikan secara langsung.
Pemilik hati dan mata nanar itu adalah seorang wanita yang ikut duduk berbaur dengan para saksi dan para tamu undangan yang ikut menjadi saksi. Lilis Listiana adalah istri sah dari Irsam Haedar. Istri pertama tepatnya, sebab kini Irsam dan Lamiah pun telah sah menjadi suami istri, sesuai seperti yang Lilis inginkan dan ia pinta.
Akad nikah telah terlaksana dengan khikmad dan lancar.a Berlanjut dengan resepsi ala kadarnya yang juga di lakukan dalam rumah keluarga Irsam Haedar. Dengan hiasan sederhana, memberi kesan sendu pada pernikahan yang terjadi di hari itu.
Tidak banyak tamu yang hadir dalam resepsi tersebut. Sebab, pernikahan ini termasuk private party. Yang di undang hanya beberapa warga komplek dan beberapa tokoh agama. Hanya untuk di ketahui orang tertentu. Agar di kemudian hari tidak bertanya-tanya akan hadirnya wanita asing di rumah itu. Sebab, rumah itu kini snagat layak di sebut dengan rumah satu atap dua cinta.
Lamiah Pradipta kini sah menjadi istri kedua dari seorang pria keturunan Turkie. Ia merupakan pengusaha batu bara yang kaya.
Memiliki istri dua, bukanlah keinginanya semata. Bukan pula karena ia telah bermain mata atau pun melakukan sebuah perselingkuhan seperti kebanyakan kasus lainnya di luar sana.
Namun ini di lakukan hanya demi memenuhi permintaan istri pertamanya Lilis Listiana. Wanita yang ia kenal lewat udara saat Lilis masih bekerja sebagai TKW di Hongkong. Jodoh tidak bisa diduga, cinta tidak dapat di paksa. Apalah daya bagi seorang Irsam yang saat itu begitu tergila-gila pada Lilis, hingga dua tahun masa pacaran mereka terjalin secar jarak jauh, akhirnya berakhir di pelaminan mewah tanpa cacat cela.
Sedangkan Lilis dan Lamiah adalah sepasang sahabat yang telah menghabiskan waktu lebih dari sewindu saling berbagi suka dan duka di negeri orang.
Lamiah Pradipta lebih muda setahun dari Lilis, secara paras wajah keduaya memiliki kecantikannya masing masing. Lamiah berbadan agak mungil dari Lilis, berkulit putih, bibir merah bak buah delima.
Tutur katanya halus sangat penuh sopan santun, sifatnya sangat lembut dan sangat penyayang. Juga memiliki berbakai bakat terpendam dalam dirinya.
Pernah bekerja di sebuah panti pijat, membuatnya tau teknik dasar memijat dengan nyaman, enak dan benar. Pernah bekerja di sebuah butik dan jasa jahit, pun menggali potensinya menjadi mahir dalam bidang mendesain sekaligus membuat pakaian.
Terakhir ini, ia bekerja di sebuah salon dan spa. Lagi-lagi seolah menantangnya menjadi seorang yang handal di bidang kecantikan. Sunguh multitasking.
Pertemuan mereka di Hongkong, saat mereka sama-sama menjadi TKW yang membuat keduanya menjadi akrab, setia dan saling menyanyangi satu sama lain layaknya kakak dan adik sekandung.
Tidak ada rahasia antara keduanya, bahkan lebih dari rasa sebagai sahabat. Keduanya telah mengklaim jika mereka adalah belahan jiwa yang saling melengkapi antara satu da yang lain.
Karena itu hubungan keduanya tak pernah putus sejak dulu, bahkan hingga Lilis pulang ke Indonesia untuk memutuskan menikah dengan Irsam lelaki pujaannya.
Pernikahan kedua ini terjadi bukan pula karena adanya cacat dalam rumah tangga Irsam dan Lilis. Rumah tangga mereka bahkan dapat di katakan sempurna. Sebab, rumah tangga itu pun telah di karuniai seorang anak laki-laki yang kini berusia 5 tahun.
Namun atas rengekan orang tua Irsam di Turkie, sehingga sejak usia Faizal 3 tahun, ia telah tinggl bersama oma dan opanya di luar negeri.
Rumah tangga Irsam lebih tepat di gambarkan adalah sebuah surga. Sebab, cinta keduanya sama sama kuat. Tidak pernah ada tanda-tanda jika rumah tangga itu akan di hiasi dengan madu.
Irsam adalah sosok suami, penyayang, perhatian, penyabar juga pelindung bagi seorang Lilis yang selalu ia limpahkan dengan uang dan cinta.
Tas branded, sepatu keluaran terbaru, koleksi berlian limited edition pun sudah bagai gallery di rumah mereka. Karena Irsam memang sagat memanjakan istri yang sangat amat ia cintai.
Gelimang harta tentu tidak menjamin kebahagiaan, tetapi cinta Irsam yang seolah tak mengenal waktu surut itu selalu datang, berombak bahkan menggebu. Irsam selalu jatuh cinta setiap hari pada wanita yang sama, yaitu istrinya Lilis Listiana. Sehingga syurga itu benar-benar telah dalam gengaman Lilis dan Irsam. Indah.
Jika banyak pasangan di luar sana terpaksa berubah formasi akan pernikahannya yang awalnya hanya terdiri dari suami istri yang saling mencinta dan terpaksa berubah karena hadirnya orang ketiga, akibat kawin paksa juga dengan alasan klise dan dalih ingin memiliki keturunan. Tapi tidak dengan rumah tangga ini, sungguh berbeda. Sebab keduanya telah memiliki segalanya.
Sampai suatu hari muncullah sebah ide konyol dari seorang Lilis yang entah di rasuki setan terkutuk dari mana. Sehingga dengan penuh kesadarannya, ia mengajak, mengundang bahkan memaksa Lamiah untuk menyetujui permintaannya, menjadikan Lamiah madunya.
Flashback on.
"Hallo Miah... apa kabarmu?" sambungan interlokal Indonesia -Hongkong.
"Baik mbak Lis. Bagaimana kabarmu mbak ku sayang?" sapa ramah wanita cantik berkulit putih di seberang sana.
"Jangan kau tanya tentang kabarku, tentu saja aku selalu baik. Sebab rajaku selalu memanjakanku dengan segala cinta, harta dan tahtanya. Hmm... hihihi." Cekikik Lilis dengan nada senang yang tak terperikan.
Lamiah haya terhenyak dengan perkataan sahabatnya itu.
"Kamu tau Miah, ibadah terindah adalah menikah. Tidak ada kata yang dapat di dustakan, bahwa memiliki suami sedahsyat mas Irsam mencintaiku adalah pangkal dari segala kebahagiaanku. Memilki suami seperti mas Irsam, mampu melupakan beribu pria lain di belahan dunia manapun, mas Irsam suami sempurna Miah."
"Mbak... bahagia selalu ya." ucapan itu terdengar lirih. Mengiriss hati seorang Lilis yang sangat halus perasannya.
"Maaf, mbak tidak bermaksud membuatmu bersedih Miah. Sudahlah, pulang lah. Untuk apa selama ini kamu kerja banting tulang. Siapa sesungguhnya yang ingin kau bahagiakan? Carilah seorang pria yang bisa menghiburmu, di masa susah dan senangmu berbagi kasih dan sayang." Kata itu justru mampu meluruhkan air dari kedua bola mata seprang Miah.
"Miah... maaf. Mbak tidak bermaksud menyinggung perasaanmu. Jika kau bersedih, hati mbak lebih perih lagi terhiris Miah."
"Tidak ada yang menantikan kepulanganku di sana mbak." suara itu terdengar pilu bagai di iris sembilu.
"Aku Miah, aku yang selalu rindu dan ingn kamu pulang." Tegas dan jelas nada suara itu keluar dari bibir lrmbut seorang Lilis si hitam manis.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Afia Parveen
nice
2022-12-06
1
amalia gati subagio
😱kedunguan tiada tepi utk pembuktian ke absurdnya 😎
2022-11-26
1
Sri Faujia
ceritanya gmn y thor kita intip dlu y kayak gmn
2022-04-10
1