Kejutan!

Maya terbangun dari tidurnya karena merasa haus, lalu wanita berambut ikal itu bangun untuk mengambil air minum, tersadar bahwa suaminya tidak ada di kamar, membuat Maya menghubungi Biru terlebih dulu, tetapi panggilan dari Maya tidak Biru terima, Biru mengirim pesan kalau dirinya lembur dan akan menginap di kantor.

"Jangan terlalu lelah, sayang," balas Maya tidak tertinggal emoticon kiss untuk suaminya.

Lalu Maya membuka akun sosial medianya, di sana sedang ramai membahas 'layangan putus' membuat Maya tertarik untuk membaca.

Selesai membaca yang sedang viral itu Maya kembali ke sisi Ifraz yang terbangun dan sepanjang menyusui Ifraz, Maya memikirkan layangan putus itu.

****

Ketika cinta itu harus terbagi?Apa yang akan kau lakukan sebagai wanita? Entahlah. Sudah pasti mengharapkan cinta yang sempurna dari kekasih hatimu bukan!

Tentu saja, kesetiaan yang diharapkan oleh setiap pasangan yang sudah resmi menikah, menjalani kehidupan rumah tangga tanpa adanya cinta yang lain di hati suami.

Tanpa ada yang mengusik pikiran dan ketenangan suami yang senantiasa kita doakan keselamatan dan kesehatannya juga keberkahan dalam rizkinya.

Namun, cinta tulus dari seorang istri kerap kali diuji dengan berbagai hal.

Salah satunya, ketika istri sudah tidak cantik atau menarik seperti dulu saat masih berkencan.

Tahukah suami? Itu hanya perubahan fisik saja, juga jangan pernah lupakan kalau istrimu begitu cantik dan menarik di mata lelaki di luaran sana. Walau begitu, hatinya selalu mencintaimu dengan perasaan utuh, perasaan sayang dan cinta terhadap suami, berharap suami juga akan melakukan hal yang sama yaitu mencintai tanpa membagi cinta! Tanpa syarat harus sempurna.

Suami, sayangi dan cintailah istrimu yang sudah berkorban banyak untukmu, untuk lelaki yang sudah memberikan kehidupan baru setelah ijab kabul itu terucap.

Inilah kisah cinta Maya dan Albiru yang mendapatkan cobaan dari orang ketiga.

****

Kejutan!

Dua hari berlalu.

Hari ini adalah hari ulang tahun Maya yang ke dua puluh tiga, wanita cantik itu mengenakan dress berwarna nude dengan menggendong baby Ifraz di sisi kirinya.

"Selamat ulang tahun, sayang," kata Biru seraya mencium kening istrinya di depan semua tamu undangan kemudian disusul dengan suara tepuk tangan meriah.

"Selamat sayang, semoga pernikahan kalian langgeng, doa terbaik dari Mamah buat kamu, semua doa yang terbaik!" kata Murni mama mertua Maya.

"Terimakasih, Mah," balas Maya.

Lalu Biru menengahi percakapan Maya dan Ibunya itu, Biru mengatakan memiliki kejutan untuk istrinya yaitu mobil yang Maya inginkan.

Ya, Biru adalah CEO muda yang sukses, membuat dirinya dapat dengan mudah membahagiakan istrinya dengan materi yang berlimpah.

"Iya, jadi ke mana-mana kamu tidak harus menungguku!" kata Biru seraya memberikan kunci mobil yang dihiasi pita cantik.

Maya, Biru dan Ifraz saling berpelukan.

Tak ada yang mencurigakan malam itu, semua masih terasa sama, tatapan mata Biru kepada Maya masih penuh cinta, masih penuh gairah sampai ketika Biru harus mengatakan yang sejujurnya pada Maya setelah pesta ulang tahun itu selesai.

Di kamar, Maya sedang melepaskan aksesoris yang berada di daun telinganya.

"Ada apa, Mas?" tanya Maya yang melihat suaminya dari pantulan cermin meja rias, terlihat Biru menundukkan kepala dan memijit pangkal hidungnya.

"Begini, Maya," lirih Biru seraya bangun dari duduknya, pria berbadan kekar itu berdiri di belakang Maya seraya memijit bahu istrinya.

"Maya, apa kau akan membunuhku apabila aku menikah lagi?" tanya Biru masih dengan memijit bahu Maya.

Maya terkekeh, menganggap suaminya itu hanya bercanda atau sengaja meledeknya di hari bahagia ini, di hari bertambahnya usia Maya.

"Mas, udahlah, jangan bercanda seperti itu, udah tidak mempan lagi tau nggak, aku tau kok kamu itu setia, baik dan selalu menyayangi aku kan!" kata Maya seraya mengusap tangan suaminya yang masih berada di bahu.

"Ya, kamu benar Maya! Aku selalu mencintaimu tetapi aku sudah membagi cinta itu sekarang," ucap Biru dalam hati.

Lalu, Biru mengecup leher jenjang Maya membuat Maya merasa sedikit geli, Maya bangun dari duduknya seraya berkata, "No... no... no!"

"Kenapa? Aku menginginkan itu?" kata Biru memelas agar Maya memberikan apa yang Biru mau.

"Masih nifas," ucap Maya, "aku mandi dulu!" lanjut Maya seraya mengambil kimono di lemarinya yang besar itu.

****

Keesokan harinya masih seperti biasa, Biru sarapan bersama dengan keluarga kecilnya, selesai dengan itu Biru mengecup kening Maya yang masih duduk di kursi meja makan tidak lupa juga Biru mencium gemas putra pertamanya yang berada di stroller.

"Hati-hati, Mas!" seru Maya seraya menatap kepergian suaminya.

"Sayang, nanti kita pergi ke rumah nenek, ya. Udah lama kita enggak ke sana," kata Maya pada Ifraz dan memang betul kalau Maya sudah cukup lama tidak menjenguk orang tuanya karena Biru selalu sibuk dan sibuk ketika Maya mengajaknya.

****

Di kantor, Biru memanggil sekretarisnya menanyakan agendanya hari ini, kebetulan hari ini tidak terlalu sibuk membuat Biru pulang lebih awal, tetapi Biru tidak pulang ke rumah Maya, lalu kemana Biru?"

Biru mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi sehingga tidak membutuhkan waktu lama bagi Biru untuk sampai ke rumah sakit tujuannya.

Biru masuk ke ruang rawat seorang pria paruh baya, pria itu adalah ayah dari Hafizah.

Biru mengecup kening Hafizah yang duduk di samping brangkar.

"Bagaimana keadaan Ayahmu?" tanya Biru.

"Masih sama, seperti kemarin. Mas, terimakasih sudah membiayai pengobatan Ayah," kata Hafizah seraya bangun dari duduknya.

"Sama-sama, sudah menjadi kewajibanku untuk membantu," ucap Biru seraya menatap mesra Hafizah.

Lalu, Biru membawa Hafizah ke kamar mandi. Keduanya melakukan hubungan suami-istri di sana. Hafizah menutup mulutnya rapat agar tidak menimbulkan suara berisik sedangkan Biru masih dengan semangatnya memberi serangan demi serangan untuk Hafizah.

"Terimakasih," kata Biru seraya merapikan kembali pakaiannya. Begitu juga dengan Hafizah, gadis berusia dua puluh tahun itu merapikan dress yang tersingkap.

Selesai dengan kebutuhan biologisnya, sekarang keduanya keluar bersama dari kamar mandi dan ternyata sudah ada dokter dan perawat yang sedang memeriksa ayah Hafizah.

hafizah sangat malu saat dokter dan perawat itu sempat melihat Kearahnya yang baru saja keluar dari kamar mandi bersama dengan sorang pria.

Begitu juga dengan Biru, pria ber brewok tipis itu menyisir rambutnya menggunakan jari jemarinya membuat Hafizah semakin terpana dengan ketampanan Biru yang sedang berada di sisinya.

****

Di rumah Biru, Maya meminta pada salah satu asisten rumah tangganya untuk ikut bersama dengan dirinya, Maya baru saja mendapatkan kabar kalau ibunya mengalami stroke.

Dengan kecepatan sedang Maya mengendarai mobil barunya.

Sesampainya di rumah Sakit, Maya segera mencari keberadaan adiknya yang memberi kabar.

Maya menelepon untuk menanyakan berada di kamar mana ibunya di rawat.

"Ok, ini Mbak udah sampai kok di rumah sakit," kata Maya yang kemudian memutuskan sambungan telepon tersebut.

Maya meminta baby Ifraz yang sedang di gendong Mbak Susi (ART).

"Bu, itu kaya Pak Biru," kata Susi seraya memberikan Ifraz dan Maya mengikuti kemana arah Susi menunjuk.

"Iya, sama siapa, ya?" tanya Maya pada Susi yang tak menjawab.

"Sus, kamu bawa Ifraz ke ruangan mawar nomor 3 ya, nanti di sana ada adik saya juga!" kata Maya yang kembali memberikan Ifraz pada Susi

Bersambung

Terpopuler

Comments

Jupilin Kaitang

Jupilin Kaitang

kenapa lelaki selalu lemah bila soal nafsu sampai sangup selinku

2022-07-25

1

🦈Mom Panji

🦈Mom Panji

ladalah konangan hhh

2022-04-19

2

🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠

🥀⃞B⃟c Qҽízα ₳Ɽ..k⃟K⃠✰͜͡W⃠

terciduk nih kyaknya

2022-03-24

2

lihat semua
Episodes
1 Maaf, Aku Tidak Pulang!
2 Kejutan!
3 Hafizah?
4 Merasa Diabaikan
5 Perdebatan Batin
6 Mengaku Pada Hafizah.
7 Poligami?
8 Panik
9 Mendadak Manja
10 Kepergok!
11 Ketahuan!
12 Aku Atau Dia?
13 Hafizah Mengancam!
14 Hamil?
15 Maaf, Aku Khilaf!
16 Merasa Bodoh!
17 Masih Tidak Ada Kabar
18 Belum Sepenuhnya Memaafkan!
19 Melunakkan Hati Biru
20 Hambar!
21 Rasa Yang Hampir Pudar
22 Mengirim Bukti Pada Maya
23 Sakit Hati, Jiwa Dan Raga Ku!
24 Malam Pilu
25 Ini Semua Salahku!
26 Maya Adalah Istriku!
27 Kabar Baik?
28 Rapuh!
29 Tidak Tahan Lagi!
30 Menenangkan Diri!
31 Aku Memang Bodoh!
32 Meminta Maya Untuk Mengerti
33 Meratapi Nasib
34 Cemburu
35 Rencana Yang Gagal!
36 Kembali?
37 Ingin Balas Dendam!
38 Membuat Biru Jengkel!
39 Mencari Suasana Baru
40 Cemburu Buta
41 Mengungkit!
42 Bodoh!
43 Ruwet!
44 Memikirkan Maya!
45 Membuat Rencana
46 Tentang Bram
47 Membuat Biru cemburu
48 Bram Bucin?
49 Jangan Samakan!
50 Apa Artinya Aku Di Hidupmu?
51 Terusir
52 Memberi Pelajaran!
53 Dendam Bram
54 Hari Ini Ku Kecup Tangannya
55 Gosip Tetangga
56 Lagi-lagi Mengancam
57 Merindukan Ifraz
58 Hari Ini Ku Kecup Bibirnya
59 Harus Bagaimana?
60 Semua Telah Berbeda
61 Haruskah?
62 Mati Rasa
63 Hati Yang Tak Bertuan
64 DIMISKINKAN!
65 Menyimpan Dendam
66 Kasihan Biru, Kena Tipu:V
67 Apa Yang Kamu Lakukan?
68 TIDAK!
69 Aku Pergi!
70 Bukan Aku
71 Masih Berfikir Positif
72 Aku Memang Bodoh
73 Siapa Aku? Bukan Siapa-Siapa!
74 Sakit Hatiku!
75 Mencintai Tanpa Logika
76 Awal Yang Sulit
77 Pemuja Rahasia
78 Kado Pertama Untuk Ifraz
79 Cucu Baru
80 Sebenarnya Pesawat Itu Dari Biru!
81 Hati Yang Sepi
82 Anak Kecil Itu
83 Bahagia Tanpa Aku?
84 Meminta Maaf
85 Om?
86 Setiap Manusia Berhak Menjadi Lebih Baik!
87 Menyadari!
88 Cinta Lama
89 Masih Tersimpan
90 Sedih
91 Aku Cemburu!
92 Maafkan Aku!
93 Bram Siuman
94 Bram Merajuk
95 Maya Diculik?
96 Tak Bisa Tanpa Kamu!
97 Hamil?
98 KCIT SATU TAMAT!
99 Benarkah Tertukar?
100 Gagal Bebas!
101 Siapa Zen Sebenarnya?
102 PENGUMUMAN
103 Bos Nggak Ada Ahlak!
104 Merasa Jadi Nyamuk!
105 Anak Pungut?
106 Menepati Janjiku!
107 Masih Menanti?
108 Hidup Dalam Khayalan!
109 Manis
110 Gagal Moveon!
111 Mulai Penasaran!
112 Membuat Pia Penasaran!
113 Ketahuan
114 Hampir Celaka
115 Cinta Monyet?
116 Membuka Luka Lama
117 Apakah Terungkap?
118 Merasa Di Tipu!
119 Menjadi Pelipur Lara
120 Cinta, Hanya Manis Di Awal Saja!
121 Apalah Aku Ini!
122 Sanggupkah Bertahan Sampai Akhir?
123 Apakah Kembar?
124 Sakit Melihatnya Bersama
125 Merasa Bersalah!
126 Daniel Dan Biru Bekerjasama?
127 Terabaikan!
128 Sesak!
129 Rahasia Pia
130 Hatiku Berdebar!
131 Bukan Cinta Palsu
132 Ku Tak Perduli
133 Tidak Apa-Apa!
134 Harus Segera Berakhir!
135 Tidak Tahan Lagi!
136 Apa Yang Terjadi?
137 Ditinggal Pas Lagi Sayang-Sayangnya!
138 Kejamnya Marisa
139 Menyerah!
140 Mulai Penasaran
141 Sebuah Rasa
142 Ada Cinta
143 Masih Cemburu
144 Gila?
145 Tak Tega
146 BAHAGIA YANG PALSU?
147 Tidak Memikirkan Aku?
148 Mencari Tau
149 Akhirnya Mengerti
150 Perasaan Apa Ini?
151 Bahagia
152 Bahagia Part 2
153 Dijodohkan?
154 Isi Kepalaku Hanya Kamu
155 Galaunya Ifraz
156 Memendam Rasa
157 Bahagia Kan Datang
158 Bodoh!
159 Belum Waktunya!
160 Gegana!
161 Tidak Sabar!
162 Salting!
163 Masih Tidak Sabar
164 Menikah
165 Unboxing?
166 Unboxing, Beneran!
167 Masih Kurang!
168 KCIT DUA TAMAT
169 Begitu Terasa Kekeluargaan Ini!
170 Pia Sakit?
171 Bau?
172 Bertarung Sampai Mati!
173 Mengalahkan Marisa
174 Hari Bahagia
175 Baby Ghali Namanya
176 Kemana Maya?
177 Belum Kembali
178 Bercerai?
179 Kania Merajuk
180 Akhirnya Bercerai
181 Perasaan Yang Tak Bisa Dipaksakan
182 TAMAT
183 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Maaf, Aku Tidak Pulang!
2
Kejutan!
3
Hafizah?
4
Merasa Diabaikan
5
Perdebatan Batin
6
Mengaku Pada Hafizah.
7
Poligami?
8
Panik
9
Mendadak Manja
10
Kepergok!
11
Ketahuan!
12
Aku Atau Dia?
13
Hafizah Mengancam!
14
Hamil?
15
Maaf, Aku Khilaf!
16
Merasa Bodoh!
17
Masih Tidak Ada Kabar
18
Belum Sepenuhnya Memaafkan!
19
Melunakkan Hati Biru
20
Hambar!
21
Rasa Yang Hampir Pudar
22
Mengirim Bukti Pada Maya
23
Sakit Hati, Jiwa Dan Raga Ku!
24
Malam Pilu
25
Ini Semua Salahku!
26
Maya Adalah Istriku!
27
Kabar Baik?
28
Rapuh!
29
Tidak Tahan Lagi!
30
Menenangkan Diri!
31
Aku Memang Bodoh!
32
Meminta Maya Untuk Mengerti
33
Meratapi Nasib
34
Cemburu
35
Rencana Yang Gagal!
36
Kembali?
37
Ingin Balas Dendam!
38
Membuat Biru Jengkel!
39
Mencari Suasana Baru
40
Cemburu Buta
41
Mengungkit!
42
Bodoh!
43
Ruwet!
44
Memikirkan Maya!
45
Membuat Rencana
46
Tentang Bram
47
Membuat Biru cemburu
48
Bram Bucin?
49
Jangan Samakan!
50
Apa Artinya Aku Di Hidupmu?
51
Terusir
52
Memberi Pelajaran!
53
Dendam Bram
54
Hari Ini Ku Kecup Tangannya
55
Gosip Tetangga
56
Lagi-lagi Mengancam
57
Merindukan Ifraz
58
Hari Ini Ku Kecup Bibirnya
59
Harus Bagaimana?
60
Semua Telah Berbeda
61
Haruskah?
62
Mati Rasa
63
Hati Yang Tak Bertuan
64
DIMISKINKAN!
65
Menyimpan Dendam
66
Kasihan Biru, Kena Tipu:V
67
Apa Yang Kamu Lakukan?
68
TIDAK!
69
Aku Pergi!
70
Bukan Aku
71
Masih Berfikir Positif
72
Aku Memang Bodoh
73
Siapa Aku? Bukan Siapa-Siapa!
74
Sakit Hatiku!
75
Mencintai Tanpa Logika
76
Awal Yang Sulit
77
Pemuja Rahasia
78
Kado Pertama Untuk Ifraz
79
Cucu Baru
80
Sebenarnya Pesawat Itu Dari Biru!
81
Hati Yang Sepi
82
Anak Kecil Itu
83
Bahagia Tanpa Aku?
84
Meminta Maaf
85
Om?
86
Setiap Manusia Berhak Menjadi Lebih Baik!
87
Menyadari!
88
Cinta Lama
89
Masih Tersimpan
90
Sedih
91
Aku Cemburu!
92
Maafkan Aku!
93
Bram Siuman
94
Bram Merajuk
95
Maya Diculik?
96
Tak Bisa Tanpa Kamu!
97
Hamil?
98
KCIT SATU TAMAT!
99
Benarkah Tertukar?
100
Gagal Bebas!
101
Siapa Zen Sebenarnya?
102
PENGUMUMAN
103
Bos Nggak Ada Ahlak!
104
Merasa Jadi Nyamuk!
105
Anak Pungut?
106
Menepati Janjiku!
107
Masih Menanti?
108
Hidup Dalam Khayalan!
109
Manis
110
Gagal Moveon!
111
Mulai Penasaran!
112
Membuat Pia Penasaran!
113
Ketahuan
114
Hampir Celaka
115
Cinta Monyet?
116
Membuka Luka Lama
117
Apakah Terungkap?
118
Merasa Di Tipu!
119
Menjadi Pelipur Lara
120
Cinta, Hanya Manis Di Awal Saja!
121
Apalah Aku Ini!
122
Sanggupkah Bertahan Sampai Akhir?
123
Apakah Kembar?
124
Sakit Melihatnya Bersama
125
Merasa Bersalah!
126
Daniel Dan Biru Bekerjasama?
127
Terabaikan!
128
Sesak!
129
Rahasia Pia
130
Hatiku Berdebar!
131
Bukan Cinta Palsu
132
Ku Tak Perduli
133
Tidak Apa-Apa!
134
Harus Segera Berakhir!
135
Tidak Tahan Lagi!
136
Apa Yang Terjadi?
137
Ditinggal Pas Lagi Sayang-Sayangnya!
138
Kejamnya Marisa
139
Menyerah!
140
Mulai Penasaran
141
Sebuah Rasa
142
Ada Cinta
143
Masih Cemburu
144
Gila?
145
Tak Tega
146
BAHAGIA YANG PALSU?
147
Tidak Memikirkan Aku?
148
Mencari Tau
149
Akhirnya Mengerti
150
Perasaan Apa Ini?
151
Bahagia
152
Bahagia Part 2
153
Dijodohkan?
154
Isi Kepalaku Hanya Kamu
155
Galaunya Ifraz
156
Memendam Rasa
157
Bahagia Kan Datang
158
Bodoh!
159
Belum Waktunya!
160
Gegana!
161
Tidak Sabar!
162
Salting!
163
Masih Tidak Sabar
164
Menikah
165
Unboxing?
166
Unboxing, Beneran!
167
Masih Kurang!
168
KCIT DUA TAMAT
169
Begitu Terasa Kekeluargaan Ini!
170
Pia Sakit?
171
Bau?
172
Bertarung Sampai Mati!
173
Mengalahkan Marisa
174
Hari Bahagia
175
Baby Ghali Namanya
176
Kemana Maya?
177
Belum Kembali
178
Bercerai?
179
Kania Merajuk
180
Akhirnya Bercerai
181
Perasaan Yang Tak Bisa Dipaksakan
182
TAMAT
183
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!