Perdebatan Batin

Kejadian itu menjadikan Maya dan Hafizah berteman, bahkan Maya meminta nomor ponsel Hafizah, wanita cantik berbalut dress brokat berwarna ungu gelap itu ingin mentraktir Hafizah yang baru saja membantunya.

Sekarang, Maya sudah sampai di rumahnya lalu Maya memanggil Andy, tukang kebunnya untuk pergi mengambil mobilnya yang masih berada di parkiran mall.

Sebelum itu, Andy membantu Maya untuk membawakan barang belanjaannya terlebih dulu.

"Terimakasih, Andi," ucap Maya yang kemudian naik ke kamarnya.

Maya melihat Ifraz sedang meminum susu botol yang dibuatkan oleh Mbak Susi.

"Makasih ya, Mbak."

"Sama-sama, Non. Non kok mukanya pucat? Sakit?" tanya Susi seraya memberikan botol susu itu pada Maya.

"Sedikit pusing aja!" jawab Maya dan setelah susu itu habis Maya menggendong Ifraz berdiri di tepi jendela, memandang taman yang berada di samping rumahnya.

"Ayo sayang, cepat besar. Mamah enggak sabar lagi mau ajak kamu bermain di taman," kata Maya dengan suara dibuat imut.

Ifraz pun meraih rambut Maya yang terurai, menggenggamnya erat membuat Maya senang dan Maya segera melepaskan itu, karena takut akan melukai telapak tangan bayinya yang masih sangat lembut dan halus itu.

Setelah itu, Maya membawa kembali Ifraz ke ranjang lalu Maya mengambil ponselnya yang masih berada di dalam tas.

Maya menelepon suaminya dan terdengar suara orang sedang berceramah.

"Ramai sekali, lagi dimana?" tanya Maya.

"Oh, aku lagi di pabrik, lagi ada acara tahunan, haul. Mendengarkan ceramah dan membagikan sedikit bingkisan untuk karyawan," jawab Biru dari sambungan teleponnya.

"Oh gitu. Begini Mas, aku mau tanya, nanti malam kamu pengen makan apa? Aku masakin!" kata Maya dengan tersenyum, wanita itu merasa lega karena Biru tidak mengabaikannya lagi, Maya beranggapan mungkin karena Biru mendengarkan ceramah sehingga membuat hatinya sedikit melunak.

"Aku mau pergi, May. Reuni nanti malam, aku pulang telat! Kamu tidur aja enggak usah tunggu aku!"

"Ya sudah kalau begitu!" jawab Maya yang kemudian memutuskan sambungan teleponnya.

****

Di kantor, Biru mempertanyakan tema ceramah dari ustad yang di panggil dari pihaknya itu, bertanya dalam hati mengapa membahas soal poligami, menurut Biru masih banyak lagi tema ceramah selain itu. Bukan tanpa alasan Biru mempertanyakan itu, karena setelah mendengar ceramah tersebut Biru menjadi sadar kalau dirinya telah bermain dengan ikatan pernikahan.

Biru juga menyadari kalau dirinya telah berbuat tidak adil pada Hafizah.

Satu sisi Biru ingin jujur pada Maya, mengakui semua kesalahannya dan kembali pada Maya.

"Ya, aku hanya membeli gadis itu, kenapa aku harus memikirkan pernikahannya, aku harus kembali pada Maya!" batin Biru, tetapi... Biru kembali bimbang karena sudah merasa memiliki cadangan di luar rumah.

Kembali hatinya berbisik, "Yang kamu butuhkan hanya bersabar, Biru!"

Aaarrgghhh, Biru merasa pusing dengan perdebatan batinnya.

"Biarkan lah ini menjadi rahasia, Biru! Ketika istrimu tidak bisa melayani, kamu bisa melakukannya dengan Hafizah tidak berbuat zina, hubungan kalian halal! Begitu juga dengan sebaliknya, kamu hanya perlu berlaku adil saja!" Kembali pikiran Biru mengajak untuk bertahan tidak ingin melepaskan Hafizah yang sudah Biru cicipi kenikmatannya.

"Tuan!" lirih Ran, asisten pribadi Biru, Ran menyapa karena ustad tersebut mengajak Biru berjabat tangan setelah usai mengisi acara.

"Oh... iya. Terimakasih, Pak Ustad sudah meluangkan waktunya," kata Biru yang kemudian tersenyum.

****

Hari semakin petang, Gala masih juga belum mendengar kabar dari kakaknya membuat dirinya sedikit khawatir, lalu Gala menelepon Maya.

"Iya, Gala? Kenapa? Gimana keadaan Bunda?" tanya Maya setelah menerima panggilan dari adiknya.

"Enggak papa, Mbak. Mbak gimana kabarnya? Kok terdengar lesu?" tanya Gala.

"Iya, mbak cuma sedikit pusing, kurang tidur, semalam Ifraz rewel. Biasalah anak bayi sukanya ngajak begadang!" jawab Maya berbohong.

"Oh, iya sudah. Mbak istirahat yang cukup biar Gala yang jagain bunda, salam buat Ifraz ya, om kangen peluk cium ponakan om yang tampan seperti omnya!" kata Gala dengan pedenya.

"Iya om yang kepedean!" jawab Maya yang kemudian memutuskan sambungan teleponnya.

Maya yang sedang berada di ruang keluarga itu sangat mengantuk, mau tidur merasa tanggung waktu maghrib.

Untuk membuang kejenuhannya, Maya mengajak bicara Ifraz yang terlihat sudah bisa membuka mata dengan sempurna.

Dan disaat keseruan itu, Maya kedatangan tamu yaitu Murni.

"Assalamu'alaikum!" seru Murni yang baru saja masuk, terlihat Murni membawakan mainan untuk Ifraz.

"Wa'alaikumussalam," jawab Maya seraya bangun dari duduknya.

Maya pun mencium punggung tangan Murni.

"Mamah, kok nggak ngabarin mau ke sini?" tanya Maya seraya mempersilahkan Murni untuk duduk.

"Iya, Mamah tadi habis dari rumah Lisna, jadi sekalian Mamah mampir! Kamu kok enggak cerita kalau bunda kamu sakit?"

"Oh, iya... Maya tidak ingin merepotkan."

"Kata siapa merepotkan, kamu harus tau Maya, kalau mamah sama bunda kamu itu udah sahabatan dari kecil! Jadi jangan mengadi-ngadi bilang merepotkan mamah!" ucap Murni, setelah itu Murni pergi untuk mencuci tangan, wanita paruh baya dengan sanggul itu ingin menggendong cucu pertamanya.

Setelah Murni kembali, Maya pun meminta maaf padanya karena sudah berfikiran seperti itu.

"Maafin Maya ya, Mah," lirih Maya seraya memberikan Ifraz pada Murni.

"Iya enggak apa-apa! Lain kali jangan diulangi yah!" kata Murni dan Maya pun menganggukkan kepala tanda mengerti.

****

Setelah bermain dengan cucunya, waktu makan malam pun tiba, Maya mengajak Murni untuk makan malam bersama dan Ifraz di titipkan pada Susi.

"Suami kamu mana, Maya?" tanya Murni seraya menarik kursi meja makan.

"Tadi sih katanya ada Reuni, mah."

"Ooh... ya sudah kalau begitu ayo kita makan, kamu kan sedang menyusui jadi harus makan banyak-banyak biar asinya melimpah!" perintah Murni seraya mengambilkan nasi putih untuk menantu kesayangannya itu.

"Terimakasih, mah!"

Murni menjawabnya dengan tersenyum, setelah itu Maya mengambilkan lauk untuk Murni.

"Terimakasih, sayang."

"Sama-sama," jawab Maya yang kemudian merapikan dressnya lalu duduk kembali.

****

Sementara itu, Biru sedang berkumpul dengan dua temannya dari masa SMA sampai kuliah dulu.

"Bro! Kapan kita adain acara reuni! Pengen tau gimana kabarnya anak-anak yang lain. Kayanya bakal seru kalau udah lama enggak ketemu terus kita kumpul bareng!" ucap Randy, salah satu teman Biru.

"Adain aja, gue mah ngikut aja!" jawab Biru seraya menghisap rokok yang diapit jarinya.

Lalu Biru mendengar suara temannya yang lain, dia tiba-tiba saja terkekeh membuat Biru merasa penasaran.

"Kenapa lo?"

"Lo inget nggak, Melisa! Dulu dia suka banget kan manggil lu Pink! Katanya kenapa namanya bukan Pink aja! Dan sebenernya bukan ledekannya yang lucu bro! Tapi cuma dia doang satu-satunya orang yang berani bully seorang Albiru!" ucap Anton masih terkekeh, menganggap itu lucu sedangkan Biru tidak menghiraukannya, Biru menganggap candaan pria itu garing dan ternyata memang garing!

Setelah menghabiskan dua putung rokok, Biru pamit pada dua temannya untuk pergi, Biru beralasan kalau hari sudah malam.

"Alah, mau kemana sih lo! Bilang aja sama bini lo kalau enggak pulang, kita senang-senang aja dulu! Tuh lihat banyak cewek cantik, bro!" cegah Randy seraya dagu menunjuk pada kumpulan wanita seksi yang berada di sudut kafe.

"Sori, gue punya yang halal!" kata Biru membungkam dua temannya itu.

Benar saja, Biru jemput Hafizah karena memang sudah membuat janji.

Bersambung.

Jangan lupa like setelah membaca☺

Terpopuler

Comments

ALNAZTRA ILMU

ALNAZTRA ILMU

mYa bdh

2025-01-01

1

Jupilin Kaitang

Jupilin Kaitang

jahat suami maya,kenapa juga hal kecil sangup nika lagi.maya juga teralu percaya suami sampai lupa melayannya dan beharap suami boleh tahan dengan nafsunya

2022-07-25

1

Jupilin Kaitang

Jupilin Kaitang

jahat suami maya,kenapa juga hal kecil sangup nika lagi.maya juga teralu percaya suami sampai lupa melayannya dan beharap suami boleh tahan dengan nafsunya

2022-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 Maaf, Aku Tidak Pulang!
2 Kejutan!
3 Hafizah?
4 Merasa Diabaikan
5 Perdebatan Batin
6 Mengaku Pada Hafizah.
7 Poligami?
8 Panik
9 Mendadak Manja
10 Kepergok!
11 Ketahuan!
12 Aku Atau Dia?
13 Hafizah Mengancam!
14 Hamil?
15 Maaf, Aku Khilaf!
16 Merasa Bodoh!
17 Masih Tidak Ada Kabar
18 Belum Sepenuhnya Memaafkan!
19 Melunakkan Hati Biru
20 Hambar!
21 Rasa Yang Hampir Pudar
22 Mengirim Bukti Pada Maya
23 Sakit Hati, Jiwa Dan Raga Ku!
24 Malam Pilu
25 Ini Semua Salahku!
26 Maya Adalah Istriku!
27 Kabar Baik?
28 Rapuh!
29 Tidak Tahan Lagi!
30 Menenangkan Diri!
31 Aku Memang Bodoh!
32 Meminta Maya Untuk Mengerti
33 Meratapi Nasib
34 Cemburu
35 Rencana Yang Gagal!
36 Kembali?
37 Ingin Balas Dendam!
38 Membuat Biru Jengkel!
39 Mencari Suasana Baru
40 Cemburu Buta
41 Mengungkit!
42 Bodoh!
43 Ruwet!
44 Memikirkan Maya!
45 Membuat Rencana
46 Tentang Bram
47 Membuat Biru cemburu
48 Bram Bucin?
49 Jangan Samakan!
50 Apa Artinya Aku Di Hidupmu?
51 Terusir
52 Memberi Pelajaran!
53 Dendam Bram
54 Hari Ini Ku Kecup Tangannya
55 Gosip Tetangga
56 Lagi-lagi Mengancam
57 Merindukan Ifraz
58 Hari Ini Ku Kecup Bibirnya
59 Harus Bagaimana?
60 Semua Telah Berbeda
61 Haruskah?
62 Mati Rasa
63 Hati Yang Tak Bertuan
64 DIMISKINKAN!
65 Menyimpan Dendam
66 Kasihan Biru, Kena Tipu:V
67 Apa Yang Kamu Lakukan?
68 TIDAK!
69 Aku Pergi!
70 Bukan Aku
71 Masih Berfikir Positif
72 Aku Memang Bodoh
73 Siapa Aku? Bukan Siapa-Siapa!
74 Sakit Hatiku!
75 Mencintai Tanpa Logika
76 Awal Yang Sulit
77 Pemuja Rahasia
78 Kado Pertama Untuk Ifraz
79 Cucu Baru
80 Sebenarnya Pesawat Itu Dari Biru!
81 Hati Yang Sepi
82 Anak Kecil Itu
83 Bahagia Tanpa Aku?
84 Meminta Maaf
85 Om?
86 Setiap Manusia Berhak Menjadi Lebih Baik!
87 Menyadari!
88 Cinta Lama
89 Masih Tersimpan
90 Sedih
91 Aku Cemburu!
92 Maafkan Aku!
93 Bram Siuman
94 Bram Merajuk
95 Maya Diculik?
96 Tak Bisa Tanpa Kamu!
97 Hamil?
98 KCIT SATU TAMAT!
99 Benarkah Tertukar?
100 Gagal Bebas!
101 Siapa Zen Sebenarnya?
102 PENGUMUMAN
103 Bos Nggak Ada Ahlak!
104 Merasa Jadi Nyamuk!
105 Anak Pungut?
106 Menepati Janjiku!
107 Masih Menanti?
108 Hidup Dalam Khayalan!
109 Manis
110 Gagal Moveon!
111 Mulai Penasaran!
112 Membuat Pia Penasaran!
113 Ketahuan
114 Hampir Celaka
115 Cinta Monyet?
116 Membuka Luka Lama
117 Apakah Terungkap?
118 Merasa Di Tipu!
119 Menjadi Pelipur Lara
120 Cinta, Hanya Manis Di Awal Saja!
121 Apalah Aku Ini!
122 Sanggupkah Bertahan Sampai Akhir?
123 Apakah Kembar?
124 Sakit Melihatnya Bersama
125 Merasa Bersalah!
126 Daniel Dan Biru Bekerjasama?
127 Terabaikan!
128 Sesak!
129 Rahasia Pia
130 Hatiku Berdebar!
131 Bukan Cinta Palsu
132 Ku Tak Perduli
133 Tidak Apa-Apa!
134 Harus Segera Berakhir!
135 Tidak Tahan Lagi!
136 Apa Yang Terjadi?
137 Ditinggal Pas Lagi Sayang-Sayangnya!
138 Kejamnya Marisa
139 Menyerah!
140 Mulai Penasaran
141 Sebuah Rasa
142 Ada Cinta
143 Masih Cemburu
144 Gila?
145 Tak Tega
146 BAHAGIA YANG PALSU?
147 Tidak Memikirkan Aku?
148 Mencari Tau
149 Akhirnya Mengerti
150 Perasaan Apa Ini?
151 Bahagia
152 Bahagia Part 2
153 Dijodohkan?
154 Isi Kepalaku Hanya Kamu
155 Galaunya Ifraz
156 Memendam Rasa
157 Bahagia Kan Datang
158 Bodoh!
159 Belum Waktunya!
160 Gegana!
161 Tidak Sabar!
162 Salting!
163 Masih Tidak Sabar
164 Menikah
165 Unboxing?
166 Unboxing, Beneran!
167 Masih Kurang!
168 KCIT DUA TAMAT
169 Begitu Terasa Kekeluargaan Ini!
170 Pia Sakit?
171 Bau?
172 Bertarung Sampai Mati!
173 Mengalahkan Marisa
174 Hari Bahagia
175 Baby Ghali Namanya
176 Kemana Maya?
177 Belum Kembali
178 Bercerai?
179 Kania Merajuk
180 Akhirnya Bercerai
181 Perasaan Yang Tak Bisa Dipaksakan
182 TAMAT
183 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 183 Episodes

1
Maaf, Aku Tidak Pulang!
2
Kejutan!
3
Hafizah?
4
Merasa Diabaikan
5
Perdebatan Batin
6
Mengaku Pada Hafizah.
7
Poligami?
8
Panik
9
Mendadak Manja
10
Kepergok!
11
Ketahuan!
12
Aku Atau Dia?
13
Hafizah Mengancam!
14
Hamil?
15
Maaf, Aku Khilaf!
16
Merasa Bodoh!
17
Masih Tidak Ada Kabar
18
Belum Sepenuhnya Memaafkan!
19
Melunakkan Hati Biru
20
Hambar!
21
Rasa Yang Hampir Pudar
22
Mengirim Bukti Pada Maya
23
Sakit Hati, Jiwa Dan Raga Ku!
24
Malam Pilu
25
Ini Semua Salahku!
26
Maya Adalah Istriku!
27
Kabar Baik?
28
Rapuh!
29
Tidak Tahan Lagi!
30
Menenangkan Diri!
31
Aku Memang Bodoh!
32
Meminta Maya Untuk Mengerti
33
Meratapi Nasib
34
Cemburu
35
Rencana Yang Gagal!
36
Kembali?
37
Ingin Balas Dendam!
38
Membuat Biru Jengkel!
39
Mencari Suasana Baru
40
Cemburu Buta
41
Mengungkit!
42
Bodoh!
43
Ruwet!
44
Memikirkan Maya!
45
Membuat Rencana
46
Tentang Bram
47
Membuat Biru cemburu
48
Bram Bucin?
49
Jangan Samakan!
50
Apa Artinya Aku Di Hidupmu?
51
Terusir
52
Memberi Pelajaran!
53
Dendam Bram
54
Hari Ini Ku Kecup Tangannya
55
Gosip Tetangga
56
Lagi-lagi Mengancam
57
Merindukan Ifraz
58
Hari Ini Ku Kecup Bibirnya
59
Harus Bagaimana?
60
Semua Telah Berbeda
61
Haruskah?
62
Mati Rasa
63
Hati Yang Tak Bertuan
64
DIMISKINKAN!
65
Menyimpan Dendam
66
Kasihan Biru, Kena Tipu:V
67
Apa Yang Kamu Lakukan?
68
TIDAK!
69
Aku Pergi!
70
Bukan Aku
71
Masih Berfikir Positif
72
Aku Memang Bodoh
73
Siapa Aku? Bukan Siapa-Siapa!
74
Sakit Hatiku!
75
Mencintai Tanpa Logika
76
Awal Yang Sulit
77
Pemuja Rahasia
78
Kado Pertama Untuk Ifraz
79
Cucu Baru
80
Sebenarnya Pesawat Itu Dari Biru!
81
Hati Yang Sepi
82
Anak Kecil Itu
83
Bahagia Tanpa Aku?
84
Meminta Maaf
85
Om?
86
Setiap Manusia Berhak Menjadi Lebih Baik!
87
Menyadari!
88
Cinta Lama
89
Masih Tersimpan
90
Sedih
91
Aku Cemburu!
92
Maafkan Aku!
93
Bram Siuman
94
Bram Merajuk
95
Maya Diculik?
96
Tak Bisa Tanpa Kamu!
97
Hamil?
98
KCIT SATU TAMAT!
99
Benarkah Tertukar?
100
Gagal Bebas!
101
Siapa Zen Sebenarnya?
102
PENGUMUMAN
103
Bos Nggak Ada Ahlak!
104
Merasa Jadi Nyamuk!
105
Anak Pungut?
106
Menepati Janjiku!
107
Masih Menanti?
108
Hidup Dalam Khayalan!
109
Manis
110
Gagal Moveon!
111
Mulai Penasaran!
112
Membuat Pia Penasaran!
113
Ketahuan
114
Hampir Celaka
115
Cinta Monyet?
116
Membuka Luka Lama
117
Apakah Terungkap?
118
Merasa Di Tipu!
119
Menjadi Pelipur Lara
120
Cinta, Hanya Manis Di Awal Saja!
121
Apalah Aku Ini!
122
Sanggupkah Bertahan Sampai Akhir?
123
Apakah Kembar?
124
Sakit Melihatnya Bersama
125
Merasa Bersalah!
126
Daniel Dan Biru Bekerjasama?
127
Terabaikan!
128
Sesak!
129
Rahasia Pia
130
Hatiku Berdebar!
131
Bukan Cinta Palsu
132
Ku Tak Perduli
133
Tidak Apa-Apa!
134
Harus Segera Berakhir!
135
Tidak Tahan Lagi!
136
Apa Yang Terjadi?
137
Ditinggal Pas Lagi Sayang-Sayangnya!
138
Kejamnya Marisa
139
Menyerah!
140
Mulai Penasaran
141
Sebuah Rasa
142
Ada Cinta
143
Masih Cemburu
144
Gila?
145
Tak Tega
146
BAHAGIA YANG PALSU?
147
Tidak Memikirkan Aku?
148
Mencari Tau
149
Akhirnya Mengerti
150
Perasaan Apa Ini?
151
Bahagia
152
Bahagia Part 2
153
Dijodohkan?
154
Isi Kepalaku Hanya Kamu
155
Galaunya Ifraz
156
Memendam Rasa
157
Bahagia Kan Datang
158
Bodoh!
159
Belum Waktunya!
160
Gegana!
161
Tidak Sabar!
162
Salting!
163
Masih Tidak Sabar
164
Menikah
165
Unboxing?
166
Unboxing, Beneran!
167
Masih Kurang!
168
KCIT DUA TAMAT
169
Begitu Terasa Kekeluargaan Ini!
170
Pia Sakit?
171
Bau?
172
Bertarung Sampai Mati!
173
Mengalahkan Marisa
174
Hari Bahagia
175
Baby Ghali Namanya
176
Kemana Maya?
177
Belum Kembali
178
Bercerai?
179
Kania Merajuk
180
Akhirnya Bercerai
181
Perasaan Yang Tak Bisa Dipaksakan
182
TAMAT
183
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!